HATE U LOVE U (season 3)
Author : Annisa Pamungkas
Main Cast :
Donghae, Kibum, Leeteuk, Kyuhyun, Yoona, Sulli, Sungmin, Eunhyuk,
Heechul, Soo Ra, Siwon, Yesung, Hangeng,
Ryeowook
Original cast :
Haesa, Gikyu
Genre :
humor, romance
Length :
one shoot(sequel)
Rating :
semua umur
@@@
Tiga bulan berlalu setelah kematian Heechul. Karena
hubungan keluarga Eunhyuk dan Heechul cukup baik, maka kasus kecelakaan
tersebut tidak sampai ke meja hijau. Keluarga Heechul sudah bisa menerima bahwa
insiden yang merenggut nyawa Heechul adalah murni kecelakaan.
Pagi itu Haesa sudah berada di depan pintu rumah Heechul.
Untuk apa Haesa mengunjungi rumah Heechul lagi? Seperti yang sudah diketahui
sebelumnya, hubungan Haesa dengan keluarga Heechul masih sangat baik.
Cukup lama Haesa mengetuk pintu sampai akhirnya seseorang
muncul membukakan pintu untuk Haesa.
“Kau?” cowok tinggi itu terbelalak mendapati Haesa berdiri
di depan pintu rumahnya. Bahkan ia sampai beberapa kali mengusap wajah untuk
memastikan kebenaran apa yang baru saja dilihatnya.
Haesa tampak menghela napas. “Aduh Siwon, kau sudah tak
ingin memanggilku noona?” ujar Haesa sedih. Cowok dihadapan Haesa kini adalah
adiknya Heechul. Meski sebenarnya Haesa dan Siwon seumuran. Namun Siwon senang
memanggil Haesa dengan sebutan noona.
“Bukan begitu.” Siwon langsung gelagapan merasa bersalah.
“Aku hanya tak ingin membuatmu semakin sedih.”
“Tapi aku akan semakin sedih kalau kau tak mengizinkanku
masuk.”
“Oh…” Siwon langsung tersadar.
Sebelum Siwon mengizinkan, Haesa segera melesat masuk
seolah rumah itu juga rumahnya. Dan sedetik kemudian, sosok Haesa sudah tidak
terlihat lagi di mata Siwon.
Baru saja Siwon menutup pintu dibelakangnya, tiba-tiba
terdengar kembali suara seseorang mengetuk pintu. Dibaliknya, Siwon menemukan
dua orang pria yang terlihat seumuran dengan Heechul.
“Hangeng hyung? Yesung hyung?” kata Siwon sambil melebarkan
mata. “Sudah lama kalian tidak ke sini.” Ia terlihat cukup senang didatangi dua
kakak kelas sekaligus sahabat Heechul semasa SMA. Orang yang sudah seperti
kakaknya sendiri.
“Iya maaf, sudah hampir setengah tahun aku pindah tugas
keluar kota.” Kata Hangeng, salah satu dari mereka.
“Aku juga minta maaf karena terlalu sibuk dengan
pekerjaanku.” Yesung ikutan.
“Sebenarnya tiga bulan lalu aku sempat pulang, tapi hanya
sebentar. Jadi aku belum sempat menemui Heechul.” Lanjut Hangeng.
“Tapi kalian sudah tau berita tentang hyungku, kan?” tanya
Siwon, kali ini dengan nada berbeda seperti saat ia bertemu dengan dua orang
dihadapannya ini.
Hangeng dan Yesung saling melempar tatapan bingung. “Tidak
ada berita apa-apa tentang Heechul. Apa dia baik-baik saja?” tanya Hangeng
akhirnya.
Tubuh Siwon sontak menegang. Ia berusaha menguatkan diri.
“Lebih baik hyung ikuti aku.” Pinta Siwon sambil beranjak menuju sebuah garasi.
Siwon membuka pintu garasi hingga menampakkah isinya.
Sebuah mobil yang juga menjadi korban kecelakaan. Ya, mobil itu adalah mobil
yang dikendarai Heechul ketika mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya
itu. Kondisi mobil cukup parah, terutama bagian depan.
Hangeng berusaha meraih tembok terdekat. Dirasakan
sekitarnya seperti berputar. “Hyung, kau baik-baik saja?” Siwon datang mendekat
sambil memegang pundak Hangeng.
Yesung sedikit mengabaikan Hangeng. Ia malah menuju bagian
belakang mobil untuk melihat plat nomor. Karena plat dibagian depan sudah tidak
bisa dikenali.
“Hyungku mengalami kecelakaan tiga bulan lalu.” Siwon
berujar masih dengan menyentuh salah satu pundak Hangeng, namun ia melihat ke
arah lain dengan tatapan kosong. “Dan…” Siwon memberi jeda pada perkataannya.
“…nyawa Heechul hyung tak bisa tertolong.”
Hangeng jatuh terduduk. Ia menangis sekeras-kerasnya. “Maafkan
aku karena tidak sempat mengujungimu dulu, Heechul…” Ujar Hangeng penuh sesal.
Yesung
masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia terus membuka bagasi belakang mobil.
Ada sebuah bantal dengan inisial ‘H & H’. Memori Yesung berputar. Ia
membayangkan mobil dihadapannya kini masih dalam konsisi baik. Ia juga sempat
teringat ketika ia membuka bagasi itu dan ia juga menemukan bantal tersebut.
“Mobil ini milik Heechul?” tanya Yesung tanpa menoleh ke
Siwon. “Bukan milik Eunhyuk?” Tanya Yesung lagi sebelum Siwon sempat menjawab
pertanyaannya yang pertama.
“Maksud hyung?” Siwon balik bertanya. Namun ia langsung
teringat sesuatu. “Hmm… awalnya itu memang milik Haesa. Namun akhirnya dibeli
hyungku karena Haesa tak ingin punya mobil samaan dengan milik oppanya. Mobil
itu memang sama persis dengan milik Eunhyuk hyung. Dan tak heran kalau banyak
orang yang salah menyangka.” Kata Siwon panjang lebar.
Buk! Yesung menutup pintu bagasi dengan sangat kasar.
“Dasar cewek brengsek!” maki Yesung penuh sesal. “Dia membohongiku! Dia bilang
mobil itu milik Eunhyuk, cowok yang telah mengerjai pacarnya.”
Hangeng menyeka air matanya. “Siapa yang kau sebut dengan
‘dia’?”
“Sulli.” Jelas Yesung masih dengan mata yang berkilat-kilat
kecewa.
Hangeng tersentak. “Euhnyuk tidak pernah melakukan apa-apa
padaku.”
Yesung dan Siwon menatap Hangeng menuntut penjelasan.
“Sulli itu pacarku. Aku juga tau kalau cowok yang bernama
Eunhyuk itu adalah sepupunya.” Jelas Hangeng berusaha bicara sekuat mungkin.
“Tidak.” Sambar Yesung. “Sulli bilang pacarnya itu bernama
Donghae. Dan saat itu Donghae sedang di panti rehabilitasi karena ada yang mengerjainya
menggunakan narkoba.”
“Hyung. Ada apa sebenarnya?” desak Siwon yang tak mengerti
apa-apa.
Hangeng diam. Yang dipikirkannya adalah mengapa Sulli
mengaku berpacaran dengan pria lain? Bukan dengannya. “Padahal kami sudah
hampir setahun berpacaran.” Keluh Hangeng.
“Pantas saja waktu itu Ryeowook bilang Heechul datang
mengambil mobil.” Kata Yesung lagi. “Argh…!” Yesung membenturkan tangan ke
tembok. “Kenapa aku harus menuruti perkataan Sulli dan membunuh seseorang?”
sesalnya.
“Membunuh?” Hangeng dan Siwon kompak mengulangi perkataan
Yesung.
“Mobil itu sudah ada dibengkelku. Dan aku sama sekali tidak
mengetahui siapa pemiliknya.” Yesung berusaha menahan emosi. Wajahnya memerah.
“Dan bodohnya, aku telah menuruti permintaan Sulli untuk mengerjai mobil itu.”
Dadanya terasa sangat sesak. “Aku yang telah membunuh Heechul.” Yesung
melangkah gontai ke arah Siwon. “Kau boleh melaporkan ku ke polisi.” Kata
Yesung lagi pasrah sekaligus penuh penyesalan.
Siwon menatap tajam ke mata Yesung.
“Aku pantas mendapatkan itu.”
Alih-alih seperti hendak memukul, Siwon malah memeluk
Yesung. “Bukan salah mu, hyung.”
Yesung melihat Haesa yang mengawasi mereka. “Haesa?”
Mendengar Yesung menyebut nama Haesa, Siwon melepaskan
pelukannya dan mengejar Haesa yang sudah berlari meninggalkan rumahnya.
@@@
“Oppa…!” teriak Haesa begitu sampai rumah. Ia bahkan tidak
melihat Kibum ketika melintas di ruang tamu.
“Kenapa kau teriak-teriak?” balas Eunhyuk dari arah dapur.
“Eh, kau kenapa?” Eunhyuk panic melihat Haesa pulang dengan berurai air mata.
Haesa merentangkan tangannya hendak memeluk Eunhyuk. Tapi
Eunhyuk malah sedikit mundur kebelakang. Lukanya memang sudah tak separah tiga
bulan lalu. Namun kondisinya masih belum memungkinkan untuk dipeluk. Apalagi
dipeluk Haesa dengan keadaan seperti itu.
“Dulu Donghae oppa yang dibuatnya masuk panti rehabilitasi
narkoba. Lalu kemarin, dia membunuh Heechul oppa. Dan besok, apa lagi yang akan
dia perbuat? Membuat mu gila?”
“Kau ini bicara apa sih, Haesa?” tegur Eunhyuk.
Haesa menceritakan kembali apa yang dia dengar dari mulut
Yesung.
“Dan aku baru sadar, Heechul memang berniat mengambil
mobilnya sepulang kuliah hari itu. Dan tak ku sangka itu justru membawa
malapetaka baginya.” Kata Kibum. “Kapan kau bertemu Yesung hyung? Dan dari mana
kau pagi-pagi sudah keluar rumah?”
Haesa berbalik. Dia mendapati Kibum berdiri debelakangnya.
Bisa dipastikan Kibum juga mendengar apa yang ia ceritakan kepada Eunhyuk.
“Haesa dari rumahku.” Semua orang berbalik. Siwon yang
berada di sana. “Maaf aku masuk tanpa izin.”
“Andai saja aku tau kalau mobil itu milik Heechul. Aku tak
akan membiarkannya pergi dengan mobil itu.” Sesal Yesung lagi yang juga ikut ke
rumah Eunhyuk bersama Siwon dan Hangeng juga.
“Sudahlah hyung. Berhenti menyalahkan diri mu.” Siwon
berusaha menenangkan Yesung.
@@@
Sore itu sepulang kuliah, Yoona langsung menuju rumah
Donghae. Sesampainya di sana, Leeteuk lah yang menyambut kedatangannya.
“Wah, kau sudah datang. Tapi Donghae belum sampai.” Kata
Leeteuk ramah.
“Aku tau kok, oppa. Aku juga tau kalau Soo Ra oenni sudah
sampai. Aku ingin membantunya menyiapkan makan malam untuk kita.”
“Kau baik sekali?” Puji Leeteuk. “Ayo masuk.” Ajaknya.
“Kenapa Sungmin tidak kau ajak ke sini?” tanya Leeteuk saat perjalanan menuju dapur
bersama Yoona.
“Oppa sedang banyak tugas katanya. Dia juga hanya
mengantarku hingga depan gang rumahmu.” Yoona bicara lirih. Ia tau Sungmin dan
Leeteuk berteman baik. “Oppa juga minta maaf karena tak bisa bergabung.”
“Aku tau dia sedang menyiapkan sidang skripsinya.” Lanjut
Leeteuk memaklumi.
“Eonni, apa yang bisa ku bantu?” Yoona segera menghampiri
Soo Ra yang sedang menyusun peralatan makan di meja.
Sedetik kemudian, Leeteuk segera dilupakan keberadaannya
oleh kedua wanita dihadapannya itu yang asik dengan dunia mereka. Tapi Leeteuk
tak bergerak dari posisinya di sana. Ia tersenyum ketika melihat Yoona heboh
mencicipi masakan Soo Ra. ‘Mereka calon keluarga ku.’ Batin Leeteuk sambil
tersenyum dan sedikit mengkhayal Soo Ra dan Yoona benar-benar menjadi bagian
dari keluarganya.
“Hyung! Kenapa kau tak bilang kalau ada dua noona ku di
sini?” Kyuhyun muncul dan langsung membuyarkan pikiran Leeteuk.
“Memangnya kenapa kalau hyung tak bilang? Kau ingin membawa
pacar mu juga?” Leeteuk balik bertanya.
Wajah Kyuhyun terlihat memerah. Ia menggaruk tengkuknya
yang tak gatal.
“Memang kau sudah punya pacar?” Tegur Donghae meremehkan.
Kyuhyun melotot ke Donghae. “Lihat saja nanti.” Balasnya
tak terima diremehkan seperti itu. “Noona… aku rindu kalian.” Teriak Kyuhyun
tak kalah heboh sambil menghampiri Soo Ra dan Yoona.
@@@
Kibum, Siwon, Hangeng dan Yesung masih berada di rumah
Eunhyuk hingga sore. Mereka sibuk membahas sikap gila Sulli akhir-akhir ini.
Sampai akhirnya, Haesa sedikit membuat kegaduhan di depan para oppa-oppa nya
itu.
“Pokoknya aku mau kasih pelajaran ke Sulli eonni.” Teriak
Haesa sambil memberontak melepaskan diri dari dekapan Yesung dan Siwon. Kedua
kaki Haesa sampai melayang karena badannya terangkat oleh dua pria di
sampingnya.
“Aduh… kau ini susah sekali dibilangin!” keluh Eunhyuk yang
berusaha sejauh mungkin dari jangkauan Haesa. Ia tak ingin badannya semakin
parah.
Haesa akhirnya berhenti memberontak sehingga membuat Siwon
dan Yesung juga melepaskan tangan mereka dari badan Haesa. “Kau juga keras
kepala, oppa.” Balas Haesa tak mau kalah. “Jadi jangan salahkan kalau aku juga
seperti itu.”
“Astaga…” Eunhyuk mengacak-ngacak rambutnya. “Kau ini…”
Eunhyuk terlihat gemas sehingga ia terlihat seperti ingin meremas wajah Haesa.
“Jangan lari kau!”
Haesa kembali berusaha kabur, namun posisi Kibum yang
tepat, langsung bisa menangkap tubuh Haesa dari belakang. “Oppa lepaskan aku…
ku mohon…” pinta Haesa yang membuat Kibum semakin kuat memeluknya.
Cup… satu kecupan kilat dipipi Haesa sukses membuat cewek
itu diam dan tak bergerak. Eunhyuk sebenarnya siap menghajar Kibum karena berani
mencium adiknya di hadapan orang banyak, namun Siwon menghalangi karena memang hanya
Kibum yang bisa membuat Haesa benar-benar diam.
@@@
“Kau yang memaksa melakukan ini, awas kalau kau sendiri
yang mengacaukan!” ancam Eunhyuk serius.
“Kau boleh memecatku sebagai adik!” balas Haesa tak kalah
serius.
Hangeng, Yesung, Eunhyuk, Haesa, Kibum dan Siwon berada di
seberang rumah Sulli. Mereka ke sana menggunakan mobil Yesung. Kali ini Haesa
telah siap dalam sebuah misi. Cewek itu kembali mengecek sebuah kabel yang
tersambung ke telinganya.
“Jangan pernah memutuskan sambungan telepon ku!” Eunhyuk
memastikan namun masih dengan tatapan ‘awas saja kalau berani memutuskan telepon
ku!’.
“Huh… oppa ku cerewet sekali.”
Kibum yang duduk dibelakang Haesa, mendekatkan badannya.
“Kalau kau gugup, aku mau memberikan mu satu kecupan lagi supaya kau semangat.”
Goda Kibum yang langsung mendapat tatapan membunuh dari Eunhyuk.
Haesa melotot lalu mengambil sendalnya dan di arahkan ke
Kibum.
Agak jauh dari sana, Donghae menghentikan mobilnya. Ia
bersama Leeteuk, Kyuhyun, Soo Ra dan Yoona.
“Donghae hyung, apa Kibum hyung selalu menyukai cewek
ekstrim seperti Haesa noona itu?” Tiba-tiba Kyuhyun mengeluarkan pertanyaan
yang membuat Yoona melihatnya dengan tatapan ‘lapar’. Itu karena ia juga
termasuk salah satu wanita yang pernah disukai Kibum.
@@@
Haesa menunggu dibukakan pintu.
“Haesa!” beruntung Sulli sendiri yang muncul. “Kau sama siapa?”
namun tatapan Sulli langsung mengedar.
Euhnyuk yang lainnya langsung merunduk di dalam mobil
berharap Sulli tak melihat mereka.
Haesa mengikuti arah pandang Sulli dengan sorot mata polos.
“Aku sendiri kok, eonni. Apa kau keberatan aku ke sini. Padahal aku hanya ingin
mengobrol. Sudah lama juga kan aku tidak main ke sini.”
Sulli mengawasi Haesa. Tidak ada yang mencurigakan dari
cewek itu. Akhirnya Sulli tersenyum. “Ayo masuk, kita buat pasta dan teh
bersama.” Ajak Sulli yang sikapnya berubah drastis dan menujukkan senyum yang
manis.
‘Astaga, dia sudah membunuh orang tapi masih bisa tersenyum
seperti itu?’ Kata Haesa dalam hati sambil mengikuti langkah Sulli.
“Aku sudah dengar berita tentang Heechul, maaf aku tak
sempat mengunjungi makamnya.” Kata Sulli ketika mereka memulai kegiatan
masak-memasak.
Haesa duduk di salah satu kursi meja makan. ‘Jelas saja tak
sempat, kau sibuk menyusun rencana untuk membunuh orang lagi.’ Cibir Haesa yang
langsung dapat teguran keras dari Eunhyuk melalui telpon.
“Berhenti ngomel sendiri. Kau harus focus.” Kata Eunhyuk
yang langsung menjadi pusat perhatian. “Aku tau isi hati Haesa meski hanya
melalui telepon.” Eunhyuk membela diri. Dia memang cukup pintar menebak apa
yang dipikiran orang lain. Kibum, Siwon, Hangeng dan Yesung hanya mengangguk
seolah mengerti.
“Kita sudah lama tak bicara, siapa pacarmu sekarang,
eonni?” tanya Haesa meski masih merasa kesal dengan perkataan oppanya barusan.
“Apa masih dengan Sungmin oppa?”
Sulli menghentikan aktifitasnya memotong sosis. “Tidak.”
“Waah… pasti dengan Donghae oppa? Bukankah kau sangat
menyukainya?”
Tubuh Sulli sontak menegang. Ia melepaskan pisau dengan
kasar lalu mematikan kompor. “Jangan berpura-pura.”
Misinya terbongkar. Sulli memang tak semudah itu dijebak.
Haesa langsung bersikap waspada. Ia tetap tenang ketika Sulli berbalik dan
menusuk melalui tatapannya. Tidak seperti orang-orang yang menunggunya di mobil
yang mulai panik.
“Aku tau kau tak sebodoh itu.” Nada bicara Sulli sama
mengerikannya dengan tatapannya. “Kau sudah tau rencanaku sejak awal, kan? Dan
si Eunhyuk bodoh itu telah mengacaukan semuanya.”
Haesa masih sabar, meski kini ada sedikit kekhawatiran
dalam dirinya.
Sulli tertawa mengiringi kesuksesannya. Ia berjalan dan
memutuskan kontak mata dengan Haesa. “Perlahan semua orang juga tau kalau aku
yang menyuruh Yesung merusak mobil itu. Maksudku memang untuk membunuh Eunhyuk.
Tapi ternyata aku salah orang.”
Ketika Sulli sudah berdiri di belakngnya, Haesa justru
semakin terlihat santai dengan menyandarkan tubuhnya di kursi.
“Kau juga tak bisa menyalahkan ku atas kematian Heechul.”
Bisik Sulli sambil perlahan menunjukkan sebilah pisau ke depan wajah Haesa.
“Salah sendiri, kenapa dia mengendarai mobil itu?”
Kali ini tubuh Haesa cukup menegang. Bukan karena Sulli
mengancamnya dengan pisau. Tapi karena Eunhyuk tak berhenti mengoceh. Ditambah
lagi Kibum yang malah berdebat dengan Eunhyuk sehingga membuat Siwon, Hangeng
dan Yesung tak mungkin membiarkan mereka bertengkar.
Habis sudah kesabaran Haesa. “Oppa… kalian bisa diam
tidak?! Aku tidak bisa berkonsentrasi!” teriak Haesa yang membuat Sulli
menertawainya. “Kalian tau, Sulli…” Sulli menarik handsfree dari telinga Haesa. “…eonni sedang mengancam ku dengan
pisau.” Lapor Haesa yang seolah nyawanya tidak dalam kondisi terancam.
“Ternyata kau tak sepintar yang ku bayangkan.” Suara Sulli
terdengar meremehkan.
“Kau juga tak sepintar yang ku kira, Sulli.”
Mendengar namanya disebut, Sulli berbalik. Di sana telah
berdiri Sungmin yang juga menodongkan pisau ke wajah Gikyu, adiknya.
Brak! Tiba-tiba muncul suara rusuh dari pintu depan. Sulli
langsung panic. Dan kondisi tersebut tak di sia-siakan oleh Haesa yang langsung
merebut pisau dari tangan Sulli dan membuangnya sejauh mungkin. Tak lama muncul
dua orang pria berseragam polisi dan menyeret Sulli dari sana. Di luar dugaan,
Sulli sama sekali tak memberontak.
Gikyu
yang histeris melihat kakaknya di bawa polisi langsung ditarik Haesa ke dalam
pelukkannya. Sungmin melepaskan pisau ditangannya dan ia pun sontak menjatuhkan
lutut ke lantai. Tak lama setelah Sulli di bawa pergi oleh dua polisi tadi,
Eunhyuk dan yang lain berbondong-bondong masuk ke rumah Sulli.
“Kau
ini kenapa keras kepala sekali?” Eunhyuk langsung mengintimidasi Haesa.
Soo
Ra yang mendapat firasat jelek, langsung mengevakuasi Gikyu yang masih menangis
dari tangan Haesa. Yoona sendiri langsung menuju Sungmin ditemani Leeteuk dan
Donghae.
“Sudah
ku bilang hati-hati. Kenapa malah teriak ketika Sulli menodongmu dengan pisau?
Kalau kau mati gimana dengan diri ku?”
“Kau
juga!” balas Haesa tak mau kalah. Tapi tujuannya ke Kibum yang terlihat menahan
tawa melihat perdebatan dirinya dengan Eunhyuk. “Kenapa malah bikin rusuh? Aku
sudah melihat Sungmin oppa menyelinap masuk. Makanya aku bisa tenang. Tapi kau
juga merusak suasana.”
Kibum
tercengang dengan posisi kedua tangan masih tenggelam di saku celana. “Oke. Aku
minta maaf.” Kibum meraih tubuh Haesa dengan satu tangan. “Cepat peluk atau mau
ku cium di depan orang yang semakin banyak?” ancamnya yang sukses membuat Haesa
menurut.
Kyuhyun menyodorkan sapu tangannya untuk Gikyu.
“Ternyata itu calon pacar mu, Kyu?” terdengar suara jahil
Donghae.
Kyuhyun malu setengah mati, ditambah lagi Gikyu yang belum
menyambut niat baiknya. “Cepat ambil! Jangan mempermalukanku!”
Sontak suara tawa membahana melihat perilaku Kyuhyun yang
justru membuat Gikyu semakin keras menangis.
@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar