Rabu, 20 Desember 2017

THE CAMP MILITARY [01]


Author          : @nniissaa11
Cast                : Lee Joon, Kwon Yuri, Jung Yonghwa, Max Changmin,
                          Yoon Doojoon, Yoon Bora
Other Cast   : (The Camp Military Cast)
Genre            : romance, friendship, family
Lenght          : part

***

~Camp Militer Seoul
            “Captaint Lee masih libur?”
            /ctak/
            “Letnant Jung!” Seorang anggota militer bernama Lee Gunwoo langsung mengangkat kedua tanganya karena ditodong sebuah pistol oleh rekannya sendiri. Gunwoo mengawasi sekitar dengan lirikan saja. Ada sekitar tiga orang lagi di sana selain dirinya dan Letnant Jung Yonghwa, yang juga seorang dokter di kemiliteran karena ia masih menggunakan snelli, seragam kedoteran di luar seragam militernya.
            “Waaah.. Kau masih saja tidak bisa menyembunyikan kegugupanmu itu.” Sambil terkekeh, Yonghwa menurunkan senjata di tangannya dan ia berikan kepada Jung Heecheol yang duduk di tepi tempat tidur.
            “Karena kau lebih lihai memegang pisau bedah dibandingkan senjata.” Gunwoo berjalan ke ujung barak menuju kasurnya. “Tim Tiger sudah mulai bergerak.” Gunwoo berbicara sambil mulai membuka kancing seragamnya.
            “Misi penculikan anaknya Komandan Kwon?”
            Gunwoo sontak menjentikkan jari sambil menatap Bang Yongguk, yang tadi bicara, dengan tatapan penuh minat. “Benar. Tim Tiger yang mendapat tugas itu.”
            “Benar-benar the power of position.” Jung Taekwoon yang tempat tidurnya berseberangan dengan Gunwoo, ikut berkomentar dengan ekspresi takjubnya. “Ku dengar nona Kwon memang dipaksa masuk militer oleh Komandan.”
            Yonghwa yang masih berdiri, menatap ke arah Taekwoon dengan kedua tangan ia letakkan dipinggang. “Ini…” Jari telunjuk Yonghwa mulai menunjuk-nunjuk ke Taekwoon. “Informan kita. Kau bahkan tau tentang hal itu.”
            “Gosip itu bahkan sudah beredar sejak lama.” Yongguk berkata diiringi tawa teman-temannya.
            “Sepertinya kau belum mendapatkan vaksinasi. Hahaha.” Tawa Gunwoo langsung meledak, ia bahkan sampai melakukan hi-five dengan Yongguk yang mendapat tempat disebelahnya. Taekwoon dan salah seorang lagi, Shin Soohyun juga ikut menertawakan Yonghwa.
            Yonghwa sendiri hanya menatap kesal teman-temannya. Terlebih pada Soohyun yang kini sudah bangkit dan menyiapkan snellinya yang ia ambil dari lemari besi. “Kau juga sudah tahu, dokter Shin?”
            “Yongguk sudah menjelaskan tadi, berita seperti itu mudah tersebar.” Soohyun menepuk-nepuk pundak Yonghwa untuk menenangkannya. “Kalian.” Kali ini Soohyun bergantian menatap Yongguk, Taekwoon dan Gunwoo. “Malam ini kegiatan selesai lebih cepat, dan tolong perintahkan anggota kalian untuk mempersiapkan klinik dan aula. Aku dan Yonghwa harus mengambil beberapa peralatan medis.”
            “Apa kalian butuh bantuan juga? Yongguk atau Taekwoon bisa memerintahkan beberapa anggota mereka.” Yongguk dan Taekwoon sendiri langsung mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan Gunwoo.
            “Tidak usah, sudah ada Himchan dan Jaehyo. Jangan lupa periksa keamaan camp juga.” Soohyun berkata sambil menyambar ponselnya yang tadi masih di atas kasur.
            “Hormat!” Yongguk, Taekwoon dan Gunwoo berseru kompak sambil melakukan hormat.
            “Jangan terlalu lama di barak wanita!” Teriak Yonghwa sebelum menyusul Soohyun meninggalkan barak dengan tatapan memperingatkan.
            “Selamat bersenang-senang sunbae,” kata Yongguk, dengan nada bercanda.

***

            /bzz../
            ”Target sudah meluncur dari kediamannya menuju Seoul Hospital, dikediaman target sendiri sudah tidak ada orang. Over. Mereka langsung mengangguk setelah mendengar informasi melalui walkie-talkie. Park Hyungsik langsung melirik rekan di sampingnya, Lee Jungshin. Di bawah komando Lee Jonghyun, ketiganya langsung bergerak. Mereka semua mengenakan pakaian yang serba hitam.
            “N melapor, target dalam 10 meter akan sampai di zona X.
            Jonghyun berjalan di barisan depan dan langsung menghadang di tengah jalan. Diikuti dengan Jungshin dan Hyungsik yang berdiri di kedua sisi Jonghyun. Jonghyun membenarkan posisi topinya sesaat sebelum mengangkat senjata, mengarahkan ke mobil yang akan melintas.
            Pengemudi mobil yang ternyata seorang wanita itu langsung menginjak pedal rem dalam-dalam. Hanya berjarak beberapa senti saja mobil berhenti di depan Jonghyun, Jungshin dan Hyungsik.
            Hyungsik berjalan menuju pintu kemudi. “Tolong buka pintunya.” /ctak/ Hyungsik sontak mengangkat kedua tangannya dan melepaskan pistolnya begitu saja setelah mengetahui bahwa ada seseorang yang menodongkan pistol di pelipisnya. Jonghyun dan Jungshin yang melihat kejadian itu langsung bergerak dan balas mengarahkan senjata untuk seseorang di belakang Hyungsik.
            “Captain J menodongkan senjara ke arah Hyungsik.” Hackyeon yang bersembunyi beberapa meter dari tempat kejadian, langsung memerintahkan bawahannya, Kang Minhyuk dan Kevin Woo, untuk memunculkan diri. Dengan tangan sigap memegang senjata, mereka mengepung Hyungsik bersama seseorang yang mereka sebut Captain J.
            Seseorang yang disebut Captain J, dia bernama Lee Joon. Lee Joon berujar dalam hati, “Team Tiger?” ujarnya setelah melihat lencana kecil di bagian dada jaket yang dikenakan Hackyeon. Saat melirik Hyungsikpun ia juga menemukan hal yang sama. Identitas salah satu tim di satuan militernya. Dengan perlahan Lee Joon menurunkan senjatanya. “Apa misi mereka? Dan siapa sebenarnya yang memerintahkan?” Dengan tatapan mengawasi, karena mereka (kecuali Hyungsik), masih mengarahkan senjata untuk Lee Joon. Sementara wanita yang berada di dalam mobil, Kwon Yuri, hanya bisa menatap sekeliling, ketakutan. Lee Joon menepuk pelan pundak Hyungsik. “Maaf untuk yang tadi ya. Aku ada urusan dengan wanita ini.” Tanpa menunggu persetujuan, Lee Joon membuka pintu mobil.
            “Kalian bisa leluasa berbicara setelah sampai di camp.” Jonghyun berusaha menengahi. Namun Lee Joon tampak tidak terlalu mempedulikan.
            Hackyeon, Jonghyun dan yang lainnya satu-persatu mulai memasukan senjata mereka ke saku yang berada di bagian dalam jaket mereka. Merasa di atas angin, Lee Joon membuka pintu dengan gerakan cepat. Bahkan dengan sengaja membenturkannya ke badan Hyungsik hingga terdorong ke belakang. Beruntung Jungshin dengan sigap menahan tubuh Hyungsik sebelum terjatuh ke aspal. Dengan sigap, Lee Joon menarik tangan wanita di dalam mobil tadi untuk keluar. Namun hal yang tidak diperhitungkan oleh Lee Joon adalah kesiapan wanita itu. Yuri yang bingung, tidak dapat melakukan apapun saat tangannya di tarik. Belum lagi Yuri saat itu mengenakan sepatu heels berukuran sekitar 10 sentimeter yang membuatnya sedikit kesulitan untuk bergerak cepat. Akhirnya, Yuri justru terjatuh di aspal.
            Belum sempat Lee Joon menolong Yuri, Kevin sudah lebih dulu menghalanginya. “Captain, tolong kerjasamanya. Kami hanya menjalankan perintah.”
            “Perintah apa?” Lee Joon yang tampak marah menyingkirkan tangan Kevin dengan sedikit kasar.
            Dari arah belakang, Jonghyun mendekati Lee Joon dan langsung meraih lengan pria itu untuk mengajaknya pergi dari sana. “Captain, mari kita bicara di camp. Akh!”
             Dengan gerakan cepat, Lee Joon menarik tangan Jonghyun dan ia bawa ke belakang punggung hingga Jonghyun mengerang kesakitan. Hackyeon sudah hampir melangkah, namun langsung membatalkannya lagi karena Jonghyun mengerang semakin kencang. Sementara Kevin memilih jalan lain untuk bertindak. Ia berjongkok di hadapan Yuri yang masih terduduk di aspal. Menarik kaki wanita itu untuk melepaskan sepatunya. Di bantu oleh Minhyuk yang menahan tangan Yuri agar tidak berontak.
            “Kevin hentikan!” Konsentrasi Lee Joon sukses terpecah antara Jonghyun dan Yuri. “Aku perintahkan kalian berdua untuk berhenti! Kevin Woo! Kang Minhyuk!” Namun jelas pengawasannya untuk Jonghyun berkurang dan segera dimanfaatkan pula oleh Jungshin yang melepaskan tangan Jonghyun dari Lee Joon. Hyungsik dan Jungshin menggamit kedua lengan Lee Joon.
            Lee Joon sendiri kembali memberontak karena Minhyuk dan Kevin sudah berhasil membawa kabur Yuri dari sana. Yuri sendiri tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menatap Lee Joon yang semakin menjauh. Dengan gerakan kasar, Lee Joon sudah hampir bisa melepaskan diri, namun Jungshin dan Hyungsik kembali berusaha untuk menangkapnya.
            “Mari kembali ke camp, captain.” Hackyeon berbicara dengan penuh hormat.
            “Apa karena aku bukan captain Tim Tiger, kalian tidak mau mendengar perintahku?” Lee Joon menatap Hackyeon dan Jonghyun bergantian dengan penuh amarah.
            Jonghyun menekan tombol kecil pada kabel handsfree yang terhubung pada walkie-talkie­-nya. “Sersan Lee Jonghyun berbicara. Target aman dan sedang menuju mobil. Kami masih menghadapi Captain J. Over.
            Hackyeon sendiri melangkah semakin mendekat ke arah Lee Joon. “Kami tidak membedakan Captain Tim Tiger ataupun Captain Tim Wolf.”
            “Omong kosong!” /buk!/ Lee Joon mendaratkan satu tendangan tepat ke arah perut Hackyeon. Merasakan Jungshin dan Hyungsik mengendurkan kekuatan, Lee Joon langsung melepaskan diri. Sedikit pertarungan tidak bisa terhindarkan. Dengan berat hati, Lee Joon harus bersikap sedikit lebih kasar kepada para juniornya. Begitu pula sebaliknya.

***

~Gangnam street
            “Letnant Yoon, sepertinya aku butuh secangkir kopi panas.”
            Mendengar namanya disebut, Yonghwa menoleh tepat ke sampingnya. Ke arah pemuda yang sedang menyetir, Kim Himchan. Memang benar, ia juga membutuhkan secangkir kopi. Lalu saat menoleh ke kursi belakang, Soohyun yang juga pergi bersamanya sudah dalam keadaan terlelap dengan posisi snelli sudah menutupi bagian depan badannya seperti selimut.
            “Ayo berhenti di minimarket depan sana,” Yonghwa dengan nada sedikit memerintah sambil menunjuk ke seberang jalan. Tempat sebuah minimarket yang tampaknya buka selama 24 jam. “Soohyun tidak usah dibangunkan.” Yonghwa turun terlebih dulu tidak lama setelah Himchan mematikan mesin mobil.
            Himchan sedikit menghalangi langkah Yonghwa. “Letnant, kau ingin kopi apa? Biar aku yang pesankan, kau tunggu di kursi saja.”
            “Samakan saja denganmu. Aku tunggu sana ya.” Yonghwa menunjuk sebuah kursi yang memang tersedia di bagian luar minimarket tersebut. Ia langsung menuju ke sana, sementara Himchan melangkah masuk ke dalam minimarket. /buk/. Ada seseorang yang menabrak Yonghwa. Saat menunduk, ia menemukan seorang gadis yang tersungkur di bawah. Yonghwa langsung menunduk dan mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri.
            “Tolong aku.”
            Terdengar suara samar dari bibir gadis itu. Yonghwa yang sudah berhasil meraih tangannya, langsung membantu gadis tadi untuk berdiri. Tanpa bertanya lagi, Yonghwa sudah bisa menyadari bahwa gadis itu merasa sangat ketakutan. Sangat terasa dari caranya memegang tangan Yonghwa.
            “Kumohon tolong aku.” Gadis itu kembali berujar, masih dengan suara lemahnya. Setelah berhasil berdiri, ia mencoba melangkah pergi dari sana, namun tenaga Yonghwa lebih kuat untuk menahannya. “Aku sedang dikejar-kejar. Biarkan aku pergi.”
            Yonghwa berbalik dengan cepat, mengawasi sekitar tanpa sedikitpun mengendurkan pegangan tangannya. “Aku akan menolongmu. Tetap di sini.” Buru-buru Yonghwa melepaskan snelli-nya dan langsung ia pakaikan pada gadis tadi. Kemudian membawanya duduk di kursi yang sejak awal ia tuju.
            Tidak lama kemudian, Himchan tampak ke luar dari minimarket dan langsung menuju tempat yang ia janjikan dengan Yonghwa. “Letnant, ternyata Captain J sedikit mengganggu misi dari Tim Tiger. Grup chating sudah ramai sejak tadi ternyata.” Himchan duduk di hadapan Yonghwa dengan tatapan tetap fokus ke layar ponsel. Hingga tidak menyadari bahwa saat itu Yonghwa tidak sedang sendiri.
            “Kau bilang apa tadi?” Yonghwa balik bertanya karena sejak tadi ia sibuk mengawasi orang-orang yang mengejar gadis bersamanya.
            Saat menyadari Yonghwa tidak sendiri, Himchan menatap keduanya, sedikit takjub. “Baru kutinggal beberapa menit saja, kau sudah mendapatkan kekasih?” godanya.
            Yonghwa tidak menghiraukan ledekan Himchan padanya. Sementara sang gadis semakin menunduk karena malu. Belum lagi posisi duduknya benar-benar bersebelahan dan bahkan Yonghwa memang sengaja merangkulnya. Sesekali Yonghwa masih menengok kebelakang mengawasi beberapa orang berpakaian preman yang masih terlihat di sekitar sana. Jelas sekali mereka mencari seseorang.
            “Kenapa kalian meninggalkanku di mobil?” terdengar suara Soohyun memecah keheningan. Tanpa terkecuali, ketiganya langsung menoleh. Namun tatapan Soohyun langsung tertuju pada gadis ber-snelli di sebelah Yonghwa. “Yoon Bora?”
            “Sstt!” Sadar jika suara Soohyun bisa saja menimbulkan kecurigaan, Yonghwa mendorong Soohyun untuk duduk. Yonghwa menempelkan jari telunjuknya kebibir sambil memberikan kode kepada Soohyun untuk diam. “Bersikap dan bicaralah seperti biasa. Kita bawa dia ke mobil.”
            Baik Himchan ataupun Soohyun langsung menyetujui usulan dari Yonghwa. Mereka berjalan menuju mobil. Kali ini Yonghwa duduk di kursi belakang bersama gadis bernama Bora tadi. Salah satu preman tadi ada yang menatap ke arah Bora saat akan masuk ke dalam mobil, namun mereka tidak mengenalinya karena Bora mengenakan snelli milik Yonghwa.

