Rabu, 01 Mei 2013

KRIS WITHOUT WINGS (part 16)



        Sehun melingkarkan tangannya yang tak tertusuk jarum infuse di pundak Luhan. Sementara Kyungsoo membantu membawakan botol infuse milih Sehun sedangkan Jongdae hanya mengikuti dan berjalan di samping Luhan.
        “Hyung, apa kau sudah menemui dokter yang merawatku?”
        Luhan mengangguk. “Sudah.”
        “Apa kau bertanya kapan aku bisa pulang?” Tanya Sehun lagi penuh harap.
        Luhan melirik Sehun sebal. “Kau ini…” Luhan tak melanjutkan ucapannya karena melihat Sehun terbelalak melihat sesuatu.
        “Anak jaman sekarang kenapa sangat suka berkelahi?” komentar Jongdae membuat Luhan mengerti apa maksud tatapan Sehun.
        Ternyata tak jauh dari sana, Luhan melihat Joongki masuk ke dalam ruangan yang ia ketahui milik dokter Jaesuk. Joongki tak sendiri, melainkan bersama dua pemuda tinggi, Chanyeol dan Tao.
        Kyungsoo yang bingung dengan apa yang terjadi, menatap Sehun dan Luhan bergantian. “Apa kalian mengenal salah satu dari mereka?” Tanya Kyungsoo curiga.
        Sehun dan Luhan menoleh kompak. “Tidak,” sangkal Sehun.
        “Tidak ada,” tambah Luhan.
        “Ayo, hyung,” ajak Sehun untuk mengalihkan perhatian Kyungsoo dan Jongdae dari dua pemuda yang bersama Joongki.

@@@

        Begitu sampai di rumah sakit, Joongki segera membawa Chanyeol dan Tao ke ruangannya yang juga ruangan dokter Jaesuk. Begitu Chanyeol dan Tao duduk, Joongki segera menyambar jas putihnya lalu mencari peralatan yang akan ia gunakan untuk mengobati dua pemuda yang tengah babak belur tersebut.
        Tao memandang hampir keseluruh penjuru ruangan. “Hyung, mana ayahku?” Tanya Tao yang tak menemukan ayahnya di ruangan itu.
        “Beliau mungkin sedang memeriksa pasien,” jawab Joongki, namun tetap focus menyiapkan peralatan medisnya.
        Tak lama, Joongki menghampiri tempat Chanyeol dan Tao berada. Ia meletakkan sebuah nampan alumunium di atas meja dan mulai mencomot gumpalan kapas kecil menggunakan tangan yang telah dilapisi sarung tangan karet.
        Joongki memutuskan untuk merawat Tao lebih dulu karena luka pemuda itu lebih parah dari pada Chanyeol.
        “Hyung, bagaimana kau bisa ada di sana?” selidik Chanyeol membuat pekerjaan Joongki berhenti sejenak. “Kau kan tahu, kalau itu jalan sepi yang jarang dilalui orang.”
        Joongki tak melirik dan lebih memilih melanjutkan pekerjaannya membersihkan luka di wajah Tao. “Kris yang menghubungiku.”
        “Apa ini memang rencana Kris?” tebak Tao mulai berspekulasi.
        “Maksudmu?” heran Joongki.
        Tao mendesah kasar. “Mereka musuh kami sejak SMA. Tapi yang aku bingung, kenapa justru Yoseob yang menghubungiku dan Chanyeol untuk datang ke sana?”
        Chanyeol melirik Tao karena merasa berbeda pendapat dengan temannya itu. “Kau kan tahu kalau Yoseob memang yang paling aneh di antara mereka. Dia anggota gangster, tapi takut jika memukul orang,” ujarnya.
        Yang dikatakan Chanyeol memang benar. Taopun diam. Sedetik kemudian, ia menatap Joongki penuh arti. “Hyung, apa Kris juga di sini?”
        Joongki mendongak dan sedikit tidak siap dengan pertanyaan yang dilontarkan Tao.
        Tao berdecak kesal karena Joongki tak memberikan jawaban apapun. “Kris juga terluka di sana. Dia bersama seorang pemuda yang belum kami kenal,” jelas Tao.
        “Tapi…” Joongki menggangtungkan ucapannya.

@@@

        Sore itu Baekhyun baru sempat mengunjungi Suho di rumah sakit. Tak terlalu lama dari waktu saat Jongin membawa Kris pergi dari sana. “Suho!” pekik Baekhyun setelah membuka pintu sebuah kamar dan mendapati Suho sudah berdiri sambil berpegangan dengan tepi ranjang. “Apa yang terjadi padamu? Mana Kris?” Tanya Baekhyun mulai panic karena ia menemukan Suho dalam kondisi penuh luka.
        “Tidak tahu,” ujar Suho kesal. “Cepat kau hubungi Kris,” perintahnya namun tak langsung dilakukan oleh Baekhyun.
        “Aku mungkin telah berpuluh-puluh kali menghubungi nomor Kris, tapi tak satupun yang ia jawab,” jelas Baekhyun. “Apa yang terjadi sebenarnya?” paksa Baekhyun setelah meliha Suho mendesah keras.
        “Kris di bawa pergi oleh adikku.”
        “Untuk apa?” heran Baekhyun.
        Suhopun akhirnya menceritakan tentang kronologi kejadian saat dirinya dan Kris berkelahi dengan Doojoon dan lima temannya. Ia juga akhirnya membongkar rahasia Kris yang dulunya seorang gangster. Bahkan Kris dan Jongin menjadi rival tetap sejak dulu. Dan sekarang, Kris dibawa pergi oleh Jongin, Lay dan Minseok. Bisa dipastikan memang terjadi sesuatu pada Kris karena Suho bisa melihat kilatan kebencian di mata Jongin tadi.
        Baekhyun membeku mendengar cerita Suho. Ia tak ingin langsung percaya dengan ini semua. Tapi keadaanlah yang memaksanya harus mempercayai Suho.
        “Apa kau tadi menyebut nama Minseok?” ulang Baekhyun untuk memastikan.
        Suho hanya mengangguk lemah. Satu petunjuk telah di pegang oleh Baekhyun.
        “Kau jangan ke mana-mana,” perintah Baekhyun tanpa ingin mendapat protes apapun dari Suho. “Biar aku yang mencari Kris,” seru Baekhyun. “Hubungi aku jika ada petunjuk lagi dari Kris,” lanjutnya lalu bergegas ke luar dari kamar Suho tanpa pamit.

@@@

        Minseok yang menyetir, sementara Jongin dan Lay duduk di kursi belakang mengapit Kris untuk mencegah aksi kabur dari pemuda itu.
        “Apa kau masih belum mau mengaku jika kau yang melakukan itu pada kakakku?” Tanya Jongin lagi yang masih penasaran mengenai hal yang dialami kakaknya.
        Kris cukup lama diam sebelum akhirnya mengeluarkan suara, “percuma. Aku yakin kau tidak akan mempercayai ucapanku.”
        Lay tersenyum meremehka. “Jelas saja, kami tidak akan pernah mempercayai ucapanmu sedikitpun.”
        Selama beberapa saat kemudian, suasana mobil kembali hening. Hingga akhirnya, Minseok membelokkan mobil ke halaman sebuah rumah kosong yang dulu ia gunakan sebagai markas gangster sekolahnya. Di tempat itu pula Chanyeol diculik oleh gangster SMA Sun Moon beberapa tahun yang lalu.
        Kris tetap tak berontak saat Jongin dan Lay menyeretnya memasuki rumah kosong tersebut. Sementara itu, Minseok telah lebih dulu masuk untuk mengusir anggota gangster SMA Sun Moon yang sekarang setelah ia, Jongin dan Lay lulus dari sana.
        “Aku ada urusan dan membutuhkan tempat ini. Cepat kalian semua pergi dari sini,” perintah Minseok yang tanpa protes langsung dituruti belasan pemuda berseragam SMA.
        Jelas saja bukan perkara sulit mensterilkan tempat itu. Angkatan Minseok termasuk gangster yang paling disegani disekolahnya bahkan sampai saat ini.
        Beberapa dari siswa SMA itu terkejut dan langsung memberi hormat ketika berpapasan dengan Lay dan Jongin. Namun pandangan mereka berubah drastis saat menangkap wajah Kris.
        “Habisi saja dia, hyung,” seru salah seorang siswa SMA tadi sambil memandang remeh ke arah Kris yang langsung mendapat dukungan dari teman-temannya.
        Kris sendiri lebih memilih tidak mempedulikan mereka dan menghindari tatapan-tatapan menjijikkan itu.
        “Jangan mengurusi kami, dan jangan ada yang coba-coba untuk mengintip!” ancam Lay dengan peringatan keras.
        Setelah gerombolan anak SMA Sun Moon tersebut membubarkan diri, Lay dan Jongin kembali menyeret tubuh Kris dengan kasar ke dalam rumah. Minseok sudah menunggu di dalam.

@@@

        Setelah puas berjalan-jalan, kali ini Sehun merengek ingin kembali ke kamar rawatnya. Bukan keinginan hati, tapi seperti ada yang direncanakan Sehun. Luhan sendiri sebenarnya memang telah menangkap gelagat aneh yang ditunjukkan Sehun, namun ia belum bisa menebak apapun. Jongdae dan Kyungsoo juga masih berada di sana.
        “Kenapa Lay dan Minseok belum juga kembali?” gumam Jongdae cemas.
        “Ku rasa aku juga tidak akan menunggu Minseok hyung lebih lama lagi,” ujar Kyungsoo muram. “Sehun, aku ingin pulang dulu. Besok aku akan kembali menemanimu,” pamitnya yang telah siap dengan semua barang-barang bawaannya.
        Senyum dibibir Sehun terukir seperti ia memang mengharapkan keadaan tersebut. Luhan sendiri hanya menatap heran adiknya, namun ia tak berani berkomentar apa-apa.
        Jongdae ikut berdiri. “Ku rasa aku juga harus pulang,” serunya lalu melirik Kyungsoo. “Apa kau mau ikut bersamaku?” ajaknya yang langsung di jawab anggukan oleh Kyungsoo. “Kalau Lay dan Minseok datang, katakan saja aku sudah pulang bersama Kyungsoo,” pesan Jongdae kepada Luhan dan Sehun sebelum benar-benar meninggalkan kamar rawat Sehun.

@@@

        Baekhyun menghentikan langkah ketika melihat dua orang keluar dari sebuah kamar yang sebenarnya kamar rawat milik Sehun. Mereka adalah Kyungsoo dan Jongdae.
        “Minseok,” gumam Baekhyun pelan dan langsung mengejar Kyungsoo yang kini sudah hampir sampai di pintu ke luar. “Kyungsoo tunggu,” panggil Baekhyun untuk menghentikan langkah Kyungsoo.
        Kyungsoo yang merasa ada yang memanggil namanya, segera menoleh kebelakang. Jongdae juga melakukan hal yang sama. “Baekhyun hyung?” ujar Kyungsoo heran karena ia bisa bertemu dengan Baekhyun di tempat seperti ini. “Apa kau masih sakit?”
        Baekhyun menggeleng cepat. “Mana Minseok?” cecar Baekhyun tak ingin membuang waktu.

@@@

        Luhan melirik Sehun penuh arti setelah memastikan Jongin dan Kyungsoo sudah tidak ada di sana. “Kau mau ke mana?” cegah Luhan saat melihat Sehun kembali turun dari atas tempat tidur.
        Sehun juga telah melepaskan paksa jarum infuse yang menusuk punggung tangannya. “Hyung, apa kau tidak melihat siapa yang datang bersama Joongki hyung tadi?” Tanya Sehun tajam.
        “Lalu?” Luhan menunggu rencana yang telah di susun oleh Sehun seorang diri.
        “Aku ingin menemui mereka,” ujar Sehun yang kembali dihalangi oleh Luhan. “Hyung! Ayo! Sebelum Lay hyung dan Minseok hyung datang!” paksa Sehun yang akhirnya terpaksa dituruti oleh Luhan.
        Mereka sampai harus berjingkat ketika ke luar kamar. Di rasa aman karena mereka tidak menemukan Kyungsoo ataupun Jongdae, Luhan dan Sehun langsung menegakkan badan mereka dan kembali berjalan.
        Awalnya mereka berniat untuk langsung ke ruangan tempat Joongki berada. Namun rencana berubah ketika Sehun menyadari keberadaan Kyungsoo dan Jongdae yang berbincang dengan seseorang lagi tak jauh dari pintu utama.
        “Mereka masih di sini?” desis Luhan khawatir.
        “Hyung, sepertinya pemuda itu teman kuliah Kris hyung,” ujar Sehun yang mengenali sosok Baekhyun.
        “Apa dia temannya Jongdae?” tebak Luhan.
        Sehun menggeleng. “Bukan, pemuda itu hanya berbincang dengan Kyungsoo.”

@@@

        “Luhan hyung? Sehun?”
        Luhan dan Sehun membeku ketika mendengar ada yang menyebut nama mereka. Dua kakak beradik ini saling melempar pandangan sebelum akhirnya memaksa diri untuk berbalik. Luhan dan Sehun terkejut mendapati orang tersebut adalah pemuda yang saat ini akan mereka cari, Chanyeol dan Tao.
        “Sehun kau sakit?” Tanya Chanyeol cemas karena mendapati Sehun mengenakan pakaian untuk pasien.
        Sehun menggeleng. Memang saat ini kondisinya sudah terlihat lebih baik, namun statusnya memang masih sebagai pasien. “Ceritanya panjang hyung,” ujar Sehun yang bingung memulai dari mana untuk bercerita.
“Mana Kris?” paksa Tao.
        “Tidak tahu,” Luhan yang menjawab dan sontak membuat Tao meraih kerah pakaiannya.
        “Hyung!” cegah Sehun yang tak terima Tao kembali menyerang Luhan.
        Chanyeol juga memegangi tangan Tao untuk melepaskannya dari kerah pakaian Luhan. “Tao hentikan!”
        Taopun akhirnya mau melepaskan Luhan dan sedetik kemudian ia menyesali perbuatannya. “Maaf, hyung.”
        “Tak apa,” ujar Luhan.
        “Apa Kris baik-baik saja? Temannya juga, kan?” Tanya Chanyeol.
        “Apa maksudmu?” Luhan menatap Chanyeol bingung, begitu pula dengan Sehun.
        “Hyung, kami baru saja bertemu Kris. Kami bahkan sempat berkelahi dengan Doojoon dan anak buahnya,” jelas Tao. “Kami semua terluka, bahkan pemuda yang bersama Kris sampai pingsan,” lanjut Tao.
        Sehun yang lebih dulu menangkap sesuatu dari cerita Tao. Jika Tao dan Chanyeol mengaku bertemu Kris bersama temannya, kemungkinan besar adalah Baekhyun dan Suho. Tapi karena ia baru saja melihat Baekhyun dalam keadaan baik, berarti tinggal satu kemungkinan. Suho. Sehun menoleh ke tempat Baekhyun berada. Ternyata ia masih di sana bersama Kyungsoo dan Jongdae.
        “Sehun, kau mau ke mana?” cegah Luhan namun tak digubris sedikitpun oleh adiknya itu.

