Sehun
melingkarkan tangannya yang tak tertusuk jarum infuse di pundak Luhan.
Sementara Kyungsoo membantu membawakan botol infuse milih Sehun sedangkan
Jongdae hanya mengikuti dan berjalan di samping Luhan.
“Hyung,
apa kau sudah menemui dokter yang merawatku?”
Luhan
mengangguk. “Sudah.”
“Apa
kau bertanya kapan aku bisa pulang?” Tanya Sehun lagi penuh harap.
Luhan
melirik Sehun sebal. “Kau ini…” Luhan tak melanjutkan ucapannya karena melihat
Sehun terbelalak melihat sesuatu.
“Anak
jaman sekarang kenapa sangat suka berkelahi?” komentar Jongdae membuat Luhan
mengerti apa maksud tatapan Sehun.
Ternyata
tak jauh dari sana, Luhan melihat Joongki masuk ke dalam ruangan yang ia
ketahui milik dokter Jaesuk. Joongki tak sendiri, melainkan bersama dua pemuda
tinggi, Chanyeol dan Tao.
Kyungsoo
yang bingung dengan apa yang terjadi, menatap Sehun dan Luhan bergantian. “Apa
kalian mengenal salah satu dari mereka?” Tanya Kyungsoo curiga.
Sehun
dan Luhan menoleh kompak. “Tidak,” sangkal Sehun.
“Tidak
ada,” tambah Luhan.
“Ayo,
hyung,” ajak Sehun untuk mengalihkan perhatian Kyungsoo dan Jongdae dari dua
pemuda yang bersama Joongki.
@@@
Begitu
sampai di rumah sakit, Joongki segera membawa Chanyeol dan Tao ke ruangannya
yang juga ruangan dokter Jaesuk. Begitu Chanyeol dan Tao duduk, Joongki segera
menyambar jas putihnya lalu mencari peralatan yang akan ia gunakan untuk
mengobati dua pemuda yang tengah babak belur tersebut.
Tao
memandang hampir keseluruh penjuru ruangan. “Hyung, mana ayahku?” Tanya Tao
yang tak menemukan ayahnya di ruangan itu.
“Beliau
mungkin sedang memeriksa pasien,” jawab Joongki, namun tetap focus menyiapkan
peralatan medisnya.
Tak
lama, Joongki menghampiri tempat Chanyeol dan Tao berada. Ia meletakkan sebuah
nampan alumunium di atas meja dan mulai mencomot gumpalan kapas kecil
menggunakan tangan yang telah dilapisi sarung tangan karet.
Joongki
memutuskan untuk merawat Tao lebih dulu karena luka pemuda itu lebih parah dari
pada Chanyeol.
“Hyung,
bagaimana kau bisa ada di sana?” selidik Chanyeol membuat pekerjaan Joongki
berhenti sejenak. “Kau kan tahu, kalau itu jalan sepi yang jarang dilalui
orang.”
Joongki
tak melirik dan lebih memilih melanjutkan pekerjaannya membersihkan luka di
wajah Tao. “Kris yang menghubungiku.”
“Apa
ini memang rencana Kris?” tebak Tao mulai berspekulasi.
“Maksudmu?”
heran Joongki.
Tao
mendesah kasar. “Mereka musuh kami sejak SMA. Tapi yang aku bingung, kenapa
justru Yoseob yang menghubungiku dan Chanyeol untuk datang ke sana?”
Chanyeol
melirik Tao karena merasa berbeda pendapat dengan temannya itu. “Kau kan tahu
kalau Yoseob memang yang paling aneh di antara mereka. Dia anggota gangster,
tapi takut jika memukul orang,” ujarnya.
Yang
dikatakan Chanyeol memang benar. Taopun diam. Sedetik kemudian, ia menatap
Joongki penuh arti. “Hyung, apa Kris juga di sini?”
Joongki
mendongak dan sedikit tidak siap dengan pertanyaan yang dilontarkan Tao.
Tao
berdecak kesal karena Joongki tak memberikan jawaban apapun. “Kris juga terluka
di sana. Dia bersama seorang pemuda yang belum kami kenal,” jelas Tao.
“Tapi…”
Joongki menggangtungkan ucapannya.
@@@
Sore
itu Baekhyun baru sempat mengunjungi Suho di rumah sakit. Tak terlalu lama dari
waktu saat Jongin membawa Kris pergi dari sana. “Suho!” pekik Baekhyun setelah
membuka pintu sebuah kamar dan mendapati Suho sudah berdiri sambil berpegangan
dengan tepi ranjang. “Apa yang terjadi padamu? Mana Kris?” Tanya Baekhyun mulai
panic karena ia menemukan Suho dalam kondisi penuh luka.
“Tidak
tahu,” ujar Suho kesal. “Cepat kau hubungi Kris,” perintahnya namun tak
langsung dilakukan oleh Baekhyun.
“Aku
mungkin telah berpuluh-puluh kali menghubungi nomor Kris, tapi tak satupun yang
ia jawab,” jelas Baekhyun. “Apa yang terjadi sebenarnya?” paksa Baekhyun
setelah meliha Suho mendesah keras.
“Kris
di bawa pergi oleh adikku.”
“Untuk
apa?” heran Baekhyun.
Suhopun
akhirnya menceritakan tentang kronologi kejadian saat dirinya dan Kris
berkelahi dengan Doojoon dan lima temannya. Ia juga akhirnya membongkar rahasia
Kris yang dulunya seorang gangster. Bahkan Kris dan Jongin menjadi rival tetap
sejak dulu. Dan sekarang, Kris dibawa pergi oleh Jongin, Lay dan Minseok. Bisa
dipastikan memang terjadi sesuatu pada Kris karena Suho bisa melihat kilatan
kebencian di mata Jongin tadi.
Baekhyun
membeku mendengar cerita Suho. Ia tak ingin langsung percaya dengan ini semua.
Tapi keadaanlah yang memaksanya harus mempercayai Suho.
“Apa
kau tadi menyebut nama Minseok?” ulang Baekhyun untuk memastikan.
Suho
hanya mengangguk lemah. Satu petunjuk telah di pegang oleh Baekhyun.
“Kau
jangan ke mana-mana,” perintah Baekhyun tanpa ingin mendapat protes apapun dari
Suho. “Biar aku yang mencari Kris,” seru Baekhyun. “Hubungi aku jika ada
petunjuk lagi dari Kris,” lanjutnya lalu bergegas ke luar dari kamar Suho tanpa
pamit.
@@@
Minseok
yang menyetir, sementara Jongin dan Lay duduk di kursi belakang mengapit Kris
untuk mencegah aksi kabur dari pemuda itu.
“Apa
kau masih belum mau mengaku jika kau yang melakukan itu pada kakakku?” Tanya
Jongin lagi yang masih penasaran mengenai hal yang dialami kakaknya.
Kris
cukup lama diam sebelum akhirnya mengeluarkan suara, “percuma. Aku yakin kau
tidak akan mempercayai ucapanku.”
Lay
tersenyum meremehka. “Jelas saja, kami tidak akan pernah mempercayai ucapanmu
sedikitpun.”
Selama
beberapa saat kemudian, suasana mobil kembali hening. Hingga akhirnya, Minseok
membelokkan mobil ke halaman sebuah rumah kosong yang dulu ia gunakan sebagai
markas gangster sekolahnya. Di tempat itu pula Chanyeol diculik oleh gangster
SMA Sun Moon beberapa tahun yang lalu.
Kris
tetap tak berontak saat Jongin dan Lay menyeretnya memasuki rumah kosong
tersebut. Sementara itu, Minseok telah lebih dulu masuk untuk mengusir anggota
gangster SMA Sun Moon yang sekarang setelah ia, Jongin dan Lay lulus dari sana.
“Aku
ada urusan dan membutuhkan tempat ini. Cepat kalian semua pergi dari sini,”
perintah Minseok yang tanpa protes langsung dituruti belasan pemuda berseragam
SMA.
Jelas
saja bukan perkara sulit mensterilkan tempat itu. Angkatan Minseok termasuk
gangster yang paling disegani disekolahnya bahkan sampai saat ini.
Beberapa
dari siswa SMA itu terkejut dan langsung memberi hormat ketika berpapasan
dengan Lay dan Jongin. Namun pandangan mereka berubah drastis saat menangkap
wajah Kris.
“Habisi
saja dia, hyung,” seru salah seorang siswa SMA tadi sambil memandang remeh ke
arah Kris yang langsung mendapat dukungan dari teman-temannya.
Kris
sendiri lebih memilih tidak mempedulikan mereka dan menghindari tatapan-tatapan
menjijikkan itu.
“Jangan
mengurusi kami, dan jangan ada yang coba-coba untuk mengintip!” ancam Lay
dengan peringatan keras.
Setelah
gerombolan anak SMA Sun Moon tersebut membubarkan diri, Lay dan Jongin kembali
menyeret tubuh Kris dengan kasar ke dalam rumah. Minseok sudah menunggu di
dalam.
@@@
Setelah
puas berjalan-jalan, kali ini Sehun merengek ingin kembali ke kamar rawatnya.
Bukan keinginan hati, tapi seperti ada yang direncanakan Sehun. Luhan sendiri
sebenarnya memang telah menangkap gelagat aneh yang ditunjukkan Sehun, namun ia
belum bisa menebak apapun. Jongdae dan Kyungsoo juga masih berada di sana.
“Kenapa
Lay dan Minseok belum juga kembali?” gumam Jongdae cemas.
“Ku
rasa aku juga tidak akan menunggu Minseok hyung lebih lama lagi,” ujar Kyungsoo
muram. “Sehun, aku ingin pulang dulu. Besok aku akan kembali menemanimu,”
pamitnya yang telah siap dengan semua barang-barang bawaannya.
Senyum
dibibir Sehun terukir seperti ia memang mengharapkan keadaan tersebut. Luhan
sendiri hanya menatap heran adiknya, namun ia tak berani berkomentar apa-apa.
Jongdae
ikut berdiri. “Ku rasa aku juga harus pulang,” serunya lalu melirik Kyungsoo.
“Apa kau mau ikut bersamaku?” ajaknya yang langsung di jawab anggukan oleh
Kyungsoo. “Kalau Lay dan Minseok datang, katakan saja aku sudah pulang bersama Kyungsoo,”
pesan Jongdae kepada Luhan dan Sehun sebelum benar-benar meninggalkan kamar
rawat Sehun.
@@@
Baekhyun
menghentikan langkah ketika melihat dua orang keluar dari sebuah kamar yang
sebenarnya kamar rawat milik Sehun. Mereka adalah Kyungsoo dan Jongdae.
“Minseok,”
gumam Baekhyun pelan dan langsung mengejar Kyungsoo yang kini sudah hampir
sampai di pintu ke luar. “Kyungsoo tunggu,” panggil Baekhyun untuk menghentikan
langkah Kyungsoo.
Kyungsoo
yang merasa ada yang memanggil namanya, segera menoleh kebelakang. Jongdae juga
melakukan hal yang sama. “Baekhyun hyung?” ujar Kyungsoo heran karena ia bisa
bertemu dengan Baekhyun di tempat seperti ini. “Apa kau masih sakit?”
Baekhyun
menggeleng cepat. “Mana Minseok?” cecar Baekhyun tak ingin membuang waktu.
@@@
Luhan
melirik Sehun penuh arti setelah memastikan Jongin dan Kyungsoo sudah tidak ada
di sana. “Kau mau ke mana?” cegah Luhan saat melihat Sehun kembali turun dari
atas tempat tidur.
Sehun
juga telah melepaskan paksa jarum infuse yang menusuk punggung tangannya.
“Hyung, apa kau tidak melihat siapa yang datang bersama Joongki hyung tadi?”
Tanya Sehun tajam.
“Lalu?”
Luhan menunggu rencana yang telah di susun oleh Sehun seorang diri.
“Aku
ingin menemui mereka,” ujar Sehun yang kembali dihalangi oleh Luhan. “Hyung!
Ayo! Sebelum Lay hyung dan Minseok hyung datang!” paksa Sehun yang akhirnya
terpaksa dituruti oleh Luhan.
Mereka
sampai harus berjingkat ketika ke luar kamar. Di rasa aman karena mereka tidak
menemukan Kyungsoo ataupun Jongdae, Luhan dan Sehun langsung menegakkan badan
mereka dan kembali berjalan.
Awalnya
mereka berniat untuk langsung ke ruangan tempat Joongki berada. Namun rencana
berubah ketika Sehun menyadari keberadaan Kyungsoo dan Jongdae yang berbincang
dengan seseorang lagi tak jauh dari pintu utama.
“Mereka
masih di sini?” desis Luhan khawatir.
“Hyung,
sepertinya pemuda itu teman kuliah Kris hyung,” ujar Sehun yang mengenali sosok
Baekhyun.
“Apa
dia temannya Jongdae?” tebak Luhan.
Sehun
menggeleng. “Bukan, pemuda itu hanya berbincang dengan Kyungsoo.”
@@@
“Luhan
hyung? Sehun?”
Luhan
dan Sehun membeku ketika mendengar ada yang menyebut nama mereka. Dua kakak
beradik ini saling melempar pandangan sebelum akhirnya memaksa diri untuk
berbalik. Luhan dan Sehun terkejut mendapati orang tersebut adalah pemuda yang
saat ini akan mereka cari, Chanyeol dan Tao.
“Sehun
kau sakit?” Tanya Chanyeol cemas karena mendapati Sehun mengenakan pakaian
untuk pasien.
Sehun
menggeleng. Memang saat ini kondisinya sudah terlihat lebih baik, namun
statusnya memang masih sebagai pasien. “Ceritanya panjang hyung,” ujar Sehun
yang bingung memulai dari mana untuk bercerita.
“Mana Kris?” paksa Tao.
“Tidak
tahu,” Luhan yang menjawab dan sontak membuat Tao meraih kerah pakaiannya.
“Hyung!”
cegah Sehun yang tak terima Tao kembali menyerang Luhan.
Chanyeol
juga memegangi tangan Tao untuk melepaskannya dari kerah pakaian Luhan. “Tao
hentikan!”
Taopun
akhirnya mau melepaskan Luhan dan sedetik kemudian ia menyesali perbuatannya.
“Maaf, hyung.”
“Tak
apa,” ujar Luhan.
“Apa
Kris baik-baik saja? Temannya juga, kan?” Tanya Chanyeol.
“Apa
maksudmu?” Luhan menatap Chanyeol bingung, begitu pula dengan Sehun.
“Hyung,
kami baru saja bertemu Kris. Kami bahkan sempat berkelahi dengan Doojoon dan
anak buahnya,” jelas Tao. “Kami semua terluka, bahkan pemuda yang bersama Kris
sampai pingsan,” lanjut Tao.
Sehun
yang lebih dulu menangkap sesuatu dari cerita Tao. Jika Tao dan Chanyeol
mengaku bertemu Kris bersama temannya, kemungkinan besar adalah Baekhyun dan
Suho. Tapi karena ia baru saja melihat Baekhyun dalam keadaan baik, berarti
tinggal satu kemungkinan. Suho. Sehun menoleh ke tempat Baekhyun berada.
Ternyata ia masih di sana bersama Kyungsoo dan Jongdae.
“Sehun,
kau mau ke mana?” cegah Luhan namun tak digubris sedikitpun oleh adiknya itu.
@@@
“Tidak
di jawab, hyung,” kata Kyungsoo kesal karena tak satupun panggilannya yang direspon
oleh Minseok .
“Lay
juga,” lapor Jongdae karena tadi Kyungsoo memintanya untuk menelpon Lay.
Baekhyun
mendesah kecewa. Ia semakin tidak tenang. Apalagi jika teringat cerita Suho
tadi.
“Hyung,
sebenarnya ada apa?” selidik Kyungsoo yang mulai merasakan gelagat aneh dari
Baekhyun. Pasti ada sesuatu yang terjadi.
“Baekhyun
hyung!”
Belum sempat Baekhyun
mengatakan sesuatu, ia menoleh karena mendengar seseorang memanggilnya. Ia
mengerutkan kening bingung, apakah orang tersebut benar-benar memanggilnya.
Karena Baekhyun sama sekali tak mengenal pemuda tersebut.
“Sehun,
kenapa kau ke sini? Kau harusnya istirahat,” kata Kyungsoo memperingati, namun
Sehun sama sekali tak mempedulikan perhatian temannya itu.
Yang terpenting untuk
Sehun sekarang hanyalah keberadaan Kris yang belum ia ketahui. Terlebih setelah
mendengar cerita tentang Kris.
“Hyung,”
Sehun menatap Baekhyun penuh harap. “Aku Choi Sehun, adik dari Choi Kris Woo.
Kau pasti mengenalnya, kan?”
“Bukankah
kakakmu Luhan?”
Sehun
melirik Kyungsoo yang bingung. Ia juga sedikit merasa bersalah, tapi masih
menyembunyikan identitas yang sebenarnya antara ia dan Kris. Namun Sehun belum
ingin menjelaskan itu semua sekarang, terlebih Baekhyun yang lebih dulu buka
suara.
“Kau
adiknya Kris?” ulang Baekhyun untuk memastikan. “Di mana dia sekarang? Apa dia
baik-baik saja?” Baekhyun memberondong Sehun dengan pertanyaan seputar Kris.
Sehun
menggeleng lemah membuat Baekhyun ikut kecewa karena belum bisa menemukan Kris.
“Tapi, apa kau bisa mempertemukanku dengan teman kalian yang bernama Suho?”
Luhan
yang kini berdiri di belakang Sehun menyentuh pundak adiknya membuat Sehun
berbalik dengan cepat. “Hyung, sedikit lagi kita akan mengetahui keberadaan
Kris hyung,” seru Sehun yang sangat yakin bahwa Suho adalah harapan
terakhirnya.
Sementara
itu, tatapan Baekhyun akhirnya bertemu dengan tatapan Chanyeol. Dan itu sangat
berbeda dibandingkan saat ia menatap Tao. Cepat-cepat Baekhyun mengembalikan
kesadarannya karena saat ini ia tengah mencari Kris. Untuk mengurus hal janggal
dari pemuda tinggi seperti Chanyeol bisa ia lakukan setelah ini.
Baekhyun
kembali menatap Sehun seolah memberi harapan. “Ayo ikut aku,” ajaknya yang
langsung memimpin jalan menuju kamar Suho. Yang lain mengikuti di belakang
termasuk Jongdae dan Kyungsoo yang membatalkan niat untuk pulang.
@@@
Baekhyun
masuk lebih dulu ke dalam kamar Suho yang kemudian di susul Sehun, Luhan, Tao
dan Chanyeol. Sementara Kyungsoo dan Jongdae berjalan paling akhir karena
mereka merasa paling tidak memiliki kepentingan di sana. Baekhyun merasa lega
karena Suho benar-benar berisitrahat di sana.
“Apa
kau sudah bertemu dengan Kris?” cecar Suho dan sedikit tak mempedulikan
keberadaan orang-orang yang datang bersama Baekhyun.
Sehun
mendekati Suho yang berbaring. “Hyung, aku Sehun. Adiknya Kris. Apa kau tau
keadaan hyungku sebelum ini?” Tanya Sehun hati-hati. Ia tidak ingin terlihat
terlalu mendesak Suho karena kondisi pemuda itu masih sangat buruk.
Suho
belum menjawab. Terlebih ketika tatapannya berhenti pada sosok Luhan yang kini
sudah membeku karena melihatnya. “Luhan?” gumam Suho pelan dan membuat Baekhyun
juga menatap Luhan.
Sehun
menggeleng, merasa Suho masih bicara padanya. “Maksudku bukan Luhan hyung, tapi
Kris…” Sehun tak sempat melanjutkan ucapannya karena Luhan ini menarik tubuhnya
menjauh dari Suho.
“Suho?
Kau?” ujar Luhan dengan nada terbata. Ia masih belum mempercayai seratus persen
sosok dihadapannya kini. “Jadi selama ini kau juga berteman dengan Kris?”
“Hanya
setelah Kris kuliah di kampusku,” jelas Suho.
“Tapi
kenapa harus Kris? Kau tahu kan kalau anak itu selalu bikin onar? Dan kini kau
terluka pasti karena dirinya?”
“Hyung!”
protes Sehun berusaha menghentikan Luhan sebelum kakaknya itu bicara yang
aneh-aneh lagi tentang Kris. “Kris kakakku juga!”
Luhan
tertawa membuat Suho juga ingin tertawa namun hanya sanggup tersenyum samar.
“Lama tidak bertemu. Aku sangat merindukanmu,” ujar Luhan yang kembali membuat
Sehun kesal.
“Apa
acara reuni kalian tidak bisa diundur sebelum kita menemukan Kris hyung?” kesal
Sehun karena itu artinya akan semakin lama ia bertemu dengan Kris.
@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar