Jumat, 20 September 2013

SHE’S MY GIRLFRIEND (Maknae version)


Author              : Annisa Pamungkas
Main Cast          :
·        EXO Sehun
·        Boyfriend Minwoo
·        Teen Top Changjo
·        U-Kiss Dongho
·        2PM Chansung
·        F(x) Krystal
Support cast     :
·        Mblaq Chulyong (Mir)
·        SNSD Seohyun
·        2AM Jinwoon
·        Shinee Taemin
·        Miss-A Suzy
·        A-Pink Naeun
·        B2ST Dongwoon
·        Super Junior Kyuhyun
·        BtoB Sungjae
·        Big Bang Seungri
Genre               : romance
Length              : one shoot

***

Chansung POV : “Terpaksa aku menuruti permintaannya untuk masuk ke sekolahku dan bisa hidup bebas sebelum kita menikah tahun depan. Setidaknya aku masih tetap bisa mengawasi siapa saja pemuda yang berani mendekatinya. Tapi setelah menikah, tak akan ku biarkan kau terlalu dekat dengan pemuda selain diriku.”

Sehun POV : “Gadis itu. Dia yang tak sengaja ku tabrak tadi pagi. Ternyata dia siswi baru di kelasku. Astaga… dia benar-benar mengalihkan duniaku sejak kami pertama kali bertemu. Terima kasih Tuhan. Kau telah mengirimkan seorang malaikat cantik untuk menghiasi hidupku. Dan ku harap setelah ini hidupku akan selalu penuh warna.”

Minwoo POV : “Bukankah itu Krystal? Teman masa kecilku. Tak ku sangka dia pindah ke sekolahku. Itu tandanya aku bisa kembali mendekatinya. Akh, semoga saja dia masih mengingatku. Aku sungguh merindukanmu, Krystal. Akh, tidak. Aku juga menyukaimu. Sungguh.”

Dongho POV : “Cintaku baru saja di tolak oleh Naeun. Aku hanya sedikit terlambat karena ternyata dia baru saja jadian dengan Taemin. Pupus sudah harapanku. Sulit sekali berpaling dari gadis itu. Tapi aku juga tidak yakin, setelah kehadiran seorang siswi baru di kelasku. Apa itu artinya aku harus segera membuka lembaran baru dengan orang lain?”

Changjo POV : “Berani-beraninya Suzy menduakanku dengan si Sungjae anak sekolah seberang itu. Tapi aku akan membalasnya. Dan beruntungnya diriku karena ada siswi baru di kelas ini. Dia cukup cantik. Dan aku akan segera mendapatkannya untuk membalas sakit hatiku pada Suzy.”

***

        “Namaku Krystal Jung. Aku baru pindah hari ini. Semoga kalian bisa menerima kehadiranku,” gadis itu baru saja menyelesaikan perkenalannya.
        Dan sang guru tampan bernama Chansung—idola para siswi dan guru-guru perempuan di sekolah itu—mengedarkan pandangannya untuk mencari kursi kosong di kelas itu untuk murid barunya.
        “Di sini saja, pak.” Salah satu siswa bernama Changjo, sedikit mengalihkan perhatian. Sedangkan Sehun, teman semejanya hanya menunjukkan tatapan membunuh padanya. Jelas-jelas kursi di samping Changjo sudah berpenghuni.
        “Apa maksudmu berkata seperti itu?” Sehun melancarkan protes keras. “Kau akan mengalah untuknya?”
        “Tentu saja tidak,” Changjo berujar santai. “Kau yang duduk dengan Taemin di belakang,” putusnya seorang diri.
        Andai saja ini bukan di kelas dan tidak ada pak guru Chansung di sana, mungkin Changjo akan merasakan manisnya tinjuan milik Sehun itu. Dan dengan sangat-sangat terpaksa, Sehun memasukkan dengan sembarang buku pelajarannya, setelah itu menggeret ranselnya untuk ikut pindah ke kursi belakang.
        Sementara itu, sang gadis tampak melempar tatapan bingung pada sang guru tampan di sampingnya. Chansung pun hanya bisa menghembuskan napasnya dengan kasar. “Ya sudah, sana duduk.” Chansung menyuruh Krystal untuk duduk dengan Changjo. Ia sendiri tampak sangat terpaksa membiarkan murid barunya bersama seorang siswa yang sering membuat masalah dan terkenal karena playboy.
        Changjo mengumbar senyuman saat Krystal sudah berdiri di tepi meja. Dan gadis itu hanya membalas dengan senyuman seadanya. Dengan hati-hati Krystal duduk di kursi dan tatapannya mengarah ke meja guru. Di sana Chansung juga cukup mengawasi keberadaan Krystal yang bisa di pastikan tidak akan aman bersama Changjo.

***

        Pergantian jam pelajaran di mulai. Chansung pun sudah meninggalkan kelas tersebut. Seorang siswa yang duduk di kursi tepat di depan Krystal, tampak memutar badannya.
        “Kau masih mengingatku kan, Krystal?” Tanya pemuda itu yang ternyata adalah Minwoo.
        “Jangan sok akrab kau!” protes Changjo yang merasa terganggu dengan bergabungnya Minwoo bersama dirinya dan Krystal.
        Meski sudah duduk berjauhan, Sehun tetap mengawasi gerak-gerik ke empat temannya. Termasuk juga Krystal di sana. “Setidaknya, kursi ku di tempati oleh Krystal.”
        Sementara itu, belum sempat Krystal merespon ucapan Minwoo, suara Dongho—teman semeja Minwoo—sudah lebih dulu mengalihkan pembicaraan. “Apa di kelas ini ada siswi baru lagi?” gumamnya asal karena ada seorang wanita cantik yang memasuki kelas mereka.
        Pletak! Minwoo menjitak kepala teman semejanya itu. “Jelas-jelas pakiannya berbeda!”
        “Selamat siang anak-anak,” sapa guru cantik itu dengan sangat ramah.
        “Siang bu…” sahut murid-murid dengan kompaknya.
        “Perkenalkan, nama saya Seohyun. Saya guru baru kalian di sini. Dan saya adalah guru Matematika.”
        “Ibu sudah menikah?” Tanya Changjo asal yang langsung mendapat sorakan dari teman-teman sekelasnya. Bahkan ada yang melemparinya dengan gumpalan kertas kecil.
        “Kalau belum, menikah dengan saya saja bu!” kali ini giliran Sehun yang menggoda guru barunya itu.
Bahkan Krystal sampai menengok ke tempat Sehun berada. Hanya sesaat sebelum tatapannya kembali ke depan. Dan di sana ternyata sang guru juga tengah menatapnya. Itu justru membuat Krystal harus mendekap mulutnya untuk menahan tawa.

***

        Seohyun membanting tumpukan buku yang ia bawa tepat di atas meja kerja Chansung. Beruntung hanya ada mereka di dalam ruang guru. “Kenapa murid-muridmu itu susah sekali untuk di atur!” protesnya mengenai kelas yang diwalikan oleh Chansung.
        “Kau harus sabar. Setidaknya jika kau bisa menangani Changjo, Sehun, Dongho dan Minwoo, kau pasti bisa mengatasi yang lain,” ujar Chansung memberi semangat.
        Seohyun sudah duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi Chansung. “Hari pertama saja sudah banyak yang menggodaku,” kesalnya.
        Chansung terkekeh mendengar cerita Seohyun. “Tapi murid baruku aman, kan? Aku tidak tenang meninggalkannya dengan Changjo.”
        Seohyun mengembungkan pipinya. Masih kesal dengan kejadian beberapa waktu lalu. “Aku tidak yakin.”
        Tak lama muncul seorang guru berpakaian olahraga. “Selamat siang pak Chansung, bu Seohyun,” sapa Jinwoon ramah.
        “Oh, pak Jinwoon. Bukankah anda besok mengajar di kelasku?” Tanya Chansung. Sementara Seohyun hanya tersenyum seadanya dan tak berniat sedikitpun merespon Jinwoon.
        “Benar. Dan ku dengar, di kelas anda ada seorang murid baru?” Jinwoon tampak cukup antusias saat berbicara dengan Chansung. Namun ia juga mencuri-curi kesempatan untuk melirik Seohyun yang kini sudah kembali ke mejanya di ujung ruangan.
        “Tolong bantu aku menjaganya, ya.”
        Jinwoon hanya mengangguk tanda menyanggupi permintaan Chansung, tanpa mencurigai sesuatu di balik permintaan rekan kerjanya sesama guru itu.