@@@

        “Tidak di jawab, hyung,” kata Kyungsoo kesal karena tak satupun panggilannya yang direspon oleh Minseok .
        “Lay juga,” lapor Jongdae karena tadi Kyungsoo memintanya untuk menelpon Lay.
        Baekhyun mendesah kecewa. Ia semakin tidak tenang. Apalagi jika teringat cerita Suho tadi.
        “Hyung, sebenarnya ada apa?” selidik Kyungsoo yang mulai merasakan gelagat aneh dari Baekhyun. Pasti ada sesuatu yang terjadi.
        “Baekhyun hyung!”
Belum sempat Baekhyun mengatakan sesuatu, ia menoleh karena mendengar seseorang memanggilnya. Ia mengerutkan kening bingung, apakah orang tersebut benar-benar memanggilnya. Karena Baekhyun sama sekali tak mengenal pemuda tersebut.
        “Sehun, kenapa kau ke sini? Kau harusnya istirahat,” kata Kyungsoo memperingati, namun Sehun sama sekali tak mempedulikan perhatian temannya itu.
Yang terpenting untuk Sehun sekarang hanyalah keberadaan Kris yang belum ia ketahui. Terlebih setelah mendengar cerita tentang Kris.
        “Hyung,” Sehun menatap Baekhyun penuh harap. “Aku Choi Sehun, adik dari Choi Kris Woo. Kau pasti mengenalnya, kan?”
        “Bukankah kakakmu Luhan?”
        Sehun melirik Kyungsoo yang bingung. Ia juga sedikit merasa bersalah, tapi masih menyembunyikan identitas yang sebenarnya antara ia dan Kris. Namun Sehun belum ingin menjelaskan itu semua sekarang, terlebih Baekhyun yang lebih dulu buka suara.
        “Kau adiknya Kris?” ulang Baekhyun untuk memastikan. “Di mana dia sekarang? Apa dia baik-baik saja?” Baekhyun memberondong Sehun dengan pertanyaan seputar Kris.
        Sehun menggeleng lemah membuat Baekhyun ikut kecewa karena belum bisa menemukan Kris. “Tapi, apa kau bisa mempertemukanku dengan teman kalian yang bernama Suho?”
        Luhan yang kini berdiri di belakang Sehun menyentuh pundak adiknya membuat Sehun berbalik dengan cepat. “Hyung, sedikit lagi kita akan mengetahui keberadaan Kris hyung,” seru Sehun yang sangat yakin bahwa Suho adalah harapan terakhirnya.
        Sementara itu, tatapan Baekhyun akhirnya bertemu dengan tatapan Chanyeol. Dan itu sangat berbeda dibandingkan saat ia menatap Tao. Cepat-cepat Baekhyun mengembalikan kesadarannya karena saat ini ia tengah mencari Kris. Untuk mengurus hal janggal dari pemuda tinggi seperti Chanyeol bisa ia lakukan setelah ini.
        Baekhyun kembali menatap Sehun seolah memberi harapan. “Ayo ikut aku,” ajaknya yang langsung memimpin jalan menuju kamar Suho. Yang lain mengikuti di belakang termasuk Jongdae dan Kyungsoo yang membatalkan niat untuk pulang.

@@@

        Baekhyun masuk lebih dulu ke dalam kamar Suho yang kemudian di susul Sehun, Luhan, Tao dan Chanyeol. Sementara Kyungsoo dan Jongdae berjalan paling akhir karena mereka merasa paling tidak memiliki kepentingan di sana. Baekhyun merasa lega karena Suho benar-benar berisitrahat di sana.
        “Apa kau sudah bertemu dengan Kris?” cecar Suho dan sedikit tak mempedulikan keberadaan orang-orang yang datang bersama Baekhyun.
        Sehun mendekati Suho yang berbaring. “Hyung, aku Sehun. Adiknya Kris. Apa kau tau keadaan hyungku sebelum ini?” Tanya Sehun hati-hati. Ia tidak ingin terlihat terlalu mendesak Suho karena kondisi pemuda itu masih sangat buruk.
        Suho belum menjawab. Terlebih ketika tatapannya berhenti pada sosok Luhan yang kini sudah membeku karena melihatnya. “Luhan?” gumam Suho pelan dan membuat Baekhyun juga menatap Luhan.
        Sehun menggeleng, merasa Suho masih bicara padanya. “Maksudku bukan Luhan hyung, tapi Kris…” Sehun tak sempat melanjutkan ucapannya karena Luhan ini menarik tubuhnya menjauh dari Suho.
        “Suho? Kau?” ujar Luhan dengan nada terbata. Ia masih belum mempercayai seratus persen sosok dihadapannya kini. “Jadi selama ini kau juga berteman dengan Kris?”
        “Hanya setelah Kris kuliah di kampusku,” jelas Suho.
        “Tapi kenapa harus Kris? Kau tahu kan kalau anak itu selalu bikin onar? Dan kini kau terluka pasti karena dirinya?”
        “Hyung!” protes Sehun berusaha menghentikan Luhan sebelum kakaknya itu bicara yang aneh-aneh lagi tentang Kris. “Kris kakakku juga!”
        Luhan tertawa membuat Suho juga ingin tertawa namun hanya sanggup tersenyum samar. “Lama tidak bertemu. Aku sangat merindukanmu,” ujar Luhan yang kembali membuat Sehun kesal.
        “Apa acara reuni kalian tidak bisa diundur sebelum kita menemukan Kris hyung?” kesal Sehun karena itu artinya akan semakin lama ia bertemu dengan Kris.

@@@
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar