Author :
Annisa Pamungkas (@nniissaa11)
Main Cast : B.A.P (Yongguk, Himchan, Daehyun,
Youngjae,
Jongup, Zelo [Junhong])
Support cast :
A-Pink (Chorong, Bomi, Naeun, Eun Ji, Namjoo,
Hayoung), G.Na (Soloist), B2ST (Doojoon),
BtoB
Genre
: romance, family,
brothership
Length : chapter
***
“Daehyun!”
Naeun menjerit saat Daehyun di bawa paksa masuk ke dalam sebuah rumah mewah.
Saat di kampus tadi, ada dua orang berpakaian seperti bodyguard yang membawa
Daehyun secara paksa. Sementara Naeun menyusulnya menggunakan taksi. Cewek itu
juga ikut menerobos masuk karena ia tahu milik siapa rumah mewah tersebut.
Tentu
saja tidak semudah itu untuk Naeun bisa menrobos deretan penjaga ketat di sana.
“Ada keperluan apa anda di sini?”
Sesaat
Naeun masih terpaku mengawasi Daehyun yang kini sudah benar-benar dibawa masuk
ke dalam rumah. Bersamaan itu, sebuah mobil mewah tampak masuk. Dan dengan
mudahnya mobil itu melintas. Naeun hanya bisa menyingkir sambil memperhatikan
mobil yang tampak familiar dimatanya.
Mata
Naeun melebar sempurna saat mendapati Youngjae muncul dari pintu pengemudi.
Disusul pula dengan Doojoon dan Zelo yang berada di dalam mobil tersebut.
“Youngjae!”
jerit Naeun cukup histeris.
Karena
Naeun yang melakukan itu, bisa dipastikan Youngjae tanpa pikir panjang akan
langsung melesat mendekati cewek itu. “Lo kenapa di luar, Na? Nggak mau ketemu
Eun Ji?” Youngjae berujar khawatir karena melihat raut wajah Naeun yang seperti
ketakutan.
“Youngjae.
Eun Ji nggak mungkin hamil, kan? Dan kalau pun dia hamil, bukan karena Daehyun,
kan? Nggak mungkin Eun Ji dan Daehyun….” Dengan mata berkaca-kaca, Naeun
kehilangan kata-katanya. Cewek itu menarik tangan Youngjae dan mendekapnya.
“Young, gue mohon tolongin Daehyun. Dia nggak salah.”
Youngjae
meneguk ludahnya yang terasa pahit. Mata Naeun benar-benar menunjukkan cintanya
pada Daehyun. Dan itu sudah harga mati. Youngjae menghela napasnya, panjang.
Setelah teringat kejadian di apartmen Ilhoon beberapa hari lalu. Ia kemudian
ganti menarik lengan Naeun dan mengajaknya untuk masuk ke dalam. Cowok itu
hanya mengangguk saat melewati Zelo dan Doojoon yang ternyata menunggunya untuk
masuk bersama.
***
Eun
Ji hanya bisa duduk di sofa sambil mengacak rambutnya, frustasi. Membuat cewek
itu semakin terlihat berantakan. Terlebih ia masih mengenakan piyama. Eun Ji
juga belum bisa melakukan apa-apa untuk menjelaskan sesuatu pada 2 pemuda di
hadapannya. Yongguk dan Himchan. Kecuali Minhyuk. Eun Ji mengabaikan keberadaan
cowok itu yang terlihat paling santai menanggapi hal yang terjadi. Belum lagi
Minhyuk juga berada di sofa yang berbeda dengan Himchan juga Yongguk.
“Daehyun!”
Eun Ji terlonjak saat salah satu penjaga ayahnya menyeret Daehyun masuk ke
sana. Begitu pula dengan Himchan dan Yongguk yang tak kalah terkejut melihat
adik mereka juga dibawa paksa ke sana.
Salah satu dari mereka
tampak melemparkan selembar foto ke atas meja. Foto Daehyun bersama Eun Ji di
kampus. Berjejer dengan foto Eun Ji saat di café bersama Yongguk. Juga saat
Himchan memeluk Eun Ji di depan pintu kelab malam. Tak lupa Eun Ji juga pernah
terlihat bersama Minhyuk disalah satu foto tersebut.
Daehyun
sedikit didorong paksa hingga terhempas di sofa tepat di samping Himchan. Himchan
bahkan sampai memegangi adiknya itu agar tidak terjatuh.
“Ji,
lo kenapa sih sebenernya? Kenapa kakak-kakak gue juga ada di sini juga?” desak
Daehyun secara sembunyi-sembunyi dari Junhyung.
Eun
Ji melirik ke tempat Junhyung saat ayahnya itu sedang sibuk berbincang dengan
salah satu penjaga di rumah itu. Namun belum sempat Eun Ji merespon ucapan
Daehyun, Junhyung sudah lebih dulu berbalik dan menatap putrinya, tajam.
“Ini
yang kamu lakuin selama nggak tinggal di rumah?” desis Junhyung. Ia bahkan sampai
melemparkan selembar foto lagi hingga menambah deretan foto Eun Ji bersama
cowok yang berbeda-beda. Dan kali ini yang tertangkap kamera paparazzi yang
memang sengaja disewa oleh Junhyung selama ini adalah Youngjae. Posisinya di
depan ruang sebuah kelas yang sepi. Tepat setelah Eun Ji dan Youngjae ke luar
dari dalam ruangan tersebut.
“Youngjae?”
gumam Daehyun tanpa suara. Ia, Himchan juga Yongguk bisa dengan jelas melihat
foto-foto tersebut karena tepat berada di depan mereka.
Setelah
itu, Junhyung tampak kembali sibuk dengan penjaganya. Mereka menyingkir sedikit
jauh dari ruangan tersebut. Penjaga itu bahkan sampai mengajak Junhyung untuk
meninggalkan ruangan.
Akhirnya
Eun Ji bisa bernapas lega setelah ayahnya benar-benar sudah tak terlihat di
sana. Gadis itu lalu menegakkan tubuhnya dan menghadap tiga cowok yang berada
di sana dengan tatapan cukup merasa bersalah.
“Mas
Yongguk, Mas Himchan, Daehyun.” Eun Ji menatap satu-persatu pemuda itu. “Gue
minta maaf karena kalian terlibat di sini.”
“Gapapa.
Gue yakin ini cuma salah paham aja,” kata Yongguk menengahi.
Himchan
juga tampak terlihat merasa bersalah. “Gue juga minta maaf, Ji. Masalah di
kelab waktu itu.”
Eun
Ji menggeleng cepat. “Kan gue yang duluan meluk Mas Himchan.” Ia juga sama
merasa bersalah. Bahkan lebih merasa bersalah.
Daehyun
yang terlihat paling tidak sabar. Ia sampai memajukan sedikit posisi duduknya.
“Tapi lo nggak beneran…” Daehyun tampak tidak sanggup melanjutkan ucapannya. Belum
lagi Junhyung juga tampak sudah kembali bersama seorang pria yang tampak akrab
dengannya. Doojoon. Mereka bahkan saling berangkulan satu sama lain. Sementara
Zelo mengekor di belakang.
“Sebelumnya
saya mohon maaf karena kedatangan kamu ke sini, saat…”
Doojoon
menepuk-nepuk pundak Junhyung yang tadi tidak mampu meneruskan ucapannya. “Ini
musibah.” Doojoon kemudian menangkap sosok Eun Ji di sana. “Itu anak perempuan
kamu?” Jelas yang Doojoon maksud adalah Eun Ji. “Lalu…” ucapan Doojoon kali ini
menggantung karena mendapati 4 pemuda di sana.
“Aku
masih mencari siapa yang melakukan itu pada Eun Ji,” jelas Junhyung dengan
tatapan murung. “Dan mereka-mereka yang terlihat pernah bersaa Eun Ji.”
Diam-diam
Zelo melirik ke atas meja. “Itu mas Youngjae?” pekiknya yang bahkan sampai
menyambar foto tersebut. Ia sampai menyamakan wajah cewek yang ada di dalam
foto dengan Eun Ji. “Akh, Zelo inget. Aku pernah ketemu kakak di supermarket
sama rumah sakit waktu Mas Youngjae abis digebukin. Kakak yang nolong Mas
Youngjae, kan?”
