Author :
Annisa Pamungkas
Main Cast :
·
Lee
Joon/Changsun (Mblaq)
·
Lee
Minhyuk (BtoB)
·
Jung
Yong Hwa (CN Blue)
Original cast :
Hye Ra, Soo In, Minjung, Sung Hye, Han Yoo
Support cast :
·
Im
Siwan (Ze:a)
·
Nichkhun
Horvejkul (2PM)
·
Yoon
Doojoon (Beast/B2ST)
·
Luhan
(Exo-M)
·
Im
Yoona (SNSD)
·
Choi
Minho (SHINee)
·
Choi
Sulli (F(x))
Genre :
romance
Length :
part
***
Sudah beberapa hari ini
Hye Ra memang tak bisa menghubungi Yong Hwa. Tapi gadis itu tak tau jika pemuda
yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu selalu mengawasinya dari jauh. Yong
Hwa ingin memastikan sendiri siapa pemuda yang bisa menggantikannya di sisi Hye
Ra. Namun belum ada tanda-tanda Hye Ra dekat dengan pemua lain selain Minho
atau Doojoon.
Seperti
hari ini. Yong Hwa mengikuti kegiatan Hye Ra. Gadis itu sedang mengikuti acara
fans sign yang dilakukan ‘Blue Flame’. Hye Ra berdiri di barisan Siwan.
“Dia
masih menggilai Siwan ternyata,” gumam Yong Hwa sambil terkekeh memperhatikan
Hye Ra dari salah satu sudut ruangan.
Sedetik kemudian, Yong Hwa
tersentak. Ada sebuah kejadian di luar dugaan. Hye Ra terdorong sampai terjatuh
di barisan fans Joon yang sudah kosong. Yong Hwa sudah ingin beranjak, namun
Doojoon sedikit lebih cepat darinya. Bahkan Joon juga sudah berniat membantu
Hye Ra.
Ada
rasa ketidakrelaan ketika Yong Hwa menyaksikan semuanya dengan mata kepala
sendiri. Namun entah mengapa, ia menaruh sedikit kecurigaan pada Joon. Tapi ia
sendiri belum bisa memastikan semuanya.
***
Yong
Hwa menemukan Hye Ra duduk sendiri di atas rumput sebuah taman kecil di halaman
gedung tempat acara fans sign ‘Blue Flame’ tadi. Ia hanya berani mengawasi dari
balik pilar. Tak lama Yong Hwa menangkap sosok Doojoon yang mendekat bahkan
duduk di samping Hye Ra. Yong Hwa berusaha mendengarkan apapun yang mereka
bicarakan.
“Kau
harus jadi kekasihku,” putus Doojoon secara sepihak dan seenaknya menarik
tangan Hye Ra untuk ikut bersamanya.
“Nggak
mau!” protes Hye Ra dan berusaha melepaskan diri. “Bahkan jika berpura-purapun
aku tetap tidak mau!”
Doojoon
menghentikan langkahnya tiba-tiba. “Ku mohon tolong aku. Apa kau tidak kasihan
padaku?” ujar Doojoon sambil berekspresi
memelas agar Hye Ra mau menolongnya.
Di
tempatnya berada, Yong Hwa mengepalkan tangannya berusaha menahan kesal. “Apa
Doojoon tak pernah menyadari perasan Hye Ra selama ini padanya? Dia bahkan
meminta bantuan Hye Ra untuk pura-pura menjadi kekasihnya,” desis Yong Hwa
tajam.
***
“Dia
adikku,” kata Sungmin pada dua security yang mengawas di depan pintu utama
tempat berlangsungnya acara ulang tahun ‘Blue Flame’. Security-security itu
hanya mengangguk dan mempersilahkan Yong Hwa masuk. “Kau tidak akan berbuat
yang macam-macam, kan?” bisik Sungmin.
“Kau
mengenalku sejak kecil kan, hyung?” balas Yong Hwa sedikit tak terima dicurigai
kakaknya sendiri. Setelah itu Yong Hwa langsung memisahkan diri dari Sungmin
yang memang memiliki kesibukan lain. Tak lupa ia juga mengenakan topinya untuk
sedikit menyembunyikan wajah.
“Hyung,
hentikan!” tegur Nichkhun yang tiba-tiba muncul dan merebut gelas dalam tangan
Joon dengan paksa. “Kapan kau akan berhenti mabuk!” ujarnya memperingatkan. Ini
harusnya menjadi malam bahagia karena mereka tengah merayakan ulang tahun ke
lima ‘Blue Flame’.
Yong
Hwa yang mendengar suara keras Nichkhun, langsung menghampiri mereka secara
diam-diam dan mendengarkan pembicaraan mereka penuh minat. Ia pura-pura duduk
lalu memesan minuman pada seorang bartender di sana.
Joon
menatap Nichkhun tajam bercampur kesal. “Periksa dulu sebelum menuduhku mabuk!”
balas Joon tak terima. Ia lantas merebut kembali gelasnya lalu mendekatkan
ujung gelas ke arah hidung Nichkhun.
Seperti
penasaran, Nichkhun berulang kali memeriksa aroma yang menguar dari dalam
gelas. “Ini apa, hyung?” Tanya Nichkhun. Ia bahkan sampai mencicipi rasa dari
air yang berwarna bening itu.
“Menurutmu?”
Joon balas bertanya. Ia malas untuk menjelaskannya.
Nichkhun
tampak berfikir. “Kenapa seperti air mineral biasa?”
“Itu
memang hanya air mineral, bukan alcohol!” seru Joon kesal.
Nichkhun
yang merasa bersalah, mengusap tengkuknya. “Maaf, hyung. Habisnya, caramu minum
tadi mirip saat kau tengah mabuk,” ujar Nichkhun beralasan. “Tapi kau baik-baik
saja kan, hyung?” Tanya Nichkhun khawatir sambil menatap Joon lekat-lekat.
Joon
yang merasa tak nyaman di tatap seperti itu, mendorong wajah Nichkhun untuk
menjauh. “Aku baik-baik saja, sudah sana pergi.”
Nichkhun
menghela napas panjang sebelum meninggalkan Joon seperti apa yang diinginkan
leadernya itu. Namun baru beberapa langkah saja, Nichkhun segera berbalik dan
mendekati Joon kembali.
“Atau
jangan-jangan, hyung sedang jatuh cinta dengan gadis lain lagi?” seru Nichkhun
mulai berspekulasi dan sukses membuat Joon salah tingkah.
“Apa
maksudmu?”
Nichkhun
tak kuasa menahan tawanya melihat ekspresi lucu Joon saat tengah tersudutkan.
“Oke, kita tunggu saja,” ujar Nichkhun seperti masih menyembunyikan pikirannya.
Lalu ia berbalik dan meninggalkan Joon seorang diri di sana masih sambil
tertawa.
Joon
menghabiskan sisa minumannya dan memutuskan untuk tidak terlalu ambil pusing
atas apa yang baru saja dikatakan Nichkhun untuknya. Namun sedetik kemudian,
pikirannya berubah. Terutama ketika matanya tak sengaja menangkap sosok Hye Ra.
Ada sedikit rasa ketertarikan pada gadis itu karena kejadian tak terduga di
acara fan sign tadi.
Yong
Hwa juga menangkap sosok Hye Ra dengan matanya. Namun sosok Joon juga menyita
perhatiannya.
Joon
menatap nanar gelas di hadapannya. “Bisakah
aku merasakan jatuh cinta lagi?” kata Joon dalam hati setengah frustasi.
Dia bisa saja memesan minuman beralkohol apapun yang ia inginkan. Namun tak ada
sedikitpun gairah bahkan untuk sekedar melirik deretan botol-botol di
hadapannya.
***
Hari-hari
berikutnya Yong Hwa masih setia menjadi stalkernya Hye Ra. Ia bahkan tau jika
Hye Ra sekarang tinggal sendiri di sebuah apartmen yang bisa terbilang tak
terlalu besar. Dan di hari pengintaiannya saat itu, Yong Hwa mendapati Doojoon
berkunjung ke sana.
Meski
Doojoon melakukan sedikit penyamaran, Yong Hwa sama sekali tak tertipu. Benar
dugaannya, Doojoon mengunjungi Hye Ra.
“Ada
apa?” samar-samar Yong Hwa mendengar suara seorang gadis yang ia yakini adalah
Hye Ra.
“Aku
hanya ingin tau kabarmu, apa tidak boleh?” Kali ini Doojoon yang bersuara. “Ada
siapa di dalam? Yong Hwa?”
“Dia
masih hidup atau tidak, aku juga tidak tau.”
Yong
Hwa terkekeh mendengar pembicaraan dua orang tersebut. “Sebegitu frustasinyakah
kau Hye Ra? Sampai tega mengira bahwa aku sudah mati.” Yong Hwa hanya bisa
geleng-geleng kepala.
Esoknya,
ada kejadian yang sedikit tak terlupakan. Yong Hwa mengikuti Hye Ra yang
berbelanja di sebuah super market bersama Minho dan Yoona juga. Namun ketika
gadis itu sendiri, ternyata di sana juga ada Joon. Ia mengawasi semua yang
terjadi. Sampai akhirnya, Hye Ra tampak membawa Joon pergi dari hadapan Yoona
dan Minho.
Yong
Hwa masih mengikuti mereka. Ternyata Hye Ra dan Joon berpisah di dekat pintu
yang mengarah ke parkiran mobil. Setelah sebelumnya mereka berbincang sesaat.
***
Ketika
sampai rumah, Yong Hwa langsung masuk ke kamarnya. Menimbang-nimbang apakah ini
saatnya ia memunculkan diri di hadapan Hye Ra. Di tangannya sudah tersedia
ponsel yang siap ia gunakan. Namun Yong Hwa langsung menggeleng lalu membuka
laci meja di dekat tempat tidur dan menukar ponselnya dengan ponsel yang lain.
Ia berniat menghubungi Hye Ra dengan nomor baru.
“Halo.” Terdengar suara seorang gadis yang
menjawab panggilannya. Hye Ra.
“Sudah
lama aku tidak mendengar suaramu. Aku benar-benar merindukanmu sayang,” goda
Yong Hwa dengan suara khasnya sebagai seorang ‘playboy’.
“Yong Hwa?”
Mendengar
namanya di sebut, Yong Hwa tersenyum puas. ”Aku senang karena ternyata kau
masih mengingatku.”
“Di mana kau sekarang?”
“Apa
kau benar-benar merindukanku?” akhirnya Yong Hwa bisa mengobati kerinduannya.
Ia benar-benar menggoda Hye Ra saat itu. Lalu ia menertawai dirinya sendiri
yang tak terlalu mendapat respon dari Hye Ra setelah itu. “Jika sudah pulang
aku akan menghubungimu. Sudah lama kita tidak jalan bersama. Kau mau kan pergi
denganku?”
“Oke. Terserah kau saja.” Hye Ra menjawab cepat. Dan tak lama kemudian,
sambungan terputus.
“Hye
Ra masih seperti yang dulu. Dia tak keberatan dengan keberadaanku.” Yong Hwa
menyandarkan punggungnya ke tembok terdekat dan pikirannya melayang di sana.
“Aku memang tetap hanya akan menjadi temannya,” ujar Yong Hwa untuk meyakinkan
dirinya.
***
Sejak
saat itu, Yong Hwa benar-benar memunculkan diri di hadapan Hye Ra dengan tak
membawa sedikitpun rasa bersalahnya terhadap gadis itu.
“Lalu,
siapa kekasihmu sekarang?” Tanya Yong Hwa memecah suatu ketika.
“Jung
Yong Hwa.”
Ia
tersenyum dengan jawaban gadis itu. Meski akhirnya senyum itu pasti akan pudar
cepat atau lambat. Ia sudah memilih. Memutuskan untuk mundur dari kehidupan Hye
Ra dan kembali pada mantan kekasih yang kini dijodohkan padanya. Meski itu
bukan sekarang.
Banyak
yang terjadi setelah itu. Hye Ra mengaku di hadapan Yong Hwa tentang
hubungannya dengan Doojoon. Dan di sana ia baru tau kalau kisah cinta Doojoon
dan kekasihnya tak semulus yang ia pikir. Juga termasuk pengakuan Hye Ra
tentang kedekatannya dengan Joon, leader sekaligus vocalis sebuah band besar
tersebut.
Dan
jika Yong Hwa menyinggung masalah status ‘pura-pura’ pacaran antara Hye Ra dan
Doojoon, gadis itu tampak selalu menghindar. Jadi bisa di pastikan tugas Yong
Hwa akan semakin berat setelah ini.
***
“Kau
membuatku belajar banyak hal,” seru Yong Hwa lembut sambil menatap mata Hye Ra
yang masih berkaca-kaca. “Salah satunya adalah, bahwa cinta tak selamanya harus
memiliki.” Pemuda itu menggenggam tangan Hye Ra sebelum air mata gadis itu
benar-benar terjatuh.
Hye
Ra menyeka tepi matanya yang basah sambil berusaha tersenyum. “Apa tak bisa kau
yang mencintaiku?” ujarnya sedikit frustasi.
Yong
Hwa sudah membuka mulut, namun tak ada satu katapun yang ke luar. “Aku sudah mencintaimu sejak ku tau kau
mencintai Doojoon,” ujarnya yang hanya bisa ia ucapkan dalam hati. Pemuda
ini tersenyum untuk menutupi perasaannya. “Akan ada pemuda yang lebih baik
dariku yang bisa mencintaimu dengan tulus.”
Hye
Ra hanya bisa pasrah mendengar ucapan Yong Hwa.
***
Dan
malam itu, di luar hujan semakin deras. Membuat Yong Hwa menyingkap tirai
jendela kamar untuk menutupi pandangannya. Pemuda itu mengeluarkan ponsel dari
saku jinsnya dan langsung mengontak Hye Ra. Cukup lama Yong Hwa menunggu sampai
akhirnya di jawab oleh gadis itu.
“Hallo…”
“Kau
sudah…” ucapan Yong Hwa terputus karena sambungan telpon tiba-tiba mati.
“Halo…! Hye Ra… kau dengar aku?” pekik Yong Hwa dengan nada tinggi. Layar
ponselnya hitam. Yong Hwa langsung menghubungi Hye Ra kembali. “Tidak aktiv,”
gumamnya kesal.
Yong
Hwa sudah hampir melempar ponselnya ke kasur sebelum ponselnya memberikan
sinyal bahwa ada panggilan masuk ke dalamnya.
“Ada
apa, Sulli?”
“Oppa, maaf mengganggu malam-malam. Ayah
ingin bertemu denganmu,” terdengar suara gadis di ujung sana.
Yong
Hwa lalu mengalihkan tatapannya pada jam dinding kamarnya. Sudah tengah malam.
“Aku tau ini sudah sangat malam. Tapi ayah
hanya punya waktu sekarang.”
Suara Sulli membuyarkan
pikiran Yong Hwa. “Aku akan ke rumahmu sekarang,” putus Yong Hwa. Ia mengerti
bahwa ayah Sulli termasuk orang sibuk. Dan ia tak ingin mengecewakan siapapun.
Tertuma gadis calon tunangannya itu.
Setelah
mengakhiri pembicaraannya, Yong Hwa segera menyambar kunci mobil dan bergerak
menuju rumah Sulli. Ia mengendarai mobilnya pelan menerobos hujan meski tak
sederas tadi. Tapi ia harus tetap berhati-hati.
Jalanan sudah tidak
terlalu ramai. Namun ada satu yang menarik perhatian pemuda itu. Ada sepasang
kekasih berpelukan di tengah derasnya hujan. Bukan karena mereka melakukan hal
itu di jalan raya. Tapi karena gadis itu. Hye Ra. Bersama seorang pemuda…
“Bukankah
itu Joon?” gumam Yong Hwa berkutat dengan pikirannya sendiri. Tapi ia tak ingin
merusak suasana dengan mengganggu mereka. Yong Hwa lebih memilih meneruskan
perjalanannya. Bukankah ia sudah memilih Sulli?
Esoknya,
Yong Hwa langsung melesat ke apartmen Hye Ra. Gadis itu tak ada di sana.
Nomornya juga masih tidak aktiv. Yong Hwa sempat bertemu Doojoon yang datang
dengan Siwan dan Nichkhun. Mereka sedikit berdebat di sana. Sepeninggal
Doojoon, Yong Hwa berpikir keras. Apa ini saatnya ia mengakhiri semuanya?
Tidak
ada yang mengetahui keberadaan Hye Ra. Bahkan Minho sekalipun.
***
Yong
Hwa masih bertahan di area apartmen Hye Ra. Perasaannya mengatakan gadis itu
akan segera kembali. Ia menunggu di dalam mobilnya. Tak lama, tampak sebuah
mobil yang sudah cukup familiar di matanya memasuki parkiran.
Hye
Ra dan Doojoon. Mereka terlibat pembicaraan serius. Yong Hwa curiga itu semua
ada kaitannya dengan Sung Hye. Ternyata memang benar. Saat Doojoon sedikit
lengah, Hye Ra tampak melarikan diri. Di saat itu pula Yong Hwa menahan tubuh
Doojoon agar tidak mengejar karena justru Yong Hwa lah yang menemui Hye Ra.
Tak terlalu lama. Yong Hwa
kembali ke hadapan Doojoon. Tentu saja Yong Hwa langsung menuduh bahwa Hye Ra
memang bersama Doojoon. Dan bisa di pastikan Doojoon tak terima dengan semua
tuduhan itu. Mereka terlibat pada pembicaraan serius.
“Aku tidak mengerti apa
yang kau bicarakan.”
“Kau
ini tidak peka terhadap perasaan seorang gadis atau apa?” seru Yong Hwa yang
mulai gemas dengan reaksi Doojoon yang datar. “Apa kau tidak tau jika selama
ini Hye Ra memiliki perasaan padamu?”
Doojoon
cukup tercengang mendengar pernyataan Yong Hwa. “Tapi Hye Ra tak pernah
menunjukkan apapun dihadapanku!” serunya untuk membela diri.
“Itu
karena dia sangat menjaga perasaan Sung Hye. Hye Ra sangat yakin kalian masih
bisa bersama. Itu sebabnya ia tak ingin memanfaatkan masalah kalian dengan
berusaha untuk merebutmu. Dan kau malah meminta bantuannya untuk bisa bertemu
dengan Sung Hye,” jelas Yong Hwa panjang lebar.
Di sana Yong Hwa
membongkar semuanya. Termasuk tentang Sung Hye yang tak bahagia dengan pertunangannya.
***
Suatu
malam di mana Yoona dan Minho melangsungkan pertunangan mereka. Setelah acara
utama mereka, Yoona meminta member ‘Blue Flame’ yang saat itu datang meski
hanya 3 orang untuk mengisi acara menghibur tamu undangan.
Yong
Hwa sudah sejak tadi mengawasi Hye Ra. Ia sudah tak sabar melihat Hye Ra
benar-benar terpesona dengan penampilan ‘Blue Flame’. Tentu saja bukan karena
Siwan yang selama ini gadis itu idolakan. Dan bisa di pastikan bukan karena
Doojoon pula.
“Sepertinya
kau tak ingin melewatkan penampilan ‘Blue Flame’ tadi,” seru Yong Hwa setengah
menyindir setelah ia berhasil memaksa Hye Ra meninggalkan ‘Blue Flame’ yang
masih beraksi itu. Sepintas Yong Hwa juga menangkap reaksi Joon yang sangat
ingin tahu melihatnya membawa Hye Ra.
Hye Ra
berdecak kecewa sambil duduk di kursi kayu dan tepat menghadap kolam renang.
“Aku bagian dari ‘Flamers’. Jelas saja aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan
melihat ‘Blue Flame’, walau tak ada Siwan dan Luhan.”
Yong
Hwa bertekad mengakhiri semuanya malam ini. Mereka tak bisa selamanya seperti
ini. Hye Ra berhak menjalani kehidupannya dengan normal. Dan setelah itu mereka
terlibat pembicaraan yang berakhir dengan Yong Hwa yang berkata, “jika kau
sudah menemukan pemuda yang bisa menggantikan Doojoon di hatimu, aku ingin kita
putus.”
Inilah
akhir dari hubungan mereka.
“Apa
kau tak ingin bersenang-senang lagi denganku?” Hye Ra justru bertanya demikian.
Ia juga mencari-cari sesuatu di mata Yong Hwa. Berharap pemuda itu hanya
bergurau seperti apa yang selama ini mereka lakukan. Yong Hwa bahkan tak
mempedulikan kecaman serius dari Doojoon karena ia memacari Hye Ra tanpa cinta.
“Kita
akan tetap bersenang-senang,” Yong Hwa berusaha memberikan pengertian. “Tapi
kau harus tetap mengejar cintamu. Kita tidak bisa tetap berstatus sebagai
sepasang kekasih.”
Yong
Hwa tak ingin berlama-lama lagi di sana. Dan di luar ia bertemu dengan Doojoon.
Joon dan Nichkhun tampak mengikuti pemuda itu.
Yong
Hwa sempat melirik sekilas ke arah Joon dan Nichkhun yang tengah berjalan ke arah
mereka. “Mulai sekarang, aku menyerahkan padamu pengawasan penuh atas Hye Ra.
Dan aku juga telah mengatakan hal yang sama pada Minho hyung.”
Doojoon
sibuk mengartikan maksud ucapan Yong Hwa.
“Siapa
pemuda itu?”
Dan
suara Joon tadi segera saja menyadarkan Doojoon dari lamunannya. Namun di saat
yang bersamaan, Yong Hwa justru telah lebih dulu melanjutkan langkahnya.
“Yong
Hwa!” teriak Doojoon berusaha menghentikan langkah Yong Hwa. Ia lebih memilih
mengabaikan sementara pertanyaan Joon tadi mengenai Yong Hwa. “Jangan bilang
kalian sudah putus?” tebaknya sesaat setelah Yong Hwa membalikan badan, namun
sambil berjalan mundur.
“Bukankah
itu yang kau mau?”
Sejak
saat itu, Yong Hwa benar-benar pergi dari kehidupan Hye Ra. Pernah suatu ketika
Doojoon menghubunginya dan menanyakan keberadaan Hye Ra, tapi tentu saja ia
sudah tak tau apa-apa.
***
Berbulan-bulan
kemudian. Dan acara pertunangannya dengan Sulli semakin dekat. Ia membawa serta
undangan yang ingin ia berikan pada Hye Ra. Dan saat baru sampai di depan rumah
gadis itu, Yong Hwa mendapati Hye Ra menyeret koper ke luar rumah.
Hye
Ra menunjukkan sedikit kekecewaannya pada Yong Hwa di pertemuan pertama mereka
sejak beberapa bulan lalu. Dan di sanalah Yong Hwa baru mengetahui bahwa Hye Ra
sedang menjalani kursus desain selama 6 bulan di Jepang. Untuk menebus rasa
bersalahnya, Yong Hwa berjanji menemani Hye Ra ke manapun. Meski harus ke dorm
‘Blue Flame’ sekalipun.
Selama
perjalanan, kecanggung terjadi di antara mereka. Yong Hwa beberapa kali
mengatakan sesuatu yang berbelit-belit dan akhirnya membuat Hye Ra kesal. Ia
pikir Hye Ra justru bersatu dengan Doojoon. Namun Doojoon justru kembali dengan
Sung Hye.
“Aku
menyukaimu bahkan sebelum kita berpacaran. Saat aku tau kau memiliki perasaan
pada Doojoon, sementara pemuda itu bersama gadis lain. Aku mulai mencintaimu
dan ingin berada di sisimu selamanya.” Perkataan itu sempat terucap di bibir
Yong Hwa meski sudah sangat terlambat.
Sejenak, ia seakan melupakan keberadaan Sulli. Semakin ia
menjauh dari kehidupan Hye Ra, ia semakin tak bisa melupakan gadis itu. Tidak
peduli jika ia bisa menyakiti hati Sulli dan keluarga gadis itu.
Yong Hwa mengatakan ingin kembali dengan Hye Ra. Namun gadis
itu meminta Yong Hwa menunggu sampai ia bertemu Joon.
Akhirnya Hye Ra kembali ke mobil. Wajahnya sedikit kecewa
karena tidak bisa bertemu dengan Joon. Mereka akhirnya memutuskan untuk
langsung ke bandara agar Hye Ra tak ketinggalan pesawat.
Mobil
Yong Hwa sudah memasuki area parkiran bandara. Setelah memarkirkan mobil,
mereka segera ke luar. Dan tepat bersamaan saat ponsel Hye Ra berdering. Gadis
itu langsung menjawab telpon tanpa pikir panjang karena yang menelpon adalah
Doojoon.
Yong
Hwa berjalan memutari mobil untuk menghampiri Hye Ra. Tak lama, Hye Ra tampak
mengakhiri telponnya. Raut wajah gadis itu berubah. Seperti ada sesuatu yang
disembunyikan. Belum sempat Yong Hwa bertanya, perhatiannya langsung teralih
karena ada seseorang yang menghubungi ponselnya. Orang yang sama seperti yang
menghubungi Hye Ra sebelumnya. Doojoon.
Doojoon
memaksa Yong Hwa agar membawa Hye Ra kembali. Dan semuanya semakin rumit. Mungkin
jawaban dari pertanyaannya pada Hye Ra tadi. Gadis itu harus kembali pada Joon.
Tak peduli dengan perasaannya saat ini. Cukup lama Yong Hwa menatap Hye Ra.
Semakin lama semakin membuatnya yakin bahwa Hye Ra mencintai Joon.
Yong
Hwa benar-benar membawa Hye Ra ke rumah sakit tempat Joon di rawat sekarang. Yong
Hwa meraba dashboar mobilnya dan menarik selembar undangan setelah Hye Ra pergi
beberapa menit lalu. Kemudian ia membuka laci mobil dan mengeluarkan sebuah
majalah remaja edisi saat wajah ke-lima ‘Blue Flame’ menghiasi bagian
sampulnya. Mereka tampak terlihat tampan. Tak terkecuali Joon. Dan saat ini
focus Yong Hwa tertuju pada leader band tersebut.
Pemuda
ini menyandingkan majalah serta kartu undangan di tangannya. Ia bahkan menutupi
wajah beberapa member ‘Blue Flame’ menggunakan kartu undangan hingga menyisakan
wajah Joon yang kebetulan berdiri paling pinggir. Undangan tersebut adalah
undangan pertunangan atas nama dirinya dengan Sulli, dan ditujukan untuk Hye
Ra. Namun ia mengurungkan niat untuk memberikannya pada Hye Ra. Lebih baik Hye
Ra tak datang daripada mengacaukan semuanya. Ia harus kembali pada Sulli
seperti janjinya pada gadis itu.
Yong
Hwa menurunkan jendela mobil lalu menjatuhkan majalah serta undangan tadi ke
luar. Setelah menutup kembali jendela mobilnya, Yong Hwa membawa mobilnya
meninggalkan area parkir rumah sakit.
Yong
Hwa meninggalkan rumah sakit sekaligus meninggalkan Hye Ra di sana. Antara
dirinya dan gadis itu sudah benar-benar berakhir. Hye Ra sudah membuka hatinya
untuk Joon, sedangkan dirinya harus kembali ke pelukan Sulli. Memulai semuanya
dari awal bersama gadis pilihannya itu meski harus mengorbankan perasaannya
pada Hye Ra yang benar-benar tak terbalas.
Flashback end…
***
di flashback part 5 suka gaya Doojoon yang playboy ini :
BalasHapusKau harus jadi kekasihku,” putus Doojoon secara sepihak dan seenaknya menarik tangan Hye Ra untuk ikut bersamanya.
“Nggak mau!” protes Hye Ra dan berusaha melepaskan diri. “Bahkan jika berpura-purapun aku tetap tidak mau!”
disangkaiin Nickhun Joon mabok lagi :
Joon menatap Nichkhun tajam bercampur kesal. “Periksa dulu sebelum menuduhku mabuk!” balas Joon tak terima.
dan akhirnya Joon kesel sama Nickhun : “Itu memang hanya air mineral, bukan alcohol!” seru Joon kesal.
hummm
terharu dibagian ini :
“Kau membuatku belajar banyak hal,” seru Yong Hwa lembut sambil menatap mata Hye Ra yang masih berkaca-kaca. “Salah satunya adalah, bahwa cinta tak selamanya harus memiliki.”
pertanyaan author... sejak kapan ya Doojoon jadi playboy di FF ini???? Bukan, tapi Doojoon lagi sedikit frustasi sama kisah cintanya...
Hapusyang Joon disangkain mabok, itu udah dari yg season pertama, kan??
kamu terharu??? aku nggak.... wkwkwk
oh Doojoon lagi frustasi sama kisah cintanya.. terutama sama Hye Ra ga??????
BalasHapusiya udah dari yang pertama.. ga tau kenapa suka aja sama gaya tengilnya dy kalo lagi mabok.. mau dong dibikin mabok sama Joon.. *eeehhhhh* hahahaaha :D
iya aku terharu...
hahahaha
odeng kau.. masa ga terharu sih?????