Author :
Annisa Pamungkas
Main Cast :
·
Lee Joon/Changsun (Mblaq)
·
Siwan (Ze:a)
·
Nichkhun (2PM)
·
Doojoon (Beast/B2ST)
·
Luhan (Exo-M)
Original cast :
Hye Ra, Soo In, Minjung, Sung Hye, Han Yoo
Support
cast :
·
Yong Hwa (CN Blue)
·
Yoona (SNSD)
·
Minho (SHINee)
·
Yunho (TVXQ)
·
Sungmin (Super Junior)
Genre : romance
Length : part
***
Tak
lama setelah menejernya pergi, Luhan memasang jadwal baru pada sebuah papan
yang memang biasa digunakan untuk memberikan informasi pada member ‘Blue
Flame’. Tak lama, pintu dorm kembali terbuka.
“Hyung,
tadi Sungmin hyung datang membawakan jadwal baru kita,” jelas Luhan pada Joon.
Joon
mendengarkan Luhan bicara sambil berlalu menuju dapur karena ia datang sambil
membawa tas plastic berisi bahan-bahan makanan. “Iya, tadi aku sempat bertemu
dengannya di bawah.”
Luhan
yang tadi mengikuti Joon ke dapur, langsung memeriksa apa-apa saja yang baru di
beli Joon dari supermarket.
“Kau
tau ke mana yang lain?” Tanya Luhan sambil membantu Joon mengeluarkan belanjaan
ke atas meja. Sementara Joon merapihkan barang-barang itu ke dalam kulkas dan
lemari.
Joon
menghentikan sementara aktivitasnya sambil berpikir. “Aku juga tidak tau.
Nichkhun hanya bilang mereka ingin ke luar.”
“Mereka
pergi bersama?” Tanya Luhan yang hanya di jawab anggukan oleh Joon. “Setauku
Siwan hyung dan Doojoon hyung baru akan ada jadwal nanti sore, sementara
Nichkhun hyung libur hari ini,” jelas Luhan yang cukup memperhatikan jadwal
member yang lain. Padahal leader mereka sendiri sering kali tertukar dengan
jadwal yang ia miliki.
“Mereka
pergi dengan pakaian santai. Mungkin mereka hanya ingin berjalan-jalan
sebentar.” Joon menutup pintu kulkas. “Aku ke kamar dulu,” pamitnya yang
langsung meninggalkan Luhan di dapur.
Tanpa
sepengetahuan Joon, Luhan juga mengikuti leadernya itu untuk menyingkir dari
dapur. Namun langkah Luhan sempat terhenti karena mendapati sebuah bantal
lengkap dengan selimut yang tidak terlipat di atas sofa panjang. Selimut
tersebut seperti baru saja digunakan seseorang. Tapi kemudian, Luhan kembali
mengikuti Joon yang kini sudah berada di kamarnya.
***
Nichkhun
baru saja membuka pintu dorm. Di saat yang bersamaan, terdengar seperti ada
sebuah keributan kecil yang berasal dari dalam dorm. Nichkhun, Siwan dan
Doojoon hanya saling melempar pandangan. Siwan menunjuk ke arah dalam
menggunakan dagunya. Sontak saja ke tiga member ‘Blue Flame’ ini segera
berhamburan ke dalam dorm.
Ketika
sampai di ruang tivi, Siwan, Nichkhun dan Doojoon disuguhkan pemandangan yang
cukup biki syok. Di mana Joon membekap mulut Luhan yang sudah tiduran di atas
lantai dan sedikit tertindih tubuh Joon. Luhan berusaha memberontak, namun Joon
seperti tak mau melepaskannya.
“Joon!
Apa yang kau lakukan?” jerit Siwan yang sukses mengakhiri penderitaan Luhan.
Saat
Joon menoleh dan lengah, Luhan dengan sigap menyingkirkan tangan Joon yang
membekap mulutnya. “Joonie hyung membawa seorang gadis menginap di kamarnya!”
teriak Luhan yang langsung saja membuat Joon kembali ingin membekapnya. Namun
Siwan sudah lebih dulu menghalanginya sambil berusaha menyingkirkan Joon dan
membantu Luhan untuk berdiri.
“Apa
benar semua yang dikatakan Luhan?” Tanya Nichkhun yang sudah menatap Joon penuh
selidik.
Di
saat yang bersamaan, Doojoon yang berada tepat di depan pintu kamar Joon,
membalikkan badan karena merasakan pintu dibelakangnya seperti terbuka.
“Hye
Ra?”
Mendengar
Doojoon menyebut nama Hye Ra, sontak saja membuat yang lain menegakkan badan.
Kecuali Joon yang kini sudah duduk di sofa.
Siwan
segera melesat mendekati Doojoon dan Hye Ra. “Jadi sejak semalam kau di sini?
Kenapa tidak mengabariku?” Tanya Siwan cemas dan langsung saja mendapat tatapan
membunuh dari Doojoon.
Hye
Ra tak menjawab. Ia justru melirik ke arah Joon. Tak lama Joon pun mendongak karena
merasakan dirinya menjadi pusat perhatian. “Kau lihat ponselku?” Tanya Hye Ra
saat tatapan mereka bertemu.
Tanpa
berkata apapun, Joon berdiri menuju sebuah meja di dekat televisi. Ia menyambar
salah satu ponsel yang tergeletak di sana dan langsung memberikannya pada Hye
Ra. “Semalam ponselmu mati. Aku sudah menchargenya.”
“Di
mana kau bertemu Hye Ra?” Tanya Nichkhun yang saat itu berdiri paling dekat
dengan Joon.
Sebelum
mendengar Joon menjawab pertanyaan Nichkhun, Doojoon lebih memilih menyambar tangan
Hye Ra dan siap membawa gadis itu pergi dari dormnya.
Luhan
yang menyadari gerak-gerik mencurigakan Doojoon, segera menghentikan langkah
hyungnya itu. “Doojoon hyung, tunggu!”
“Ada
apa lagi Luhan?” Tanya Doojoon berusaha bersikap tenang.
Bukannya
menjawab, Luhan justru memperhatikan Hye Ra dari atas hingga bawah. “Bukankah
itu piyama milikku?” seru Luhan setelah menyadari pakaian yang dikenakan Hye
Ra.
Hye
Ra yang tidak tau apa-apa, langsung menatap Joon dan menuntut penjelasan. Namun
pemuda itu tak mau membalas tatapan Hye Ra.
“Hye
Ra hanya meminjam. Besok akan ia kembalikan,” ujar Doojoon menengahi sebelum
Luhan heboh karena ada yang memakai piyamanya tanpa ijin. Ia lalu menarik Hye
Ra pergi dari dorm tanpa pamit.
Setelah
Doojoon dan Hye Ra benar-benar meninggalkan dorm, Siwan membalikkan badan dan
tatapannya terhenti tepat ke arah Joon yang masih duduk di sofa. “Jelaskan
semuanya pada kami.”
“Jelaskan
apa?” Joon menjawab dengan pertanyaan.
“Jawab
pertanyaanku yang tadi,” tuntut Nichkhun.
Joon
menghela napas. “Aku hanya bertemu dengannya di jalan. Dan…”
“Hyung,
cepat jawab!” desak Luhan yang kini berdiri di samping Siwan.
“Hye
Ra hampir pingsan,” jelas Joon.
“Kenapa
tak kau antar ke rumahnya?” Tanya Nichkhun lagi.
Joon
melirik Nichkhun tajam. “Kalau terjadi sesuatu pada Hye Ra bagaimana? Dia hanya
tinggal sendiri di apartmennya.”
“Kau
tau dia tinggal sendiri?” selidik Siwan.
Nichkhun
merentangkan satu tangannya ke hadapan Siwan untuk menengahi pemuda itu dengan
Joon. “Jelaskan semuanya.”
Joon
melirik kesal ke arah Nichkhun dan Siwan yang tampak memojokkannya. “Kau ingat
waktu aku dan Doojoon pulang tengah malam? Kami terjebak hujan deras. Dan aku
mengikuti Doojoon sampai ke apartmen Hye Ra. Yang aku tau Hye Ra memang hanya
tinggal sendiri di sana.”
“Tapi
kenapa kau tak bilang kalau Hye Ra ada di sini sejak semalam?” Siwan kembali
bertanya.
“Kalian
semua sudah tidur.”
“Biar
bagaimanapun, Hye Ra adalah seorang gadis. Dan ia adalah kekasih Doojoon. Kau
harus menghargai perasaan Doojoon,” ujar Nichkhun mengingatkan.
Joon
menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Ia tak ingin berdebat dengan Nichkhun
hanya untuk masalah Hye Ra dan Doojoon. Tak lama kemudian, terdengar seseorang
menekan bel dorm ‘Blue Flame’. Luhan yang berinisiatif untuk membukakan pintu.
Siwan
ikut merebahkan badannya di samping Joon. “Sekarang bagaimana cara kita
menjelaskan pada Doojoon. Dia pasti kecewa padamu, Joon.”
Tidak
ada yang merespon ucapan Siwan setelah itu. Sementara Nichkhun tampak sibuk
berpikir sendiri. “Siapa yang datang? Kenapa Luhan lama sekali di depan?” ujar
Nichkhun curiga. Tanpa pikir panjang, ia bergegas menyusul Luhan. Namun di saat
yang bersamaan, Luhan pun muncul bersama seorang gadis.
“Siapa?”
Tanya Siwan pada Luhan.
“Gadis
ini ingin bertemu dengan Doojoon hyung, dan dia mengaku sebagai kekasih Doojoon
hyung,” jelas Luhan yang bisa dipastikan sukses membuat Joon, Siwan dan
Nichkhun sangat terkejut.
Joon
berdiri dan segera menyuruh gadis itu untuk duduk. “Siapa namamu?” Tanya Joon.
“Hyung,
kenapa kau malah mencari kesempatan untuk berkenalan?” protes Luhan, tapi Joon
tampak tak mempedulikannya.
“Namaku
Sung Hye,” kata gadis itu.
Joon
kembali terkejut mendengar pengakuan gadis itu. “Jadi kau benar kekasihnya
Doojoon?”
“Joon,
apa-apaan kau ini?” seru Siwan yang ikut protes. “Bukankah sudah jelas kalau
kekasih Doojoon itu adalah Hye Ra. Tidak mungkin Doojoon seorang playboy dan
memiliki pacar lebih dari satu.”
Kali
ini Sung Hye yang tampak terkejut. Sementara Joon hanya menghela napas untuk menahan
emosi. “Apa kau benar kekasih Doojoon?” Joon mengulangi pertanyaannya, tentu
saja dengan nada lembut.
Luhan
dan Siwan baru saja ingin kembali melancarkan protes, namun Nichkhun lebih dulu
menghalangi mereka.
Sung
Hye menatap Joon intens. Ia masih bingung harus menjawab apa pertanyaan Joon
tadi. Ada sedikit penyesalan setelah ia sampai di sana. Karena ternyata ada hal
mengejutkan yang ia dengar. Di hadapan member ‘Blue Flame’, Doojoon mengakui
Hye Ra sebagai kekasihnya, bukan Sung Hye.
Nichkhun
meletakkan salah satu tangannya di pundak Joon. “Hentikan.”
Joon
menoleh. “Ini alasan kenapa aku tidak peduli pada Doojoon mengenai Hye Ra.”
***
Selama
perjalanan menuju apartmen Hye Ra, baik Doojoon ataupun gadis itu saling diam.
Doojoon sudah cukup frustasi karena Hye Ra tak pernah menjawab pertanyaannya.
Hingga akhirnya ia pun terpaksa ikut diam. Sampai akhirnya mereka sampai di
pelataran parkir gedung apartmen tempat Hye Ra tinggal. Doojoon segera melesat
mengejar Hye Ra yang telah lebih dulu ke luar dari mobilnya.
“Berhenti
mengabaikanku seperti ini!” protes Doojoon saat ia telah berhasil menangkap
tangan Hye Ra.
Hye
Ra tentu saja berusaha melepaskan tangannya dari tangan Doojoon. “Berjanjilah
untuk merebut Sung Hye kembali dari tangan Yunho!”
“Apa
maksudmu?” Tanya Doojoon bingung.
“Kau
tidak perlu tau itu! Kau hanya cukup berjanji padaku.”
“Tanpa
perlu berjanji padamu aku akan tetap berusaha merebut Sung Hye kembali.”
Mendengar
ucapan Doojoon itu, Hye Ra berhenti memberontak. “Kau benar. Sekarang lepaskan
aku,” pinta Hye Ra lembut.
Bukannya
menuruti, Doojoon justru semakin kuat menahan tangan Hye Ra. “Tidak akan
sebelum aku mendapatkan jawaban yang ku mau darimu.”
“Sudahlah.
Aku berjanji tidak akan menjauhimu. Aku juga akan berusaha melupakan perasaan
ini.”
Doojoon
berusaha mengartikan sendiri maksud ucapan Hye Ra. dan ternyata, saat-saat
seperti itu justru dimanfaatkan oleh Hye Ra untuk melepaskan diri. Ketika ingin
mengejar, ada seseorang yang menahan tubuhnya. Yong Hwa.
Tanpa berkata-kata, jelas
Yong Hwa menyuruh Doojoon untuk tidak mengejar Hye Ra karena ia lah yang akan
menyusul gadis itu.
Doojoon
hanya diam di tempat dan menatap nanar Hye Ra yang kini sedang berbicara dengan
Yong Hwa. Entah apa yang mereka katakan. Terlihat jelas ada sedikit perdebatan
di sana. Tak lama kemudian, Yong Hwa kembali ke arahnya dan membiarkan Hye Ra
lepas begitu saja.
“Kenapa
tidak katakan saja jika Hye Ra memang bersamamu?”
Doojoon
berdecak dan tak ingin menatap Yong Hwa. “Apa pedulimu?” serunya dengan tatapan
tajam. “Bukankah kalian berpacaran hanya untuk bersenang-senang?” sinis Doojoon
yang memang mengetahui tentang hubungan Hye Ra dan Yong Hwa selama ini.
Yong
Hwa tertawa meremehkan atas pendapat Doojoon. “Tentu saja aku selalu membuatnya
tersenyum. Tidak seperti kau.”
“Apa
maksudmu?” Tanya Doojoon sambil susah payah menahan emosi untuk tidak segera
menghajar Yong Hwa.
“Cepat
rebut kembali kekasihmu. Dan itu artinya, Hye Ra akan bebas memilih pria lain lalu
melepaskanmu.”
“Aku
tidak mengerti apa yang kau bicarakan.”
“Kau
ini tidak peka terhadap perasaan seorang gadis atau apa?” seru Yong Hwa yang
mulai gemas dengan reaksi Doojoon yang datar. “Apa kau tidak tau jika selama
ini Hye Ra memiliki perasaan padamu?”
Doojoon
cukup tercengang mendengar pernyataan Yong Hwa. “Tapi Hye Ra tak pernah
menunjukkan apapun dihadapanku!” serunya untuk membela diri.
“Itu
karena dia sangat menjaga perasaan Sung Hye. Hye Ra sangat yakin kalian masih
bisa bersama. Itu sebabnya ia tak ingin memanfaatkan masalah kalian dengan
berusaha untuk merebutmu. Dan kau malah meminta bantuannya untuk bisa bertemu
dengan Sung Hye,” jelas Yong Hwa panjang lebar.
“Kalau
aku tau seperti ini, aku tidak akan meminta bantuan Hye Ra untuk itu,” sesal
Doojoon sekaligus membela diri.
“Setelah
ini ku mohon jangan tanyakan apapun tentang Sung Hye pada Hye Ra.”
Doojoon
segera saja mendapat gelagat aneh yang ditunjukkan Yong Hwa. “Apa mereka
bertemu?” desak Doojoon.
“Aku
akan menceritakan semua, tapi berjanjilan untuk tidak kembali membuat Hye Ra
menderita dalam bentuk apapun.”
Awalnya
Doojoon masih bingung dengan semua maksud ucapan Yong Hwa. Tapi ia terpaksa
menyetujui. Demi membalas penderitaan Hye Ra selama ini karena dirinya.
“Sung
Hye sangat tidak bahagia dengan perjodohannya. Tapi dia tidak ingin kau tau
tentang penderitaannya. Kau mendesak Hye Ra untuk bercerita, tapi di sisi lain
Sung Hye justru meminta Hye Ra untuk bungkam. Hye Ra sangat tidak ingin
melihatmu menderita.”
Doojoon
mengusap wajahnya. Banyak penyesalan yang ia alami saat ini. Baik untuk Hye Ra
maupun untuk Sung Hye.
“Tapi
kenapa Hye Ra tidak menolak saat ku minta untuk berpura-pura menjadi
kekasihku?”
“Anggap
saja itu karena Siwan. Hye Ra memang fans beratnya,” ujar Yong Hwa yang tidak
ingin semakin memperkeruh keadaan.
***
“Noona
ini untukmu,” kata Luhan yang telah membawakan segelas minuman untuk Sung Hye.
Gadis
itupun menerima gelas pemberian Luhan. “Terima kasih.”
Luhan
lalu duduk di lantai bersama Nichkhun. Sementara Sung Hye duduk sendiri di sofa
yang lebih panjang dari yang di tempati oleh Joon. Tak lama Siwan muncul dari
dalam kamar mandi. Ia melirik Joon dan mengedip satu kali sebagai alat
komunikasi mereka. Joon yang mengerti maksud Siwan, balas mengangguk samar.
“Boleh
aku ijin ke toilet sebentar?” ujar Sung Hye dan tentu saja ke empat member
‘Blue Flame’ yang ada langsung menijinkannya.
Siwan
menolehkan tatapannya ke arah Luhan setelah memastikan Sung Hye sudah menutup
dengan benar pintu kamar mandi. “Apa Doojoon tidak pernah menceritakan sesuatu
tentang kekasihnya padamu? Kalian kan teman sekamar.”
Bukannya
menjawab, Luhan justru melirik Nichkhun yang duduk di sampingnya. “Apa Siwan
hyung bercerita padamu kalau ia sedang mendekati seorang gadis? Kalian kan
teman sekamar,” ujar Luhan seolah balas dendam dengan pertanyaan Siwan.
Nichkhun
menatap Siwan seperti menuntut penjelasan. Namun Siwan hanya menghela napas.
Pertanyaan Luhan sudah mewakili seluruh jawaban dari pertanyaannya mengenai
Doojoon. Ia dan Doojoon hampir sama, yaitu tidak terlalu terbuka tentang
masalah asmara meski dengan teman sekamar mereka sendiri.
Kali
ini Luhan menatap Joon yang termangu seorang diri. “Joonie hyung,” panggilnya.
“Hmm…”
hanya itu yang dikatakan Joon sebagai responnya.
“Kenapa
tak bilang padaku jika ingin meminjamkan Hye Ra piyama milikku?”
“Kau
masih membahas itu?” omel Joon.
“Tapi…”
Luhan tak melanjutkan ucapannya karena Sung Hye sudah lebih dulu muncul dari
dalam toilet.
Setelah
itu, tidak ada lagi yang memulai pembicaraan. Sekitar lima belas menit
kemudian, terdengar pintu dorm terbuka. Siwan yang sejak tadi berdiri, segera
melesat ke arah sumbe suara. Ternyata Doojoon yang datang.
“Sebenarnya
ada apa?” Tanya Doojoon sedikit berbisik, ia bingung karena tadi Siwan menelpon
dan menyuruhnya untuk cepat pulang.
“Seharusnya
aku yang bertanya, sebenarnya kau punya berapa kekasih?”
Doojoon
sama sekali tak ingin menjawab pertanyaan Siwan yang menurutnya tidak penting.
Ia lebih memilih menuju dalam untuk bisa menemukan jawaban atas kebingungannya
sejak tadi. Di sana Doojoon terlihat membeku saat mendapati seorang gadis di
antara empat member ‘Blue Flame’ yang berada di dalam dorm.
Sung
Hye juga bereaksi demikian. Ia yang terkejut segera berdiri. Siwan, Nichkhun
dan Luhan hanya bisa mengawasi diam-diam. Sementara Joon seperti tak ingin
terlibat dengan pertemuan sepasang kekasih yang sedang terpisah. Apa yang
terjadi sudah menjawab segalanya. Doojoon memang memiliki hubungan khusus dengan
Sung Hye, bukan dengan Hye Ra.
“Sung
Hye?” gumam Doojoon seakan tak percaya bahwa ia bisa kembali bertemu dengan
gadis yang sangat ia cintai.
Tapi Sung Hye justru
berusaha sebaliknya. Ia terburu-buru memeriksa tasnya dan mengeluarkan sebuah
undangan yang akan ia berikan pada Doojoon.
“Dua
Minggu lagi aku akan bertunangan.”
Doojoon
sama sekali tak ingin menerima bahkan melirik benda itupun, tidak. Ia justru
telah meraih pergelangan tangan Sung Hye hingga undangan yang berada di tangan
gadis itu terlepas. “Aku ingin bicara padamu,” seru Doojoon yang tanpa menunggu
persetujuan untuk membawa Sung Hye ke luar dari dormnya.
Setelah
Doojoon sudah benar-benar meninggalkan dorm, Luhan segera memungut undangan
tadi. Nichkhun dan Siwan ikut mengerubungi undangan itu bersama Luhan. sementara
Joon lebih memilih meninggalkan ruangan dan mengurung diri di dalam kamarnya.
Luhan
melempar tatapan pada ke tiga hyungnya. Ada yang janggal di sana. Kenapa tidak
tertera nama Doojoon di bagian depan undangan tersebut.
***
Hye
Ra duduk di lantai sambil memeluk lutut di depan mesin cuci yang bekerja.
Tatapannya tertancap lurus pada bagian kaca mesin yang bisa membuatnya melihat
apa yang terjadi di dalam sana. Gadis itu mencucikan pakaian Dojoon dan Joon
yang tertinggal kemarin serta piyama Luhan yang ia pinjam semalam.
Entah
kenapa, Hye Ra justru kembali teringat perlakuan Joon padanya saat hujan malam
itu. Saat Joon memeluk lalu membisikkan sesuatu di telinganya.
“Kau tidak sendiri.”
Hye
Ra tersentak lalu menoleh ke belakang. Suara itu benar-benar terdengar jelas
seolah Joon kini memang berada di belakangnya. Tapi tentu saja itu hanya ilusi.
“Hye
Ra kau di mana?” teriak seseorang dari arah luar.
Hye
Ra membungkukkan badannya dengan ke dua tangan bertumpu di lantai lalu
menyembulkan kepalanya ke luar ruangan. Ia tau jika yang datang adalah Minho.
“Oppa
aku di tempat mencuci pakaian,” kata Hye Ra sambil berteriak juga agar suaranya
bisa terdengar sampai tempat Minho berada. Benar saja, pemuda itu langsung
muncul tak lama kemudian. Hye Ra kembali duduk seperti semula.
“Apa
yang kau lakukan di sini?” Tanya Minho khawatir dan kini sudah ikut duduk di
samping Hye Ra.
Gadis itu tak menjawab,
namun hanya menunjuk ke arah mesin cuci yang masih bekerja.
Minho
menghela napas. Ia lega karena adiknya dalam keadaan baik-baik saja. “Aku tidak
bisa lama-lama menemanimu, tapi aku membawakanmu makanan.” Kini Minho sudah
sibuk membuka bungkus makanan yang sengaja ia bawakan setelah mendapat berita
dari Yong Hwa bahwa Hye Ra telah pulang. “Setelah memastikan kau makan dengan
benar, baru aku bisa meninggalkanmu sendiri.” Minho menyodorkan makanan di
tangannya ke hadapan Hye Ra.
“Oppa,
setelah kau dan Yoona tunangan, bagaimana kalau kita bertukar apartmen? Hanya
sementara saja. Paling tidak selama satu Minggu,” pinta Hye Ra.
“Aku
tau, kau ingin menjauhi Doojoon, kan?” goda Minho sambil mencolek dagu adiknya.
Hye
Ra cemberut atas perlakuan Minho padanya. “Siapa yang telah mengadu padamu?
Yong Hwa?” kesalnya, lalu melanjutkan makan.
Minho
tertawa menanggapi ucapan Hye Ra. “Kalian memang saling mengerti satu sama
lain,” ujarnya namun Hye Ra tampak tak mempedulikan itu. “Oiya, bagaimana
hubunganmu dengan Lee Joon? Apa dia masih berpura-pura mengakuimu sebagai
kekasihnya.”
Hye
Ra membeku mendengar Minho menyinggung tentang Joon. “Apa kau bermasalah jika
aku dengan Joon?”
Bukan
memmberi jawaban, Minho justru menatap Hye Ra penuh selidik membuat adiknya itu
menjadi salah tingkah.
“Lupakan
itu,” ujar Hye Ra cepat-cepat sambil pura-pura kembali sibuk dengan makanannya.
Minho
kembali menertawai sikap lucu yang ditunjukkan adiknya sambil mencubit ke dua
pipi adiknya, gemas. “Aku tidak pernah bermasalah kau dengan siapapun. Bahkan
dengan si playboy Yong Hwa pun, apa aku pernah melarangmu?”
Hye
Ra tetap menunduk dan sibuk dengan makanannya. Ia seperti tak ingin
mempedulikan semua ucapan kakaknya.
***
hahaha
BalasHapusya ampun..
lagi dalam keadaan panik, Luhan masih sempet2nya bilang “Bukankah itu piyama milikku?”
ckckck..
dan Joon pun marah2 karena Luhan masih bahas tentang piyamanya.. hahaha
dasar maknae..
Hye Ra sebenernya mau pilih siapa sih??
kenapa dy jadi galau begitu.. antara milih Yong Hwa, Doojoon, dan Joon..
dy mau pilih siapa yah kira2??
dia piling SUNGYEOL (?)... wkwkwk
BalasHapusJoon gak pura2 marah, dia cuma kesel aja...
gak seru kalo Luhan perannya lurus-lurus aja...
ayo, kira2 Hye Ra bakal pilih siapa?
hahahaha
BalasHapusdari hati banget loh itu nulisnya..
siap yang bilang gak pura2 marah?? kan nulisnya "dan Joon pun marah2"..
hahaha
iya lah..ga ada kehidupan yang menantang buat luhan kalo perannya gitu2 aja.. hihihi
hmmm... bingung..
nanti tunggu di part selanjutnya aja.. baru kayanya bisa nebak Hye Ra pilih siapa.. hehehe :)
intinya Joon nanti pilih author... ahahaha
BalasHapusidih..
BalasHapusmales banget...
mending nunggu Yoona deh.. :P
Yoona kan milih MINHO...
BalasHapusyah siapa tau Yoona berubah pikiran..
BalasHapusYoona akhirnya milih Changsun.. hiihihi
boleh boleh boleh... tapi, authornya siapa??? ahahah
BalasHapusiya lah boleh..
BalasHapusgue authornya.. ahahaha :P