***

           
~Klinik Camp Militer
            Yuri duduk di tepi tempat tidur dengan posisi kaki menggantung ke bawah. Ia baru saja mendapatkan perawatan di bagian kaki akibat terkilir. Tidak jauh dari sana Kevin tampak berdiri mengawasi.
            “Setelah ini dia bisa dipindahkan ke kamar,” kata Ahn Jaehyo pada Kevin, salah satu dokter di kemiliteran.
            Kevin hanya merespon dengan anggukan. “Aku akan mengawasi dia di sini sampai Captain Max memberi perintah selanjutnya.”
            Jaehyo menepuk pundak Kevin sebelum benar benar meninggalkan klinik. Sementara Yuri hanya menatap kosong lurus ke depan. Tidak ingin melakukan apa-apa. Lalu tidak lama kemudian pintu klinik kembali terbuka. Tampak Lee Joon muncul dengan beberapa luka di bagian wajah. Yuri langsung menegakkan badan melihat kedatangan Lee Joon. Belum sempat Yuri membuka mulut, sudah ada seseorang yang menyelak masuk.
            “Captain, kau baik-baik saja?” wanita berseragam militer itu masuk dan langsung menghampiri Lee Joon yang bahkan belum sempat naik ke atas tempat tidur. “Astaga, siapa yang melakukan ini padamu?” Wanita bernama Park Kyungri ini tampak khawatir melihat kondisi Lee Joon yang penuh luka. “Biar aku obati.” Tanpa menunggu persetujuan Lee Joon, Kyungri langsung mengambil obat-obatan.
            “Tidak perlu. Sana kau kembali ke kamar saja.” Lee Joon menahan tangan Kyungri yang sudah ingin menempelkan kapas beralkohol ke arah lukanya.
            “Waaah, kau kasar sekali terhadap wanita,” Yuri berujar pelan. Namun bisa dipastikan suaranya terdengar sampai ke telinga Lee Joon dan Kyungri.
            Kyungri langsung menoleh dengan tatapan tidak suka. “Siapa kau? Kenapa ada orang asing di sini?”
            Belum sempat Yuri merespon ucapan Kyungri, Lee Joon sudah lebih dulu memanggil Kevin. “Bawa dia keluar dari sini, dan panggil dokter Yonghwa untuk mengobatiku.”
            “Tapi, capt!” Kyungri melancarkan protes. “Tsk! Lepas!” serunya kepada Kevin yang sudah memegangi lengannya. Kyungri melepaskan paksa tangan Kevin, kemudian balik badan dan meninggalkan klinik. Sementara Kevin langsung kembali ke tempatnya semula.
            “Menolak diobati wanita dan lebih memilih diobati laki-laki? Waaah, seram juga kau sekarang.”
            Lee Joon melirik Yuri dengan tatapan kesal. Ia kemudian melangkah mendekat ke tempat Yuri duduk sekarang. “Apa itu berarti kakimu sudah sembuh?” Lee Joon menggenggam pergelangan kaki Yuri yang dibalut perban coklat, sontak membuat Yuri menjerit.
            “Akk! Sakit, bodoh!” Yuri tidak bisa menahan diri untuk tidak memaki. Ia sampai melompat turun dan memukuli Lee Joon.
            “Akk! Sakit!” Lee Joon tampak meringis. “Kevin to…” Lee Joon tidak melanjutkan ucapannya untuk meminta tolong karena ternyata Kevin sudah keluar.
            Yuri berhenti memukul Lee Joon karena ponselnya berdering. Mereka bahkan sudah sampai duduk di lantai. Lee Joon menunggui Yuri menerima panggilan sambil bersandar pada kaki tempat tidur. Yuri tampak tertunduk dan bicara dengan suara lemah.
            “Tolong jaga ibuku. Aku akan sesegera mungkin menjenguknya. Aku akan berusaha keluar dari sini.”
            Lee Joon terus menatap Yuri, serius. Sampai akhirnya Yuri mengakhiri panggilan. Matanya sudah berkaca-kaca. “Apa yang terjadi dengan ibumu?”
            “Ibu masuk rumah sakit. Tapi ayah justru mengirimku ke sini.” Yuri hanya bisa tertunduk. “Apa ayah sering berada di sini?”
            Lee Joon menggeleng. “Tidak. Komandan berada di kantor pusat. Di sini hanya camp pelatihan.”
            Yuri mendongak dengan matanya yang sudah basah. “Apa berarti aku bisa pergi dari sini tanpa sepengetahuan ayahku?”
            Kembali Lee Joon menggeleng tidak setuju. “Jangan.”
            “Kenapa?”
            “Jika kau tertangkap lagi, aku khawatir Komandan akan mengirimmu ke tempat yang lebih jauh. Kau di sini saja. Kapanpun aku bisa mencari cara untuk keluar dengan alasan tugas. Dan kau bisa menjenguk ibumu. Tapi kita karus kembali lagi ke sini.”
            Beberapa menit terjadi keheningan di antara mereka. Sampai akhirnya Yuri yang kembali buka mulut. “Kenapa tadi kau bisa ada di sana?”
            “Aku sedang libur dan baru pulang dari rumah temanku. Karna waktuku masih ada, jadi aku ingin mengunjungimu. Belum sempat kita bertemu, Tim Tiger sudah lebih dulu bertindak.”
            “Tapi kenapa kau ingin membawaku pergi dari mereka?”
            “Tadinya kupikir itu preman biasa dan bukan Tim Tiger. Aku tidak tahu jika tugas dari Komandan adalah membawamu ke sini. Pantas saja bukan Tim Wolf yang diberi tugas. Karena mungkin aku juga pasti akan mengacaukannya karena Komandan tau jika aku mengenalmu.”
            Yuri terkekeh pelan mendengar penjelasan Lee Joon. “Tapi kau justru terluka karenaku.”
            “Tidak apa-apa. Ku pastikan besok mereka akan mendapatkan hukuman dariku.” Lee Joon berkata dengan nada sombong yang justru membuat Yuri kembali tertawa. “Ahh iya, aku tidak menemukan alasan kenapa Komandan membawamu ke sini?”
            “Ada 3 hal.”
            “Apa?” Lee Joon mulai penasaran.
            Sebelumnya, Yuri memasang ekspresi serius di wajahnya. “Pertama, karena aku kabur dari rumah. Kedua, karena aku menolak di jodohkan. Dan ketiga, karena aku kabur dari rumah.”
            “Ish, itu hanya dua alasan,” Lee Joon melakukan protes.
            “Ahh sama saja.”
            “Kalau begitu yang ketiga karena Komandan menentangmu berpacaran dengan anak dari pengusaha itu. Siapa namanya? Ahh, Choi Siwon?” Lee Joon sedikit memajukan wajahnya lebih dekat ke wajah Yuri.
            “Aish, sana menjauh!” Yuri mendorong punggung Lee Joon sedikit kasar untuk menjauh. “Wajahmu menjijikan.”    
            Dengan terpaksa Lee Joon menjauh kembali dari Yuri. “Waaah, ucapanmu kasar juga.” Lee Joon tidak melepaskan pandangannya ke arah Yuri yang tampak tidak terlalu mempedulikan ucapan Lee Joon. “Tapi itu artinya, ucapanku benar. Aku yakin pasti si Choi Siwon itu tidak mengirimkan proposal lamaran kepada Komandan.”
            “Tidak kusangka, ternyata kau setau itu tentang ayahku?” Yuri menyorotkan tatapan takjub. “Aku sudah liat siapa saja yang mengirim.”
            Lee Joon langsung menoleh, mengawasi Yuri sambil menyembunyikan sesuatu. Berusaha mengatur ekspresi wajahnya juga agar Yuri tidak curiga padanya.
            “Lihat ini.” Yuri membuka fitur galeri ponselnya. “Aku memfoto semuanya. Rata-rata dari kemiliteran. Apa kau mungkin mengenal salah satu dari mereka?” Yuri membiarkan Lee Joon mengambil alih ponselnya.
            Dengan tatapan serius, Lee Joon melihat satu-persatu foto yang berisi profil seseorang. “Ada beberapa kalau tidak salah teman sekolahmu?” Yuri hanya mengangguk merespon pertanyaan Lee Joon. Tidak lama, Lee Joon mengembalikan ponsel Yuri. “Ada 2 orang anggota Tim Wolf.”
            “Berarti mereka anggotamu?” Yuri bertanya lagi dan hanya di jawab anggukan oleh Lee Joon. “Yang mana? Karena tidak dijelaskan di profil mereka.”
            Lee Joon tampak enggan menjawab pertanyaan Yuri untuk yang satu itu. “Kau akan tau jawabannya.”

***

            Soohyun yang duduk di depan, memutar tubuhnya menghadap belakang. Ke tempat Bora dan Yonghwa duduk. “Siapa yang mengejar-ngejarmu tadi?”
            “Preman suruhan rentenir. Ayahku berhutang banyak. Aku sudah melunasi hutang ayah, namun justru aku dijual oleh ayah.”
            “Dijual?” Yonghwa balik bertanya. “Apa ayahmu sudah gila?”
            Bora hanya tersenyum getir.
            “Kau mau ke mana malam ini?” Soohyun berusaha tenang agar Bora tidak merasa semakin tertekan.
            Bora menggeleng. “Entahlah.” Kalau aku ke kafe, mereka pasti sudah ada yang menunggu di sana.”
            Himchan mengawai melalui kaca spion bagian dalam sambil fokus menyetir. “Kita bawa saja ke camp, dan daftarkan dia sebagai relawan.” Ucapan Himchan membuat Yongwa dan Soohyun saling tatap, mempertimbangkan saran dari Himchan.
            “Paling mudah itu minta bantuan dari Yoona, tapi kita harus bayar mahal meminta bantuannya.” Ekspresi wajah Yonghwa berubah ngeri ketika teringat wanita bernama Yoona.
            “Kalau memang merepotkan tidak usah, Soohyun sunbae.”
            “Masalahnya aku tidak mungkin meninggalkanmu di pinggir jalan tengah malam begini.” Jelas kekhawatiran di wajah Soohyun.
            “Jangan ke Yoona, Letnant Lee Euaerin sudah datang tadi. Kalian bisa minta tolong dia.” Himchan kembali memberikan titik terang.
            “Bukannya dia sudah menikah dan meninggalkan dunia militer?”
            “Kau ini ke mana saja Letnant? Euarin tidak jadi menikah, dan dia juga belum mengajukan pengunduran diri dari militer.” Soohyun menjelaskan.
            “Kurasa Letnant Jung sibuk mengejar Kyungri yang mengejar Captain J.” ucapan Himchan sontak membuat dirinya dan Soohyun tertawa. Sementara Yonghwa hanya mendengus kesal.
            “Kalau gitu, tolong perintahkan siapa saja untuk mengambil barang di rumah Bora.” Soohyun berbicara pada Yonghwa. “Dan malam ini Bora sementara tidur di klinik saja. Aku yang akan bilang ke Jaehyo juga.”

***

~Kamar Camp Wanita
            “Kedatangan aggota baru apa maksudnya?”
            Cha Hackyeon, sebagai perwakilan Tim Tiger yang tadi menjalani misi rahasia, tanpa berkata lagi dan hanya memberikan selembar kertas kepada Park Hyomin, kepala regu wanita dari Tim Wolf.
            Belum selesai Hyomin membacanya, seorang wanita menerobos kerumunan pria yang berpakaian serba putih itu. “Biarkan dia masuk,” ujarnya ketika sudah berdiri di hadapan Hyomin dan Hackyeon. Sementara Yuri berdiri di barisan paling belakang saat Hyungsik, Jungshin, Minhyuk, Jonghyun dan Kevin membawakan beberapa dus, tas serta koper ke dalam barak/kamar yang dihuni anggota wanita. Kesemua barang itu adalah barang-barang Yuri yang berada di dalam mobil.
            Lee Euaerin memimpin masuk, diikuti oleh Hyomin berikutnya. Sudah ada 5 orang anggota wanita di dalam sana, termasuk Kyungri, berdiri tegap ketika Euaerin masuk. Mereka hanya tercengang melihat beberapa anggota Tim Tiger yang membawa barang-barang ke dalam kamar yang bisa dihuni hingga 10 anggota itu.
            “Waaah, apa putri Komandan itu pindah rumah?”
            “Mungkin besok masih menyusul barang-barang lainnya lagi.”
            Beberapa diantara mereka saling berbisik membicarakan kedatangan Yuri, sang putri Komandan. Yuri mendapatkan bagian tempat tidur paling ujung. Sementara itu barang-barang Yuri juga sudah tertumpuk di sana.
            “Tugas kami sudah selesai. Dan kami ijin pamit, Letnant. Hormat!” Hackyeon berpamitan pada Euaerin. Kemudian ia mengajak anggota yang lain untuk meninggalkan tempat itu.
            “Kalian semua silahkan istirahat.” Euaerin menepuk pelan lengan Yuri yang masih berdiri tidak jauh dari tempatnya. “Kau juga. Jika ingin ke toilet, ada di ujung sana, ada 2. Masing-masing sebelah kanan dan kiri.”
            “Terima kasih, Letnant.” Yuri berujar, canggung. Terutama ketika ia berkata ‘Letnant’.
            “Ah, santai saja.”

***

~Camp Militer
            Pagi-pagi sekali Soohyun sudah bergegas menuju klinik. Seperti apa yang ia ucapkan semalam, Bora menginap di sana. Soohyun mengetuk pintu beberapa kali. “Bora, kau sudah bangun?” teriaknya dari luar.
            Tidak lama kemudian terdengar seseorang memutar anak kunci dari dalam. “Iya, sunbae.”
            “Ayo ikut aku ke kantor. Datamu harus terdaftar di sini. Jangan khawatir, Yonghwa sudah menyuruh orang untuk mengambil barang-barangmu.” Tanpa menunggu persetujuan dari Bora, Soohyun sudah menarik tangan wanita itu yang langsung ia bawa ke kantor. Berjarak beberapa meter, dan melewati lapangan yang biasa digunakan untuk latihan. Soohyun sampai mengajak Bora berhenti sebentar karena ternyata di lapangan sudah ada Lee Joon yang sedang mengawasi Jonghyun, Hackyeon, Jungshin, Hyungsik, Kevin dan Minhyuk melakukan push-up.
            “Mimpi buruk. Sepagi ini sudah berhadapan dengan Captain J.”
            Bora hanya diam tanpa protes setelah Soohyun kembali menarik tangannya. Tidak lama kemudian mereka sampai. Soohyun membuka pintu dan terkejut karena ternyata Yonghwa sudah menunggu di sana bersama Euaerin.
            “Aku sudah membereskan semuanya. Kalian jangan khawatir.”
            Bora menunduk pelan. “Terima ka…” Ucapannya terhenti tepat ketika Soohyun menyikut lengannya. Bora langsung menoleh dengan tatapan penuh tanya.
            “Mahasiswa dari kedokteran itu akan tiba sekitar satu jam lagi. Bukankah harusnya kau bersiap di aula? Jaehyo dan Himchan sudah menunggu di sana.” Soohyun berujar santai sambil menerima sebuah file dari tangan Euaerin. Memeriksa isinya sebentar, kemudian meneruskannya ke tangan Bora.
            “Kau sendiri?” Tak ingin terlihat kalah, Yonghwa membalikkan ucapan Soohyun.
            “Letnant Euaerin akan membantumu, oke?” Soohyun menepuk pelan pundak Bora sebelum meninggalkan gadis itu di sana tanpa sedikitpun merespon ucapan Yonghwa.
            Yonghwa hanya menahan kesal melihat Soohyun begitu saja melewati dirinya. “Jahat sekali dia sekarang.” Sadar jika di sana masih ada Euaerin dan Bora, Yonghwa mendekati 2 wanita cantik itu. “Ehm. Bora-ssi, jika ada perlu apa-apa, kau bisa meminta bantuanku. Cari saja Letnant Jung. Jung Yonghwa.”
            Euaerin memukul lengan Yonghwa. Dengan tatapan tegas, Euaerin berkata “Bora akan berada di Tim Tiger. Dia tanggung jawabku, Doojoon dan Heecheol, serta Captain Max. Mengerti, dokter Jung?”
            Tanpa berkata apa-apa lagi, Yonghwa meninggalkan kantor camp militer tempatnya berada. “Padahal aku hanya ingin membantu.”
            “Kau selesaikan mengisi formulirnya, setelah itu aku akan mengambilkan seragam untukmu.” Euaerin langsung melangkah menjauh dai tempat Bora berada.

***

            “Kevin dan Minhyuk, kalian boleh meninggalkan lapangan. Yang lainnya tetap berdiri di sini.” Perintah Lee Joon dengan nada tegas, dan langsung dipatuhi oleh Kevin dan Minhyuk. Keduanya balik kanan lalu membubarkan diri dari sana.
            “Hormat!” Minhyuk dan Kevin melakukan hormat karena bertemu dengan atasannya saat akan meninggalkan lapangan.
            “Waaah, aku tersinggung sekali Captain J. Kau menghukum anak buahku.” Kata seseorang dari arah belakang Lee Joon.
            Tanpa harus menoleh, Lee Joon sudah dapat mengetahui siapa yang berbicara. “Mereka juga anak buahku Captain Max. Dan harusnya kau juga mendapat hukuman karena ide gila kalian dalam misi penculikan putri Komandan Kwon.”
            “Hahaha…” Captain Max, atau Shim Changmin, Captain Tim Tiger hanya tertawa mendengar ucapan Lee Joon. Tidak ada rasa sakit hati sedikitpun. Saat sudah berdiri sejajar, Changmin menoleh, tidak lama Lee Joon juga melakukan hal yang sama. “Menghukum mereka karena menghajarmu?” Changmin menatap Lee Joon dengan tatapan menertawai. “Senjata mereka bahkan kosong.”
            Buru-buru Lee Joon mengalihkan pandangannya dari Changmin. Menutupi ekspresinya yang merasa bodoh. “A..aku tahu itu.”
            Masih diiringi tawa, Changmin meninju pelan lengan Lee Joon. “Lanjutkan tugasmu Captain, tapi jangan terlalu keras terhadap anggotaku.” Changmin balik badan kemudian melangkah pergi. “Ayo kita olahraga pagi!” teriaknya penuh semangat, membuat orang-orang menoleh ke arahnya.     
            Lee Joon sempat memperhatikan punggung Changmin selama beberapa saat sampai semakin menjauh. “Seperti ada yang berbeda dengan Captain kalian?” Tanya Lee Joon penuh selidik kepada anggota Tim Tiger yang berada di bawah pimpinan Changmin.
            “Jelas berbeda. Captain Max langsung penuh semangat sejak mendengar berita gagalnya pernikahan Letnant Euaerin.” Seketika Jonghyun langsung menjadi pusat perhatian.
            “Pesona seorang Lee Euaerin masih melumpuhkan hati Captain Max,” ujar Hyungsik menimpali ucapan Jonghyun.
            Lee Joon meletakkan kedua tangannya di pinggang. “Sepertinya kalian harus menjadi tim sukses Changmin.”

***

            Yuri mengangkat sebuah box ke atas tempat tidur. “Walaupun berada di camp militer, kalian harus tetap cantik. Biar bagaimanapun, kalian itu wanita yang kodratnya memang harus cantik.” Yuri berujar sambil membuka box yang ternyata berisi perlengkapan make-up. Seluruh penghuni kamar sudah berdiri mengelilingi Yuri.
            Termasuk Kyungri yang berdiri dan melipat kedua tangannya di depan dada. “Ini camp militer, dan kami bukan SPG yang harus berdandan.” Beberapa orang langsung setuju dengan ucapan Kyungri
            “Ini yang harus diluruskan.” Yuri tidak ingin kalah. “Kita tetap bisa make-up dan disesuaikan dengan situasi. Saya tidak akan menyarankan untuk menggunakan bulu mata saat latihan di lapangan,” ujarnya cuek sambil mengeluarkan sebuah bb cream dan sponge. Lalu kemudian mereka mengangguk menyetujui ucapan Yuri. “Yup, siapa yang rela menjadi modelku?” Yuri bertanya sambil menatap satu-persatu secara berkeliling. Rata-rata dari mereka menunjuk Euaerin. Hanya sebagian kecil yang menunjuk Kyungri dan Hyomin. Seketika Yuri tampak gugup menatap Euaerin. “Letnant Lee, apa anda bersedia?”

***

            Satu-persatu anggota Tim Wolf dan Tim Tiger mulai meninggalkan barak/kamar mereka. Termasuk pula yang berada di barak pasukan khusus, tampak Gunwoo, Yongguk, Taekwoon bersama tiga orang lainnya lagi berjalan menuju lapangan. Mereka akan berolahraga rutin setiap pagi.
            Dikejauhan tampak Taekwoon melihat dua anggota Tim Tiger yang terlihat membawa koper dan tas besar. “Apa Letnant Moon sudah datang?”
            Yongguk yang kebetulan berjalan tepat di samping Taekwoon, ikut menoleh ke arah yang sedang menarik perhatian rekannya itu. “Letnant Moon akan datang sekitar jam 10,” jelasnya. Namun yang paling menarik perhatian Yongguk adalah sebuah boneka kelinci yang sedang membawa bantal kecil berbentuk hati yang dipegang salah satu anggota Tim Tiger tersebut.
            Sementara ditempat berbeda, Bora masih menunggu di kantor dengan sepaket seragam militer di pangkuannya. Tidak lama tampak Soohyun kembali bersama dua anggota Tim Tiger, Kim Inseong dan Lee Hongbin, yang ditugaskan menyelundup ke kediaman Bora untuk mengambil barang-barang gadis itu.
            “Tidak terjadi masalah, kan?” Bora berdiri dan menghampiri ketiga pemuda itu.
            “Tidak ada orang di rumah dengan posisi pintu tidak terkunci. Kami hanya membawa barang-barang yang berada di kamar noona.” Inseong tampak menjelaskan.
            Hongbin memberikan sebuah boneka kelinci kepada Bora yang langsung diterima gadis itu. “Awalnya kami sedikit berdebat untuk membawa salah satunya.” Lanjut Hongbin juga memberikan sebuah boneka beruang yang tadi di bawakan oleh Inseong. “Tapi akhirnya kami memutuskan untuk membawa keduanya. Karena kupikir kau sangat menyukai boneka-boneka itu.
            Bora tersenyum sambil memeluk erat kedua boneka tersebut. “Terima kasih atas bantuan kalian. Mereka memang berharga untukku.”
            “Baiklah kalau begitu.” Suara Soohyun memecahkan suasana. “Bisa bantu bawakan lagi ke barak?”
            Dengan sigap Hongbin dan Inseong membawakan lagi tas dan koper Bora. Bahkan sampai menolak saat Bora ingin membawakan tas yang agak kecil. Mereka kemudian berjalan mengikuti Soohyun yang sudah memimpin di depan menuju barak wanita.
            Sesampainya di sana, tampak pintu barak sudah terbuka sedikit. Soohyun memberanikan diri untuk membuka lebih lebar. “Selamat pagi.”
            Tidak ada yang menjawab, namun perhatian mereka langsung teralih pada kedatangan Soohyun. Tidak terkecuali untuk Soohyun, Bora, Inseong dan Hongbin yang tidak kalah terkejut melihat pemandangan di dalam barak. Seluruh anggota wanita penghuni barak tersebut saling berpasangan mencoba alat make-up yang dibawa oleh Yuri. Euaerin langsung berdiri dan balik badan menuju tempat tidurnya yang berseberangan dengan tempat Yuri, mencoba sibuk dengan barang-barangnya. Malu karena dengan jelas ia sedang dijadikan model oleh Yuri.
            “Maaf mengganggu.” Soohyun langsung salah tingkah. Namun ia mencoba mengalihkan suasana yang mendadak canggung tersebut. “Perkenalkan ini Yoon Bora, salah satu relawan yang akan bergabung di camp militer kita. Bora akan tergabung dalam Tim Tiger. Mohon bantuan rekan-rekan sekalian.” Selesai bicara dan tanpa menunggu respon dari siapapun, Soohyun memerintahkan Hongbin dan Inseong untuk membawa masuk barang-barang Bora ke tempat yang masih kosong.
            “Sejak kapan camp ini menerima bagian relawan?” Tanya Hyomin pada Euaerin.
            “Sejak hari ini.”
            “Apa aku bisa berpasangan dengannya.” Tampak Im Yoona terlihat paling senang dengan kedatangan Bora di sana. Ia langsung mendekati Bora, merebut boneka dari tangan Bora dan ia letakkan di atas tempat tidur. Yoona kemudian menarik Bora mendekat ke arah kerumunan. Karena memang hanya dia yang tadi belum memiliki pasangan. Sebelumnya Yoona bahkan memperkenalkan satu-persatu rekan-rekannya.
            Soohyun hanya tersenyum lega melihat sambutan hangat yang didapatkan Bora. Lalu kemudian ia balik badan dan bersiap pergi dari sana karena masih ada tugas lain yang harus ia kerjakan. Inseong dan Hongbinpun menyusul.
            “Kupikir kau ingin bergabung dengan para wanita,” ledek Inseong yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Soohyun.

***

~Aula Camp Militer
            Seluruh anggota, baik itu Tim Wolf maupun Tim Tiger berkumpul di aula karena pagi itu mereka kedatangan tamu, mahasiswa kedokteran yang akan melakukan kerja praktek di klinik yang berada di camp militer.
            “Para mahasiswa kedokteran ini akan bergabung di camp militer. Karena memang setiap tahun kegiatan ini selalu berlangsung. Dan tugas mereka adalah membantu warga sekitar yang membutuhkan pertolongan medis,” jelas Yonghwa yang menjadi pembicara pada acara tersebut. Soohyun, Himchan dan Jaehyo juga tampak duduk di kanan dan kiri Yonghwa.
            “Camp militer yang berada di pinggir kota tersebut memang menjadi salah satu sarana pelayanan kesehatan juga untuk warga sekitar. Selain itu para calon dokter yang sedang melakukan praktek juga harus mengikuti beberapa jadwal kegiatan yang dilakukan camp militer. Diantara adalah pelatihan fikis atau olahraga setiap pagi.”
            “Kepada Mayor Jung Yunho kami persilahkan.” Yonghwa langsung berdiri, diikuti dengan yang lainnya saat pimpinan mereka berjalan untuk ke atas panggung aula.
            Jung Yunho, atau Mayor Jung sempat bersalaman sesaat dengan Lee Joon dan Changmin sebelum meninggalkan kursinya. “Hormat!” seru Yunho sambil melakukan hormat.
            “Hormat!” dan dibalasan seruan yang sama oleh seluruh anggota.
            Himchan tampak beralih ke tepi panggung dan mengarahkan seluruh mahasiswa kedokteran yang sudah berbaris untuk naik ke atas panggung dan bersalaman dengan Yunho. Di samping Yunho tampak Jaehyo membagi-bagikan buku untuk para mahasiswa kedokteran itu.
            “Kami juga ingin mengucapkan selamat datang kembali untuk Letnant Moon Hyuna.” Ucapan Yonghwa tadi membuat seluruh mata langsung mencari-cari seseorang yang dimaksudkan Yonghwa tadi. Wanita cantik berseragam militer yang baru saja memunculkan diri dari pintu masuk aula.
            “Letnant Moon!”
            Hampir semuanya bersorak menyebutkan nama Moon Hyuna. Bahkan mereka yang berdiri paling dekat dengan pintu yang dilalui Hyuna langsung menyalami wanita itu. Anggota wanita sampai memeluk Moon Hyuna.
            Lee Joon dan Changmin memberi hormat pada Hyuna sebelum bersalaman saat wanita itu sudah sampai di depan mereka. Tidak lupa Hyunapun memberikan hormat pada dua pria yang termasuk atasannya itu. Sementara dari atas panggung, mungkin tidak ada yang menyadari jika seorang Jung Yunho sama sekali tidak melepaskan pandangannya pada wanita cantik yang tengah menjadi sorotan itu.

***



Jumat, 01 Desember 2017

(Camp Military)



   -Mayor Jung Yunho-      

Team Wolf
Captain : Lee Joon (Captain J)
Letnant :

Letnant :

Letnant :

Moon Hyuna
9Muses
dr Jung Yonghwa
CN Blue
Lee Gunwoo
MyName
Unit 1
Unit 2
Unit 3
Sersan :

Sersan :

Sersan :

Park Hyomin
T-Ara
Jung Taekwoon
VIXX
Bang Yongguk
BAP
Kwon Yuri
SNSD
Choi Minho
SHINee
Lee Sungyeol
Infinite
Im Yoona
SNSD
Son Dongwoon
Highlight
Lee Kiseop
U-Kiss
Kang Soyou
Sistar
Kim Myungsoo
Infinite
Lee Jaehwan
VIXX
Kim Dasom
Sistar
Kang Junkyu
MyName
Kim Woonsik
VIXX
Park Jiyeon
T-Ara
Pyo Jihoon
Block B
GongChan Shik
B1A4
Oh Hayoung
A-Pink
Lee Jaeyoon
SF9
Han Sanghyuk
VIXX
Song Minjae
Sonamoo
Jeong Inseong
KNK
Kim Rowoon
SF9
Jo Eun Ae
Sonamoo
Go Kogyeol
Up10tion
Baek Ju Ho
SF9
Ji Sunmin
Sonamoo
Kim Jihun
KNK
Park Seungjun
KNK
Han Saebyeol
Matilda
Kim Timotheo
Hotshot
Hwang Junghwa
Beatwin
Lim Hyosun
UHB
Park Sejun
Speed
Jung Giseok
I.M

Team Tiger
Captain : Shim Changmin (Captain Max)
Letnant :

Letnant :

Letnant :

Lee Euaerin
9Muses
Jung Heecheol
Ze:a
Yoon Doojoon
Highlight
Unit 1
Unit 2
Unit 3
Sersan :

Sersan :

Sersan :

Park Kyungri
9Muses
Cha Hackyeon
VIXX
Lee Jonghyun
CN Blue
Yoon Bora
Sistar
Kang Minhyuk
CN Blue
Park Hyungsik
Ze:a
Nam Jihyun
4Minute
Kevin Woo
U-Kiss
Lee Jungshin
CN Blue
Heo Gayoon
4Minute
Woo Jihoo
Block B
Yeo Hoonmin
U-Kiss
Cho Sojin
9Muses
Kim Inseong
SF9
Lee Hongbin
VIXX
Krystal Jung
Fx
Kim Chanyong
100%
Kim Youjin
KNK
Son Naeun
A-Pink
Yang Hongseok
Pentagon
Kuhn Soil
Up10tion
Kim Nahyun
Sonamoo
Lee Sungjoon
Up10tion
Ko Shinwon
Pentagon
Hong Euijin
Sonamoo
Lee Changhyun
Up10tion
Choi Junhong
BAP
Choi YoonSun
Sonamoo
Yook Sungjae
BtoB
Cha Eunwoo
Astro
Kim Dohee
Sonamoo
Lee Junyoung
U-Kiss/UNB
Yoo Heedo
B.I.G
Bae Jinye
Laboum
Ji Hansol
UNB
Jang Sebin
Snuper

Medis :
Shin Soohyun
U-Kiss
Kim Himchan
BAP
Ahn Jaehyun
Block B
Shin Wonho
Crossgene
Lee Seyoung
Crossgene
Choi Woosung
Snuper
Jo Sangho
Snuper
Kim Yoohwan
Speed
Shin Jongkook
Speed
Hong Johyung
24K
Yoo SungOh
24K