Doojoon
menoleh ke sekitar mencari-cari sesuatu. “Youngjae mana? Youngjae?” serunya
dengan nada cukup keras karena ternyata keponakannya itu tidak langsung
mengikuti ke dalam.
***
Youngjae
menahan Naeun dan membiarkan Doojoon juga Zelo berjalan duluan ke dalam rumah.
“Eun Ji nggak hamil kan, Na?” ujarnya untuk memastikan.
Naeun
berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan Youngjae.
Flashback…
Naeun
duduk tak tenang di taman kampus. Sementara salah satu tangannya memegang
ponsel yang menempel ditelinganya. “Lo di mana, Ji?”
“Gue masih di rumah nih, Na. Nyokap gue
dateng hari ini.”
“Terus
lo nggak ke kampus, dong? Gimana, nih? Gue sendirian. Daehyun masih di rumah
sakit. Bomi juga gue hubungin susah banget dari tadi,” keluh Naeun. “Terus lo
niat ngampus jam berapa?”
“Duuh… gue telah nih, Na. Mual banget gue
dari semalem. Sekarang ditambah sakit kepala.”
“Ya
udah, deh. Lo jangan lupa istirahat. Gue gapapa hari ini sendirian.”
Flashback end…
Naeun
menepuk keningnya saat mengingat kejadian itu. “Nyokapnya Naeun pasti salah
tanggep, deh.”
Youngjae
menoleh cepat. “Omongan lo sama kayak Ilhoon.”
“Lo
ketemu Ilhoon? Adenya Eun Ji, kan?”
Youngjae
hanya mengangguk sebagai jawabannya. “Ayo cepet ke dalam,” ajaknya kemudian.
***
“Tenang,
Joon. Pasti bukan Youngjae kok yang ngelakuin. Gue percaya sama keponakan lo,”
kata Junhyung untuk menenangkan temannya itu.
Di
sisi lain, Eun Ji tampak berusaha menyembunyikan wajahnya karena menahan malu.
Pikirannya juga mulai tak tenang karena adanya Doojoon dan Zelo di sana. Dan
ternyata mereka adalah anggota keluara Youngjae. “Duuh… jangan sampe Youngjae tahu keadaan gue.” Namun sedetik
kemudian, cewek itu menyadari apa yang ia pikirkan. “Eh, kenapa gue mikirin Youngjae? Lagi pula, gue juga kan nggak hamil.”
Junhyung
mengajak Doojoon juga Zelo untuk duduk di area yang berbeda. Meski sebenarnya
masih berada dalam satu lingkup ruangan yang sama dengan Eun Ji juga 4 pemuda
yang menjadi ‘tersangka’ kehamilan Eun Ji.
Ternyata
Ilhoon juga sudah berada di rumah sejak tadi. Dan ia baru saja memunculkan diri
dari atas tangga. Jantung Eun Ji terasa mencelos saat melihat kedatangan
adiknya. Di atas Ilhoon bersama ibunya, namun Hyuna tidak ikut turun.
“Apa
yang ibumu katakan?” desak Junhyung sebelum Ilhoon sempat mendaratkan kaki
dianak tangga terakhir. Sementara Doojoon dan Zelo baru saja duduk di sofa yang
dimaksud Junhyung tadi.
Ilhoon
belum mengeluarkan sepatah kata pun. Ia menangkap kadatangan Youngjae dan Naeun
di sana. Namun baru ia yang menyadari hal itu sebelum akhirnya Ilhoon
menempatkan diri di samping Eun Ji.
“Aku
nggak mau komentar, Pa.” Ilhoon berkata datar.
Minhyuk
tampak berdiri saat belum ada yang bersuara. “Saya akan bertanggung jawab pada
Eun Ji.” Lirikan Minhyuk justru tampak sinis mengarah ke Youngjae yang juga
baru ia sadari kedatangannya. Tentu ia ingat siapa Youngjae. Cowok yang sudah
berhasil ia habisi hingga masuk rumah sakit beberapa hari lalu.
“Awas lo ya Minhyuk!” Eun Ji memaki
dalam hati.
Junhyung
menatap tak suka pada pemuda yang sangat mencintai putrinya tersebut. “Apa di
antara kalian tidak ada yang mau mengaku telah menghamili Eun Ji?” serunya
untuk memastikan. Nampaknya Junhyung tak ingin begitu saja melepaskan putrinya
pada seorang Minhyuk.
Di
sana Naeun langsung mengawasi Daehyun dengan tatapan khawatir. Namun setelah
mengisyaratkan pada Naeun bahwa ia tidak bersalah, Daehyun lalu melirik Himchan
dan Yongguk. Ke dua kakaknya tersebut justru melempar tatapan seolah mereka tak
terima karena Daehyun seperti menuduh.
“Jadi
Eun Ji beneran hamil?”
Semua
mata sontak menoleh ke tempat Youngjae berdiri. Termasuk Naeun yang juga
terkejut dengan pernyataan Youngjae. Padalah tadi mereka sepakat tidak
mempercayai hal tersebut terjadi pada Eun Ji.
***
“Akh!”
Jongup menjerit kecil saat merasakan tangannya membentur nakas kecil di samping
tempat tidur. Sambil mengusap-usap tangannya, Jongup sempat melempar tatapan ke
tempat tidur yang biasa ditempati Daehyun. Dan ternyata sudah kosong.
Jongup
bangkit sambil mengusap matanya. Saat menoleh ke arah jam dinding, mata pemuda
itu sontak terbuka lebar. “Ya ampun, udah jam 11.” Buru-buru Jongup melesat
turun dari tempat tidurnya. Ia ke luar kamar dan langsung ke luar rumah.
Suasana
teras rumah sudah kosong. Motor ke tiga kakaknya juga sudah tidak ada. “Waahh…
udah sepi aja.” Jongup sudah ingin berbalik, namun langkahnya terhenti karena
melihat seseorang di luar pagar. Cowok itu justru langsung menghampirinya.
“Loh, Mba Bomi?” seru Jongup sambil membuka pagar. “Kenapa nggak ke dalem?”
Bomi
sontak membalikkan badan. “Gapapa, Jong. Kamu nggak ke mana-mana?” Bomi tampak
heran karena biasanya di akhir pekan seperti ini Jongup tidak di rumah.
“Aku
udah nggak nginep di rumah Sungjae lagi,” ujar Jongup yang tiba-tiba merasa tak
enak. Jelas karena ia melihat Himchan berciuman di kelab. Dan cewek di
hadapannya itu adalah seseorang yang sangat mencintai kakaknya tersebut. “Kita
main, ya? Tapi aku mandi dulu sebentar. Mba Bomi masuk aja.”
Bomi
hanya mengangguk dan tanpa harus berpikir dua kali, ia menyusul Jongup ke
dalam. Tak lupa ia menutup kembali pintu pagar di belakangnya.
***
Eun
Ji meneguk ludahnya saat melihat Youngjae melangkah ke arahnya. Ia juga
bersikap waspada terhadap cowok itu. Tak ingin terulang kejadian saat di ruang
kelas kosong waktu itu.
Youngjae
berlutut di hadapan Eun Ji. Bahkan ia sampai menggenggam tangan cewek itu. Aksi
Youngjae membuat beberapa mata terbelalak melihatnya. Daehyun dan Naeun bahkan
sampai ikut tegang dibuatnya.
“Kenapa
kamu nggak ada kabar? Kamu baik-baik aja kan selama aku ke luar kota?”
Eun
Ji menahan ingin muntah mendengar semua ucapan manis Youngjae. Cowok itu
berubah 1800. Tidak seperti Youngjae yang biasanya selalu membuatnya
naik darah.
Di
tempatnya berada, Doojoon tampak melempar tatapan penuh tanya pada Zelo.
Mungkin putranya itu mengetahui sesuatu tentang Youngjae. Secara mereka cukup
akrab meski sering kali bertengkar. Namun Zelo hanya menggeleng tegas yang
menandakan ia tak tahu apa-apa.
“Mungkin
Youngjae pernah cerita ke kamu kalo dia ternyata udah punya pacar?” desak
Doojoon yang tak bisa menahan rasa penasarannya. Padahal Zelo sudah mengatakan
tidak.
“Nggak
ada, Pa.”
“Youngjae.”
Junhyung memaksa Youngjae untuk berdiri. Perasaannya juga bercampur aduk saat
melihat sikap Youngjae. “Apa kamu dan Eun Ji sudah sedekat itu?” Junhyung susah
payah melontarkan pertanyaan itu.
Bukannya
menjawab, Youngjae justru kembali melempar tatapan untuk Eun Ji. Namun
diam-diam ia tersenyum saat sekilas menangkap raut wajah Minhyuk yang tampak
tak suka. “Kamu nggak bilang ke papa kamu kalau kita selama ini…” Youngjae
sengaja menggantungkan ucapannya.
Eun
Ji melebarkan mata dengan tatapan horror ia tunjukkan pada Youngjae. Secara
nggak langsung, Eun Ji seperti menanyakan maksud ucapan Youngjae tersebut.
Diluar
dugaan, Youngjae justru menarik Eun Ji ke dalam pelukannya. Sontak aksinya itu
sampai membuat Doojoon tiba-tiba bangkit berdiri. Zelo pun demikian. Dan tentu
yang paling murka melihatnya adalah Minhyuk. Cowok itu sudah hampir saja ingin
menyerang Youngjae namun Ilhoon sudah lebih dulu menghalanginya. Daehyun juga
tak tinggal diam ikut membantu Ilhoon.
Melihat
itu, Youngjae tersenyum penuh kemenangan atas Minhyuk. Tak peduli jika Eun Ji
meronta-ronta dalam pelukannya. “Tenang sayang, aku pasti akan bertanggung
jawab atas apa yang…” ucapan Youngjae sukses terputus karena ternyata Eun Ji
mencubit perut Youngjae dengan cukup keras. Sontak Youngjae menatap Eun Ji
sedikit kesal namun ia berusaha untuk menutupinya. “Maaf, aku nggak akan
membahas hal itu lagi.”
Junhyung
sendiri hanya membeku melihat apa yang Youngjae lakukan pada Eun Ji. Sampai
akhirnya Doojoon mengajaknya menyingkir dari sana untuk bicara. Dan hanya
berdua.
***
“Jong…
makan dulu, nih. Mba udah bikinin nasi goreng.”
Jongup
yang baru kembali dari kamar langsung melesat ke tempat Bomi berada. Cewek itu
sudah duduk manis di meja makan. Saat Jongup mendekat, Bomi menggeser sepiring
nasi goreng yang memang ia buatnya untuk Jongup.
“Ya
ampun, ngerepotin banget sih, Mba.” Dengan semangat, Jongup meraih sendok makan.
Bomi
hanya terkekeh melihat sikap Jongup siang itu. “Soalnya di dapur Mas Himchan
belum masakin apa-apa buat kamu.”
“Lagi
seneng ya, Mba?” goda Jongup disela-sela menikmati sarapan sekaligus makan
siangnya. Bomi hanya tersipu meresponnya. “Baru punya pacar baru? Siapa?”
desaknya.
Flashback…
Himchan
membukakan pintu sebuah café untuk Bomi. Kebetulan, hanya café itu yang tampak
masih buka hingga tengah malam seperti ini. Dan suasananya cukup terbilang
ramai. Mereka memilih meja yang tidak terlalu dalam. Setelah duduk, seorang
pelayan tampak menghampiri meja Himchan dan Bomi untuk menanyakan pesanan.
“Lo
mau makan apa, Bom?”
“Hmm?”
Bomi tampak tak siap mendengar Himchan bertanya. Tapi cowok itu tidak serta
merta menatap Bomi.
“Loh,
kok diem? Katanya belum makan?” Kali ini pertanyaan Himchan terdengar lebih
ramah.
“Gue nggak boleh ke-GR-an. Mas Himchan pasti
punya rencana dibalik sikap manisnya ke gue.” Bomi berusaha meyakinkan
diri. Meski tak dipungkiri lagi bahwa ia sangat bahagia. Setidaknya pernah
merasa bahagia karena diperlakukan secara manis oleh seorang Kim Himchan. Meski
akhirnya, Himchan akan benar-benar meninggalkannya. “Samain aja sama Mas
Himchan.”
Himchan
menoleh, saat Bomi justru mengalihkan pandangannya. Cewek itu sangat
menghindari kontak mata dengan Himchan.
Flashback end…
“Aaahhh…
serius Mas Himchan ngajak Mba makan malam?” seru Jongup kelewat heboh. Biar
bagaimana pun, ia ikut senang mendengar cerita Bomi. Namun ketika mengingat
Himchan, cowok itu justru kembali teringat adegan yang ‘merusak matanya’ saat
di kelab malam itu.
“Anggap
aja itu hadiah kecil untuk gue meski Himchan ngasihnya tanpa sadar.” Bomi
memang tak ingin larut dalam angan-angan tak pasti dari Himchan. Meski Himchan
sendiri mungkin tidak menyadari dampak yang akan terjadi pada Bomi atas
perlakuannya.
“Mas Himchan juga konyol banget, sih. Ngasih
ciuman ke cewek sebelum diputusin. Terus ngasih harapan palsu ke Mba Bomi abis
itu Mba Bomi di…” Jongup tak sanggup melanjutkan khayalannya. “Gue nggak bakal ngebiarin Mas Himchan
nyakitin Mba Bomi yang nggak salah apa-apa.”
***
Eun
Ji mendorong paksa tubuh Youngjae agar menjauhinya. Tepat setelah Junhyung dan
Doojoon pergi dari ruangan itu. “Apa maksud lo ngelakuin itu?” Eun Ji sudah
tidak bisa menahan emosinya.
Tatapan
Youngjae tak lagi lembut seperti tadi. Terlebih setelah kini Minhyuk kembali
meremehkannya. Dan tanpa berkata-kata, Youngjae menarik tangan Eun Ji untuk
ikut bersamanya pergi dari ruangan itu.
“Youngjae,
lepas!” protes Eun Ji. Ia sempat melirik ke Ilhoon untuk meminta pertolongan.
Namun adiknya itu sudah lebih dulu sibuk menghalangi Minhyuk yang tampak ingin
mengejar.
Youngjae
ternyata membawa Eun Ji ke halaman belakang rumah mewah tersebut. Dan barulah
Youngjae melepaskan cewek itu.
“Lo
apa-apaan sih, Young?”
Youngjae
menatap tajam mata cewek di hadapannya. “Apa lo mau Minhyuk yang nikahin lo?”
“Tapi
gue nggak hamil, Youngjae!” tegas Eun Ji dengan nada dingin.
“Tapi
orang tua lo nggak mau tau, Eun Ji!” Youngjae membalas dan tak ingin kalah
begitu saja. “Berita tentang itu udah cukup mencoreng muka orang tua lo. Terutama
Om Junhyung.”
“Ya
terus? Nggak mungkin juga gue bakal nikah sama Minhyuk. Dan itu nggak akan
terjadi!”
“Bagus.
Karena gue juga nggak akan ngebiarin itu terjadi. Lebih baik lo sama Daehyun
atau…”
Eun Ji
tersenyum meremehkan, dan itu sukses membungkam mulut Youngjae. “Jelas. Karena kalau
gue sama Daehyun, lo bisa dengan leluasa ngedeketin Naeun. Iya, kan?”
Kali ini
Youngjae yang tampak meremehkan ucapan Eun Ji. “Gue nggak sepicik apa yang lo
pikirin.”
***
“Lo
ngebiarin Eun Ji sama cowok tadi?” desis Minhyuk pada Ilhoon. Jelas ia masih
memendam dendam pada Youngjae. Terlebih ia secara terang-terangan dilarang
menyusul Youngjae dan Eun Ji.
“Dan
lo pikir gue sama Daehyun rela kalo lo deket-deket sama Naeun?” seru Naeun ikut
menyerang Minhyuk. Namun Daehyun berusaha menenangkan pacarnya itu. “Asal lo
tau aja, Min. Yang ngabarin gue sama Daehyun waktu lo lagi sama Eun Ji itu si
Youngjae.”
Minhyuk
tersenyum pahit. “Na, gue mencintai Eun Ji. Dan lo pasti tau itu.”
“Justru
karena itu, gue harap lo ngelepasin Eun Ji.”
“Na,
udah Na.” Daehyun menarik pundak Naeun hingga sejajar dengannya berdiri. “Gue
percaya Youngjae nggak akan nyakitin Eun Ji.”
Naeun
mengalah dan tidak bicara apa-apa lagi. Terlebih karena Junhyung dan Doojoon
sudah kembali dari pembicaraan serius mereka berdua. Zelo juga tampak bergabung
kembali dengan ayahnya.
“Yongguk,
Himchan, Daehyun.” Junhyung menghadap tiga pemuda tersebut.
Mendengar
Junhyung menyebut nama-nama tersebut, sontak Doojoon tampak membeku. Ia menatap
lekat tiga pemuda tersebut dengan tatapan tak percaya. Doojoon sampai merekam
baik-baik tiap lekuk wajah Yongguk, Himchan juga Daehyun yang berdiri bersama.
“Maaf
telah mengganggu waktu kalian.”
“Gapapa,
Om. Setidaknya kami tadi sudah diberi kesempatan untuk membela diri.” Yongguk tampak
mengangguk sopan. Himchan dan Daehyun juga melakukan hal yang sama.
“Tapi
yang didengar oleh pe….” Kalimat Junhyung terputus karena Yongguk tampak
tertawa kecil.
“Mereka
salah paham. Saya dan Himchan sedang membicarakan…” Yongguk sempat memberi jeda
pada kalimatnya. Tentu ia teringat Chorong. “Pacar saya,” kata Yongguk
akhirnya. Biar bagaimana pun, cewek itu memang masih berstatus sebagai
kekasihnya.
Junhyung
tersenyum, tenang. “Kalian bisa meninggalkan rumah saya.” Pria itu kemudian
menatap Ilhoon. “Mana Eun Ji dan Youngjae?”
Ilhoon
hanya mengarahkan tangannya ke tempat Eun Ji dan Youngjae pergi tadi.
Junhyung
sudah ingin pergi, namun langkahnya tertahan karena ia menangkap sosok Minhyuk
yang juga masih ada di sana. “Kamu juga boleh pulang,” ujarnya dengan nada
tidak cukup bersahabat.
Minhyuk
hanya mengangguk terpaksa. Dan ia juga terpaksa menyeret langkahnya untuk pergi
dari sana. Sementara Junhyung dan Doojoon kembali meninggalkan ruangan
tersebut. Mereka berniat menyusul Eun Ji juga Youngjae yang berada di halaman
belakang.
“Jongup
masih di rumah, Mas?” tanya Daehyun.
Buru-buru
Himchan membekap mulut Daehyun karena ia melihat Zelo menoleh dan menatap penuh
curiga. “Zelo itu murid gue. Dan di sekolah nggak ada yang tau kalau gue sama
Jongup adik kakak,” bisiknya penuh penekanan.
“Pak
Himchan pernah kenal sama ceweknya Mas Youngjae?”
Daehyun
menatap Zelo dan Himchan bergantian karena pertanyaan Zelo tadi. “Youngjae sama
Eun Ji beneran udah jadian? Sejak kapan?” Naeun pun tak luput dari tatapan
Daehyun yang tak bisa menahan rasa penasarannya.
Kali ini
Naeun yang membekap mulut Daehyun. Langsung menggunakan tangannya sendiri. Ia tersenyum
canggung pada Zelo juga Ilhoon. “Kita pamit ya. Salam dulu buat Eun Ji dan
Youngjae juga.”
Himchan
masih menyempatkan diri untuk berpamitan pada salah satu muridnya tersebut. “Saya
duluan ya, Zel. Oiya, gimana keadaan Hayoung?”
“Baik
kok, Pak. Besok saya pastikan Hayoung akan masuk sekolah.”
Ilhoon
dan Zelo ikut mengantar Himchan, Yongguk, Daehyun juga Naeun sampai pintu luar.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar