Author :
Annisa Pamungkas
Main Cast :
·
Lee Joon/Changsun (Mblaq)
·
Siwan (Ze:a)
·
Nichkhun (2PM)
·
Doojoon (Beast/B2ST)
·
Luhan (Exo-M)
Original cast :
Hye Ra, Soo In, Minjung, Sung Hye, Han Yoo
Support
cast :
·
Yong Hwa (CN Blue)
·
Yoona (SNSD)
·
Minho (SHINee)
·
Yunho (TVXQ)
·
Sungmin (Super Junior)
Genre : romance
Length : part
***
“Ternyata kau di sini.”
Soo
In mendongak saat tengah duduk sendiri di bangku sebuah halte yang mulai sepi
karena hari sudah malam. “Mau apa kau?” desisnya tajam karena pemuda itu adalah
Siwan, sambil menyeka air matanya dengan kasar.
Siwan
tidak langsung menjawab. Ia masih sibuk mengatur napasnya yang cukup
terengah-engah, lalu menempatkan diri tepat di samping Soo In. Di saat yang
bersamaan, gadis itu justru menjauhkan diri dari Siwan. Awalnya pemuda itu
sedikit kesal dengan perlakuan Soo In, tapi perlahan ia sadar akan perlakuannya
selama ini pada Soo In.
Siwan
tersenyum mengingat kebodohannya. “Ternyata selama ini aku salah strategi.”
Pemuda itu menoleh dan hanya beda beberapa saat sampai Soo In ikut menoleh.
Tentu saja gadis itu
menatap Siwan, bingung. Tapi hanya bertahan sementara karena Soo In lebih
memilih berdiri dan mengabaikan keberadaan Siwan.
Siwan
ikut berdiri karena ia melihat Doojoon bersama Sung Hye yang berada di seberang
jalan. Mereka mengarah ke halte tempat Siwan dan Soo In berada. Buru-buru Siwan
menarik bagian resleting jaketnya yang tidak terpaut untuk menutupi wajahnya
dan wajah Soo In juga karena Siwan merasa Soo In mulai menyadari keberadaan
Sung Hye.
“Ku
mohon diam sebentar. Dan setelah ini kau boleh menghajarku,” seru Siwan dengan
suara pelan namun hanya Soo In yang bisa mendengarnya. Ia bahkan sempat
penghapus sisa air mata di wajah Soo In.
Cukup
lama Soo In dan Siwan bertahan dalam suasana seperti itu. Saling tatap dalam
diam satu sama lain. Sampai akhirnya Soo In tersadar dan mendorong paksa tubuh
Siwan agar menjauhinya. “Kenapa kita harus menghindari mereka?”
“Ikut
aku jika kau ingin tau,” ajak Siwan sambil berusaha meraih tangan Soo In, namun
gadis itu langsung menjauhinya karena Siwan nyaris saja menyentuh tangannya
yang cedera.
Tentu
saja Siwan melihat tangan Soo In dan raut wajahnya berubah panic. “Tanganmu
kenapa?”
“Kau
tak perlu mengkhawatirkanku,” seru Soo In tajam lalu berjalan menjauhi Siwan.
Siwan
tak berniat menahan gadis itu karena ia lebih memilih untuk menyusul Soo In. “Aku
sadar caraku salah. Aku minta maaf untuk itu,” ujar Siwan yang berjalan di
belakang Soo In. “Aku hanya ingin lebih dekat denganmu.”
Soo
In tak langsung mempercayai ucapan Siwan. “Untuk apa?”
Kali
ini tidak ada toleransi lagi. Siwan meraih pundak Soo In untuk menghentikan
gadis itu lalu berdiri tepat di hadapannya. “Aku sudah menyukaimu jauh sebelum
aku debut bersama ‘Blue Flame’.”
Gadis
itu sedikit menunduk mendengar pengakuan cinta dari Siwan. Soo In lebih memilih
melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti untuk menutupi perasaannya yang
kacau. “Kau belum menjawab pertanyaanku tentang gadis yang bersama Doojoon
tadi. Kenapa kita menghindari mereka? Bukankah kekasih Doojoon adalah Hye Ra?”
Siwan
menghela napas mendengar Soo In mengalihkan arah pembicaraan mereka. Siwan
mulai melangkahkan kakinya untuk menyusul Soo In. Setidaknya malam ini ia bisa
memberikan kesan lebih baik pada Soo In di bandingkan pertemuan-pertemuan
mereka sebelumnya.
“Kau
ingat pemuda yang bicara padamu tadi. Aku yakin alasan kau menangis adalah
karena dia juga.”
Soo
In berhenti tanpa merubah posisinya hingga membuat Siwan kembali menghela napas
karena gadis itu tak berkata apa-apa. “Jangan menyalahkan orang lain.”
Siwan
memutar tubuh Soo In hingga kini mereka saling berhadapan. “Aku yakin kau
mengenal Sung Hye. Apa gadis itu tidak pernah menceritakan apapun tentang kisah
cintanya padamu?”
Soo In
mendongak agar bisa menatap wajah Siwan yang lebih tinggi darinya. Sedetik
kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sung Hye memang menceritakan
semuanya, tentang Yunho, juga tentang hubungannya dengan Doojoon. Tapi Soo In
masih tak habis pikir karena ke dua pemuda itulah yang dimaksud Sung Hye.
Karena Sung Hye tak pernah menyebut nama dua pemuda itu ketika bercerita.
***
Yoona
menatap pantulan dirinya dari dalam cermin. Gadis itu tetap terlihat sangat
cantik dengan gaun panjang berwarna ‘soft blue’ meski senyuman tak menghiasi
wajahnya. Malam ini ia akan bertunangan dengan kekasihnya, Minho. Berkali-kali
ia menghela napas cukup panjang untuk meyakinkan hati bahwa pilihannya tak
salah.
Sementara
di luar kamar Yoona ada sedikit perdebatan antara Hye Ra dengan Yong Hwa.
“Aku
hanya ingin menemanimu dan menemui Yoona!” protes Yong Hwa karena Hye Ra tak
mengijinkannya ikut masuk menemui Yoona.
Hye
Ra dengan gaun malamnya yang indah berusaha menjauhkan tubuh Yong Hwa dari
depan pintu kamar Yoona. “Kau bisa menemuinya nanti di bawah. Sekarang cepat
temui oppaku!” seru Hye Ra setengah memerintah.
Yoona
yang mendengar keributan kecil itu membuka pintu kamarnya. Ia menghela napas
karena dua orang yang ia temui adalah Hye Ra dan Yong Hwa. “Apa kalian tidak
bisa bertengkar di tempat lain?”
“Eonnie,
aku ingin bicara!” seru Hye Ra cepat-cepat mengabil kesempatan dan mendorong
Yoona kembali masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu tepat sebelum Yong Hwa
nyaris melancarkan protesnya. Beruntung karena kening pemuda itu tidak sampai
terantuk badan pintu saat Hye Ra menutupnya.
Saat
menoleh, Hye Ra menemukan Yoona sudah kembali berdiri di hadapan sebuah cermin
besar di kamar itu. “Eonnie, jangan terus bercermin. Kau sudah sangat cantik,”
goda Hye Ra. “Kau bisa membuat cermin itu pecah.” Hye Ra mengambil posisi duduk
di tepi ranjang Yoona.
Yoona
berbalik tanpa seulas senyumpun di bibirnya. Ia sibuk mengatur napas dan
menenangkan diri.
“Aku
tau kau gugup. Tapi… santai saja. Semua akan berjalan lancar,” gumam Hye Ra
memberi dukungan. Yoona hanya tersenyum samar dan itu tidak berlangsung lama.
“Oiya, aku ingin me…”
“Ku
mohon biar aku yang berbicara lebih dulu,” selak Yoona sebelum Hye Ra
menyelesaikan ucapannya. Yoona ikut duduk di samping Hye Ra dan kini mereka
saling berhadapan. “Sejak kapan kau bersama Joon?”
“Itu
dia,” pekik Hye Ra. “Baru saja ingin ku tanyakan padamu tentang orang itu. Apa
kalian telah saling kenal sebelumnya?”
Yoona
mengambil napas sesaat. “Apa kau mencintainya?” gadis itu menjawabnya dengan
sebuah pertanyaan.
Hye
Ra tampak kecewa. Bukan dengan pertanyaan Yoona, tapi lebih karena Yoona tak
menjawab dan justru kembali melemparkan pertanyaan padanya. “Kenapa eonnie bisa
bertanya seperti itu?”
“Kau
tenang saja. Aku kini lebih mencintai Minho dari pada Joon.”
“Eonnie
mencintai Changsun?” Tanya Hye Ra dengan mata melebar.
Yoona
menjadi sedikit gugup dengan pertanyaan terakhir Hye Ra. “Dengarkan aku
baik-baik.” Di sana Yoona bercerita tentang masa lalunya dengan Joon. Mereka
memang tak sampai berpacaran, tapi hubungan mereka cukup dekat. Sampai akhirnya
Yoona juga menceritakan pertemuannya dengan Joon beberapa hari yang lalu.
“Astaga,
jadi waktu di supermarket itu, kalian telah saling kenal?”
Yoona
hanya mengangguk membenarkan ucapan Hye Ra.
“Tapi
kenapa Changsun malah mengakui aku sebagai kekasihnya? Apa itu hanya untuk
mengalihkan perasaannya padamu?”
Yoona
meremas tangan untuk menutupi perasannya yang mulai tak karuan. “Dia pemuda
baik, kau akan baik-baik saja bersama dia.”
Entah
apa maksud Yoona berkata demikian. Hye Ra juga masih tak mengerti. “Tapi, eon.
Bagaimana dengan Yong Hwa? Aku masih kekasihnya.” Nada bicara Hye Ra terdengar
khawatir. Namun ia juga tak dengan pasti menolak ataupun menerima begitu saja
ucapan Yoona.
“Aku
tau bagaimana hubungan kalian.”
Dan
untuk pernyataan Yoona tadi, Hye Ra hanya bisa bungkam. Hingga detik ini memang
tidak ada rasa cinta selama Yong Hwa menjadi kekasihnya. Tidak ada yang bisa ia
harapkan dari hubungan itu.
Yoona
menggenggam kedua tangan Hye Ra. “Biar bagaimanapun, aku hanya ingin Joon
bahagia,” ujarnya penuh harap.
***
Di
luar rumah, tampak Joon baru sampai. Ia mengajak Nickhun untuk menemaninya ke
acara pertunangan Yoona dan Minho. Selang beberapa saat ketika Joon dan
Nichkhun masuk, Doojoon baru saja sampai. Ia juga sempat melihat punggung dua
temannya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah tempat acara tersebut
berlangsung.
Di
saat yang bersamaan, Yoona mulai memasuki ruangan di temani Hye Ra di
sampingnya. Nichkhun yang lebih dulu menyadari itu, langsung menyikut lengan
Joon.
Sesaat
Joon terpaku melihat pemandangan itu. Sampai akhirnya terdengar sebuah komentar
dari bibir Joon, “cantik.”
“Apa
ini pertama kalinya kau melihat Yoona berpakaian seperti itu? bukankah dia
model?”
Joon
segera tersadar dari keterpanaannya. Ia berubah gugup sambil mengusap
tengkuknya. “Ah, iya. Yoona cantik.”
Nichkhun
menatap curiga perubahan raut wajah Joon. Ada sesuatu yang berbeda kala Joon
menyebut Yoona ‘cantik’. Nichkhun mempertegas pandangannya menatap gadis di
samping Yoona. Kambali, Nichkhun melirik Joon yang kini bersikap biasa saja
seolah tak ada sesuatu yang terjadi.
“Astaga!
Kenapa aku baru sadar?” pekik Nichkhun.
“Kau
kenapa?” Tanya Joon curiga.
“Jadi
sejak tadi gadis yang kau maksud adalah Hye Ra?”
“Sssttt!”
desis Joon berusaha agar Nichkhun sedikit membungkam mulutnya. “Apa sangat
terlihat mencolok?” Tanya Joon ragu.
Nichkhun
tertawa menanggapi kepanikan Joon. “Ternyata Hye Ra benar-benar sudah
menggantikan Yoona di hatimu?”
“Tidak
tau!” seru Joon pura-pura dingin. Tentu saja itu untuk menutupi kegugupannya.
Dan bisa dipastikan Nichkhun tampak sangat bahagia menggoda Joon yang justru
menjadi salah tingkah.
Baik
Joon ataupun Nichkhun, tak ada yang menyadari bahwa Doojoon sejak tadi
mengawasi mereka dari belakang. Tidak terlalu jauh. Dan tentu saja membuat
Doojoon terbalalak karena ia cukup mendengar semua yang dibicarakan dua
temannya itu.
Tak
lama, Yoona dan Minho baru saja menyelesaikan acara tukar cincin mereka. Setelah
itu, Yoona tampak mengambil alih perhatian tamu yang hadir. “Malam ini aku
kedatangan tamu special.” Sambil berujar, tatapan Yoona mengarah ke Joon. “Seharusnya
aku mengundang mereka semua,” canda Yoona. “Blue Flame akan bernyanyi untuk
kita. Joon, Nichkhun, Doojoon.”
Saat
Yoona menyebut nama Doojoon. Joon dan Nichkhun saling melempar tatapan, bingung.
Saat menoleh ke belakang, mereka baru menyadari kehadiran pemuda yang di maksud
Yoona. Joon dan Nichkhun sedikit membeku. Mereka sibuk menerka-nerka, sejak kapan
Doojoon berada di sana.
Nichkhun
buru-buru mendekati Doojoon lalu merangkulnya untuk menutupi ketegangan antar
tiga member ‘Blue Flame’ ini. “Ayo jangan merusak pesta,” ajaknya yang kini
sudah menarik Doojoon untuk pergi bersama. Saat melewati Joon, Nichkhun tak
lupa membawa serta leadernya untuk ikut menuju panggung. Joon tepaksa menuruti
Nichkhun, namun tatapannya masih belum lepas dari sosok Hye Ra yang berada di
salah satu sudut ruangan.
Saat
di panggung, Nichkhun langsung mengambil posisi di belakang piano. Tak jauh
berbeda dengan Doojoon, namun ia mengambil gitar, bukan bass yang biasa ia
kendalikan saat bersama ‘Blue Flame’.
“Lagu ini kami persembahkan
untuk Yoona dan Minho,” ujar Joon yang berdiri di belakang standing mic. “Semoga
pernikahan kalian bisa segera terlaksana.” Ucapan Joon disambut tawa, terutama
oleh Yoona dan Minho. Joon ikut tersenyum geli mendengar kata-kata yang
diucapkannya.
Doojoon
hanya menatap datar Joon yang berbicara. Sedangkan Nichkhun menatap Joon intens
karena ia memang mengetahuia apa yang terjadi antara Joon dan Yoona. Dan untuk
Nichkhun, nada bicara Joon tadi menandakan pemuda itu sudah bisa melepaskan
Yoona dalam dekapan Minho. Nichkhunpun akhirnya tersenyum lega.
“Karena jika itu terjadi,
Yoona harus mengundang semua anggotaku untuk hadir,” candanya lagi mengingat di
sana hanya ada ia, Nichkhun dan Doojoon. Mungkin jika Joon tak memaksa Nichkhun
untuk menemaninya, bisa di pastikan tamu undangan yang hadir hanya akan melihat
Joon serta Doojoon saja. “Tak buang waktu lagi, ‘On Rainy Day’s.”
Sesangi
eoduwojigo
Joyonghi
biga naerimyeon
Yeojeonhi
geudaero
Oneuldo
eogimeobsi nan
Beoseonajil
motane
Neoui
saenggak aneseo
Ije
Kkeuchiraneun
geol aljiman
Miryeoniran
geol aljiman
Ije anil
geol aljiman
Geukkajit
jajonsime neol japji motaetdeon naega
Jogeum
aswiul ppuninikka
(‘On Rainy
Day’s’ : B2ST)
***
Selama
Joon bernyanyi, Hye Ra sangat terbawa suasana lagu yang dibawakan pemuda itu. Ia
tersenyum geli kala mendapati Joon juga menatap ke arahnya. Dan itu cukup
sering. Sampai akhirnya, Hye Ra merasakan ada seseorang yang menarik tangannya.
Hye
Ra menoleh dengan malas. Bisa dipastikan orang itu adalah Yong Hwa. Hye Ra
tampak menolak ajakan Yong Hwa. Ia masih ingin menikmati penampilan ‘Blue
Flame’ meski tanpa didukung dua member lagi. Tapi Yong Hwa sedikit memaksa. Dan
dengan sangat sangat terpaksa Hye Ra menurut meski ia sesekali masih
mencuri-curi pandang ke arah panggung.
Joon
dan Doojoon yang melihat kejadian itu, sekuat tenaga harus menahan rasa
kesalnya. Sementara Nichkhun langsung mengawasi Joon. Ia tampak khawatir dengan
kejadian tadi.
Bukan
hanya Joon, Doojoon dan Nichkhun saja yang melihat Yong Hwa membawa paksa Hye
Ra meninggalkan ruangan. Tapi Minho juga, tepat saat pemuda itu menoleh ke
belakang.
Minho
segera mendekatkan wajahnya ke telinga Yoona. “Yong Hwa membawa Hye Ra ke luar.
Aku ingin mengawasi mereka,” bisiknya. Lalu ia menyusul Hye Ra setelah Yoona
mengangguk. Gadis itu juga tampak khawatir dengan calon adik iparnya itu.
***
Yong
Hwa membawa Hye Ra ke taman belakang rumah keluarga Yoona. Sementara itu Minho
tampak tak ingin mengganggu. Ia hanya mengawasi dari jauh dan memberikan ruang
privasi antara Yong Hwa dengan Hye Ra. Biar bagaimanapun, status Yong Hwa masih
menjadi kekasih Hye Ra.
“Sepertinya kau tak ingin
melewatkan penampilan ‘Blue Flame’ tadi,” seru Yong Hwa setengah menyindir.
Hye
Ra berdecak kecewa sambil duduk di kursi kayu dan tepat menghadap kolam renang.
“Aku bagian dari ‘Flamers’. Jelas saja aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan
melihat ‘Blue Flame’, walau tak ada Siwan dan Luhan.”
Yong
Hwa menganggap remeh pembelaan diri dari Hye Ra. “Ku rasa Siwan sudah bukan
alasan utama mu lagi untuk ‘Blue Flame’.” Pemuda itu masih berdiri di samping
Hye Ra.
“Lalu?”
Tanya Hye Ra tenang namun terdengar sedikit menantang. Ia juga berusaha menahan
emosinya.
Terdengar
desahan nafas Yong Hwa. Pemuda itu seperti tengah mengumpulkan keberanian
sebelum mengatakan sesuatu. “Kau masih mencintai Doojoon?”
Hye
Ra diam. Tak ada sedikitpun reaksi keterkejutan darinya seolah itu sebuah
pertanyaan biasa yang sudah ia ketahui jawabannya dengan pasti. “Jika Doojoon
benar-benar bisa kembali pada Sung Hye, aku akan melepaskannya.”
Yong
Hwa tampak seperti sudah mengantisipasi apa yang akan dikatakan Hye Ra. Dan itu
benar-benar terjadi sekarang. “Lalu, Joon?”
Berbeda
saat Yong Hwa menyinggung masalah Doojoon. Kali ini gadis itu sampai melirik ke
arah tempat Yong Hwa berada. Tepat bersamaan saat Yong Hwa juga menoleh.
Kembali, pemuda itu seperti sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Hye Ra. Sedetik
kemudian gadis itu memutuskan kontak matanya pada Yong Hwa sambil sibuk
memikirkan jawaban atas pertanyaan Yong Hwa tadi. Jawaban yang harus
benar-benar dipikirkan secara matang.
Belum sempat Hye Ra
menemukan jawabannya, Yong Hwa sudah lebih dulu menarik tangannya untuk
berdiri. Mereka saling berhadapan dengan tangan yang juga saling bertautan.
“Jika
kau sudah menemukan pemuda yang bisa menggantikan Doojoon di hatimu, aku ingin
kita putus.”
Hye
Ra membulatkan mata. Pernyataan putus dari Yong Hwa terkesan seperti pemuda
yang baru saja menyatakan cinta. Yong Hwa bicara begitu lembut dan terdengar
sangat hati-hati. Seakan tak ingin menyakiti hati gadis dihadapannya.
“Apa
kau tak ingin bersenang-senang lagi denganku?” Hye Ra justru bertanya demikian.
Ia juga mencari-cari sesuatu di mata Yong Hwa. Berharap pemuda itu hanya
bergurau seperti apa yang selama ini mereka lakukan. Yong Hwa bahkan tak
mempedulikan kecaman serius dari Doojoon karena ia memacari Hye Ra tanpa cinta.
“Kita
akan tetap bersenang-senang,” Yong Hwa berusaha memberikan pengertian. “Tapi
kau harus tetap mengejar cintamu. Kita tidak bisa tetap berstatus sebagai sepasang
kekasih.”
Hye
Ra diam. Berusaha mencerna semua ucapan Yong Hwa.
“Doojoon
atau Minho mungkin tak terlalu ambil pusing dengan keberadaanku di sampingmu.
Tapi Joon? Dia mungkin akan jaga jarak setelah tau kau memiliki kekasih.”
Tepat
setelah Yong Hwa menyebut nama ‘Joon’, Hye Ra mendongak. Bukan hanya Yong Hwa,
tapi tadi Yoona juga sempat menyinggung tentang Joon.
“Yang
berubah di antar kita hanyalah status. Kau bisa menghubungiku kapanpun kau
ingin kita pergi bersenang-senang.” Yong Hwa mencubit gemas ke dua belah pipi
Hye Ra untuk sedikit mencairkan suasana.
Tapi nampaknya suasana
hati gadis itu sudah terlanjur buruk. Hye Ra hanya merespon datar apa yang
dilakukan Yong Hwa terhadapnya.
Tiba-tiba
Yong Hwa seperti teringat sesuatu. “Ah, iya. Aku ingin bicara sebentar pada
Minho.”
“Tapi
oppa masih di dalam. Acara kan belum selesai,” seru Hye Ra mencoba mengingatkan
Yong Hwa tentang keberadaan mereka saat ini.
“Kata
siapa?” Yong Hwa menunjukkan senyuman meremehkan untuk Hye Ra. Lalu ia
berbalik. “Hyung! Jangan di sana saja. Ayo bergabung dengan kami!” teriak Yong
Hwa.
Benar
saja. Minho menunjukkan dirinya dari balik sebuah pilar besar sambil tersenyum
untuk menutupi reaksi salah tingkahnya karena persembunyiannya telah terbongkar.
Ternyata sejak tadi Yong Hwa sudah menyadari keberadaan Minho yang mengikutinya.
***
Total
‘Blue Flame’ mempersembahkan tiga buah lagu malam itu. Dan setelah
menyelesaikan penampilan dadakan mereka, Doojoon yang paling bersemangat untuk
meninggalkan panggung. Joon dan Nichkhun juga saling melempar pandangan sebelum
akhirnya mengejar Doojoon.
Doojoon
berjalan ke luar. “Yong Hwa!” teriaknya pada pemuda yang berjalan menuju
pelataran parkir. Benar saja, pemuda itu segera berhenti dan menoleh. “Mana Hye
Ra?”
Yong
Hwa sempat melirik sekilas ke arah Joon dan Nichkhun yang tengah berjalan ke
arah mereka. “Mulai sekarang, aku menyerahkan padamu pengawasan penuh atas Hye
Ra. Dan aku juga telah mengatakan hal yang sama pada Minho hyung.”
Doojoon
sibuk mengartikan maksud ucapan Yong Hwa.
“Siapa
pemuda itu?”
Dan
suara Joon tadi segera saja menyadarkan Doojoon dari lamunannya. Namun di saat
yang bersamaan, Yong Hwa justru telah lebih dulu melanjutkan langkahnya.
“Yong
Hwa!” teriak Doojoon berusaha menghentikan langkah Yong Hwa. Ia lebih memilih
mengabaikan sementara pertanyaan Joon tadi mengenai Yong Hwa. “Jangan bilang
kalian sudah putus?” tebaknya sesaat setelah Yong Hwa membalikan badan, namun
sambil berjalan mundur.
“Bukankah
itu yang kau mau?”
Doojoon
tak membalas ucapan Yong Hwa. Ia lebih memilih kembali ke dalam. Sementara Joon
tampak masih membeku di tempatnya.
“Apa
selama ini Hye Ra memiliki kekasih?” Tanya Joon pada Nichkhun yang lebih
memilih untuk menemaninya.
“Ku
rasa gadis itu memiliki banyak rahasia,” komentar Nichkhun tanpa memberikan
jawaban. “Ayo kembali ke dalam,” ajaknya setengah memaksa karena Joon masih
diam dan sibuk dengan pikirannya.
***
yyyyaaaahhhhh....
BalasHapuslagi baca seru2 udah abis.. hihihihi
hahahaha
kejadian yang ini lucu banget.. :
“Astaga! Kenapa aku baru sadar?” pekik Nichkhun.
“Kau kenapa?” Tanya Joon curiga.
“Jadi sejak tadi gadis yang kau maksud adalah Hye Ra?”
“Sssttt!” desis Joon berusaha agar Nichkhun sedikit membungkam mulutnya. “Apa sangat terlihat mencolok?” Tanya Joon ragu.
Nichkhun tertawa menanggapi kepanikan Joon. “Ternyata Hye Ra benar-benar sudah menggantikan Yoona di hatimu?”
“Tidak tau!” seru Joon pura-pura dingin. Tentu saja itu untuk menutupi kegugupannya. Dan bisa dipastikan Nichkhun tampak sangat bahagia menggoda Joon yang justru menjadi salah tingkah.
Joon nya langsung salting and mingslep.. hehehehe
gue suka gaya Joon kalo lagi speechless gitu.. wkwkwkwk :D
joon memang selalu tidak bisa di tebak...
Hapusdan ekpsresinya selalu menarik perhatian...
jadi jangan heran kalo member doyan nge-bully leader mereka...
*Poor Lee Joo* --> sini author peluk
emang iyah...
Hapusdia emang sama sekali ga bisa ditebak...
hahahaahaha
emang kayanya dia leader yang pantas untuk di bully oleh semua member.. wkwkwkwk pissss......
yeayyy... poor Lee Joon..
idih.. author emang maunya meluk2 Joon... :P
kalo di dunia nyata, leader bener2 udah kayak gak ada artinya... member tega nge-bully sesuka hati...
BalasHapus*lirik Sunggyu, Leeteuk...*
hahahaha'iye bener...
BalasHapusudah kaya apa yah leader itu di dunia nyata.. *susah diungkapkan dengan kata2*... hahahaha
iye bener... bener2 udah teraniaya banget itu leader.. apalagi Sunggyu and Leeteuk... mereka mah udah jangan ditanaya lagi.. hahaha