Readers,
kali ini author bawa FF milik salah satu reader setia author. Author pemilik
blog ini sama sekali tidak ikut campur dalam proses pembuatan FF ini. So, happy
reading…
###
Author
: Song Eun Gi (@anggielestari)
Cast : All member EXO
Genre : GAJE, Friendship
Rating : Semua umur sampe lansia
Cast : All member EXO
Genre : GAJE, Friendship
Rating : Semua umur sampe lansia
###
Annyeong readers! Author persembahkan nih FF gaje mampus. Dijamin pengen muntah bacanya. Kalo yang udah terlanjur baca, yaudah author gak bisa ngelarang, cuma bisa bilang gomawo Mian kalo banyak typo, dan bahasanya campur formal dan informal. Kekeke ^^
###
PS : Efek samping bukan tanggung jawab author!
Di sebuah dorm yang tampak kacau terdapat 12 namja
tampan, EXO, yang sedang menikmati sarapan pagi mereka. Hari ini mereka libur
dari jadwal apapun.
“Hyung.. apa kau tidak
bisa membuat sarapan lain selain nasi goreng?” ujar Kai bertanya pada sang chef
mereka, D.O.
“Yak! Kalau kau tidak
suka, masak saja sana sendiri!” jawab D.O ketus pada dongsaengnya layaknya
seorang Eomma. Sepertinya hari ini D.O sedang mengalami sedikit gangguan (?)
Mendengar jawaban D.O yang
lebih terdengar sebuah ancaman, Kai memilih menutup mulutnya rapat-rapat. Namun
tak tahan untuk memanyunkan bibirnya.
###
Setelah sarapan, Baekhyun
dan Chanyeol bermain X-box. Sepertinya mereka sedang akur hari ini.
“Yak! Baekhyunnie, matilah
kaaaauuu!” teriak Chanyeol semangat disela-sela permainannya.
“MWO?! Kau menyumpahiku
segera mati? Huh?!!” balas Baekhyun sambil membanting stick. Kemudian tangannya
berniat mencekik leher Chanyeol. “Kaulah yang akan matiiii!!!” lanjut Baekhyun.
(Gak berani bayangin )
“Yak! Yak! Yak! Aku hanya
bercanda!” ujar Chanyeol bangkit dari duduknya kemudian lari ketakutan.
Baekhyun mengejarnya dengan amarah meluap-luap.
Sepertinya dugaan author
kalo BaekYeol akur hari ini SALAH BESAR!
###
Sehun yang sedang duduk di
sofa sambil menonton tv sangat terganggu melihat kegaduhan yang ditimbulkan
BaekYeol. Dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat pemandangan
tersebut.
“Kau tidak kemana-mana?” tanya seseorang sembari duduk menghampiri Sehun, Luhan.
“Kau tidak kemana-mana?” tanya seseorang sembari duduk menghampiri Sehun, Luhan.
“Eh, hyung.. sepertinya
aku akan di dorm saja hari ini. Memangnya hyung mau kemana? Hyung mau kencan
ya? Memangnya hyung punya yeojacingu? Siapa? Aishh.. andwe!” jawab Sehun
mendramatisir sambil menutup telinganya (kayak orang ketakutan) kepada hyung
tersayangnya itu.
Mendengar perkataan
dongsaeng tersayangnya itu, Luhan tertawa geli. Kemudian melayangkan sebuah
jitakan pada dongsaeng manjanya itu.
“Aigoo.. kau cemburu??”
tanya Luhan meledek. Sehun mengangguk mantap sambil menunjukkan aegyonya,
membuat Luhan gemas untuk mengacak rambutnya. “Bagaimana kau bisa mendapat
yeojacingu kalau masih saja seperti ini Sehun-ah..” lanjut Luhan sambil
berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka memang couple yang so
sweet. (author senyum-senyum sendiri nih bayanginnya)
“Hyung kita ke kedai
bubble tea yuk?” ajak Sehun. Luhan mengangguk mantap mengiyakan. Dan merekapun
pergi ke kedai bubble tea tempat yang biasa mereka kunjungi kalau sedang bosan.
###
Suho dan Lay berjalan
beriringan sehabis ke minimarket membeli beberapa cemilan untuk di dorm. Saat
dijalan, mereka melihat Sehun dan Luhan memasuki kedai bubble tea, seperti
biasanya. Lalu Suho dan Lay berniat ikut bergabung dengan Hunhan.
“Kalian?” tanya Sehun pada
kedua hyungnya yang tiba-tiba saja datang tanpa diundang (?) *kayak jelangkung*
Tanpa basa-basi Suho dan
Lay pun duduk satu meja dengan mereka.
“Yak hyung… kalian
mengganggu acara kencanku dengan Luhan hyung saja!” tukas Sehun sambil
memanyunkan bibirnya. Luhan hanya tertawa melihat dongsaengnya.
“Aigoo.. kau ini pelit
sekali Sehun-ah. Apa aku ini bukan hyungmu?” ujar Suho kesal bercampur sedih,
dan tak kuasa menahan tangis dan amarah yang bergejolak di dada. (selain kesal
dan sedih, itu LEBAY)
“Luhan hyung, apa kami
mengganggu?” tanya Lay pada Luhan.
“Aniyo.. tentu saja tidak.” jawab Luhan tersenyum. Suho dan Lay langsung memeletkan lidahnya pada Sehun, diiringi bibir manyun Sehun.
“Aniyo.. tentu saja tidak.” jawab Luhan tersenyum. Suho dan Lay langsung memeletkan lidahnya pada Sehun, diiringi bibir manyun Sehun.
###
Hingga siang dorm masih
saja kacau. D.O dan Kai masih saja mengacuhkan satu sama lain. Baekhyun dan
Chanyeol masih berkejar-kejaran, saling bunuh-bunuhan (apa gak capek ya? Oke yg
ini fix LEBAY), Kris dan Tao sedang menelpon orang tua mereka di China.
Sedangkan Chen dan Xiumin sedang gelisah (?) menunggu Suho dan Lay pulang. Ya,
ternyata Chen dan Xiumin menitip cemilan pada Suho dan Lay. Yang ditunggu malah
asyik-asyikan menikmati bubble tea bersama HunHan.
###
Hari sudah beranjak agak
sore, Sehun Luhan Suho dan Lay berniat kembali ke dorm setelah tiba-tiba saja
Suho teringat akan pesanan Chen dan Xiumin. Luhan yang membayar semua bubble
tea mereka, padahal Sehun yang mengajaknya. Dasar Sehunnie. (ppuing ppuing)
#plak #gaje
Saat keluar dari kedai,
Sehun menabrak seorang yeoja, membuat yeoja itu sedikit terhuyung. Dengan cepat
Sehun menangkap tangan yeoja itu sebelum terjatuh. Mata mereka saling menatap,
tanpa disadari Sehun terpesona akan kecantikan dan kepolosan wajah yeoja itu.
Yeoja itu Nampak kaget saat menyadari mereka adalah member EXO.
“Cheosonghamnida..” ucap
Sehun agak membungkuk. Yeoja itu terlihat gugup sambil membungkuk membalas
Sehun.
“Ye.. cheonma..” jawab
yeoja itu lembut.
Kemudian Sehun berlalu
berjalan menyusul hyungdeulnya. Luhan yang melihat kejadian tadi segera
bertanya pada Sehun.
“Apa yang terjadi? Gwaenchana?”
tanya Luhan khawatir.
“Ne hyung.. gwaenchana.”
jawab Sehun tersenyum. Sedetik kemudian pikirannya kembali diliputi wajah polos
yeoja tadi.
###
“Yak! Kalian darimana
saja?! Tidak membawa ponsel pula! Sudah tiga jam aku menunggu kalian!” cerocos
Chen saat Suho dan Lay kembali ke dorm.
“Mianhae..” jawab Suho dan
Lay bersamaan.
Baekhyun dan Chanyeol
segera menghampiri mereka. “Waah, ada makanan..” ujar Chanyeol berbina-binar
saat melihat snack sekantong plastik. Disusul Baekhyun yang juga sudah mulai
menggerayangi (?) isi kantong plastik tersebut.
“Yak! Kalian! Makanan itu
punyaku!” teriak Chen dan Xiumin saat makanan mereka dibawa kabur Baekhyun dan
Chanyeol. Dengan cepat Baekhyun dan Chanyeol masuk ke kamar BaekYeol untuk
menghabiskan makanan yang baru saja ia rampas. Chen dan Xiumin mengejar mereka,
namun naas, pintu kamar BaekYeol sudah tertutup dan dikunci dari dalam.
Akhirnya Chen dan Xiumin tidak mendapatkan apapun dari pesanannya. *poor
ChenMin *
###
Kris menghampiri Luhan
yang sedang sendirian menonton bola. Sehun dikamarnya entah sedang apa. Tao dan
Kai sekarang mengambil alih X-box. Mereka selalu bermain seru, tidak seperti
Baekhyun dan Chanyeol.
D.O keluar dari kamarnya
berjalan menghampiri Luhan dan Kris yang sedang menonton tv, sepertinya moodnya
sudah membaik. (abis dapet wangsit)
“Hyung, makan malam ini
kita pesan saja ya.” kata D.O ditujukan pada Luhan ataupun Kris. Luhan
mengangguk, Kris langsung mengeluarkan ponselnya.
“Arasseo, aku yang akan
memesan.” jawab Kris sambil menekan contact sebuah restoran langganan mereka.
Kali ini Kris berniat mentraktir. (aww kris baik banget) *cium Kris* *lope lope
diudara*
Satu jam kemudian makanan mereka datang, dan mereka makan malam dengan lahap. (iyalah gratis)
Satu jam kemudian makanan mereka datang, dan mereka makan malam dengan lahap. (iyalah gratis)
###
Setelah makan malam, Sehun
kembali masuk ke kamar. Luhan melihat tingkah laku Sehun yang sedikit tidak
seperti biasanya. Tak lama kemudian ia menyusul Sehun.
Sehun terkejut saat Luhan
masuk ke kamar. Kedatangan Luhan memecah lamunan Sehun. Ternyata dia masih
memikirkan yeoja yang tadi ia tabrak di kedai bubble tea. (yaelah masih aja
hun)
“Eo, hyung..” jawab Sehun
kikuk seperti sedang tertangkap basah.
“Waeniriya?” tanya Luhan
khawatir. “Apa kau tidak enak badan?” sambungnya lagi. Dia memang selalu
mengkhawatirkan dongseng kesayangannya itu.
“Ye? Ah, aniyo hyung. Nan
gwaenchana.” jawab Sehun.
Luhan menghampiri Sehun yang duduk di kasur, dan duduk disampingnya.
Luhan menghampiri Sehun yang duduk di kasur, dan duduk disampingnya.
“Marhebwa.. aku tahu ada
sesuatu yang sedang kau pikirkan. Ceritalah.” ucap Luhan lembut. Dia memang
selalu tahu saat Sehun sedang ada masalah atau apapun. Dia yang paling mengerti
Sehun.
Sehun menatap Luhan ragu.
Tidak mungkin menceritakan kalau aku sedang memikirkan seorang yeoja pada
Luhan, batinnya.
“Kau tidak mau cerita?”
tanya Luhan lembut, terlihat sedikit kecewa.
“Eh.. aniyo hyung, bukan
seperti itu. Aku.. sepertinya aku sedang jatuh cinta, hyung.” Akhirnya Sehun
memberanikan diri mengatakannya pada Luhan. Luhan terdengar kaget. Pertama
kalinya ia mendengar kalau Sehun jatuh cinta pada seorang yeoja. Biasanya hanya
Luhan yang mengisi pikiran Sehun. (ceileh Luhan cemburu) *oke abaikan ya, itu
hanya pemikiran author*
“Geuraeyo? Wah Sehunnie,
kau sudah dewasa.” ucap Luhan lembut sambil tersenyum mengacak rambut Sehun.
Begitupun Sehun, dia malah tertawa saat Luhan meledeknya.
BRAKK! (bunyi pintu
kebuka, agak lebay sih ceritanya kayak agak di dobrak gitu). Kemudian
sosok Baekhyun dan Chanyeol muncul. (JENG JENG JENG! Mereka nguping!)
Sehun dan Luhan terlonjak
kaget. Sejurus kemudian mengusap dada mereka pelan.
“Kalian membuat kaget saja!”
bentak Luhan pada BaekYeol.
“Jadi.. Sehunnie sedang
jatuh cinta?” ledek Chanyeol menyeringai, Baekhyun ikut menyeringai. Kemudian
mereka melakukan adegan seperti di film Rosalinda. Baekhyun sebagai Rosalinda,
dan Chanyeol sebagai Fernando Jose. (gak mungkin BaekYeol kayak gitu, itu gak
mungkin!) *author frustasi*
“YAAA! SEHUNNIE SEDANG
JATUH CINTAAAAA!!!” teriak Baekhyun membuat seisi dorm bergema. *dasar ember
bocor*
Sehun melotot dan melempar apapun yang bisa diraihnya pada duo macan – BaekYeol – tersebut.
Sehun melotot dan melempar apapun yang bisa diraihnya pada duo macan – BaekYeol – tersebut.
Sepersekian detik kemudian
semua member sudah berkumpul di kamar HunHan. Ya, akibat teriakan baekhyun
barusan.
“Mwo? Jeongmal?? Sehunnie,
kau jatuh cinta? Pada siapa? Apa salah satu diantara kami?” tanya Tao polos,
secara bertubi-tubi. (Aiisshh Tao ini tampang doang sangar, padahal… -___-)
Dengan secepat kilat
jitakan Kris mendarat mulus di kepala Tao. Tao meringis kesakitan.
“Pabo!” ujar Kris, membuat
Tao bersungut.
Mereka semua memasang
tampang kepo kearah HunHan. Sehun hanya bisa menunduk malu, sedangkan Luhan
tidak kuasa menahan tawa karena tingkah dongsaengdeulnya.
Akhirnya Sehun tak punya
pilihan lain selain menceritakan kisahnya (?) pada hyungdeulnya. Mulai dari
saat Sehun bertemu yeoja itu sampai ia memikirkan yeoja itu hingga sekarang.
Semua member manggut-manggut mengerti akan cerita magnae mereka. Mereka ikut
bahagia.
###
Keesokan harinya Sehun
kembali ke kedai bubble tea hanya untuk melihat yeoja kemarin. Sebenarnya dia
tidak tahu apa yeoja itu akan datang lagi atau tidak, tapi entah mengapa
feeling nya begitu kuat.
Benar saja, yeoja yang kemarin itu datang lagi. Kali ini dengan seorang namja.
Benar saja, yeoja yang kemarin itu datang lagi. Kali ini dengan seorang namja.
Omo.. siapa namja itu?
batin Sehun.
Yeoja itu duduk tidak jauh
dari tempat Sehun duduk. Sehun terus memandangi gerak-gerik yeoja dan namja
itu. Rasa penasaran bercampur sedih berkecamuk di dalam benak Sehun. Menelpon
Luhan, itu yang saat ini terlintas di pikiran Sehun.
Sepuluh menit kemudian
Luhan datang menyusul Sehun. Ya, memang jarak dorm ke kedai bubble tea cukup
dekat.
“Hyung.. watsseo.” sapa Sehun saat Luhan menduduki bangku di depannya.
“Hyung.. watsseo.” sapa Sehun saat Luhan menduduki bangku di depannya.
“Otthe?” tanya Luhan.
Tentu saja yang ia maksud soal yeoja itu.
Sehun mengarahkan
kepalanya kearah yeoja itu, Luhan mengikuti gerakan kepala Sehun. Sama seperti
Sehun, Luhan terkejut.
“Siapa namja itu?” Luhan
penasaran. Sehun menunduk sambil menggelengkan kepalanya pelan.
Tak lama kemudian namja
yang bersama yeoja itu beranjak dari tempat duduknya. Omo.. namja itu berjalan
mendekati meja dimana Sehun dan Luhan duduk.
“Chogiyo, kenapa daritadi
ku lihat anda berdua memperhatikan yeoja yang sedang bersamaku?” tanya namja
itu.
DEG! Ketahuan!
Sehun dan Luhan agak
terlonjak mendengarnya. Bagaimana orang ini bisa begitu memperhatikan?
“Geurae? Mungkin hanya
perasaan anda saja.” jawab Luhan formal. Sehun tidak menjawab.
“Cih. Memangnya kalian
pikir aku bodoh. Tidak ada orang lain lagi di kedai ini selain kalian dan aku
dengan yeoja itu.” jawab namja itu yang sukses membuat Sehun dan Luhan saling
menatap kaget.
“Siapa diantara kalian
yang menyukai yeoja itu?” tanya namja itu lagi. MWO? Apa aku ketangkap basah?
Aissh memalukan. Kalau seperti ini aku bisa dianggap menggoda yeoja orang lain.
“Eh?” kaget Luhan, sejurus
kemudian menunjuk Sehun. Sehun kaget bukan main, menggelengkan kepalanya
kuat-kuat.
Namja itu tertawa, membuat
Sehun dan Luhan semakin bingung.
“Kau orang yang menabraknya kemarin?” tanya namja itu lagi. Kenapa dia bisa tahu?
“Kau orang yang menabraknya kemarin?” tanya namja itu lagi. Kenapa dia bisa tahu?
“Eo? Mian..” jawab Sehun
kikuk.
“Sudah kuduga..” ujar namja
itu sambil tersenyum. Apa maksudnya?
“Maaf tapi apa maksud anda
berkata seperti itu?” tanya Luhan lagi. Sepertinya hari ini Luhan pindah
profesi menjadi juru bicara Sehun.
“Dia.. noonaku.” jawab
namja itu datar, diiringi senyuman. Sehun dan Luhan semakin kaget. Apa? Namja
ini dongsaengnya? Kenapa tidak mirip sama sekali? batin Sehun.
“Kau tidak mau
menghampirinya? Dari kemarin dia selalu menceritakan tentang namja yang
menabraknya, itu kau, kan?” tanya namja itu lagi pada Sehun. Sehun mengangguk.
Kali ini Sehun menatap Luhan seperti meminta pendapat. Luhan mengangguk sambil
tersenyum. Lalu Sehun berdiri bergegas menghampiri yeoja itu. Namja – dongsaeng
yeoja itu – kini malah duduk di tempat yang tadi diduduki Sehun, tepat
berhadapan dengan Luhan.
“Annyeonghaseyo..” ucap
Sehun lembut, yeoja itu tersenyum. Sebenarnya yeoja itu kaget kenapa Sehun bisa
menghampirinya. Tapi tidak ada alasan lain, pasti dongsaengnya sudah berkata
yang macam-macam.
“Ne.. annyeonghaseyo.”
sambut yeoja itu lembut. Sehun langsung menduduki bangku di depan yeoja itu,
tempat namja – dongsaeng yeoja – itu duduk.
Setelah mengobrol-ngobrol
ternyata Sehun sudah meminta nomor ponsel yeoja itu. Sehun senang bukan main.
(Aish uri Sehun sudah besar rupanya ^.^)
Hari sudah sore, yeoja itu
hendak pulang mengajak dongsaengnya. Luhan menunggu Sehun yang sedang mengantar
yeoja itu keluar kedai bubble tea, sambil cemberut.
“Hyung.. kajja kita
pulang.” ajak Sehun. Sangat terlihat aura bahagianya. Luhan masih cemberut
menatap Sehun.
“Lain kali jangan ajak aku
untuk menemui yeoja itu! Arasseo?!” tukas Luhan sambil berlalu meninggalkan
Sehun. Aigoo Luhan-ah kau kenapa? Cemburukah? batin Sehun.
Sehun sedikit mempercepat
langkahnya menyusul Luhan yang sudah didepannya.
“Hyung.. tunggu aku..”
akhirnya Sehun bisa mensejajarkan langkahnya dengan Luhan.
“Hyung, waeirae?” tanya
Sehun lagi. Luhan masih cemberut. (Aigoo Luhan ngambek >.<)
Luhan menghentikan
langkahnya. Menatap Sehun tajam.
“Kau.. cemburu hyung?” Sehun malah bertanya lagi. Dengan segera Luhan menjitak kepala Sehun.
“Kau.. cemburu hyung?” Sehun malah bertanya lagi. Dengan segera Luhan menjitak kepala Sehun.
“Yak hyung! Appo..” Sehun
meringis sambil mengusap kepalanya.
Lain kali jangan ajak aku
untuk bertemu yeoja itu!” Luhan kembali membentak.
“Keunde waeeee??” tanya
Sehun menunjukkan aegyo nya. Dia penasaran kenapa Luhan tiba-tiba tidak mau
diajak lagi bertemu yeoja itu. Kalau dia tidak cemburu pada yeoja itu, apa dia
cemburu padaku?
Apa Luhan menyukai yeoja
itu? batin Sehun.
“YAK! DONGSAENG YEOJA ITU
BISEKSUAL! KAU TAHU?!!” bentak Luhan kesal.
BHAHAHAAHAHAHAHAHAHAH..
(Sehun ngakak)
“Hyung.. ku kira kau
cemburu.” ujar Sehun nyengir tak berdosa. Luhan beranjak meninggalkan Sehun.
Lagi-lagi Sehun berlari menyusul Luhan.
“Hyung.. Dia itu bukan
dongsaeng Min Ji.” kata Sehun menjelaskan. Jadi nama yeoja itu Min Ji. Luhan
bingung.
“Ya, dia tetangganya.
Bukan dongsaeng kandungnya. Kau jangan marah padanya. Eoh?” jelas Sehun lagi
diiringi puppy eyes aegyo nya.
Luhan sedikit tenang mendengar penjelasan Sehun.
Luhan sedikit tenang mendengar penjelasan Sehun.
“Keunde hyung.. Sebenarnya
apa yang dilakukan namja tadi sampai-sampai hyung kesal sekali?” tanya Sehun
penasaran.
“Kau tahu? Dia memegang
tanganku, dia juga mengedipkan matanya padaku, dan.. berani-beraninya dia
mengajakku kencan!” jelas Luhan kembali kesal.
HAHAHAHAHAAHHAAHAHHAHAHAHAAH
(Sehun ngakak lagi)
“Lalu hyung menerima ajakannya tidak?” ledek Sehun pada hyung tersayangnya.
“Lalu hyung menerima ajakannya tidak?” ledek Sehun pada hyung tersayangnya.
Sadar kalau Sehun
meledeknya, Luhan kembali menatap tajam Sehun. Saat ingin melayangkan
jitakannya lagi, Sehun berlari sekencang-kencangnya menuju dorm yang sudah
tidak jauh lagi, masih sambil tertawa.
“YAK! JANGAN LARI KAU! OH
SEHUUUUUUUN!!! KAJIMAAAA!!!” teriak Luhan sambil berlari sekencang-kencangnya
agar bisa menangkap Sehun.
THE END
Sumpah ini FF terancur yang pernah ada, menurut
author. Mohon maaf kalo banyak ketidak-nyambungan *membungkuk 90 derajat*
keren ceritanya
BalasHapus