Author :
Anggi Lestari feat Annisa Pamungkas
Main Cast :
EXO, Super Junior, SHINee, DB5K
Support Cast :
SNSD, Kang Ta, BoA, F(x)
Genre :
fantasy, humor
Length :
part (2/…)
Rating :
@@@
“Apa
lo pikir, Cuma lo berdua yang punya kepentingan?” cetus Kangin cukup galak.
“Kita juga ada seleksi dance buat turnamen. Dan karena sikap lo berdua yang
kayak bocah, Leeteuk jadi cedera kayak gini.”
Kyuhyun dan Ryeowook Cuma bisa nunduk mendengarkan omelan
dari Kangin.
Heechul yang sejak tadi sibuk ngaca, mulai terganggu juga
dengan sikap Kangin yang marah-marah gak jelas seperti itu. “Heh… udah deh…
percuma lo ngomel-ngomel sama dua bocah ini. Gak bakal ngaruh.” Heechul
menunjuk Kyuhyun dan Ryeowook dengan dagu. “Lo laporin aja ke kepsek Kang Ta.
Biar kekuatan mereka di skors.” Saran Heechul.
“Gak bisa seenaknya juga. Mereka ngelakuin itu udah diluar
jam sekolah.” Shindong ikut membela.
“Lho? Apa bedanya? Mereka ngelakuin itu cuma buat
main-main. Ke anak kelas 2 pula.” Balas Heechul tak terima sarannya dipatahkan.
“Bukan sekedar anak kelas 2, tapi mereka EXO.” Timpal
Siwon.
“Gue gak peduli sama EXO atau hukuman skors kekuatan itu.”
Emosi Kangin masih meluap. “Yang gue pikirin sekarang adalah nasib tim dance
gue kalo Leeteuk gak ada.”
Leeteuk sebenarnya sudah sadar, namun ia masih tak sanggup
membuka mata. “Hentikan.” Gumamnya pelan. “Jangan sampe ada yang bernasib sama
dengan Sungmin.”
Semua mata kompak menatap Leeteuk.
“Oiya, dimana tuh anak?” Tanya Hyukjae yang baru menyadari
tidak ada kehadiran Sungmin di antara mereka.
Belum sempat Leeteuk menjawab, pintu ruang kesehatan
terbuka. Kibum dan Donghae yang datang.
“Udah beres semua?” Tanya Siwon. Kibum dan Donghae
mengangguk bersamaan. “Sorry ya, nih anak dua udah nyusahin kalian.” Tentu saja
yang dimaksud Siwon adalah Kyuhyun dan Ryeowook. Sepertinya baik Kibum ataupun
Donghae tidak terlalu mempermasalahkan itu.
“Kyu…” panggil Donghae membuat Kyuhyun mengangkat wajahnya.
“Apa Leeteuk gak ngasih tau kalo anak-anak EXO mulai ngedapetin kekuatan
mereka?”
“Apa?” seru tiga orang anak vocal itu bersamaan. Karena
hanya mereka yang memang belum menyadari kenyataan itu.
“Meski sudah diluar jam sekolah sekalipun, kalian harus
tetap menahan diri untuk tidak mengeluarkan kekuatan kalian sembarangan. Kalau
saja tadi D.O membalas, habislah kalian.” Leeteuk menakut-nakuti, terutama
untuk Kyuhyun.
Heechul membuka jas sekolahnya lalu mengendurkan dasi dan
membuka kancing kemeja bagian atas. “Sumpah hari ini panas banget. Gue butuh
anginnya Sungmin.” Keluhnya sambil mengipas-ngipasi wajah dengan tangan.
Dan… bingo! Sungmin muncul namun langkahnya tertahan di
pintu.
Wajah Heechul cerah seketika melihat orang yang sangat
dibutuhkannya saat ini muncul. “Min… tolong buatkan angin. Di sini panas
banget.” Pintanya.
Badan Sungmin sontak menegang. Dipandanginya wajah
teman-temannya satu persatu. Terakhir mata Sungmin berhenti di Leeteuk yang
memangdangnya penuh penyesalan.
“Lo kenapa, Min? Sakit?” Yesung terlihat paling perhatian.
Sungmin tak berkata-kata. Ia pun langsung meninggalkan
ruang kesehatan. Semua yang berada di sana langsung melempar pandangan
menyelidik ke Leeteuk tentang perubahan sikap Sungmin.
“Ingat! Jangan sekali-sekali meremehkan hukuman skors
kekuatan. Karena kalian gak akan pernah bisa ngebayangin apa yang dirasaian
Sungmin sekarang.” Kata Leeteuk lagi sekaligus memperingatkan.
“Sungmin?”
@@@
“Oh no! gue nyerah…” kata Sehun sambil mengangkat kedua
tangan seperti orang yang tengah di todong pistol. Lalu dengan lemas ia
menyandarkan tubuhnya ke kursi di ruang perpustakaan.
Kondisi serupa juga menyerang dua teman sekelas Sehun di 2
rapp, Tao dan Chanyeol yang sama-sama frustasi menyelesaikan soal-soal
matematika yang ditugaskan dari bu guru Victoria. Kecuali Kris yang masih
semangat mencari referensi untuk membantu menyelesaikan tugas matematikanya.
Tak lama Kris kembali bergabung dengan tiga temannya diikuti seseorang lagi
yang sejak tadi ikut membantunya mencarikan buku.
“Untuk soal ini, kalian bisa pake rumus ini.” Luhan yang
ternyata sejak tadi membantu Kris, langsung menuliskan beberapa rumus di buku
tulis Kris.
Kris, Tao dan Chanyeol terlihat mengangguk tanda ia
mengerti dengan penjelasan Luhan. Namun tidak untuk Sehun yang semakin terlihat
frustasi.
“Otak kalian gak ngerasa mau pecah, gitu?” komentar Sehun
melihat teman-temannya masih antusias dengan penjelasan Luhan.
“Pusing sih, tapi seenggaknya sekarang gue udah lumayan
ngerti.” Kata Tao jujur.
“Udah deh jangan banyak ngeluh, ini tuh tinggal dikit
lagi.” Omel Kris.
“Istirahat sebentar lah…” keluh Sehun dengan nada manja,
namun tak ada yang mempedulikan. Malah Luhan kembali melanjutkan penjelasannya yang
sempat terhenti karena ulah Sehun.
Sehun berpikir keras untuk bisa sejenak terlepas dari
bayang-bayang rumus yang mulai menghantui otaknya. Sepertinya untuk urusan
menjahili orang, otak Sehun selalu dipenuhi ide-ide brilian. Ia menoleh
kebelakang tempat sebuah jendela besar yang terbuka, lalu tersenyum. Dipandanginya
wajah Luhan yang duduk disampingnya dengan tatapan sinis. Lalu, dengan cepat ia
merebut buku yang dipakai Luhan untuk panduan dan segera melempar buku itu ke
jendela dibelakangnya.
“Sehun…!” geram keempat temannya yang langsung melirik
Sehun dengan tatapan membunuh.
“Kita istirahat sebentar. Setelah bukunya balik, baru gue
mau belajar lagi.” Kata Sehun santai seolah tidak terjadi apa-apa.
Sambil menahan emosi, Luhan berdiri lalu berbalik menuju
jendela yang tepat berada di belakang Sehun.
Posisi Sehun membelakangi Luhan, namun ia dapat dengan
jelas melihat wajah ketiga temannya yang lain yang kini malah menertawainya.
Merasa ada yang aneh, Sehun berbalik, dan… BUK…! Buku yang tadi ia buang kini
sudah berada di tangan Luhan dan baru saja menghantam kepalanya.
“Sakit tau!” rangek Sehun sambil mengusap puncak kepalanya.
Luhan dengan santainya kembali duduk. “Lain kali pikirin
cara lain buat ngerjain gue.” Ledeknya. “Dan kalo pun lo gak bisa ngapalin
rumus martematika, seengaknya catet di baik-baik di otak lo kalo gue itu telekinetis. Ngerti?” tegasnya.
Sehun hanya manyun dan semakin membuat tawa Kris, Chanyeol
dan Tao bertambah keras.
@@@
“Bukan kayak gitu, tapi kayak gini.” Ralat Kai sambil
menunjukkan sebuah gerakan dance kepada Luhan. “Gerakin kaki lo kayak gini.” Jelasnya
lagi masih sambil mencontohkan sebuah gerakan.
“Begini?” Tanya Luhan setelah mencoba gerakan yang
dicontohkan Kai.
“Iya kayak gitu.” Kai membenarkan gerakan yang dilakukan
Luhan. “Keluarin lagi powernya.”
Tambah Kai.
Sementara Lay dan Xiumin terlihat duduk di sudut ruangan
sambil memperhatikan apa yang sedang dilakukan Kai dan Luhan. Mereka bertiga
berada di ruang tamu apartmen yang mereka tempati berempat. Karena mereka murid
dari kelas dance, ruang tamu tersebut tidak memiliki kursi ataupun meja. Mereka
menyulapnya seperti tempat latihan dance pada umumnya.
Tak lama terdengar pintu terbuka dari luar. Sehun muncul
sambil terus memainkan game di PSP miliknya. “Di apart, Kris lagi marah-marah
karena gue gak mau belajar.” Sehun berujar tanpa melihat pada siapa ia
berbicara. “Kepala gue masih pusing karena tadi siang dipukul sama Luhan pake
buku.” Sehun melanjutkan keluhannya. Lalu ia berbaring dan seenaknya
menggunakan paha Xiumin sebagai bantal.
Ketika Sehun menyebut nama Luhan, tiga siswa kelas dance
yang lain langsung menatap Luhan meminta penjelasan. Luhan hanya mengangkat
bahu. Dan itu sudah cukup memberi penjelasan karena mereka semua tau bagaimana
Sehun itu.
“D.O, kayaknya lo sedikit lebih gemuk sekarang?” Tanya
Sehun masih belum menyadari bahwa ia tidur di atas paha Xiumin, bukan D.O.
Xiumin hanya menggelengkan kepalanya menanggapi ulah Sehun.
Lay, Kai dan Luhan hanya menahan tawa mereka.
“Suho, nyanyiin lagu buat gue donk. Gue ngantuk.” Perintah
Sehun seenaknya.
Luhan melirik nakal ke Kai membuat cowok itu tersenyum
evil. Kai mempersiapkan diri layaknya penyanyi yang akan memulai konser. “Uriga mannage doen narul chugboghanun ee
bamun. Hanulen dari pyo-igo byoldurun misojijyo.” Kai menyanyikan lagu
‘Believe’ milik Super Junior dengan suara cempreng dan nada yang seenaknya.
Sehun menutup telinganya. “Kenapa suara lo jadi jelek kayak
suara Kai.” Protes Sehun sambil bangkit dari posisi tiduran. Setelah menyadari
siapa yang bernyanyi tadi, Sehun membekap mulutnya sendiri karena di tatap Kai
yang seolah ingin membunuhnya.
“Udah deh Kai.” Luhan menahan tubuh Kai yang siap menghajar
Sehun.
“Kenapa lo semua pada di apartmen anak-anak vocal?” tuduh
Sehun.
“Lo minta dihajar, hah!” teriak Kai lagi, kali ini Xiumin
ikutan menahan Kai.
“Cepet keluar dari sini.” Lay menarik paksa tangan Sehun
untuk meninggalkan apartmen tersebut.
“Lay lepasin!” Sehun berontak, namun tenaga Lay lebih kuat
darinya. “Gue gak mau pulang!”
“Diam!” bentak Lay.
“Kris, Chanyeol, Tao…” teriak Lay tepat di depan pintu apartmen di samping
apartmen milik anak-anak dance.
Ternyata Tao yang muncul. “Lo udah gak bisa lepas.” Ancam
Tao sambil menarik Sehun untuk masuk. Sementara Lay membantu mendorong Sehun
dari luar karena cowok itu terus saja berontak.
Kris dan Chanyeol berdiri ketika mendapati Sehun digeret
dengan paksa oleh Lay dan Tao. “Kalo nilai matematika lo jelek, lo gak bisa
ikut kompetisi rapp bulan depan.” Semprot Kris.
Belum sempet Sehun buka mulut, tiba-tiba lampu di sana
padam.
“Huaaaaaaa…!” teriak beberapa suara bersamaan.
Sementara Sehun malah tertawa ngakak sambil memegangi
perutnya yang sakit. “Kris… Kris… gue gak nyangka teriakan lo paling kenceng
kalo mati lampu.” Ledek Sehun puas dan ia gak tau kalo Kris setengah mati
menahan emosi karena ruangan sangat gelap gulita.
@@@
Intro
dari lagu ‘Don’t Don’ Super Junior mengalun di ruang dance yang kini di huni
anak-anak dari kelas 3. Secara bergantian, mulai dari Siwon, Kangin lalu di susul
Heechul mulai menggerakan badan mereka mengikuti alunan lagu.
“Kenapa
berhenti?” protes Heechul.
“Lo
lupa? Ini bagian Leeteuk.” Seru Kangin. Masih emosi gara-gara Leeteuk kemarin
cedera. “Gara-gara si anak evil itu, latihan kita jadi berantakan.” Kangin
berjalan menepi untuk menyambar ranselnya lalu meninggalkan ruang latihan.
Heechul
melirik Siwon sebagai tanda meminta saran. “Lanjut latihan.” Ujar Siwon
seenaknya membuat Heechul sedikit mendengus kesal.
@@@
Sehun
sedikit menjauhkan kursinya dari Kris. Lalu Chanyeol menoleh. “Gue suka gaya
Mir kalo lagi nge-rapp.” Puji Chanyeol untuk salah satu teman sekelasnya yang
sedang menyanyikan sebuah lagu rapp di depan kelas.
Modeunge
naemamcheoreom shwipjin ahnteora
Sarangttohan keuge shwipjin ahnteora
Naemameul sogaseo beoryeotdeon geuttae
Geudaega naege barangeoshi igeoyeott deora
(Feels so sad)
Naege gihwereul jundamyeon joheungeot gateunde
Mameul badajumyeon gwaechaneultende
Geunde eojjaettgeon doraseoneun geudae
(‘Oh Yeah’-MBlaq)
Sarangttohan keuge shwipjin ahnteora
Naemameul sogaseo beoryeotdeon geuttae
Geudaega naege barangeoshi igeoyeott deora
(Feels so sad)
Naege gihwereul jundamyeon joheungeot gateunde
Mameul badajumyeon gwaechaneultende
Geunde eojjaettgeon doraseoneun geudae
(‘Oh Yeah’-MBlaq)
“Napa lo?” seru Tao yang ikut berbalik
karena Sehun dan Kris duduk di belakangnya.
“Antisipasi
dari lemparan buku.” Ujar Sehun seolah menyindir Kris karena semalam ketika
mati lampu, Kris sukses mendaratkan sebuah buku di kepala Sehun walau dalam
keadaan gelap.
Namun
Kris tak mempedulikan ocehan Sehun. Ia lebih memilih menikmati penampilan rapp
dari Mir. Setelah itu, Minho selaku guru mengakhiri jam pelajaran dan
meninggalkan kelas. Tak beberapa lama, Victoria yang mengajar matematika di
kelas 2 rapp ini muncul untuk memberikan pelajaran.
“Hwaaa…
Kris… gimana nih?” Sehun mulai kalang kabut.
Sementara Kris masih tak
mempedulikan kerusuhan yang sedikit di timbulkan Sehun. Ia dengan santainya
mengeluarkan sepaket buku pelajaran matematika.
“Kalian
bisa kumpulkan tugas di depan.” Ujar Victoria. Walau tidak dengan nada
memerintah, tapi seluruh siswa kelas 2 rapp tersebut satu persatu mulai
mengumpulkan buku tugas milik mereka. Kecuali Sehun.
“Kris…”
panic Sehun ketika melihat Kris yang sudah berdiri bahkan terlepas dari jangkauan
tangannya.
@@@
Donghae,
Hyukjae, Kibum dan Shindong memilih tempat duduk paling dalam bagian kantin.
Shindong selalu memesan makanan dalam porsi besar. Kibum dan Donghae saling
pandang melihat perilaku temannya yang juga bertubuh paling besar itu.
Sementara Hyukjae, tumben banget tuh anak porsi makanannya paling sedikit.
“Kapan
bu Sulli mengajar di kelas kita lagi?”seru Hyukjae dengan pikiran melayang.
Sejak kemunculan seorang guru baru di kelasnya, Hyukjae tak henti-hentinya
membayangkan kecantikan guru tersebut.
Kibum
menghela napas kasar. Diikuti dengan Donghae tak lama kemudian. Otak yadong
milik Hyukjae sudah tak bisa terbendung lagi. Entah sadar atau tidak, tangan
Hyukjae mulai menggerayangi nampan makanan milik Kibum.
“Hyukjae!”
protes Kibum yang tak digubris oleh Hyukjae yang tanpa rasa berdosa memakan
jatah makanan miliknya.
Mungkin
karena memiliki kekuatan berupa api, Kibum langsung panas dan melirik Hyukjae
dengan tatapan membunuh darinya. Donghae yang melihat kejadian itu, mendekap jari
telunjuk Kibum yang mulai memercikkan api di ujungnya. Kibum balas melirik
Donghae setelah merasakan jarinya basah.
Donghae
menoleh dan hendak menegur Hyukjae, namun belum sempat buka mulut, Donghae
tercengang karena tak menemukan Hyukjae di sana.
“Dasar,
bocah teleportation!” cibir Donghae kesal.
@@@
Sehun
mengguncang-guncangkan tubuh Kris yang sedang merapikan peralatan sekolahnya.
“Kris… temenin gue ke perpus…” rengek Sehun.
“Kagak!”
tolak Kris. “Nanti ada buku melayang, lagi.” Sindirnya membuat Sehun semakin
cemberut.
Sehun
melirik Tao dan berharap ada pencerahan di sana. Tapi Tao sepertinya mengerti
maksud tatapan Sehun, ia buru-buru menolak lewat tatapan matanya. Dan terakhir
Sehun berharap pada Chanyeol. Dan sepertinya sama saja. Malah Chanyeol lebih
parah. Cowok tinggi itu melengos seolah tak menyadari Sehun sangat berharap
banyak padanya.
“Kris,
apa gak berlebihan?” tegur Tao yang berjalan di samping Kris. Ia juga sempat
melirik Chanyeol yang berjalan di sisi Kris satu lagi.
“Bukannya
semalem lo ikutan nindas Sehun buat belajar?” Chanyeol mengingatkan. “Kenapa
sekarang lo malah ngebelain Sehun?”
Tao
langsung salah tingkah. Terlebih Kris juga memandangnya dengan tatapan penuh
selidik. “Kasian aja, Yeol, Kris.” Sahut Tao seadanya.
@@@
Naegeman juneun georago
Midgo shipeojineun misoyeojjiman
Anin geogejjyo geuraedo hokshina
Hamyeonseo...
Midgo shipeojineun misoyeojjiman
Anin geogejjyo geuraedo hokshina
Hamyeonseo...
(‘What
If’-Super Junior KRY)
Baekhyun tiba-tiba saja menghentikan langkahnya
ketika mendengar seseorang bernyanyi diiringi dentingan piano. Ia menoleh ke
belakang dan mencari-cari sumber suara.
“Baekhyun?”
panggil seseorang membuat Baekhyun kembali berbalik. “Suho udah nungguin tuh.”
Ujar Chen mengingatkan.
Baekhyun
mengangguk samar dan hendak mengikuti langkah Chen. Namun baru beberapa
langkah, Baekhyun kembali berhenti. “Chen…” panggilnya. “Duluan aja deh. Lima
menit lagi gue nyusul.” Kata Baekhyun setelah Chen berbalik. Chen sendiri hanya
mengangguk lalu meninggalkan Baekhyun.
Shiganui moogemankeum
Sarangeun deohaegago
Apeumi mugeoweodo
Geuraedo eonjengan nal
Saranghal geotman gata
Jogeum gidarimyeon
Naege ol geotman gataseo
Sarangeun deohaegago
Apeumi mugeoweodo
Geuraedo eonjengan nal
Saranghal geotman gata
Jogeum gidarimyeon
Naege ol geotman gataseo
(‘What
If’-Super Junior KRY)
Suara itu masih terdengar membuat Baekhyun buru-buru
kembali ke tempat sebelumnya. Baekhyun mendongak dan baru menyadari bahwa ia
berada di ruang music milik anak-anak kelas 3. Milik Super Junior lebih
tepatnya.
Baekhyun tersentak dan tak sempat melarikan diri ketika
Kyuhyun muncul dari ruangan tersebut. “Ngapain lagi lo di sini?” Tanya Kyuhyun
kasar. “Mau bikin gue menderita lagi?” lanjut Kyuhyun karena Baekhyun tak
menjawab pertanyaannya.
“Kenapa, Kyu?”
Kyuhyun dan Baekhyun menoleh ke arah Sungmin yang muncul
dari ruangan yang sama dengan Kyuhyun.
“Gapapa, Min. Cuma ada anak kelas 2 yang mau cari rebut
lagi sama gue.”
Sungmin tak begitu saja mempercayai Kyuhyun. Ia melirik
Baekhyun yang mengisyaratkan bahwa dirinya tak melakukan apapun.
“Cepat pergi.” Seru Sungmin halus namun tetap bernada
memerintah.
“Tapi, Min…” Kyuhyun tak melanjutkan kata-katanya ketika
Baekhyun sudah melarikan diri. Sungminpun kembali ke dalam ruangan tanpa ingin
memperpanjang masalah dengan Kyuhyun.
@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar