LOVE IN DANGER (1/3)
Author :
Annisa Pamungkas
Main cast :
·
Yong
Hwa (CN Blue) as Choi Yong Hwa
·
Sulli
(SNSD) as Park Sulli (Adik Byunghee)
·
Jonghyun
(SHINee) as Kim Jonghyun
·
Dongjoon
(Ze:a) as Choi Dongjoon
·
G.O
(MBlaq) as Park Byunghee
Support cast :
·
Sungyeol
(Infinite) as Lee Sungyeol
·
Siwon
(Super Junior) as Choi Siwon
·
Hyunseung
(Beast/b2st) as Park Hyunseung
·
Taeckyeon
(2PM) as Kepala Polisi
·
Changmin
(2AM) as pimpinan ‘Red Flame’
Genre :
romance, tragedy, gangster
Length :
part (1/3)
***
Malam
itu, kembali dua buah gangster yang menjadi rival abadi terlibat perkelahian di
sebuah jalan layang kosong yang belum selesai. Masing-masing kubu di pimpin
oleh pemuda yang kini sedang adu jotos tanpa ada yang bisa di hentikan. Kubu
‘Black Jell’ di pimpin oleh Byunghee, sedangkan ‘Red Flame’ kini berada dalam
komando Changmin.
Meski
tanpa senjata, pertarungan antara Changmin dan Byunghee terlihat sangat menarik
karena keduanya adalah pemegang sabuk hitam taekwondo. Pertarungan berakhir
begitu saja setelah banyak mobil polisi yang mulai bermunculan. Dan beberapa
dari mereka yang tidak berhasil kabur, terpaksa di amankan ke kantor polisi.
Termasuk di antaranya Byunghee dan Changmin.
***
Sementara
itu di sebuah resto mewah, tampak adanya sebuah pertemuan dua keluarga. Dua
pasang suami istri dan seorang gadis yang tampak cantik dengan balutan dress
sederhana berwarna soft blue. Mereka tengah menikmati makan malam masing-masing
sampai akhirnya datang seorang pemuda dengan balutan jas hitam dan kemeja serba
hitam yang terlihat sangat mewah berkharisma.
“Selamat
malam, maaf aku telat,” ujarnya yang langsung mengambil satu kursi di antara
gadis tadi dan seorang wanita paruh baya.
Wanita
itu sedikit tersentak dengan kehadiran sang pemuda dan langsung mendekatkan
wajahnya pada telinga pemuda tadi. “Kenapa kau yang datang, Dongjoon? Mana
hyungmu?” tegurnya dengan nada suara pelan.
Pemuda
bernama Dongjoon tadi memberikan senyumannya untuk semua yang berada di sana,
terutama pasangan tuan dan nyonya Park yang duduk berseberangan dengannya.
“Maaf,
hyungku tiba-tiba mendadak ada rapat. Jadi aku yang menggantikannya untuk
datang ke sini,” seru Dongjoon seperti sudah mempersiapkan alasan tersebut
sebelumnya.
“Malam-malam
begini?” Tanya tuan Park heran.
“Kebetulan
tamu kami dari yang Jepang itu besok sudah harus kembali ke negaranya,” ujar
Dongjoon menjawab pertanyaan tuan Park.
“Hyunseung
maaf, sebenarnya aku ingin mengenalkan anak sulungku pada putrimu, tapi
ternyata dia mendadak tidak bisa hadir,” sesal tuan Choi.
Tuan
Park yang kebetulan duduk di sampingnya menepuk pelan pundak tuan Choi. “Tak
apa Siwon. Kami mengerti.”
***
“Senang
bertemu denganmu Sulli,” ujar Dongjoon sambil menjabat tangan gadis tadi.
“Aku
juga senang bertemu denganmu,” balas gadis itu yang ternyata bernama Sulli.
Setelah
itu, dua keluargapun berpamitan. Sulli mengikuti langkah kaki dua orang tuanya
menuju mobil mereka. Namun Sulli masuk ke dalam mobil yang berbeda dengan orang
tuanya karena tuan dan nyonya Park langsung menuju bandara karena ada pekerjaan
di luar kota.
“Astaga!
Jonghyun!” pekik Sulli karena seseorang yang berada di balik jok pengemudi
bukanlah sopir pribadinya, melainkan Jonghyun, temannya. “Kenapa kau di sini? Sungyeol
bilang ‘Red Flame’ menyerang lagi. Mana oppaku?”
“Aku
akan mengantarmu ke sana,” jawab Jonghyun terdengar sedikit enggan sambil
menjalankan mobilnya.
***
Salah
seorang anggota kepolisian melempar sebuah amplop coklat ke dalam laci mejanya.
Lalu ia menyandarkan badannya ke kursi. Di hadapannya duduk seorang gadis
cantik yang berpakaian kasual. Sulli. Gadis itu kini sudah berganti pakaian. Ia
juga yang memberikan uang pada seorang polisi yang diketahui bernama Taeckyeon,
sebagai jaminan pembebasan kakaknya, Byunghee.
Tanpa
berkata apa-apa, Sulli berjalan mendahului Byunghee ke luar kantor polisi. Di
dalam mobil, Jonghyun sudah menunggu.
“Hyung
maaf aku meninggalkanmu tadi,” sesal Jonghyun saat Byunghee masuk ke dalam
mobil yang ia kendarai.
Byunghee
melirik sekilas ke jok belakang tempat Sulli berada sebelum menjawab pertanyaan
Jonghyun. “Sudahlah. Lagi pula aku baik-baik saja.”
***
Byunghee
menarik tangan adiknya yang hendak langsung masuk ke kamar saat mereka sampai
di rumah. “Kau kenapa?” Tanya Byunghee penuh selidik karena sejak tadi
menurutnya sikap Sulli cukup aneh.
Sulli
berbalik dan menatap tajam mata kakaknya. “Kapan kau mau berhenti dari sana?
Sampai menikah dan punya anak? Apa oppa mau anak oppa tau kalau ayahnya adalah
seorang kepala gangster? Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu.”
Byunghee
menarik Sulli ke dalam pelukannya. “Aku tau aku sudah salah melangkah. Aku akan
berhenti jika kau berjanji satu hal.”
Sulli
melepaskan tubuhnya dari pelukan Byunghee. “Apa?”
“Aku
tau kau dan Jonghyun memiliki hubungan. Dan bukankah aku pernah bilang agar kau
tidak menjalin hubungan dengan anggota gangster?”
“Tapi
Jonghyun anggotamu juga,” Sulli berusaha membela Sungyeol.
Byunghee
menggeleng. “Siapapun itu. Aku tidak ingin kau dalam bahaya.”
Sulli
diam memikirkan perkataan kakaknya. Ia mendongak ketika merasakan pundaknya di
sentuh seseorang.
“Apa
permintaanku berat?”
Samar-samar
Sulli tampak menggeleng.
“Kalau
begitu, aku juga akan menuruti permintaanmu,” seru Byunghee sambil kembali
memeluk adiknya.
***
Sore
itu Sulli menemui Jonghyun di taman.
“Apa
kau menerima perjodohan dari orang tuamu itu?” Tanya Jonghyun tanpa menoleh
saat Sulli duduk di sampingnya.
“Kami
baru di kenalkan saja. Hanya itu.”
Jonghyun
tersenyum pahit lalu dengan tajam menatap Sulli. “Apa kau tidak bisa
menolaknya?”
Sulli
sudah membuka mulut untuk melancarkan protes namun tak ada satu katapun yang
keluar. Karena saat itu ia langsung teringat permintaan Byunghee. Akhirnya Sulli
hanya bisa menghela napas saat Jonghyun sudah tak menatapnya lagi.
“Sudah
ku duga,” sinis Jonghyun yang segera bangkit dan meninggalkan Sulli seorang
diri di bangku taman.
“Aku
melakukan ini untuk kebaikanmu dan Byunghee oppa,” lirih Sulli ketika sosok
Jonghyun sudah semakin jauh.
Sulli
pun pergi dari taman itu. Ia hanya melangkahkan kakinya dan berjalan seperti
tanpa arah dan tujuan. Sampai-sampai, Sulli tidak sadar jika di depannya sudah
ada sebuah keributan. Gadis itu tersadar saat tangan seseorang menarik tubuhnya
menjauhi kerumunan. Sulli terus berlari tanpa menolak tarikan tangan pemuda
tersebut. Ternyata pemuda itu membawanya bersembunyi ke sebuah jalan sempit.
“Kenapa
tak lari? Kau tidak tau jika di sana sedang terjadi tawuran?” Tanya pemuda itu
dan sedikit menyalahi Sulli.
Sulli
tak menjawab. Kejadian itu tak terlalu lama sejak Jonghyun meninggalkannya di
taman. Bisa jadi tawuran tadi juga ikut menyeret Jonghyun ke sana.
“Mau
ke mana?” protes pemuda itu saat Sulli memilih keluar dari tempat persembunyian
mereka. Beruntung pemuda itu lebih cepat untuk menahan tangan Sulli. Akhirnya
gadis itu menurut untuk tetap di tempat persembunyian mereka. Tak lama, pemuda
itu merasakan ponselnya bergetar. “Halo, kau di mana? Oke…” pemuda tersebut
memasukkan kembali ponselnya lalu mengajak Sulli pergi.
Mereka
menelusuri gang sempit tersebut sampai akhirnya mereka menemukan jalan keluar. Pemuda
itu membawa Sulli menyeberangi jalan. Sudah ada sebuah mobil yang menunggu
mereka di sana.
“Hyung,
kenapa kau bisa terjebak di sana?” tegur seorang pemuda yang menyetir mobil.
Sulli
mengawasi mereka berdua dari jok belakang. Pemuda yang menyetir itu ternyata
adalah Dongjoon.
“Nanti
akan ku ceritakan. Kita ke café saja sekarang,” ujar pemuda tadi sedikit
memerintah.
***
Dongjoon
duduk di sebuah café, dan ia terkejut dengan gadis yang sebenarnya sejak di
mobil bersama mereka. “Sulli? Kau Sulli, kan?” Tanya Dongjoon terdengar ragu.
“Kau
Dongjoon? Kenapa aku baru menyadarinya?” Sulli balik bertanya dan tak kalah
terkejutnya.
Dongjoon
sedikit menertawai kebodohannya. “Kau sangat berbeda saat kita bertemu
kemarin.”
“Kalian
sudah saling kenal?” pemuda itu angkat bicara setelah beberapa saat hanya
mengawasi Dongjoon dan Sulli.
“Astaga,
hyung. Maaf, ini Sulli, putrinya tuan Park,” ujar Dongjoon kepada pemuda itu.
Lalu ia menatap Sulli yang heran melihatnya. “Sulli, ini hyungku, Yong Hwa.
Sebenarnya malam itu ayahku ingin mengenalkannya padamu, tapi Yong Hwa hyung
sedang ada acara di luar,” jelasnya.
Sulli
dan pemuda yang bernama Yong Hwa itu saling tatap. Sedetik kemudian mereka
kompak tertawa. Mereka telah bersama sejak beberapa waktu yang lalu, dan
ternyata sebenarnya tuan Park dan tuan Choi berencana mengenalkan Sulli dengan
Yong Hwa.
“Aku
Choi Yong Hwa,” ujar pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.
Awalnya
Sulli sedikit terkejut dan jadi sedikit canggung menerima uluran tangan Yong
Hwa. Namun Dongjoon yang jahil, menarik tangan Sulli dan mendekatkannya pada
tangan Yong Hwa membuat mereka kembali tertawa.
***
Dua
hari setelah Yong Hwa dan Sulli bertemu untuk pertama kalinya. Sulli yang baru
pulang kuliah, berjalan ke arah gerbang kampusnya. Di sana ia langsung
memperlambat langkah karena ada seseorang yang berdiri di dekat sebuah mobil.
Pemuda itu seperti sedang menunggunya.
“Yong
Hwa?” tegur Sulli ragu. Sejujurnya ia sedikit terpesona dengan penampilan Yong
Hwa sore ini. Pemuda itu berbalut jas serba hitam. Benar-benar menampakkan
sosok eksekutif muda yang menawan. Berbeda saat mereka bertemu kemarin, Yong
Hwa berpakaian sangat kasual.
“Dongjoon
tidak bisa menjemputmu, jadi dia memintaku untuk menggantikannya,” ucapan Yong
Hwa membuat Sulli mengerutkan dahinya, bingung.
“Kami
tidak memiliki janji apapun.”
“Benarkah?”
Tanya Yong Hwa polos. Ia menggaruk tengguknya dan sedikit bingung dengan apa
yang terjadi. “Astaga, Dongjoon pasti mengerjaiku,” kesalnya karena menjadi
korban kejahilan sang adik. “Kalau begitu, kau tetap pulang denganku, ya.”
“Tapi…”
belum sempat Sulli berkata-kata, Yong Hwa sudah lebih dulu membuka pintu
mobilnya untuk gadis itu. “Baiklah,” seru Sulli akhirnya, lalu masuk ke dalam
mobil.
Selama
perjalanan, Sulli dan Yong Hwa tampak berbincang-bincang. Mereka juga terlihat
mulai dekat. Sampai akhirnya ketika mobil Yong Hwa sedikit terjebak macet, ada
seseorang mengetuk jendela di samping Yong Hwa.
“Dongjoon?
Ke mana saja, kau?” omel Yong Hwa ketika mengetahui pemuda tersebut adalah
adiknya.
Dongjoon
sedikit menundukkan kepala untuk melihat siapa seseorang yang bersama kakaknya
itu. “Waah, hyung. Kau sudah berani mengajaknya pergi?” ledeknya yang di sambut
pelototan oleh Yong Hwa.
“Bukankah
kau yang menyuruh?” protes Yong Hwa.
“Kapan?”
ujar Dongjoon pura-pura lupa. “Akh, hyung. Jangan menyalahkan orang lain.” Kali
ini Dongjoon melirik Sulli. “Aku tidak tau apa-apa tentang ini,” seru Dongjoon
seperti membela diri. Sebelum Yong Hwa memakinya, Dongjoon memilih kabur
menggunakan motornya. Kebetulan lampu lalu lintas juga sudah menunjukkan warna
hijau.
“Dongjoon!”
teriak Yong Hwa yang kekesalannya sudah tidak terbendung lagi. “Awas kau!”
Sementara
Sulli hanya tersenyum melihat kejahilan Dongjoon pada Yong Hwa. Tanpa menuntut
penjelasan apapun, Sulli tau kalau itu memang rencana Dongjoon. Karena dari
pemuda itu pula ia tau kalau Yong Hwa bukan tipe pria yang mudah dekat dengan
seorang gadis. Apalagi mereka juga baru saling kenal. Tapi, kenapa Yong Hwa mau
menuruti Dongjoon untuk menjemputnya?
***
Sebelumnya
Yong Hwa mengajak Sulli untuk makan malam. Setelah satu jam, mereka selesai dan
segera meninggalkan restoran. Beberapa kali Yong Hwa kepergok melirik Sulli
ketika berjalan. Nampaknya pesona Sulli sudah menyerang Yong Hwa. Padalah gadis
itu tetap berpenampilan kasual meski kakinya dihiasi wedges tinggi. Bagaimana
jika malam di pertemuan itu Yong Hwa benar-benar datang? Mungkin dia akan
langsung mengajak Sulli menikah.
Hanya
tinggal beberapa langkah lagi mereka sampai di mobil Yong Hwa, namun pemuda itu
tiba-tiba berhenti dan membuat Sulli ikut berhenti lalu mendongak.
“Jonghyun!”
gumam Sulli tanpa suara karena pemuda itu kini bersandar di bagian belakang
mobil Yong Hwa.
Perlahan
Jonghyun melangkah mendekat. Ia menatap Sulli tajam tanpa mempedulikan Yong Hwa
yang juga berada di sana.
Yong Hwa hanya berdiri
mengawasi. Ia tidak berhak untuk ikut campur dalam hal yang tidak ia ketahui.
Apalagi ia juga tidak kenal pada Jonghyun ataupun masalah yang dihadapi Sulli
dengan pemuda itu.
Bahkan
ketika Jonghyun menarik tangan Sulli dan membawa gadis itu pergi, Yong Hwa
hanya mengikuti mereka dari jauh. Tadinya ia memang berniat menghalangi
Jonghyun, namun Sulli meyakinkannya untuk menyelesaikan dengan Jonghyun.
“Kau
sendiri ke mana?” balas Sulli saat ia bicara berdua dengan Jonghyun.
Dari kejauhan Yong Hwa
memang terlihat mengawasi, namun bisa di pastikan pemuda itu tidak mendengar
apa yang mereka bicarakan.
“Kau
pasti tau jika setelah itu ‘Red Flame’ kembali nyerang kalian. Dan kau tau? Aku
nyaris menjadi korban jika pemuda itu tidak datang membawaku pergi.” Terdengar
jelas dari ucapannya, Sulli tampak kecewa pada Jonghyun dan ia juga bersyukur
karena saat itu bertemu dengan Yong Hwa.
“Jadi
kau membelanya?” Tanya Jonghyun sedikit tak terima.
“Apa
salah jika aku menginginkan perhatian lebih darimu?”
“Untuk
apa? Aku tau kau sudah tidak mencintaiku.”
Sulli
menarik tangan Jonghyun agar pemuda itu menatapnya. “Apa kau pikir selama
setahun kita pacaran aku hanya bermain-main denganmu?”
Jonghyun memalingkan wajahnya. Ia hanya sesaat menatap mata gadis itu. Ia sadar, selama ini Sulli memang serius menjalin hubungan dengannya.
Jonghyun memalingkan wajahnya. Ia hanya sesaat menatap mata gadis itu. Ia sadar, selama ini Sulli memang serius menjalin hubungan dengannya.
“Kalau
begitu, tinggalkan dia.”
Sulli
melepas tangan Jonghyun, lalu tersenyum pahit. “Jika kau meninggalkan ‘Black
Jell’, aku akan meninggalkannya.”
Jonghyun
terbelalak dengan permintaan Sulli. “Apa kau lupa jika ‘Red Flame’…” ucapan
Jonghyun terputus karena Sulli lebih dulu menyela ucapannya.
“Dendam
tidak akan ada habisnya!” bentak Sulli di hadapan Jonghyun. “Kau tau jika oppa
ku menyuruhku untuk tidak menjalin hubungan dengan gangster,” cecar Sulli
karena Jonghyun terdiam. “Pikirkan dengan baik. Kau ingin tetap bersamaku atau
bersama ‘Black Jell’?”
Sulli
berbalik lalu meninggalkan Jonghyun. Ia tidak menuntut jawaban dari Jonghyun
saat itu juga. Gadis ini akan memberi waktu untuk Jonghyun menjawab. Lalu langkahnya
berhenti karena ada seseorang yang menghalanginya. Saat mendongak, ternyata itu
Yong Hwa.
“Maaf,
boleh aku tau siapa pemuda itu?” Tanya Yong Hwa hati-hati. Tapi ia ingin
perlahan menyelami kehidupan gadis si hadapannnya ini. Jujur saja, Yong Hwa sudah
mulai menaruh hati padanya.
Sulli
masih diam. Ia sadar, sepertinya Jonghyun memang sulit melepaskan ‘Black Jell’.
Karena Sulli tau kehidupan sulit Jonghyun di masa lalu.
“Apa
dia kekasihmu?” Tanya Yong Hwa lagi karena Sulli belum menjawab. “Tak usah di
jawab sekarang,” selak Yong Hwa sebelum Sulli sempat buka mulut.
***
“Terima
kasih untuk hari ini,” seru Sulli sambil melambaikan tangannya menyambut
kepergian Yong Hwa yang baru saja mengantarnya sampai rumah.
Begitu mobil Yong Hwa
sudah tidak tampak, Sulli tidak langsung masuk ke rumah. Karena setelah itu,
muncul kembali sebuah mobil yang di kendarai Sungyeol. Sullipun segera masuk ke
dalam mobil itu.
“Bagaimana
bisa terjadi?” desak Sulli tak sabar sesaat setelah ia duduk di dalam mobil.
Sejak dalam perjalanan pulang bersama Yong Hwa, gadis itu saling mengirim pesan
dengan Sungyeol. Sungyeol memberi tau bahwa Byunghee terlibat tawuran lagi,
tentu saja masih dengan ‘Red Flame’.
“Serangan
terjadi tiba-tiba.”
“Apa
Jonghyun juga terlibat di sana?”
“Justru
yang pertama kali ditemui ‘Red Flame’ adalah Jonghyun.”
Selama
perjalanan, Sulli tampak tidak tenang. Ia meremas tangannya sendiri sebagai
upaya untuk menenangkan diri. Sungyeol menghentikan mobilnya sedikit lebih jauh
dari lokasi tawuran. Tapi ternyata tawuran tadi sudah selesai. Sungyeol
mengejar Sulli yang sudah berlarian mencari Byunghee.
“Jonghyun!”
teriak Sulli sambil berlari ke arah Jonghyun yang berjalan sempoyongan sambil
memegangi lengannya yang terluka. “Mana oppaku?” desak gadis itu.
Jonghyun
tak menjawab, ia hanya melirik ragu ke arah pinggir jalanan. Ia juga sudah tak
sanggup berkata apa-apa. Di sana sudah tergeletak seorang pemuda.
“Oppa!”
jerit Sulli lalu berlari ke arah pemuda yang ia yakini sebagai Byunghee.
Sementara
itu, Jonghyun juga sudah tak sanggup berdiri lebih lama. Ia hampir menjatuhkan
badannya ke aspal. Dan beruntung Sungyeol sudah berada di dekatnnya hingga bisa
menahan tubuh Jonghyun sebelum pemuda itu sempat membentur bumi.
Byunghee
tersenyum di dalam pangkuan Sulli. Tubuhnya sudah di penuhi darah segar. Sementara
adiknya sudah menangis histeris.
“Maaf
aku tak bisa menepati janji untuk berhenti. Tapi jika terjadi sesuatu yang
buruk padaku, ku mohon kau tetap menuruti permintaanku,” ujar Byunghee lirih.
“Oppa,
aku akan membawamu ke rumah sakit,” kata Sulli cepat-cepat. Lalu ia berbalik.
“Sungyeol! Siapkan mobil untuk oppaku!” teriak Sulli pada Sungyeol. Pemuda itu
hanya mengangguk karena ia juga ingin membawa Jonghyun ke rumah sakit.
Dengan
susah payah, Byunghee menarik wajah Sulli untuk mendekat. “Aku sayang padamu,”
ujarnya sebelum mengecup pipi dan kening Sulli. Menyisakan noda darah di wajah
adiknya.
“Oppa!”
jerit Sulli histeris. Tangisannya yang keras semakin terasa mencekam karena
disekitarnya sepi dan ada kebakaran beberapa benda.
Polisi
datang terlambat. Sudah banyak korban yang berjatuhan di sana. Sungyeol
mendekati Sulli yang sudah memeluk tubuh Byunghee dan terisak di sana. Ia juga
meluruh setelah melihat apa yang terjadi pada Byunghee.
@_To_Be_Continue_@
Huhuhu poor G.O :''(
BalasHapusIni peran utamanya yonghwa ya? Bukan jonghyun?
mian, sepertinya gue lebih terpesona ama Yong Hwa, tapi Jonghyun jadi yg mengganjal cintanya Yong Hwa ama si cewek... Jjong tetep ada sampai part akhirnya kok...
BalasHapus