***

        Sepulang sekolah, Krystal tampak berdiri di depan gerbang sekolanya. Tak lama kemudian, tampak sebuah motor sport berhenti tepat di depan gadis itu.
        “Aku tak sengaja melihat profilmu di buku absen kelas milik pak Chansung. Ternyata rumah kita se-arah. Apa kau mau pulang bersama?” ajak pemuda itu tanpa basa-basi.
        “Kau yang di usir Changjo itu, kan?” Tanya Krystal agar ragu bahwa ia juga mengenal pemuda yang tengah berbicara dengannya ini.
        Sehun menggaruk belakang kepalanya. “Jangan ingat kejadian memalukan itu.”        Krystal hanya terkekeh melihat Sehun yang malu-malu seperti itu. “Jadi…?”
        “Baiklah,” ujar Krystal akhirnya membuat Sehun sangat gembira sore itu.

***

        “Ini sarapan untukmu.”
        Pagi itu Chansung yang tengah memeriksa kertas ujian milik muridnya, mendongakkan kepala setelah ada seseorang yang meletakkan sebuah kotak bekal tepat di hadapannya.
        Chansung sangat sumringah menerimanya. “Waah… terima kasih cantik.”
        “Oke,” kata Seohyun singkat, lalu meninggalkan Chansung dan kotak bekalnya.
        “Akh, senangnya diperhatikan seperti ini,” gumam Chansung seorang diri. Ia sempat melirik Seohyun sesaat lalu membuka kotak bekalnya dengan penuh semangat. Sebuah sandwich berbentuk hati. “Dia pasti sangat mencintaiku.” Guru tampak itu terkekeh sendiri. Namun seketika, semangatnya kembali hilang. “Akh, tapi yang ku dengar, banyak pemuda yang mendekatinya.”
        Tepat setelah Chansung mengakhiri ucapannya, tampak Jinwoon dan Chulyong baru saja sampai. Sudah bukan rahasia umum jika kedua guru itu menyukai Seohyun sejak wanita itu pertama kali menginjakkan kaki di sekolah itu.  sementara itu, Chansung hanya bisa menghela napas melihat Jinwoon dan Chulyong mulai mencoba untuk merayu Seohyun.

***

        “Krystal!” teriak Minwoo yang langsung mengejar gadis itu yang baru sampai di gerbang sekolah.
        “Minwoo?” Krystal tak kalah semangatnya bertemu dengan Minwoo.
        “Tadinya aku khawatir kau tidak mengenaliku kemarin.”
        Krystal hanya terkekeh mendengar cerita Minwoo. “Tentu saja tidak. Aku justru senang sekali bisa kembali bertemu denganmu. Bahkan kita sampai sekelas.”
        “Kau benar. Tapi, jika Changjo menjahilimu, kau harus laporkan padaku ya.”
        “Oke!” Krystal mengacungkan ibu jarinya.
        “Oiya, tadi siapa yang mengantarmu?” Tanya Minwoo memastikan penglihatannya. “Dongwoon hyung bukan?” Krystal hanya menjawab dengan anggukan. “Kalau gitu, sampaikan salamku padanya ya.” Krystalpun kembali mengangguk.

***

        Pelajaran pertama di kelas Krystal adalah olahraga. Sebelum ke inti materi, Jinwoon menyuruh murid-muridnya pemanasan dengan cara berlari mengelilingi lapangan.
        Changjo sudah mempersiapkan diri. Tapi ada seseorang yang membuat semangatnya menurun. Siapa lagi kalau bukan mantan kekasihnya, Suzy.
        “Kau salah paham Changjo,” gadis bernama Suzy itu masih berusaha menjelaskan sesuatu pada Changjo.
        “Sudahlah, aku tidak peduli.” Changjo mengabaikan Suzy. Ia mempercepat langkahnya dan sengaja berjalan ke arah Krystal.
        Sementara itu, Krystal tanpa sengaja menangkap sosok Dongho berdiri tak jauh dari tempatnya yang terlihat muram. Tentu saja, karena beberapa saat lalu Taemin dan Naeun sempat melintas di depan mereka.
        “Kau kenapa, Dongho? Mau ku temani?” tawar Krystal yang tentu saja membuat Dongho sedikit terkejut dan tak siap atas kehadiran gadis itu.
        PRIIIT…!
        Belum sempat Dongho menjawab, Jinwoon sudah lebih dulu meniup peluit sebagai tanda muridnya harus segera jogging mengelilingi lapangan sebanyak 3 putaran.
        Krystal sempat menoleh ke belakang tempat Minwoo berada. “Minwoo!” teriaknya memberitahu Minwoo tentang keberadaannya yang sudah bersama Dongho.
        “Iya,” balas Minwoo yang kemudian segera mempercepat larinya untuk bisa menyusul Krystal dan Dongho.
        Saat sudah melewati satu putaran, Sehun terlihat membalap Minwoo, Krystal dan Dongho. “Hai..!” Hanya itu sapaan yang ke luar dari mulut Sehun. Ia juga tak lupa untuk memberikan sebuah senyuman pada Krystal. Tentu saja gadis itu membalasnya. Ini sudah seminggu ia bersekolah di sana. Dan sudah selama itu pula ia selalu pulang bersama Sehun.
        Setelah Sehun menjauh, kini giliran Changjo yang mengganggu kenyaman tiga temannya itu. “Ayo cepat lari.” Dengan terang-terangan Changjo menarik Minwoo dan Dongho agar berlari dengan cepat.

***

        Pak Chulyong selaku guru Kimia, menyuruh para muridnya untuk membentuk kelompok sebanyak lima orang. Dan tentu saja langsung menyulut kericuhan di kelas itu.
        “Changjo! Aku boleh bersamamu?” Tanya Suzy yang kebetulan kursinya tak terlalu jauh dari tempat Changjo berada.
        “Sudah pas!” jawab Changjo enggan. Pemuda itu bahkan tidak menatap Suzy saat berbicara.
        “Tapi kalian baru berempat!” Suzy bersikeras untuk masuk ke kelompok Changjo.
        Kali ini Changjo menoleh dan menunjukkan tatapan tak suka. “Walau tempat duduknya jauh, kau pikir aku akan meninggalkan Sehun begitu saja?”
        Suzy diam. Percuma jika memaksa. Toh mereka memang sudah berlima—Changjo, Dongho, Minwoo, Krystal dan Sehun.
        “Suzy, kau bisa bergabung denganku dan Taemin,” ajak Naeun yang merasa kasihan dengan Suzy. Terlebih gadis itu juga teman semejanya.
        “Cepat kita kerjakan,” paksa Dongho karena secara tak langsung, Naeun sangat menunjukkan bahwa ia selalu bersama dengan taemin.

***

        Perpustakaan adalah pilihan terbaik Sehun dan yang lainnya untuk mengerjakan tugas kelompok mereka. Ada beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab. Karena Krystal satu-satunya anggota perempuan di sana, tentu saja dengan senang hati ia akan menuliskan hasil kerja kelompok mereka.
        Sesekali Krystal menjelaskan jawaban miliknya. Hanya Dongho yang terlihat cukup antusias menanggapi penjelasan Krystal. Bahkan ia tak segan-segan kembali mengajukan pertanyaan yang tidak ia mengerti. Berbeda dengan Changjo dan Minwoo yang terang-terangan mengagumi sosok Krystal yang sesungguhnya. Bukan hanya terpesona karena kepintaran yang dimiliki gadis itu.
        Lain halnya dengan Sehun. Meski tak terlalu fulgar seperti dua temannya, Sehun sebenarnya juga memperhatikan Krystal namun dengan caranya sendiri. Pemuda itu terkesan cuek dengan pura-pura sibuk sendiri. Tapi ia mengawasi apa yang dilakukan Krystal.
        “Jangan bertanya terlalu berlebihan seperti itu!” tegur Sehun pada Dongho karena Krystal mulai kewalahan menanggapi pertanyaan yang dilontarkan pemuda itu.
        “Sudahlah Sehun. Aku juga memang belum mengerti. Nanti akan ku tanyakan lagi pada pak Chulyong.” Krystal tampak membela Dongho.
        Sehun melempar pandangannya ke arah lain. Kesal karena Krystal seolah menjatuhkannya. Tak lama pemuda itu berdiri. “Kita sudah selesai, kan?” ujarnya enteng sebelum yang lain memprotes dirinya yang siap meninggalkan perpustakaan.

***

        Beberapa bulan kemudian. Krystal semakin dekat dengan Sehun, Changjo, Dongho dan Minwoo tentunya. Begitupula dengan perasan ke empat pemuda itu. Tapi mereka tidak ada yang saling bercerita satu sama lain.
Mereka memiliki kebahagiaan sendiri-sendiri jika bersama Krystal. Changjo tentu saja senang bisa selalu berdekatan dengan Krystal karena mereka teman semeja. Terlebih tempat Suzy berada tidak terlalu jauh dari mereka. Changjo akan dengan leluasa memanfaatkan kedekatannya dengan Krystal.
Berbeda dengan Dongho. Ia akan sangat bersemangat jika tengah membahas pelajaran. Maklum saja, Dongho termasuk salah satu siswa berprestasi di sekolah itu. Sehun juga pintar, hanya saja ia belum bisa melampaui nilai-nilai Dongho. Dan kedekatannya dengan Krystal itu juga termasuk keuntungan bagi Dongho, karena kini ia sudah mulai melupakan perasaannya pada Naeun yang sudah bahagia bersama Taemin.
        Lain pula halnya dengan Minwoo. Karena ia dan Krystal pernah bertetangga waktu kecil sebelum Krystal dan keluarga pindah, akan selalu banyak hal yang bisa mereka ceritakan satu sama lain ketika di luar jam sekolah. Bahkan ketika libur, Minwoo sering main ke rumah Krystal ataupun sebaliknya. Meski kini rumah mereka tidak sedekat dulu.
        Sementara Sehun akan selalu memanfaatkan waktu kebersamaan dengan Krystal meski hanya tiap pulang sekolah. Tapi jangan pikir mereka tidak punya cerita yang seru. Sehun sering kelaparan jika sudah pulang sekolah. Dan Krystal dengan senang hati akan menemani Sehun. Tidak hanya itu, sudah banyak tempat-tempat seru yang bisa mereka datangi sepulang sekolah. Apalagi jika Sehun akan bertanding basket, Krystal bisa dengan penuh semangat untuk ikut menonton pertandingan itu dan mendukung Sehun tentunya.

***

        Pagi itu Seohyun tampak kembali mengantarkan bekal makanan untuk Chansung. Dan Jinwoon langsung menggeser kursinya agar lebih dekat dengan kursi yang saat itu di huni oleh Chulyong.
        “Ku rasa sekarang mereka sudah benar-benar resmi sebagai sepasang kekasih,” bisik Jinwoon yang tak suka dengan pemandangan di hadapannya.
        “Huaa… aku sakit hati melihatnya.” Chulyong mulai ikut berlebihan sambil pura-pura menangis. Ia bahkan sampai menggigiti ujung buku di tangannya.
        “Bahkan aku belum sempat menyatakan cintaku padanya,” lanjut Jinwoo yang ikut berakting seolah-olah ia sedang menangis.
        “Hiks… Hiks…” Chulyong dan Jinwoon kompak menangis. Mereka bahkan sampai saling berpelukan.
        Sementara itu, Chansung yang menyadari pemandangan tadi memberikan sebuah kode pada Seohyun untuk melirik ke arah yang ia maksud.
        Sadar jika kini mereka menjadi pusat perhatian, Jinwoon dan Chulyong saling menjauhkan diri dan saling menyalahkan karena sudah memeluk lebih dulu. Padahal mereka melakukan itu tanpa ada unsur kesengajaan. Semuanya murni dari hati mereka-masing. Jinwoon kembali ke mejanya seperti semula. Terlebih bukan hanya Chansung dan Seohyun saja yang menatap mereka aneh. Tapi juga beberapa dewan guru yang lain.

***

        Krystal benar-benar menganggap Minwoo, Sehun, Dongho dan Changjo sebagai teman saja. Tapi tidak dengan ke empat pemuda itu. Dalam satu hari, mereka menyatakan cinta pada Krystal.
        Di mulai dari Changjo yang menyatakan cinta setelah ujian hari terkahir selesai.
        “Awalnya aku memang ingin mendekatimu hanya untuk membalas sakit hatiku pada Suzy yang telah menyelingkuhiku. Tapi semakin lama dekat denganmu, aku sadar bahwa ternyata aku benar-benar menyukaimu. Dan aku ingin kau menjadi kekasihku,” kata Changjo panjang lebar tanpa ada jeda sedikitpun. Ia bahkan terdengar cukup lancar mengutarakan kata tiap kata.
        Lanjut dengan Dongho saat mereka bertemu di perpustakaan sekolah. Krystal yang berniat hanya mengembalikan buku, Dongho justru mengajaknya bicara.
        “Jika memang kau tidak berpacaran dengan Changjo, Sehun atau Minwoo, bisakah jika kau yang menjadi kekasihmu? Ku harap kau mau membuka sedikit saja hatimu untukku.” Tampaknya Dongho memang sudah benar-benar bisa melupakan perasaannya pada Naeun.
        Krystal sengaja meminta waktu untuk memikirkannya. Apalagi saat itu pasti Sehun sudah menunggunya untuk pulang bersama. Dan tidak di sangka, setelah sampai di depan rumah Krystal, Sehun tak langsung pulang seperi biasanya.
        “Mungkin terdengar aneh untuk orang yang cuek sepertiku. Tapi sungguh aku benar-benar telah menyukaimu sejak kita bertemu pertama kali. Aku juga sengaja tidak mengacaukan kedekatanmu dengan Changjo, Minwoo atau Dongho. Itu semua untuk memastikan kebenaran perasaanku. Dan ternyata aku benar-benar kesal dan sangat cemburu melihat kalian. Jadi, bisakah aku menjadi kekasihmu. Tapi tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk menjawabnya sekarang juga.”
        Setelah itu Sehun pulang. Dan seakan belum tuntas, malamnya Minwoo datang ke rumah Krystal untuk menambahkan beban perasaan gadis itu.
        “Aku tau kau hanya menganggapku teman selama ini. Tapi aku ingin kau tau, bahwa selama ini aku menyukaimu. Aku benar-benar merasa kehilangan saat kau pindah tujuh tahun lalu. Itu juga alasannya mengapa selama ini aku tidak bisa berpaling pada gadis lain,” ujar Minwoo yang harus berusaha menahan rasa malunya karena Krystal sudah berteman dengannya sejak kecil. Tapi pemuda itu juga tidak ingin membohongi perasaannya selama ini.

***

        Meski sudah tidak belajar efektif, tapi Krystal dan yang lain harus tetap datang ke sekolah karena masih ada kegiatan praktikum dan lainnya yang harus mereka laksanakan. Dan siang itu, Krystal beserta ke empat pemuda tampan yang kemarin menyatakan cinta padanya, tampak duduk dalam satu meja di kantin. Krystal memang menyuruh mereka merahasiakan hal kemarin sebelum ia menjawabnya.
        Tak lama terjadi sedikit kegaduhan dilakukan beberapa siswi yang baru datang lalu mengambil tempat di dekat meja Krystal. Beberapa di antaranya seperti tengah mengalami sesuatu.
        “Aku benar-benar tidak terima. Ternyata pak Chansung berpacaran dengan bu Seohyun,” seru salah satu dari mereka. Bahkan suaranya sampai terdengar hingga meja Krystal.
        “Apalagi sekarang bu Seohyun hamil. Apa hubungan mereka sudah sejauh itu? Aku takut jika pak Chansung di keluarkan dari sekolah ini,” lanjut yang lainnya.
        Dua guru paling popular di sana terjerat kasus memalukan seperti tadi. Dongho, Changjo, Minwoo dan Sehun cukup terkejut dengan berita itu. Tapi tampaknya tidak untuk Krystal. Gadis itu tampak biasa saja dan seolah tak mendengar berita apa-apa.
        Selang beberapa saat, muncul kembali dua siswi yang langsung bergabung dengan yang lainnya sambil membawa berita yang tak kalah menghebohkan. “Ternyata pak Chansung dan bu Seohyun sudah mempersiapkan pernikahan,” seru salah satu dari dua siswi yang baru datang tadi.
        “Pak Chansung baru aja mengambil undangan mereka dari percetakan,” lanjut siswi yang satu lagi. Dan setelah itu, suasana semakin tak jelas. Mereka seakan-akan tak rela jika guru idolanya akan segera menikah.
        “Bisakah kita pindah dari sini?” kata Sehun yang tampaknya sudah sangat terganggu dengan siswi-siswi tak jelas itu. Secara tak langsung, ia memang memaksa untuk segera meninggalkan kantin. Dan tentu saja segera mendapat persetujuan dari yang lain.

***

        Inilah waktunya. Krystal sudah berjanji untuk menjawab pernyataan cinta dari empat pemuda yang menyukainya dalam waktu yang hampir bersamaan itu. Pemuda pertama yang akan ia temui adalah Dongho. Kemudian di lanjutkan dengan Changjo, lalu Sehun dan terkahir adalah Minwoo. Gadis itu hanya mengantarkan sebuah amplop coklat.
        “Sebelumnya aku ingin meminta maaf padamu. Dan semua jawabannya ada di dalam amplop itu.” Krystal mengatakan hal yang sama pada ke empat pemuda yang ia temui.
        Setelah Krystal pulang, Sehun segera masuk ke dalam rumah lalu menghempaskan tubuhnya di sofa. Di samping kakaknya yang sudah lebih dulu duduk di sana sambil menonton televisi. Sehun membuka amplop tadi dan mengeluarkan selembar kertas dari dalamnya. Sementara amplop tadi, tak sengaja Sehun melemparnya ke arah Seungri kakaknya.
        Karena penasaran, Seungri dengan lancangnya membuka amplop milik Sehun itu. Ternyata tersisa sebuah undangan di dalam sana. “Kau juga mendapatkan undangan ini?” Tanya Seungri, namun Sehun sudah lebih dulu sibuk dengan suratnya.
        Sehun… terima kasih karena telah menyukaiku. Dan aku sungguh minta maaf padamu karena aku tidak bisa menerima perasaanmu. Aku hanya menganggapmu sebagai teman saja. Aku juga tidak berniat membuat kau menyukaiku. Aku hanya ingin berteman dengan siapa saja sebelum aku menikah nanti. Dan terpaksa aku memberitaumu bahwa sebenarnya aku sudah bertunangan dan akan segera menikah bulan depan dengan pak guru Chansung. Sekali lagi aku meminta maaf padamu. Ku harap kau masih mau berteman denganku. Krystal.
        “Huwaa!” jerit Sehun sambil meremas kertas di tangannya.
        “Kau kenapa?” belum sempat Seungri mendapatkan jawaban, bel rumah lebih dulu berbunyi. Dan tak lama terdengar suara langkah kaki orang yang berjalan mendekat.
        “Sehunnn…! Huwaa… aku patah hati lagi,” ujar Dongho yang datang bersama Changjo. Mereka saling berangkulan satu sama lain.
        “Aku juga patah hati…” lanjut Changjo.      
        Sehun berdiri. “Kau pikir aku tidak?”
        “Huwaa…” Sehun, Changjo dan Dongho menjerit bersama lalu sedetik kemudian mereka saling berpelukan, meratapi nasib percintaan mereka yang senasib kali ini.
        Seungri yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala. “Untung Minwoo tidak senasib juga,” gumamnya. Namun prediksi Seungri salah besar.
        “Kenapa kalian tidak mengajakku juga?”
        Sehun, Changjo dan Dongho menoleh. Tak terkecuali Seungri yang langsung syok karena Minwoo sudah berdiri di sana dengan kondisi tak jauh berbeda dengan tiga temannya.

***

        “Jadi hyung mengenal Krystal juga?” Tanya Sehun setelah mengetahui bahwa kakaknya juga menerima undangan pernikahan yang sama seperti yang Krystal kirimkan padanya. Saat itu suasana sudah sedikit terkendali meski ke empatnya masih sedikit terisak setelah menangis berjamaah.

 
Sehun, Minwoo, Dongho dan Changjo duduk di satu sofa panjang. Sementara Seungri duduk di sofa yang lain. “Chansung itu kakak kelasku,” jelas Seungri tentang alasan mengapa ia juga menerima undangan itu.
        “Tapi pak Chansung itu menghamili bu Seohyun. Mereka juga akan menikah,” ujar Changjo seakan belum bisa menerima kenyataan.
        “Benar. Berita itu sudah menyebar luas di sekolah,” lanjut Dongho mendukung ucapan Changjo.
        “Biar ku jelaskan!” Seungri menahan Minwoo sebelum anak itu juga ikut melancarkan protesnya. “Seohyun itu sebenarnya juga sudah menikah dengan Kyunhyun, kakak kandung Chansung. Itu artinya Chansung adalah adik iparnya Seohyun. Mereka dekat karena mereka itu berteman sejak sekolah. Dan yang ku dengar Krystal memang diminta untuk pindah ke sekolah Chansung tapi dengan syarat ia di bebaskan untuk berteman dengan siapa saja sebelum mereka menikah akhirnya.”
        “Kenapa kau tidak menceritakan pada kami? Bukankah kau itu temannya?” kali ini Sehun tampak seperti menyalahkan Minwoo.
        “Aku juga baru tau dari Dongwoon hyung tadi kalau ternyata Krystal dan pak Chansung memang sudah di jodohkan sejak lama,” seru Minwoo utuk membela diri. “Jika tau seperti ini aku tidak akan mengatakan perasaanku padanya.”

***

        Dua bulan kemudian. Chansung dan Krystal yang telah menikah, kini hanya tinggal berdua di rumah mereka. “Aku senang karena kau tidak pernah lupa menyiapkan sarapan untukku seperti saat kau sekolah dulu,” goda Chansung pada istrinya setelah menerima kotak bekal yang Krystal siapkan sebelum Chansung bekerja.
        Krystal hanya menyunggingkan senyuman manisnya. Tapi sedetik kemudian, rauta wajah Krystal berubah. Dan Chansung menyadari perubahan itu.
        “Kau masih memikirkan Sehun, Minwoo, Changjo dan Dongho?” tebak Chansung. Ia sangat tau bahwa istrinya cukup merasa bersalah dengan ke empat pemuda yang memiliki perasaan pada Krystal itu. “Kau tenang saja. Aku sudah memberikan pengertian pada mereka. Dan mereka juga sudah bisa menerima takdirmu untuk menikah denganku.” Lalu pemuda itu menarik Krystal ke dalam pelukannya.
        “Tapi, apa aku masih boleh bertemu dengan mereka?” Tanya Krystal ragu. Ia takut Chansung akan membatasi pergaulannya.
        “Tentu saja boleh.” Krystal langsung sumringah mendengar jawaban Chansung. “Tapi ada syaratnya.”
        Krystal menjauhkan tubuhnya untuk menatap Chansung. “Apa?”
        “Changjo tidak boleh meminta bantuanmu untuk membuat paacrnya cemburu. Lalu, tidak ada lagi berlajar berdua di perpustakaan dengan Dongho. Tidak boleh bermain seharian dengan Minwoo. Dan hanya aku yang boleh mengantarmu pulang kuliah, bukan Sehun.”
        Krystal hanya terkekeh mendengar perkataan atau lebih tepatnya larangan dari Chansung. Apalagi, semua itu adalah kebiasaan yang sering ia lakukan bersama Dongho, Changjo, Sehun dan Minwoo.

***

        Di sisi lain, Sehun, Dongho, Minwoo dan Changjo sudah sepakat menerima kenyataan yang harus mereka jalani. Krystal memang bukan untuk mereka. Dan setelah mereka melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, mereka juga sudah siap membuka hati mereka jika dihadapkan pada cinta yang lain selain Krystal pastinya.
        Seperti halnya Changjo. Ia baru tau jika ternyata pemuda bernama Sungjae itu adalah sepupu Suzy yang baru kembali dari luar negeri. Dan pemuda itu sangat-sangat menyesal tidak mendengarkan penjelasan dari Suzy saat itu. Namun ia beruntung karena Suzy masih bisa menerima Changjo kembali sebagai kekasihnya setelah apa yang Changjo alami dengan Krystal.
        Berbeda dengan apa yang dialami Dongho. Dengan sangat mengejutkan Naeun mengutarakan perasaannya. Ternyata gadis itu sudah lama memendam perasaannya pada Dongho. Karena ia takut Dongho tak menyukainya, ia terpaksa menerima cinta Taemin. Dan ternyata Taemin sudah menerima kenyataan hingga ia bisa merelakan Naeun bersama Dongho.
        Selama ini Minwoo memang menutup diri pada gadis lain karena masih teringat dengan cinta pertamanya, Krystal. Dan belajar dari pengalaman, Minwoo akhirnya memuntuskan akan berusaha membuka hatinya pada seorang gadis yang ternyata sudah sejak lama menyukainya.
        Dan Sehun… ia kembali mengalami cinta pada pandangan pertama. Tapi kali ini ia akan memastikan bahwa pengalaman seperti saat bersama Krystal tidak akan kembali terulang.


*_E_N_D_*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar