Author :
Annisa Pamungkas
Main Cast :
·
EXO Sehun
·
Boyfriend Minwoo
·
Teen Top Changjo
·
U-Kiss Dongho
·
2PM Chansung
·
F(x) Krystal
Support cast :
·
Mblaq Chulyong (Mir)
·
SNSD Seohyun
·
2AM Jinwoon
·
Shinee Taemin
·
Miss-A Suzy
·
A-Pink Naeun
·
B2ST Dongwoon
·
Super Junior Kyuhyun
·
BtoB Sungjae
·
Big Bang Seungri
Genre
: romance
Length : one shoot
***
Chansung POV
: “Terpaksa aku menuruti permintaannya untuk masuk
ke sekolahku dan bisa hidup bebas sebelum kita menikah tahun depan. Setidaknya
aku masih tetap bisa mengawasi siapa saja pemuda yang berani mendekatinya. Tapi
setelah menikah, tak akan ku biarkan kau terlalu dekat dengan pemuda selain
diriku.”
Sehun POV : “Gadis itu. Dia yang tak sengaja ku tabrak tadi pagi. Ternyata dia siswi
baru di kelasku. Astaga… dia benar-benar mengalihkan duniaku sejak kami pertama
kali bertemu. Terima kasih Tuhan. Kau telah mengirimkan seorang malaikat cantik
untuk menghiasi hidupku. Dan ku harap setelah ini hidupku akan selalu penuh warna.”
Minwoo POV :
“Bukankah itu Krystal? Teman masa kecilku. Tak ku
sangka dia pindah ke sekolahku. Itu tandanya aku bisa kembali mendekatinya.
Akh, semoga saja dia masih mengingatku. Aku sungguh merindukanmu, Krystal. Akh,
tidak. Aku juga menyukaimu. Sungguh.”
Dongho POV :
“Cintaku baru saja di tolak oleh Naeun. Aku hanya
sedikit terlambat karena ternyata dia baru saja jadian dengan Taemin. Pupus
sudah harapanku. Sulit sekali berpaling dari gadis itu. Tapi aku juga tidak
yakin, setelah kehadiran seorang siswi baru di kelasku. Apa itu artinya aku
harus segera membuka lembaran baru dengan orang lain?”
Changjo POV
: “Berani-beraninya Suzy menduakanku dengan si
Sungjae anak sekolah seberang itu. Tapi aku akan membalasnya. Dan beruntungnya
diriku karena ada siswi baru di kelas ini. Dia cukup cantik. Dan aku akan
segera mendapatkannya untuk membalas sakit hatiku pada Suzy.”
***
“Namaku
Krystal Jung. Aku baru pindah hari ini. Semoga kalian bisa menerima
kehadiranku,” gadis itu baru saja menyelesaikan perkenalannya.
Dan
sang guru tampan bernama Chansung—idola para siswi dan guru-guru perempuan di
sekolah itu—mengedarkan pandangannya untuk mencari kursi kosong di kelas itu
untuk murid barunya.
“Di
sini saja, pak.” Salah satu siswa bernama Changjo, sedikit mengalihkan
perhatian. Sedangkan Sehun, teman semejanya hanya menunjukkan tatapan membunuh padanya.
Jelas-jelas kursi di samping Changjo sudah berpenghuni.
“Apa
maksudmu berkata seperti itu?” Sehun melancarkan protes keras. “Kau akan
mengalah untuknya?”
“Tentu
saja tidak,” Changjo berujar santai. “Kau yang duduk dengan Taemin di
belakang,” putusnya seorang diri.
Andai
saja ini bukan di kelas dan tidak ada pak guru Chansung di sana, mungkin
Changjo akan merasakan manisnya tinjuan milik Sehun itu. Dan dengan
sangat-sangat terpaksa, Sehun memasukkan dengan sembarang buku pelajarannya,
setelah itu menggeret ranselnya untuk ikut pindah ke kursi belakang.
Sementara
itu, sang gadis tampak melempar tatapan bingung pada sang guru tampan di
sampingnya. Chansung pun hanya bisa menghembuskan napasnya dengan kasar. “Ya
sudah, sana duduk.” Chansung menyuruh Krystal untuk duduk dengan Changjo. Ia
sendiri tampak sangat terpaksa membiarkan murid barunya bersama seorang siswa
yang sering membuat masalah dan terkenal karena playboy.
Changjo
mengumbar senyuman saat Krystal sudah berdiri di tepi meja. Dan gadis itu hanya
membalas dengan senyuman seadanya. Dengan hati-hati Krystal duduk di kursi dan
tatapannya mengarah ke meja guru. Di sana Chansung juga cukup mengawasi
keberadaan Krystal yang bisa di pastikan tidak akan aman bersama Changjo.
***
Pergantian
jam pelajaran di mulai. Chansung pun sudah meninggalkan kelas tersebut. Seorang
siswa yang duduk di kursi tepat di depan Krystal, tampak memutar badannya.
“Kau
masih mengingatku kan, Krystal?” Tanya pemuda itu yang ternyata adalah Minwoo.
“Jangan
sok akrab kau!” protes Changjo yang merasa terganggu dengan bergabungnya Minwoo
bersama dirinya dan Krystal.
Meski
sudah duduk berjauhan, Sehun tetap mengawasi gerak-gerik ke empat temannya.
Termasuk juga Krystal di sana. “Setidaknya,
kursi ku di tempati oleh Krystal.”
Sementara
itu, belum sempat Krystal merespon ucapan Minwoo, suara Dongho—teman semeja
Minwoo—sudah lebih dulu mengalihkan pembicaraan. “Apa di kelas ini ada siswi
baru lagi?” gumamnya asal karena ada seorang wanita cantik yang memasuki kelas
mereka.
Pletak!
Minwoo menjitak kepala teman semejanya itu. “Jelas-jelas pakiannya berbeda!”
“Selamat
siang anak-anak,” sapa guru cantik itu dengan sangat ramah.
“Siang
bu…” sahut murid-murid dengan kompaknya.
“Perkenalkan,
nama saya Seohyun. Saya guru baru kalian di sini. Dan saya adalah guru
Matematika.”
“Ibu
sudah menikah?” Tanya Changjo asal yang langsung mendapat sorakan dari
teman-teman sekelasnya. Bahkan ada yang melemparinya dengan gumpalan kertas
kecil.
“Kalau
belum, menikah dengan saya saja bu!” kali ini giliran Sehun yang menggoda guru
barunya itu.
Bahkan Krystal sampai
menengok ke tempat Sehun berada. Hanya sesaat sebelum tatapannya kembali ke
depan. Dan di sana ternyata sang guru juga tengah menatapnya. Itu justru
membuat Krystal harus mendekap mulutnya untuk menahan tawa.
***
Seohyun
membanting tumpukan buku yang ia bawa tepat di atas meja kerja Chansung. Beruntung
hanya ada mereka di dalam ruang guru. “Kenapa murid-muridmu itu susah sekali
untuk di atur!” protesnya mengenai kelas yang diwalikan oleh Chansung.
“Kau
harus sabar. Setidaknya jika kau bisa menangani Changjo, Sehun, Dongho dan
Minwoo, kau pasti bisa mengatasi yang lain,” ujar Chansung memberi semangat.
Seohyun
sudah duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi Chansung. “Hari pertama
saja sudah banyak yang menggodaku,” kesalnya.
Chansung
terkekeh mendengar cerita Seohyun. “Tapi murid baruku aman, kan? Aku tidak
tenang meninggalkannya dengan Changjo.”
Seohyun
mengembungkan pipinya. Masih kesal dengan kejadian beberapa waktu lalu. “Aku
tidak yakin.”
Tak
lama muncul seorang guru berpakaian olahraga. “Selamat siang pak Chansung, bu
Seohyun,” sapa Jinwoon ramah.
“Oh,
pak Jinwoon. Bukankah anda besok mengajar di kelasku?” Tanya Chansung.
Sementara Seohyun hanya tersenyum seadanya dan tak berniat sedikitpun merespon
Jinwoon.
“Benar.
Dan ku dengar, di kelas anda ada seorang murid baru?” Jinwoon tampak cukup
antusias saat berbicara dengan Chansung. Namun ia juga mencuri-curi kesempatan
untuk melirik Seohyun yang kini sudah kembali ke mejanya di ujung ruangan.
“Tolong
bantu aku menjaganya, ya.”
Jinwoon
hanya mengangguk tanda menyanggupi permintaan Chansung, tanpa mencurigai
sesuatu di balik permintaan rekan kerjanya sesama guru itu.
***
Sepulang
sekolah, Krystal tampak berdiri di depan gerbang sekolanya. Tak lama kemudian,
tampak sebuah motor sport berhenti tepat di depan gadis itu.
“Aku
tak sengaja melihat profilmu di buku absen kelas milik pak Chansung. Ternyata
rumah kita se-arah. Apa kau mau pulang bersama?” ajak pemuda itu tanpa
basa-basi.
“Kau
yang di usir Changjo itu, kan?” Tanya Krystal agar ragu bahwa ia juga mengenal
pemuda yang tengah berbicara dengannya ini.
Sehun
menggaruk belakang kepalanya. “Jangan ingat kejadian memalukan itu.” Krystal hanya terkekeh melihat Sehun
yang malu-malu seperti itu. “Jadi…?”
“Baiklah,”
ujar Krystal akhirnya membuat Sehun sangat gembira sore itu.
***
“Ini
sarapan untukmu.”
Pagi
itu Chansung yang tengah memeriksa kertas ujian milik muridnya, mendongakkan
kepala setelah ada seseorang yang meletakkan sebuah kotak bekal tepat di
hadapannya.
Chansung
sangat sumringah menerimanya. “Waah… terima kasih cantik.”
“Oke,”
kata Seohyun singkat, lalu meninggalkan Chansung dan kotak bekalnya.
“Akh,
senangnya diperhatikan seperti ini,” gumam Chansung seorang diri. Ia sempat
melirik Seohyun sesaat lalu membuka kotak bekalnya dengan penuh semangat.
Sebuah sandwich berbentuk hati. “Dia pasti sangat mencintaiku.” Guru tampak itu
terkekeh sendiri. Namun seketika, semangatnya kembali hilang. “Akh, tapi yang ku
dengar, banyak pemuda yang mendekatinya.”
Tepat
setelah Chansung mengakhiri ucapannya, tampak Jinwoon dan Chulyong baru saja
sampai. Sudah bukan rahasia umum jika kedua guru itu menyukai Seohyun sejak
wanita itu pertama kali menginjakkan kaki di sekolah itu. sementara itu, Chansung hanya bisa menghela
napas melihat Jinwoon dan Chulyong mulai mencoba untuk merayu Seohyun.
***
“Krystal!”
teriak Minwoo yang langsung mengejar gadis itu yang baru sampai di gerbang
sekolah.
“Minwoo?”
Krystal tak kalah semangatnya bertemu dengan Minwoo.
“Tadinya
aku khawatir kau tidak mengenaliku kemarin.”
Krystal
hanya terkekeh mendengar cerita Minwoo. “Tentu saja tidak. Aku justru senang
sekali bisa kembali bertemu denganmu. Bahkan kita sampai sekelas.”
“Kau
benar. Tapi, jika Changjo menjahilimu, kau harus laporkan padaku ya.”
“Oke!”
Krystal mengacungkan ibu jarinya.
“Oiya,
tadi siapa yang mengantarmu?” Tanya Minwoo memastikan penglihatannya. “Dongwoon
hyung bukan?” Krystal hanya menjawab dengan anggukan. “Kalau gitu, sampaikan
salamku padanya ya.” Krystalpun kembali mengangguk.
***
Pelajaran
pertama di kelas Krystal adalah olahraga. Sebelum ke inti materi, Jinwoon
menyuruh murid-muridnya pemanasan dengan cara berlari mengelilingi lapangan.
Changjo
sudah mempersiapkan diri. Tapi ada seseorang yang membuat semangatnya menurun.
Siapa lagi kalau bukan mantan kekasihnya, Suzy.
“Kau
salah paham Changjo,” gadis bernama Suzy itu masih berusaha menjelaskan sesuatu
pada Changjo.
“Sudahlah,
aku tidak peduli.” Changjo mengabaikan Suzy. Ia mempercepat langkahnya dan
sengaja berjalan ke arah Krystal.
Sementara
itu, Krystal tanpa sengaja menangkap sosok Dongho berdiri tak jauh dari
tempatnya yang terlihat muram. Tentu saja, karena beberapa saat lalu Taemin dan
Naeun sempat melintas di depan mereka.
“Kau
kenapa, Dongho? Mau ku temani?” tawar Krystal yang tentu saja membuat Dongho
sedikit terkejut dan tak siap atas kehadiran gadis itu.
PRIIIT…!
Belum
sempat Dongho menjawab, Jinwoon sudah lebih dulu meniup peluit sebagai tanda
muridnya harus segera jogging mengelilingi lapangan sebanyak 3 putaran.
Krystal
sempat menoleh ke belakang tempat Minwoo berada. “Minwoo!” teriaknya
memberitahu Minwoo tentang keberadaannya yang sudah bersama Dongho.
“Iya,”
balas Minwoo yang kemudian segera mempercepat larinya untuk bisa menyusul
Krystal dan Dongho.
Saat
sudah melewati satu putaran, Sehun terlihat membalap Minwoo, Krystal dan
Dongho. “Hai..!” Hanya itu sapaan yang ke luar dari mulut Sehun. Ia juga tak
lupa untuk memberikan sebuah senyuman pada Krystal. Tentu saja gadis itu
membalasnya. Ini sudah seminggu ia bersekolah di sana. Dan sudah selama itu
pula ia selalu pulang bersama Sehun.
Setelah
Sehun menjauh, kini giliran Changjo yang mengganggu kenyaman tiga temannya itu.
“Ayo cepat lari.” Dengan terang-terangan Changjo menarik Minwoo dan Dongho agar
berlari dengan cepat.
***
Pak
Chulyong selaku guru Kimia, menyuruh para muridnya untuk membentuk kelompok
sebanyak lima orang. Dan tentu saja langsung menyulut kericuhan di kelas itu.
“Changjo!
Aku boleh bersamamu?” Tanya Suzy yang kebetulan kursinya tak terlalu jauh dari
tempat Changjo berada.
“Sudah
pas!” jawab Changjo enggan. Pemuda itu bahkan tidak menatap Suzy saat
berbicara.
“Tapi
kalian baru berempat!” Suzy bersikeras untuk masuk ke kelompok Changjo.
Kali
ini Changjo menoleh dan menunjukkan tatapan tak suka. “Walau tempat duduknya
jauh, kau pikir aku akan meninggalkan Sehun begitu saja?”
Suzy
diam. Percuma jika memaksa. Toh mereka memang sudah berlima—Changjo, Dongho,
Minwoo, Krystal dan Sehun.
“Suzy,
kau bisa bergabung denganku dan Taemin,” ajak Naeun yang merasa kasihan dengan
Suzy. Terlebih gadis itu juga teman semejanya.
“Cepat
kita kerjakan,” paksa Dongho karena secara tak langsung, Naeun sangat
menunjukkan bahwa ia selalu bersama dengan taemin.
***
Perpustakaan
adalah pilihan terbaik Sehun dan yang lainnya untuk mengerjakan tugas kelompok
mereka. Ada beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab. Karena Krystal
satu-satunya anggota perempuan di sana, tentu saja dengan senang hati ia akan
menuliskan hasil kerja kelompok mereka.
Sesekali
Krystal menjelaskan jawaban miliknya. Hanya Dongho yang terlihat cukup antusias
menanggapi penjelasan Krystal. Bahkan ia tak segan-segan kembali mengajukan
pertanyaan yang tidak ia mengerti. Berbeda dengan Changjo dan Minwoo yang
terang-terangan mengagumi sosok Krystal yang sesungguhnya. Bukan hanya terpesona
karena kepintaran yang dimiliki gadis itu.
Lain
halnya dengan Sehun. Meski tak terlalu fulgar seperti dua temannya, Sehun
sebenarnya juga memperhatikan Krystal namun dengan caranya sendiri. Pemuda itu
terkesan cuek dengan pura-pura sibuk sendiri. Tapi ia mengawasi apa yang
dilakukan Krystal.
“Jangan
bertanya terlalu berlebihan seperti itu!” tegur Sehun pada Dongho karena
Krystal mulai kewalahan menanggapi pertanyaan yang dilontarkan pemuda itu.
“Sudahlah
Sehun. Aku juga memang belum mengerti. Nanti akan ku tanyakan lagi pada pak
Chulyong.” Krystal tampak membela Dongho.
Sehun
melempar pandangannya ke arah lain. Kesal karena Krystal seolah menjatuhkannya.
Tak lama pemuda itu berdiri. “Kita sudah selesai, kan?” ujarnya enteng sebelum
yang lain memprotes dirinya yang siap meninggalkan perpustakaan.
***
Beberapa
bulan kemudian. Krystal semakin dekat dengan Sehun, Changjo, Dongho dan Minwoo
tentunya. Begitupula dengan perasan ke empat pemuda itu. Tapi mereka tidak ada
yang saling bercerita satu sama lain.
Mereka memiliki
kebahagiaan sendiri-sendiri jika bersama Krystal. Changjo tentu saja senang bisa
selalu berdekatan dengan Krystal karena mereka teman semeja. Terlebih tempat
Suzy berada tidak terlalu jauh dari mereka. Changjo akan dengan leluasa
memanfaatkan kedekatannya dengan Krystal.
Berbeda dengan Dongho. Ia
akan sangat bersemangat jika tengah membahas pelajaran. Maklum saja, Dongho
termasuk salah satu siswa berprestasi di sekolah itu. Sehun juga pintar, hanya
saja ia belum bisa melampaui nilai-nilai Dongho. Dan kedekatannya dengan Krystal
itu juga termasuk keuntungan bagi Dongho, karena kini ia sudah mulai melupakan
perasaannya pada Naeun yang sudah bahagia bersama Taemin.
Lain pula
halnya dengan Minwoo. Karena ia dan Krystal pernah bertetangga waktu kecil
sebelum Krystal dan keluarga pindah, akan selalu banyak hal yang bisa mereka
ceritakan satu sama lain ketika di luar jam sekolah. Bahkan ketika libur, Minwoo
sering main ke rumah Krystal ataupun sebaliknya. Meski kini rumah mereka tidak
sedekat dulu.
Sementara
Sehun akan selalu memanfaatkan waktu kebersamaan dengan Krystal meski hanya
tiap pulang sekolah. Tapi jangan pikir mereka tidak punya cerita yang seru.
Sehun sering kelaparan jika sudah pulang sekolah. Dan Krystal dengan senang
hati akan menemani Sehun. Tidak hanya itu, sudah banyak tempat-tempat seru yang
bisa mereka datangi sepulang sekolah. Apalagi jika Sehun akan bertanding
basket, Krystal bisa dengan penuh semangat untuk ikut menonton pertandingan itu
dan mendukung Sehun tentunya.
***
Pagi
itu Seohyun tampak kembali mengantarkan bekal makanan untuk Chansung. Dan
Jinwoon langsung menggeser kursinya agar lebih dekat dengan kursi yang saat itu
di huni oleh Chulyong.
“Ku
rasa sekarang mereka sudah benar-benar resmi sebagai sepasang kekasih,” bisik
Jinwoon yang tak suka dengan pemandangan di hadapannya.
“Huaa…
aku sakit hati melihatnya.” Chulyong mulai ikut berlebihan sambil pura-pura
menangis. Ia bahkan sampai menggigiti ujung buku di tangannya.
“Bahkan
aku belum sempat menyatakan cintaku padanya,” lanjut Jinwoo yang ikut berakting
seolah-olah ia sedang menangis.
“Hiks…
Hiks…” Chulyong dan Jinwoon kompak menangis. Mereka bahkan sampai saling
berpelukan.
Sementara
itu, Chansung yang menyadari pemandangan tadi memberikan sebuah kode pada
Seohyun untuk melirik ke arah yang ia maksud.
Sadar
jika kini mereka menjadi pusat perhatian, Jinwoon dan Chulyong saling
menjauhkan diri dan saling menyalahkan karena sudah memeluk lebih dulu. Padahal
mereka melakukan itu tanpa ada unsur kesengajaan. Semuanya murni dari hati
mereka-masing. Jinwoon kembali ke mejanya seperti semula. Terlebih bukan hanya
Chansung dan Seohyun saja yang menatap mereka aneh. Tapi juga beberapa dewan
guru yang lain.
***
Krystal
benar-benar menganggap Minwoo, Sehun, Dongho dan Changjo sebagai teman saja. Tapi
tidak dengan ke empat pemuda itu. Dalam satu hari, mereka menyatakan cinta pada
Krystal.
Di
mulai dari Changjo yang menyatakan cinta setelah ujian hari terkahir selesai.
“Awalnya aku memang ingin mendekatimu hanya
untuk membalas sakit hatiku pada Suzy yang telah menyelingkuhiku. Tapi semakin
lama dekat denganmu, aku sadar bahwa ternyata aku benar-benar menyukaimu. Dan
aku ingin kau menjadi kekasihku,” kata Changjo panjang lebar tanpa ada jeda
sedikitpun. Ia bahkan terdengar cukup lancar mengutarakan kata tiap kata.
Lanjut
dengan Dongho saat mereka bertemu di perpustakaan sekolah. Krystal yang berniat
hanya mengembalikan buku, Dongho justru mengajaknya bicara.
“Jika memang kau tidak berpacaran dengan
Changjo, Sehun atau Minwoo, bisakah jika kau yang menjadi kekasihmu? Ku harap
kau mau membuka sedikit saja hatimu untukku.” Tampaknya Dongho memang sudah
benar-benar bisa melupakan perasaannya pada Naeun.
Krystal
sengaja meminta waktu untuk memikirkannya. Apalagi saat itu pasti Sehun sudah
menunggunya untuk pulang bersama. Dan tidak di sangka, setelah sampai di depan
rumah Krystal, Sehun tak langsung pulang seperi biasanya.
“Mungkin terdengar aneh untuk orang yang
cuek sepertiku. Tapi sungguh aku benar-benar telah menyukaimu sejak kita
bertemu pertama kali. Aku juga sengaja tidak mengacaukan kedekatanmu dengan
Changjo, Minwoo atau Dongho. Itu semua untuk memastikan kebenaran perasaanku.
Dan ternyata aku benar-benar kesal dan sangat cemburu melihat kalian. Jadi,
bisakah aku menjadi kekasihmu. Tapi tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk
menjawabnya sekarang juga.”
Setelah
itu Sehun pulang. Dan seakan belum tuntas, malamnya Minwoo datang ke rumah
Krystal untuk menambahkan beban perasaan gadis itu.
“Aku tau kau hanya menganggapku teman selama
ini. Tapi aku ingin kau tau, bahwa selama ini aku menyukaimu. Aku benar-benar
merasa kehilangan saat kau pindah tujuh tahun lalu. Itu juga alasannya mengapa
selama ini aku tidak bisa berpaling pada gadis lain,” ujar Minwoo yang
harus berusaha menahan rasa malunya karena Krystal sudah berteman dengannya
sejak kecil. Tapi pemuda itu juga tidak ingin membohongi perasaannya selama
ini.
***
Meski
sudah tidak belajar efektif, tapi Krystal dan yang lain harus tetap datang ke
sekolah karena masih ada kegiatan praktikum dan lainnya yang harus mereka
laksanakan. Dan siang itu, Krystal beserta ke empat pemuda tampan yang kemarin
menyatakan cinta padanya, tampak duduk dalam satu meja di kantin. Krystal
memang menyuruh mereka merahasiakan hal kemarin sebelum ia menjawabnya.
Tak
lama terjadi sedikit kegaduhan dilakukan beberapa siswi yang baru datang lalu
mengambil tempat di dekat meja Krystal. Beberapa di antaranya seperti tengah
mengalami sesuatu.
“Aku
benar-benar tidak terima. Ternyata pak Chansung berpacaran dengan bu Seohyun,”
seru salah satu dari mereka. Bahkan suaranya sampai terdengar hingga meja
Krystal.
“Apalagi
sekarang bu Seohyun hamil. Apa hubungan mereka sudah sejauh itu? Aku takut jika
pak Chansung di keluarkan dari sekolah ini,” lanjut yang lainnya.
Dua
guru paling popular di sana terjerat kasus memalukan seperti tadi. Dongho,
Changjo, Minwoo dan Sehun cukup terkejut dengan berita itu. Tapi tampaknya
tidak untuk Krystal. Gadis itu tampak biasa saja dan seolah tak mendengar
berita apa-apa.
Selang
beberapa saat, muncul kembali dua siswi yang langsung bergabung dengan yang
lainnya sambil membawa berita yang tak kalah menghebohkan. “Ternyata pak
Chansung dan bu Seohyun sudah mempersiapkan pernikahan,” seru salah satu dari
dua siswi yang baru datang tadi.
“Pak
Chansung baru aja mengambil undangan mereka dari percetakan,” lanjut siswi yang
satu lagi. Dan setelah itu, suasana semakin tak jelas. Mereka seakan-akan tak
rela jika guru idolanya akan segera menikah.
“Bisakah
kita pindah dari sini?” kata Sehun yang tampaknya sudah sangat terganggu dengan
siswi-siswi tak jelas itu. Secara tak langsung, ia memang memaksa untuk segera
meninggalkan kantin. Dan tentu saja segera mendapat persetujuan dari yang lain.
***
Inilah
waktunya. Krystal sudah berjanji untuk menjawab pernyataan cinta dari empat
pemuda yang menyukainya dalam waktu yang hampir bersamaan itu. Pemuda pertama
yang akan ia temui adalah Dongho. Kemudian di lanjutkan dengan Changjo, lalu
Sehun dan terkahir adalah Minwoo. Gadis itu hanya mengantarkan sebuah amplop
coklat.
“Sebelumnya
aku ingin meminta maaf padamu. Dan semua jawabannya ada di dalam amplop itu.”
Krystal mengatakan hal yang sama pada ke empat pemuda yang ia temui.
Setelah
Krystal pulang, Sehun segera masuk ke dalam rumah lalu menghempaskan tubuhnya
di sofa. Di samping kakaknya yang sudah lebih dulu duduk di sana sambil
menonton televisi. Sehun membuka amplop tadi dan mengeluarkan selembar kertas
dari dalamnya. Sementara amplop tadi, tak sengaja Sehun melemparnya ke arah
Seungri kakaknya.
Karena
penasaran, Seungri dengan lancangnya membuka amplop milik Sehun itu. Ternyata
tersisa sebuah undangan di dalam sana. “Kau juga mendapatkan undangan ini?”
Tanya Seungri, namun Sehun sudah lebih dulu sibuk dengan suratnya.
Sehun… terima kasih karena telah menyukaiku.
Dan aku sungguh minta maaf padamu karena aku tidak bisa menerima perasaanmu.
Aku hanya menganggapmu sebagai teman saja. Aku juga tidak berniat membuat kau
menyukaiku. Aku hanya ingin berteman dengan siapa saja sebelum aku menikah nanti.
Dan terpaksa aku memberitaumu bahwa sebenarnya aku sudah bertunangan dan akan
segera menikah bulan depan dengan pak guru Chansung. Sekali lagi aku meminta
maaf padamu. Ku harap kau masih mau berteman denganku. Krystal.
“Huwaa!”
jerit Sehun sambil meremas kertas di tangannya.
“Kau
kenapa?” belum sempat Seungri mendapatkan jawaban, bel rumah lebih dulu
berbunyi. Dan tak lama terdengar suara langkah kaki orang yang berjalan
mendekat.
“Sehunnn…!
Huwaa… aku patah hati lagi,” ujar Dongho yang datang bersama Changjo. Mereka
saling berangkulan satu sama lain.
“Aku
juga patah hati…” lanjut Changjo.
Sehun
berdiri. “Kau pikir aku tidak?”
“Huwaa…”
Sehun, Changjo dan Dongho menjerit bersama lalu sedetik kemudian mereka saling
berpelukan, meratapi nasib percintaan mereka yang senasib kali ini.
Seungri
yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala. “Untung Minwoo tidak senasib
juga,” gumamnya. Namun prediksi Seungri salah besar.
“Kenapa
kalian tidak mengajakku juga?”
Sehun,
Changjo dan Dongho menoleh. Tak terkecuali Seungri yang langsung syok karena
Minwoo sudah berdiri di sana dengan kondisi tak jauh berbeda dengan tiga
temannya.
***
“Jadi
hyung mengenal Krystal juga?” Tanya Sehun setelah mengetahui bahwa kakaknya
juga menerima undangan pernikahan yang sama seperti yang Krystal kirimkan
padanya. Saat itu suasana sudah sedikit terkendali meski ke empatnya masih
sedikit terisak setelah menangis berjamaah.
Sehun, Minwoo, Dongho dan
Changjo duduk di satu sofa panjang. Sementara Seungri duduk di sofa yang lain. “Chansung
itu kakak kelasku,” jelas Seungri tentang alasan mengapa ia juga menerima
undangan itu.
“Tapi
pak Chansung itu menghamili bu Seohyun. Mereka juga akan menikah,” ujar Changjo
seakan belum bisa menerima kenyataan.
“Benar.
Berita itu sudah menyebar luas di sekolah,” lanjut Dongho mendukung ucapan
Changjo.
“Biar
ku jelaskan!” Seungri menahan Minwoo sebelum anak itu juga ikut melancarkan protesnya.
“Seohyun itu sebenarnya juga sudah menikah dengan Kyunhyun, kakak kandung
Chansung. Itu artinya Chansung adalah adik iparnya Seohyun. Mereka dekat karena
mereka itu berteman sejak sekolah. Dan yang ku dengar Krystal memang diminta
untuk pindah ke sekolah Chansung tapi dengan syarat ia di bebaskan untuk
berteman dengan siapa saja sebelum mereka menikah akhirnya.”
“Kenapa
kau tidak menceritakan pada kami? Bukankah kau itu temannya?” kali ini Sehun
tampak seperti menyalahkan Minwoo.
“Aku
juga baru tau dari Dongwoon hyung tadi kalau ternyata Krystal dan pak Chansung
memang sudah di jodohkan sejak lama,” seru Minwoo utuk membela diri. “Jika tau
seperti ini aku tidak akan mengatakan perasaanku padanya.”
***
Dua
bulan kemudian. Chansung dan Krystal yang telah menikah, kini hanya tinggal
berdua di rumah mereka. “Aku senang karena kau tidak pernah lupa menyiapkan
sarapan untukku seperti saat kau sekolah dulu,” goda Chansung pada istrinya
setelah menerima kotak bekal yang Krystal siapkan sebelum Chansung bekerja.
Krystal
hanya menyunggingkan senyuman manisnya. Tapi sedetik kemudian, rauta wajah
Krystal berubah. Dan Chansung menyadari perubahan itu.
“Kau
masih memikirkan Sehun, Minwoo, Changjo dan Dongho?” tebak Chansung. Ia sangat
tau bahwa istrinya cukup merasa bersalah dengan ke empat pemuda yang memiliki
perasaan pada Krystal itu. “Kau tenang saja. Aku sudah memberikan pengertian
pada mereka. Dan mereka juga sudah bisa menerima takdirmu untuk menikah
denganku.” Lalu pemuda itu menarik Krystal ke dalam pelukannya.
“Tapi,
apa aku masih boleh bertemu dengan mereka?” Tanya Krystal ragu. Ia takut
Chansung akan membatasi pergaulannya.
“Tentu
saja boleh.” Krystal langsung sumringah mendengar jawaban Chansung. “Tapi ada
syaratnya.”
Krystal
menjauhkan tubuhnya untuk menatap Chansung. “Apa?”
“Changjo
tidak boleh meminta bantuanmu untuk membuat paacrnya cemburu. Lalu, tidak ada
lagi berlajar berdua di perpustakaan dengan Dongho. Tidak boleh bermain
seharian dengan Minwoo. Dan hanya aku yang boleh mengantarmu pulang kuliah,
bukan Sehun.”
Krystal
hanya terkekeh mendengar perkataan atau lebih tepatnya larangan dari Chansung.
Apalagi, semua itu adalah kebiasaan yang sering ia lakukan bersama Dongho,
Changjo, Sehun dan Minwoo.
***
Di
sisi lain, Sehun, Dongho, Minwoo dan Changjo sudah sepakat menerima kenyataan
yang harus mereka jalani. Krystal memang bukan untuk mereka. Dan setelah mereka
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, mereka juga sudah siap
membuka hati mereka jika dihadapkan pada cinta yang lain selain Krystal
pastinya.
Seperti
halnya Changjo. Ia baru tau jika ternyata pemuda bernama Sungjae itu adalah
sepupu Suzy yang baru kembali dari luar negeri. Dan pemuda itu sangat-sangat
menyesal tidak mendengarkan penjelasan dari Suzy saat itu. Namun ia beruntung
karena Suzy masih bisa menerima Changjo kembali sebagai kekasihnya setelah apa
yang Changjo alami dengan Krystal.
Berbeda
dengan apa yang dialami Dongho. Dengan sangat mengejutkan Naeun mengutarakan
perasaannya. Ternyata gadis itu sudah lama memendam perasaannya pada Dongho.
Karena ia takut Dongho tak menyukainya, ia terpaksa menerima cinta Taemin. Dan
ternyata Taemin sudah menerima kenyataan hingga ia bisa merelakan Naeun bersama
Dongho.
Selama
ini Minwoo memang menutup diri pada gadis lain karena masih teringat dengan
cinta pertamanya, Krystal. Dan belajar dari pengalaman, Minwoo akhirnya memuntuskan
akan berusaha membuka hatinya pada seorang gadis yang ternyata sudah sejak lama
menyukainya.
Dan
Sehun… ia kembali mengalami cinta pada pandangan pertama. Tapi kali ini ia akan
memastikan bahwa pengalaman seperti saat bersama Krystal tidak akan kembali
terulang.
*_E_N_D_*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar