Author :
Annisa Pamungkas
Main Cast :
Nichkhun dan All member 2PM
Original cast :
Hyun Rae, Hyo Min
Support cast :
·
all member F(x)
·
Jo Kwon [2AM]
·
Doojoon dan all member B2ST
·
Onew [SHINee]
Genre :
romance
Length :
one shoot
@@@
“Mana
Nichkhun?” desak menejer pada member 2PM yang sudah siap di ruang tunggu.
Belum sempat ada yang
menjawab, pintu ruang tunggu kembali terbuka. Kali ini memunculkan sosok
Nichkhun dari baliknya. Pemuda itu tampak kusut dan penampilannya cukup
berantakan.
“Hyung!” seru Junho,
Chansung dan Taeckyeon hampir bersamaan.
“Kau
kenapa?” tegur Junsu simpatik.
Nichkhun
tak menjawab, ia hanya sedikit mendorong tubuh besar Taeckyeon agar menyingkir
karena menghalangi jalannya. Lalu Nichkhun mengambil satu kursi untuk siap di
make-up.
“Kenapa
wajahmu kusut sekali?” Wooyoung ikut bersuara, namun ia tetap duduk sambil
menatap kaca dan membenarkan bentuk tatanan rambutnya. Wooyoung juga di bantu
salah seorang gadis penata rias.
Sang
menejer mendekati gadis yang tadi membantu Wooyoung. Ia membisikkan sesuatu dan
gadis itu hanya mengangguk.
“Terima
kasih noona,” seru Wooyoung sebelum gadis tadi meninggalkannya menuju tempat
Nichkhun berada.
“Chansung!
Kembalikan!” terit Junho yang sedikit membuat keributan. Ia menindih tubuh
besar Chansung dan merebut sesuatu dari tangan maknae tersebut.
“Wooyoung
hyung, tangkap!” teriak Chansung yang langsung melempar ponsel ke arah
Wooyoung.
“Mereka
benar-benar buat rusuh!” kesal Taeckyeon saat tiga member termuda di 2PM
tersebut sudah berlarian ke luar ruangan. “Setelah ini Chansung pasti merengek
karena bajunya kusut.”
“Noona!”
jerit Chansung yang sudah muncul di ambang pintu. Benar dugaan Taeckyeon. Sang
maknae langsung menghampiri seorang wanita untuk membantunya membenarkan kostum
manggungnya.
Sementara
gadis yang kini berdiri di samping Nichkhun, merasakan ponselnya bergetar. Ada
sebuah pesan masuk. Ia tersenyum setelah membaca isi pesan tersebut. fighting chagi…
@@@
Nichkhun PoV
Selama
di make-up, aku terus saja memejamkan mata. Tak ingin ada yang curiga bahwa aku
tengah bermasalah dengan kekasihku, Victoria. Memang banyak yang tidak tahu
bahwa aku menjalin kasih dengannya. Tapi ternyata dia justru bermain api di
belakangku. Bahkan dengan salah seorang member idol grup pria yang satu
menejemen dengan 2PM.
Aku
tersentak saat merasakan tubuhku seperti di tindih sesuatu. Saat membuka mata,
ternyata satu set kostumku kini telah mendarat mulus dalam pelukanku. Saat aku
menoleh, di sana hanya ada Taeckyeon.
“Cepat
ganti pakaian!” perintahnya, dan aku langsung berdiri.
Aku
sempat melirik sekilas wajahku melalui cermin. Ada yang aneh. Saat aku berbalik
kembali, ternyata tidak ada orang lain lagi selain Taeckyeon dan Wooyoung yang
baru muncul dari balik tirai. Ternyata yang ku lihat adalah wajahku sendiri.
Tapi, kenapa terlihat sangat baik tidak seperti biasanya. Biasanya aku yang
paling ribet untuk urusan make-up.
“Hyung!
Cepat!” teriak Junho yang hanya menyembulkan kepalanya dari balik pintu.
“Iya
iya…” kataku cepat-cepat dan langsung menuju ruang ganti.
@@@
Senyuman
selalu tersungging di bibirku bahkan sampai aku menyelesaikan penampilanku
bersama 2PM. Tiba-tiba ku rasakan seseorang merangkul pundakku. Ternyata Wooyoung.
“Hyung,
kau keren sekali hari ini,” pujinya. “Ku pikir kau sedang bermasalah dengan
Victoria noona, tapi ternyata tidak.”
Sebenarnya
memang iya. Tapi setelah itu sepertinya Wooyoung sudah melupakannya. Saat aku
kembali ke ruang ganti, seseorang yang langsung ingin ku temui adalah Hyo Min
noona. Dia yang bertanggung jawab untuk urusan make-up dan kostum 2PM.
“Noona,
terima kasih. Ternyata kau belajar dari pengalaman.”
Hyo
Min menatapku bingung. “Apa pekerjaan anak baru itu tidak sesuai dengan
keinginnanmu?”
Kali
ini aku yang dibuat bingung. “Anak baru? Tapi, bukankah yang tadi meriasku
adalah noona?”
“Sampai
bertemu besok noona!”
Aku
berbalik dan mendapati seseorang menutup pintu dari luar. Mungkin baru saja ada
yang pergi. Tapi siapa?
“Siapa?”
tegurku pada siapa saja yang ada di sana.
Ternyata
Chansung yang menjawab. “Dia make-up kita yang baru. Masa kau lupa? Kau tadi di
make-up olehnya.”
@@@
“Nichkhun!”
Aku
membatalkan niat membuka pintu mobil karena ada seseorang yang menyebut namaku.
Tapi aku tak berniat menoleh ke belakang karena aku tahu siapa dia. Wanita yang
seminggu ini mati-matian aku hindari.
“Ini
tak seperti yang kau bayangkan. Jo Kwon oppa hanya…”
Aku
menghentakkan tanganku dengan kasar. Bahkan kini dia berani memanggil Jo Kwon
hyung dengan sebutan ‘oppa’. Tanpa ingin berkata apapun, aku segera masuk ke
dalam mobil dan membiarkan Victoria sendiri di sana.
Aku
memang cukup terburu-buru siang ini karena aku harus segera menuju ke lokasi
sebuah acara karena 2PM akan tampil di sana. Sesampainya di sana, aku langsung
bergegas menuju ruang tunggu untuk bersiap-siap.
“Maaf!”
aku tersentak karena nyaris saja menabrak tubuh seorang gadis karena kami
membuka pintu bersamaan.
“Tidak
apa-apa,” katanya lembut lalu mengurungkan niat untuk keluar lalu kembali ke
dalam.
Apa
itu gadis yang Hyo Min noona maksud? “Tunggu!” kataku tanpa sadar dan tak ku
sangka gadis itu segera menoleh. “Bisa kau yang mengurusku?”
“Hyung,
dia belum selesai mengurusku!” protes Chansung sebelum gadis itu merespon
ucapanku.
Dasar,
maknae tak sopan! Lalu aku beralih ke meja rias. Ku lihat Hyo Min noona
mendekat lalu meletakkan peralatan make-up ke atas meja di depanku.
Akh!
Selalu seperti ini. Apa yang dilakukan Hyo Min noona selalu tak sesuai dengan
seleraku. “Noona, panggilkan anak baru itu saja!” perintahku yang langsung
dilakukan Hyo Min noona.
“Hyun
Rae, tolong bantu Nichkhun, kalian jangan pacaran terus.”
Aku
menegang seketika ketika Hyo Min noona menegur gadis itu karena ‘berpacaran’.
Tapi dengan siapa? Tidak mungkin menejer hyung. Tapi wajah yang ku temui dari
dalam kaca hanya Wooyoung.
@@@
Hyun Rae PoV
Aku
bangkit karena Hyo Min eonnie menyuruhku membantu Nichkhun. Dan pemuda itu
selalu saja memejamkan matanya. Sejujurnya, hanya dia yang belum pernah ku sapa
seperti member 2PM yang lain. Entahlah, mungkin karena di hari pertamaku
bekerja di sini, suasana hatinya sedang buruk.
Sebelum
memulai pekerjaan, aku merasa ada seseorang yang memasukkan sesuatu ke dalam
saku sweaterku. Saat ku periksa, ternyata selembar kertas kecil yang isinya
kata-kata penyemangat untukku. “Fighting chagi!”
Aku
jadi senyum-senyum sendiri membacanya. Tapi sedetik kemudian, aku segera
memasukkan kembali kertas itu ke dalam saku sweater karena sepertinya Nichkhun
menyadari aku belum melakukan apapun.
@@@
Nichkhun PoV
Kenapa lama sekali? Saat aku membuka mata untuk
melihat apa yang ia kerjakan, gadis itu sedikit tersentak seperti kepergok
olehku. Lalu ku lihat ia memasukan sesuatu ke dalam saku sweaternya. Apa
sebenarnya yang ia sembunyikan?
Waktu
berlalu, entah berapa lama. Karena sekarang aku baru selesai perform dengan
2PM. Gadis itu selalu mengembalikan mood ku
menjadi lebih baik.
Aku
menjadi orang terakhir yang kembali ke ruang tunggu karena tadi aku sempat
bertemu Doojoon member BEAST dan kami sempat berbincang sebentar. Saat membuka
pintu, aku terkejut karena hal pertama yang ku lihat adalah Taeckyeon
menggandengan tangan Hyun Rae. Aku sedikit bingung dengan apa yang terjadi.
Tanpa aku sadari, pintu terbuka semakin lebar.
“Kenapa
tidak masuk, hyung?” tegur Junho.
Mataku
langsung menyapu ruangan. Tidak ada Wooyoung di sana. Hanya ada Chansung yang
sudah tertidur di sofa. Lalu Junho tadi keluar saat aku masuk. Saat berbalik,
Taeckyeon sudah tidak di sana dan gadis itu sendirian merapihkan peralatan
make-up kami.
@@@
“Aku
duluan, hyung.”
Tanganku
terangkat untuk membalas lambaian tangan Chansung yang kini sudah melesat jauh
dengan mobilnya.
“Oppa ku sakit, aku mau langsung pulang. Tadi
aku juga sudah meminta ijin menejer. Maaf tidak bisa menemanimu dulu.”
Aku
menutup kembali pintu mobilku karena samar-samar aku mendengar suara seseorang.
Saat sedikit menggeser badan, aku melihat Hyun Rae tak jauh dari tempat mobilku
berada. Gadis itu tengah berbicara melalui ponselnya.
“Tidak usah, aku sudah di depan. Tapi, oppa…
tunggu… hallo…”
Kakiku
melangkah ke arah Hyun Rae tanpa seijinku. Namun baru beberapa langkah, aku
memaksa kakiku untuk berhenti karena ku lihat Wooyoung lebih dulu mendekatinya.
“Ini
sudah jadi tanggung jawabku.”
Tanggung
jawab? Kenapa Wooyoung…? Aku hanya menatap kepergian Wooyoung dan Hyun Rae.
Wooyoung juga terkesan sedikit memaksa sambil merengkuh tangan Hyun Rae.
Aku
segera kembali menuju mobilku. Saat baru membuka pintu, aku tidak langsung
masuk.
“Whoah…
F(x)…”
F(x)?
aku menoleh. Memang ada sedikit keramaian di sana. Tapi aku tidak terlalu
menangkap jelas suasananya.
“Hallo
BEAST oppa…” itu suara member F(x) yang menyapa member beast. Tapi, tidak ada
suara Victoria di sana.
“Mana
Victoria noona?” kali ini Yoseob yang bertanya keberadaan Victoria. Itu
artinya, gadis itu tidak ada di sana.
“Eonnie
sedang sakit, dia tidak bisa ikut kami hari ini.”
Suara
Krystal tadi membuatku membeku. Victoria sakit? Apa karena dia kepikiran dengan
hubungan kami akhir-akhir ini?
@@@
Dua
hari 2PM mendapatkan libur karena kami memang tidak memiliki jadwal manggung.
Dan selama itu pula aku hanya berdiam diri di apartmen yang ku tempati sendiri.
Karena kesibukan member 2PM yang berbeda-beda, kami memutuskan untuk tidak
menempati dorm. Jika ingin berkumpul, kami akan memilih satu apartmen sebagai
tempat pertemuan.
Ada
sebuah pesan masuk ke dalam ponselku. Dari Onew. Dia bilang Victoria di rawat
di rumah sakit. Aku memang meminta bantuan leader SHINee itu untuk mengabarkan
apapun tentang Victoria padaku. Karena kebetulan mereka berada dalam satu
naungan menejemen yang sama. Dan kini aku sedikit merasa bersalah padanya. Apa
aku sudah kelewatan? Tapi di sisi lain, aku juga kecewa padanya.
Sebaiknya
aku bergerak untuk memastikan sendiri keadaannya. Sebelum mengunjungi Victoria,
aku mampir sebentar ke sebuah supermarket untuk membeli sesuatu buat Victoria.
Mungkin aku akan membawakannya buah.
Ketika
berbelanja, aku sempat melirik pantulan wajahku pada sebuah kaca. Ada sedikit
linkaran hitam di sekitar mataku. Jika seperti ini aku ingin bertemu Hyun Rae.
Hanya dia yang bisa mengembalikan keceriaan di wajahku. Atau dengan kata lain,
menyembunyikan kenyataan sebenarnya yang mengganggu wajahku.
Aku
menggelengkan kepalaku kuat-kuat. Astaga! Apa yang ku pikirkan? Kenapa justru
Hyun Rae yang terlintas di pikiranku? Padalah tujuan aku ke sini untuk
membelikan sesuatu buat Victoria. Lagi pula Hyun Rae adalah kekasihnya, … hmm,
entahlah antara Taeckyeon dan Wooyoung.
Aku
sudah menemukan apa yang aku cari. Dan sekarang aku hanya tinggal menuju kasir
untuk membayarnya. Ketika berbelok, aku melihat seorang pemuda tinggi dan
tubuhnya kekar, mirip sekali dengan Taeckyeon dan sedang memilih buah-buahan.
Tunggu, bukan mirip. Tapi itu memang benar Taeckyeon karena aku sedikit melihat
bagian samping wajahnya. Dia bersama seorang gadis. Dan itu Hyun Rae?
Sebenarnya
siapa kekasih Hyun Rae sebenarnya? Taeckyeon atau Wooyoung? Tapi kenapa dia juga
membuat perasaanku semakin kacau seperti ini? Apa dia punya sebuah niat jahat
pada member 2PM? Bahkan Junho dan Chansungpun tampak akrab juga dengannya.
@@@
Setelah
menghindari pertemuan dengan Taeckhyeon dan Hyun Rae tadi, kini aku sudah
berada di rumah sakit tempat Victoria di rawat. Di dalam kamar, Victoria hanya
bersama menejernya. Namun ketika melihat kedatanganku, menejer noona langsung
keluar dan memberikan sedikit privasi pada kami.
Aku
meletakkan keranjang buah di atas meja kecil di samping tempat tidur.
“Bagaimana keadaanmu?”
“Oppa,”
ku lihat Victoria menatap nanar padaku, dia bahkan sudah hampir menangis.
Aku memaksakan
diri untuk tersenyum. “Semoga cepat sembuh,” kataku lalu cepat-cepat ke luar
meninggalkan Victoria sendiri. Aku tak ingin berlama-lama di sana karena
perasaanku sudah sangat kacau sekarang. Yang terpenting sekarang, aku sudah mengetahui
kondisinya secara langsung.
Saat
hendak meninggalkan ruangan tempat Victoria di rawat, langkahku terhenti karena
menejer F(x) tampak tengah berbincang dengan seseorang yang akhir-akhir ini
membuat hubunganku dengan Victoria sedikit bermasalah. Siapa lagi kalau buka Jo
Kwon?
“Nichkhun
tunggu!”
Aku
sama sekali tak mempedulikan Jo Kwon yang mengejarku hingga lapangan parkir.
“Maaf, aku buru-buru,” hanya itu yang ku katakan sebelum masuk ke dalam mobil
dan meninggalkan Jo Kwon di sana.
Setelah
itu, aku langsung melesat menuju apartmenku. Aku baru sadar saat masuk kamar,
ternyata ponselku tertinggal di sana. Saat aku memeriksanya, banyak panggilan
tak terjawab dari semua member 2PM, namun hanya Junsu yang tidak melakukannya.
Sontak saja pikiranku melayang kemana-mana.
Ada
beberapa pesan masuk juga. Diantaranya dari Taeckyeon juga Junho. Dan yang
membuat kakiku lemas seketika adalah isi pesan tersebut. mereka sama-sama
menanyakan keberadaanku serta memberitahukan bahwa Junsu masuk rumah sakit.
Sialnya, itu rumah sakit tempat Victoria di rawat.
Aku
segera menyambar kunci mobil ku lagi untuk segera kembali ke rumah sakit
tersebut. Aku tak peduli meski ini sudah lewat tengah malam. Rasa bersalahku
pada Junsu lebih besar. Saat sampai, Junsu hanya sendiri di dalam kamar, dan ia
juga sudah tertidur pulas.
@@@
Author PoV
Perlahan Junsu membuka matanya sambil beradaptasi
dengan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Kondisinya sudah lebih baik. Mungkin
kemarin ia terlalu lelah karena jadwal yang sangat padat.
“Nichkhun?”
serunya kaget saat matanya menangkap sosok Nichkhun yang tertidur di sofa.
Tak
lama, Nichkhun tampak menggeliat lalu akhirnya menyadari bahwa Junsu sudah
bangun. Buru-buru Nichkhun mendekati Junsu membuat pasien itu sedikit
memundurkan kepalanya.
“Kau
baik-baik saja? Maaf aku baru datang. Semalam aku ke luar dan tidak membawa
ponsel,” jelas Nichkhun. Tentu saja ada nada bersalah saat mengucapkannya.
“Kapan
kau datang?” Junsu justru balik bertanya.
@@@
“Maaf,
aku tidak tahu jika kau dan Victoria…” ucapan Junsu terputus begitu saja.
“Sudahlah.
Memang aku yang tidak menceritakan ini pada kalian.” Nichkhun bangkit dari
kursi di samping tempat tidur Junsu. Ia melangkah ke arah jendela.
“Apa
kau tidak tau kalau Jo Kwon dan Luna…”
Nichkhun
buru-buru membalikkan badan sebelum Junsu menyelesaikan ucapannya. “Luna? Bukan
dia, tapi Victoria.”
“Sebenarnya
apa yang terjadi padamu? Apa kau telah memiliki perasaan pada gadis lain?”
Seperti
ada jutaan paku menghantam jantung Nichkhun. Ia cukup syok mendengar pertanyaan
Junsu yang langsung tepat sasaran. “Aku tidak akan melakukan itu jika Victoria
tidak lebih dulu melakukannya!” ujar Nichkhun sedikit emosi. Dan itu sama saja
ia membenarkan pertanyaan Junsu tadi.
“Jadi
benar? Siapa gadis itu?” Junsu berusaha menempatkan diri agar Nichkhun bisa
lebih santai untuk bercerita.
Nichkhun
kembali ke kursi di dekat Junsu. Ia masih bimbang dengan perasaannya yang
sedang rumit saat ini. “Tak seharusnya aku memiliki perasaan seperi ini.”
“Jangan
salahkan persaanmu. Siapa gadis itu?” Junsu mengulangi pertanyaannya dengan
nada lembut. “Fans? Teman lama? Atau member girl band lain?”
Nichkhun
mendongak untuk bisa menatap Junsu. “Dia sudah memiliki kekasih.”
“Astaga!”
pekik Junsu saat mendengar jawaban Nichkhun. “Kau…”
“Dia
kekasih Wooyoung,” sambar Nichkhun sebelum Junsu melanjutkan ucapannya tadi.
Junsu
menatap Nichkhun penuh minat. “Wooyoung punya kekasih? Siapa? Sejak kapan?
Bagaimana bisa kau menyukai kekasih Wooyoung?” ia menyerang Nichkhun dengan
beberapa pertanyaan sekaligus. Berita tentang Wooyoung akan menjadi berita yang
sangat menggemparkan di keluarga besar 2PM.
“Entahlah,”
Nichkhun mengangkat bahu, ragu. “Karena aku sempat melihatnya bergandengan
dengan Taeckyeon. Dan mereka juga terlihat bersama di supermarket,” lanjut
Nichkhun membuat Junsu semakin membulatkan matanya dan bingung.
“Katakan,
siapa gadis itu? Kenapa Taeckyeon juga terlibat?” desak Junsu yang sudah
semakin sulit menerka arah pembicaraan Nichkhun.
“Hyun
Rae, make-up artis baru di 2PM.”
“Apa?”
Junsu ingin memastikan ia tak salah dengar.
“Saat
Hyo Min noona menyuruh Hyun Rae membantuku, ia menegur Hyun Rae karena
berpacaran di ruang ganti. Dan yang ku lihat saat itu hanya Wooyoung. Aku juga
melihat Taeckyeon menggandeng tangannya. Dan sekarang dia telah…”
“Oppa!”
Ucapan Nichkhun terputus
karena tiba-tiba seorang gadis yang masih mengenakan piyama muncul di kamar itu
dan segera melesat ke dalam pelukan Junsu. Baik Nichkhun ataupun Junsu
sama-sama menoleh.
“Kalian
jahat sekali tidak memberitahuku jika kau di rawat!”
Kini
Junsu menatap gadis di hadapannya, lembut. Ia tersenyum saat melihat wajah
khawatir yang ditunjukkan Hyun Rae padanya.
“Apa
yang kau lakukan?”
Junsu
ikut tersentak saat tangan Nichkhun sudah menggamit tangan Hyun Rae.
“Ikut
aku!” perintah Nichkhun dan tanpa persetujuan membawa gadis itu keluar
bersamanya.
“Nichkhun
lepaskan Hyun Rae!” teriak Junsu berusaha menghentikan langkah Nichkhun. Ia
memaksakan diri turun dari tempat tidur karena Hyun Rae sangat membutuhkan
pertolongannya.
@@@
“Kenapa
kau melakukan ini? Apa kau pikir aku tidak tau kalau kau berpacaran dengan
Wooyoung? Tapi kenapa kau juga mendekati Taeckyeon? Setelah kau membuatku
terpikat, sekarang kau juga ingin mendekati Junsu?” cecar Nichkhun. “Setelah
ini siapa lagi? Junho atau Chansung?”
Hyun
Rae menatap Nichkhun bingung. Ia tidak mengerti dengan semua yang dikatakan
Nichkhun padanya. “Apa maksudmu?”
“Katakan
saja!” desak Nichkhun tak sabar.
“Nichkhun!”
Tiba-tiba Junsu sudah berada di sana dan menarik tangan Hyun Rae untuk mendekat
padanya. “Apa maksudmu bertanya seperti itu pada kekasihku?”
Mata
Nichkhun sontak melebar sempurna. “Apa?” gumamnya tak percaya. “Tapi tidak
mungkin…”
“Yang
kau dengar dari Hyo Min noona, perkataan itu tertuju padaku. Aku langsung
menuju ruang ganti dan hanya Wooyoung yang tersisa. Saat kau melihat Taeckyeon
menggandeng tangan Hyun Rae, saat itu Taeckyeon tengah menggodaku karena aku
tidak berani menggandeng tangan kekasihku sendiri. Dan di super market itu,
Taeckyeon juga bercerita kalau dia bertemu Hyun Rae di sana,” jelas Junsu
panjang lebar.
Nichkhun
terbelalak mendengar semua penjelasan Junsu. Ia benar-benar salah paham selama
ini.
“Jadi
kau menyukai Hyun Rae?” sambar Taeckyeon yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah
Junsu dan Nichkhun. Kemudian di susul oleh Wooyoung, Junho dan si maknae
Chansung. Namun Nichkhun masih bungkam dan sedikit tertunduk.
Chansung
menepuk-nepuk pundak Taeckyeon dengan penuh semangat. “Hyung, lihat itu!” seru
Chansung sambil menunjuk-nunjuk tangan Junsu yang masih menggenggam erat tangan
Hyun Rae.
“Kau
berhasil, hyung!” ujar Junho menambahi ucapan Chansung.
Saat mendengar
sedikit keributan, Junsu langsung tersadar dan hampir saja melepaskan
tangannya. Namun Wooyoung lebih dulu menyambarnnya sebelum benar-benar
terpisah.
“Kau
sudah payah melakukan itu, hyung. Jangan dilepaskan lagi,” ujar Wooyoung
menggoda Junsu membuat pemuda itu menggaruk kepalanya karena salah tingkah.
Sejak
tadi hanya Nichkhun yang diam. Ia masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Setelah
suasana lebih tenang, Nichkhun memberanikan diri mendekati member yang lain.
“Maaf
jika aku telah salah paham selama ini,” ujar Nichkhun merasa bersalah. Lalu ia
melirik Junsu. “Terutama padamu.”
“Segera
temui Victoria,” saran Junsu yang sontak membuat Nichkhun menatapnya bingung. “Kau
juga salah paham padanya. Victoria hanya membantu Jo Kwon yang ingin dekat
dengan Luna.”
@@@
Nichkhun PoV
Jadi selama ini Victoria memang tak memiliki
hubungan apapun dengan Jo Kwon? Rasa bersalahku pada Victoria berlipat ganda
saat ini. Dan Hyun Rae? Kurasa perasaanku padanya hanya karena dia bisa
mengembalikan suasana hatiku menjadi lebih baik. Aku juga seperti mendapatkan
teman baru.
Dan kini,
aku sudah berdiri tepat di depan pintu kamar tempat Victoria di rawat. Di saat
yang bersamaan, pintu terbuka dan memunculkan Victoria bersama menejernya.
“Kau
mau ke mana?” tanyaku heran karena Victoria sudah tak mengenakan pakaian pasien
lagi. Selain itu, menejernya juga membawa tas besar.
“Aku
ingin pulang,” jawab Victoria dengan nada bicara yang masih cukup lemah.
Aku benar-benar
menolak keinginannya untuk pulang. Jelas-jelas dia masih belum sembuh. Aku berinisiatif
untuk mengambil alih Victoria. Dengan sedikit pemaksaan, aku menggendong
Victoria kembali ke dalam dan menidurkannya di atas kasur.
“Apa
yang kau lakukan?” protesnya, namun aku sama sekali tak peduli. Lalu mataku
tertancap pada nampan makanan yang masih utuh.
“Kau
bahkan tak menyentuh sedikitpun makananmu,” omelku yang langsung membawa
makanan itu ke hadapan Victoria.
Victoria
menahan tanganku saat aku hendak menyuapinya. “Apa yang terjadi padamu?” Tanya Victoria
heran.
Aku
tersenyum lembut padanya. “Maafkan aku.”
“Untuk
apa?”
“Aku
sudah tau semua tentang kau dan Jo Kwon. Kali ini aku ingin menebus kesalahanku
dengan merawarmu sampai sembuh,” jelasku lembut dan ku lihat mata Victoria
sudah berkaca-kaca. “Sekarang kau harus makan.
Lagi-lagi ia kembali
menahan tanganku. Saat mendongak, aku melihatnya tersenyum sambil menggeleng.
“Kau
harus makan,” kataku bersikeras memaksanya untuk makan.
“Aku
sudah sembuh,” serunya tak mau kalah.
“Kau
bahkan belum meminum obatmu,” omelku lagi.
“Obat
dari dokter sudah tidak mempan untukku, karena, obatku yang sebenarnya adalah
kau…” kata Victoria lembut membuatku cukup terpanah mendengarnya.
Tanpa
pikir panjang lagi, aku sudah menariknya ke dalam pelukanku.
“Ku
mohon jangan seperti itu lagi,” ku dengar Victoria memohon padaku dan aku
mengangguk masih dalam posisi memeluknya.
Tak
lama kemudian, ku dengar sedikit kerusuhan di depan kamar Victoria sampai
akhirnya pintu menjeblak terbuka hingga membuat Wooyoung, Junho dan Chansung terdorong
sampai terjatuh ke lantai. Dan kejadian itu sukses mengalihkan perhatianku dari
Victoria.
“Apa kalian
tidak bisa tenang sedikit,” ku lihat Taeckyeon membantu tiga pemuda tadi untuk
berdiri meski ia sangat kesal terhadapnya.
Satu-persatu
dari mereka masuk ke dalam. Lalu mataku terhenti pada Junsu bersama Hyun Rae
yang masuk paling akhir. setelah Taeckyeon. Aku tersenyum geli karena Junsu
masih saja menggandeng tangan Hyun Rae.
“Apa
kau sudah menemukan obatmu juga?” godaku pada Junsu karena ku lihat Junsu sudah
terlihat lebih baik sejak Hyun Rae datang. Dan itu membuatku ikut bahagia
karena Junsu sudah memiliki kekasih.
Karena
ucapanku tadi, kini Junsu menjadi bahan ledekan kami. Terutama duo maknae yang
sangat puas menindas Junsu. Termasuk aku juga. Kan aku yang mulai duluan.
@_E_N_D_@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar