Kamis, 23 Mei 2013

MAGNAE KAMI JATUH CINTA


Readers, kali ini author bawa FF milik salah satu reader setia author. Author pemilik blog ini sama sekali tidak ikut campur dalam proses pembuatan FF ini. So, happy reading…

###

Author      : Song Eun Gi (@anggielestari)
Cast          : All member EXO
Genre       : GAJE, Friendship
Rating       : Semua umur sampe lansia

###

Annyeong readers! Author persembahkan nih FF gaje mampus. Dijamin pengen muntah bacanya.
  Kalo yang udah terlanjur baca, yaudah author gak bisa ngelarang, cuma bisa bilang gomawo  Mian kalo banyak typo, dan bahasanya campur formal dan informal. Kekeke ^^

###

PS : Efek samping bukan tanggung jawab author!
Di sebuah dorm yang tampak kacau terdapat 12 namja tampan, EXO, yang sedang menikmati sarapan pagi mereka. Hari ini mereka libur dari jadwal apapun.
“Hyung.. apa kau tidak bisa membuat sarapan lain selain nasi goreng?” ujar Kai bertanya pada sang chef mereka, D.O.
“Yak! Kalau kau tidak suka, masak saja sana sendiri!” jawab D.O ketus pada dongsaengnya layaknya seorang Eomma. Sepertinya hari ini D.O sedang mengalami sedikit gangguan (?)
Mendengar jawaban D.O yang lebih terdengar sebuah ancaman, Kai memilih menutup mulutnya rapat-rapat. Namun tak tahan untuk memanyunkan bibirnya.

###

Setelah sarapan, Baekhyun dan Chanyeol bermain X-box. Sepertinya mereka sedang akur hari ini.
“Yak! Baekhyunnie, matilah kaaaauuu!” teriak Chanyeol semangat disela-sela permainannya. 
“MWO?! Kau menyumpahiku segera mati? Huh?!!” balas Baekhyun sambil membanting stick. Kemudian tangannya berniat mencekik leher Chanyeol. “Kaulah yang akan matiiii!!!” lanjut Baekhyun. (Gak berani bayangin )
“Yak! Yak! Yak! Aku hanya bercanda!” ujar Chanyeol bangkit dari duduknya kemudian lari ketakutan. Baekhyun mengejarnya dengan amarah meluap-luap.
Sepertinya dugaan author kalo BaekYeol akur hari ini SALAH BESAR!

###

Sehun yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv sangat terganggu melihat kegaduhan yang ditimbulkan BaekYeol. Dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat pemandangan tersebut.
“Kau tidak kemana-mana?” tanya seseorang sembari duduk menghampiri Sehun, Luhan.
“Eh, hyung.. sepertinya aku akan di dorm saja hari ini. Memangnya hyung mau kemana? Hyung mau kencan ya? Memangnya hyung punya yeojacingu? Siapa? Aishh.. andwe!” jawab Sehun mendramatisir sambil menutup telinganya (kayak orang ketakutan) kepada hyung tersayangnya itu.
Mendengar perkataan dongsaeng tersayangnya itu, Luhan tertawa geli. Kemudian melayangkan sebuah jitakan pada dongsaeng manjanya itu.
“Aigoo.. kau cemburu??” tanya Luhan meledek. Sehun mengangguk mantap sambil menunjukkan aegyonya, membuat Luhan gemas untuk mengacak rambutnya. “Bagaimana kau bisa mendapat yeojacingu kalau masih saja seperti ini Sehun-ah..” lanjut Luhan sambil berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka memang couple yang so sweet. (author senyum-senyum sendiri nih bayanginnya)
“Hyung kita ke kedai bubble tea yuk?” ajak Sehun. Luhan mengangguk mantap mengiyakan. Dan merekapun pergi ke kedai bubble tea tempat yang biasa mereka kunjungi kalau sedang bosan.

###

Suho dan Lay berjalan beriringan sehabis ke minimarket membeli beberapa cemilan untuk di dorm. Saat dijalan, mereka melihat Sehun dan Luhan memasuki kedai bubble tea, seperti biasanya. Lalu Suho dan Lay berniat ikut bergabung dengan Hunhan.
“Kalian?” tanya Sehun pada kedua hyungnya yang tiba-tiba saja datang tanpa diundang (?) *kayak jelangkung*
Tanpa basa-basi Suho dan Lay pun duduk satu meja dengan mereka.
“Yak hyung… kalian mengganggu acara kencanku dengan Luhan hyung saja!” tukas Sehun sambil memanyunkan bibirnya. Luhan hanya tertawa melihat dongsaengnya.
“Aigoo.. kau ini pelit sekali Sehun-ah. Apa aku ini bukan hyungmu?” ujar Suho kesal bercampur sedih, dan tak kuasa menahan tangis dan amarah yang bergejolak di dada. (selain kesal dan sedih, itu LEBAY)
“Luhan hyung, apa kami mengganggu?” tanya Lay pada Luhan.
“Aniyo.. tentu saja tidak.” jawab Luhan tersenyum. Suho dan Lay langsung memeletkan lidahnya pada Sehun, diiringi bibir manyun Sehun.

###

Hingga siang dorm masih saja kacau. D.O dan Kai masih saja mengacuhkan satu sama lain. Baekhyun dan Chanyeol masih berkejar-kejaran, saling bunuh-bunuhan (apa gak capek ya? Oke yg ini fix LEBAY), Kris dan Tao sedang menelpon orang tua mereka di China. Sedangkan Chen dan Xiumin sedang gelisah (?) menunggu Suho dan Lay pulang. Ya, ternyata Chen dan Xiumin menitip cemilan pada Suho dan Lay. Yang ditunggu malah asyik-asyikan menikmati bubble tea bersama HunHan.

###

Hari sudah beranjak agak sore, Sehun Luhan Suho dan Lay berniat kembali ke dorm setelah tiba-tiba saja Suho teringat akan pesanan Chen dan Xiumin. Luhan yang membayar semua bubble tea mereka, padahal Sehun yang mengajaknya. Dasar Sehunnie. (ppuing ppuing) #plak #gaje
Saat keluar dari kedai, Sehun menabrak seorang yeoja, membuat yeoja itu sedikit terhuyung. Dengan cepat Sehun menangkap tangan yeoja itu sebelum terjatuh. Mata mereka saling menatap, tanpa disadari Sehun terpesona akan kecantikan dan kepolosan wajah yeoja itu. Yeoja itu Nampak kaget saat menyadari mereka adalah member EXO.
“Cheosonghamnida..” ucap Sehun agak membungkuk. Yeoja itu terlihat gugup sambil membungkuk membalas Sehun.
“Ye.. cheonma..” jawab yeoja itu lembut.
Kemudian Sehun berlalu berjalan menyusul hyungdeulnya. Luhan yang melihat kejadian tadi segera bertanya pada Sehun.
“Apa yang terjadi? Gwaenchana?” tanya Luhan khawatir.
“Ne hyung.. gwaenchana.” jawab Sehun tersenyum. Sedetik kemudian pikirannya kembali diliputi wajah polos yeoja tadi.

###

“Yak! Kalian darimana saja?! Tidak membawa ponsel pula! Sudah tiga jam aku menunggu kalian!” cerocos Chen saat Suho dan Lay kembali ke dorm.
“Mianhae..” jawab Suho dan Lay bersamaan.
Baekhyun dan Chanyeol segera menghampiri mereka. “Waah, ada makanan..” ujar Chanyeol berbina-binar saat melihat snack sekantong plastik. Disusul Baekhyun yang juga sudah mulai menggerayangi (?) isi kantong plastik tersebut.
“Yak! Kalian! Makanan itu punyaku!” teriak Chen dan Xiumin saat makanan mereka dibawa kabur Baekhyun dan Chanyeol. Dengan cepat Baekhyun dan Chanyeol masuk ke kamar BaekYeol untuk menghabiskan makanan yang baru saja ia rampas. Chen dan Xiumin mengejar mereka, namun naas, pintu kamar BaekYeol sudah tertutup dan dikunci dari dalam. Akhirnya Chen dan Xiumin tidak mendapatkan apapun dari pesanannya. *poor ChenMin *

###

Kris menghampiri Luhan yang sedang sendirian menonton bola. Sehun dikamarnya entah sedang apa. Tao dan Kai sekarang mengambil alih X-box. Mereka selalu bermain seru, tidak seperti Baekhyun dan Chanyeol.
D.O keluar dari kamarnya berjalan menghampiri Luhan dan Kris yang sedang menonton tv, sepertinya moodnya sudah membaik. (abis dapet wangsit)
“Hyung, makan malam ini kita pesan saja ya.” kata D.O ditujukan pada Luhan ataupun Kris. Luhan mengangguk, Kris langsung mengeluarkan ponselnya.
“Arasseo, aku yang akan memesan.” jawab Kris sambil menekan contact sebuah restoran langganan mereka. Kali ini Kris berniat mentraktir. (aww kris baik banget) *cium Kris* *lope lope diudara*
Satu jam kemudian makanan mereka datang, dan mereka makan malam dengan lahap. (iyalah gratis)

###

Setelah makan malam, Sehun kembali masuk ke kamar. Luhan melihat tingkah laku Sehun yang sedikit tidak seperti biasanya. Tak lama kemudian ia menyusul Sehun.
Sehun terkejut saat Luhan masuk ke kamar. Kedatangan Luhan memecah lamunan Sehun. Ternyata dia masih memikirkan yeoja yang tadi ia tabrak di kedai bubble tea. (yaelah masih aja hun)
“Eo, hyung..” jawab Sehun kikuk seperti sedang tertangkap basah.
“Waeniriya?” tanya Luhan khawatir. “Apa kau tidak enak badan?” sambungnya lagi. Dia memang selalu mengkhawatirkan dongseng kesayangannya itu.
“Ye? Ah, aniyo hyung. Nan gwaenchana.” jawab Sehun.
Luhan menghampiri Sehun yang duduk di kasur, dan duduk disampingnya.
“Marhebwa.. aku tahu ada sesuatu yang sedang kau pikirkan. Ceritalah.” ucap Luhan lembut. Dia memang selalu tahu saat Sehun sedang ada masalah atau apapun. Dia yang paling mengerti Sehun.
Sehun menatap Luhan ragu. Tidak mungkin menceritakan kalau aku sedang memikirkan seorang yeoja pada Luhan, batinnya.
“Kau tidak mau cerita?” tanya Luhan lembut, terlihat sedikit kecewa.
“Eh.. aniyo hyung, bukan seperti itu. Aku.. sepertinya aku sedang jatuh cinta, hyung.” Akhirnya Sehun memberanikan diri mengatakannya pada Luhan. Luhan terdengar kaget. Pertama kalinya ia mendengar kalau Sehun jatuh cinta pada seorang yeoja. Biasanya hanya Luhan yang mengisi pikiran Sehun. (ceileh Luhan cemburu) *oke abaikan ya, itu hanya pemikiran author*
“Geuraeyo? Wah Sehunnie, kau sudah dewasa.” ucap Luhan lembut sambil tersenyum mengacak rambut Sehun. Begitupun Sehun, dia malah tertawa saat Luhan meledeknya.
BRAKK! (bunyi pintu kebuka, agak lebay sih  ceritanya kayak agak di dobrak gitu). Kemudian sosok Baekhyun dan Chanyeol muncul. (JENG JENG JENG! Mereka nguping!)
Sehun dan Luhan terlonjak kaget. Sejurus kemudian mengusap dada mereka pelan.
“Kalian membuat kaget saja!” bentak Luhan pada BaekYeol.
“Jadi.. Sehunnie sedang jatuh cinta?” ledek Chanyeol menyeringai, Baekhyun ikut menyeringai. Kemudian mereka melakukan adegan seperti di film Rosalinda. Baekhyun sebagai Rosalinda, dan Chanyeol sebagai Fernando Jose. (gak mungkin BaekYeol kayak gitu, itu gak mungkin!) *author frustasi*
“YAAA! SEHUNNIE SEDANG JATUH CINTAAAAA!!!” teriak Baekhyun membuat seisi dorm bergema. *dasar ember bocor*
Sehun melotot dan melempar apapun yang bisa diraihnya pada duo macan – BaekYeol – tersebut.
Sepersekian detik kemudian semua member sudah berkumpul di kamar HunHan. Ya, akibat teriakan baekhyun barusan.
“Mwo? Jeongmal?? Sehunnie, kau jatuh cinta? Pada siapa? Apa salah satu diantara kami?” tanya Tao polos, secara bertubi-tubi. (Aiisshh Tao ini tampang doang sangar, padahal… -___-)
Dengan secepat kilat jitakan Kris mendarat mulus di kepala Tao. Tao meringis kesakitan.
“Pabo!” ujar Kris, membuat Tao bersungut.
Mereka semua memasang tampang kepo kearah HunHan. Sehun hanya bisa menunduk malu, sedangkan Luhan tidak kuasa menahan tawa karena tingkah dongsaengdeulnya.
Akhirnya Sehun tak punya pilihan lain selain menceritakan kisahnya (?) pada hyungdeulnya. Mulai dari saat Sehun bertemu yeoja itu sampai ia memikirkan yeoja itu hingga sekarang. Semua member manggut-manggut mengerti akan cerita magnae mereka. Mereka ikut bahagia.

###

Keesokan harinya Sehun kembali ke kedai bubble tea hanya untuk melihat yeoja kemarin. Sebenarnya dia tidak tahu apa yeoja itu akan datang lagi atau tidak, tapi entah mengapa feeling nya begitu kuat.
Benar saja, yeoja yang kemarin itu datang lagi. Kali ini dengan seorang namja.
Omo.. siapa namja itu? batin Sehun.
Yeoja itu duduk tidak jauh dari tempat Sehun duduk. Sehun terus memandangi gerak-gerik yeoja dan namja itu. Rasa penasaran bercampur sedih berkecamuk di dalam benak Sehun. Menelpon Luhan, itu yang saat ini terlintas di pikiran Sehun.
Sepuluh menit kemudian Luhan datang menyusul Sehun. Ya, memang jarak dorm ke kedai bubble tea cukup dekat.
“Hyung.. watsseo.” sapa Sehun saat Luhan menduduki bangku di depannya.
“Otthe?” tanya Luhan. Tentu saja yang ia maksud soal yeoja itu.
Sehun mengarahkan kepalanya kearah yeoja itu, Luhan mengikuti gerakan kepala Sehun. Sama seperti Sehun, Luhan terkejut.
“Siapa namja itu?” Luhan penasaran. Sehun menunduk sambil menggelengkan kepalanya pelan.
Tak lama kemudian namja yang bersama yeoja itu beranjak dari tempat duduknya. Omo.. namja itu berjalan mendekati meja dimana Sehun dan Luhan duduk.
“Chogiyo, kenapa daritadi ku lihat anda berdua memperhatikan yeoja yang sedang bersamaku?” tanya namja itu.
DEG! Ketahuan!
Sehun dan Luhan agak terlonjak mendengarnya. Bagaimana orang ini bisa begitu memperhatikan?
“Geurae? Mungkin hanya perasaan anda saja.” jawab Luhan formal. Sehun tidak menjawab.
“Cih. Memangnya kalian pikir aku bodoh. Tidak ada orang lain lagi di kedai ini selain kalian dan aku dengan yeoja itu.” jawab namja itu yang sukses membuat Sehun dan Luhan saling menatap kaget.
“Siapa diantara kalian yang menyukai yeoja itu?” tanya namja itu lagi. MWO? Apa aku ketangkap basah? Aissh memalukan. Kalau seperti ini aku bisa dianggap menggoda yeoja orang lain.
“Eh?” kaget Luhan, sejurus kemudian menunjuk Sehun. Sehun kaget bukan main, menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
Namja itu tertawa, membuat Sehun dan Luhan semakin bingung.
“Kau orang yang menabraknya kemarin?” tanya namja itu lagi. Kenapa dia bisa tahu?
“Eo? Mian..” jawab Sehun kikuk.
“Sudah kuduga..” ujar namja itu sambil tersenyum. Apa maksudnya?
“Maaf tapi apa maksud anda berkata seperti itu?” tanya Luhan lagi. Sepertinya hari ini Luhan pindah profesi menjadi juru bicara Sehun.
“Dia.. noonaku.” jawab namja itu datar, diiringi senyuman. Sehun dan Luhan semakin kaget. Apa? Namja ini dongsaengnya? Kenapa tidak mirip sama sekali? batin Sehun.
“Kau tidak mau menghampirinya? Dari kemarin dia selalu menceritakan tentang namja yang menabraknya, itu kau, kan?” tanya namja itu lagi pada Sehun. Sehun mengangguk. Kali ini Sehun menatap Luhan seperti meminta pendapat. Luhan mengangguk sambil tersenyum. Lalu Sehun berdiri bergegas menghampiri yeoja itu. Namja – dongsaeng yeoja itu – kini malah duduk di tempat yang tadi diduduki Sehun, tepat berhadapan dengan Luhan.
“Annyeonghaseyo..” ucap Sehun lembut, yeoja itu tersenyum. Sebenarnya yeoja itu kaget kenapa Sehun bisa menghampirinya. Tapi tidak ada alasan lain, pasti dongsaengnya sudah berkata yang macam-macam.
“Ne.. annyeonghaseyo.” sambut yeoja itu lembut. Sehun langsung menduduki bangku di depan yeoja itu, tempat namja – dongsaeng yeoja – itu duduk.
Setelah mengobrol-ngobrol ternyata Sehun sudah meminta nomor ponsel yeoja itu. Sehun senang bukan main. (Aish uri Sehun sudah besar rupanya ^.^)
Hari sudah sore, yeoja itu hendak pulang mengajak dongsaengnya. Luhan menunggu Sehun yang sedang mengantar yeoja itu keluar kedai bubble tea, sambil cemberut.
“Hyung.. kajja kita pulang.” ajak Sehun. Sangat terlihat aura bahagianya. Luhan masih cemberut menatap Sehun.
“Lain kali jangan ajak aku untuk menemui yeoja itu! Arasseo?!” tukas Luhan sambil berlalu meninggalkan Sehun. Aigoo Luhan-ah kau kenapa? Cemburukah? batin Sehun.
Sehun sedikit mempercepat langkahnya menyusul Luhan yang sudah didepannya.
“Hyung.. tunggu aku..” akhirnya Sehun bisa mensejajarkan langkahnya dengan Luhan.
“Hyung, waeirae?” tanya Sehun lagi. Luhan masih cemberut. (Aigoo Luhan ngambek >.<)
Luhan menghentikan langkahnya. Menatap Sehun tajam.
“Kau.. cemburu hyung?” Sehun malah bertanya lagi. Dengan segera Luhan menjitak kepala Sehun.
“Yak hyung! Appo..” Sehun meringis sambil mengusap kepalanya.
Lain kali jangan ajak aku untuk bertemu yeoja itu!” Luhan kembali membentak.
“Keunde waeeee??” tanya Sehun menunjukkan aegyo nya. Dia penasaran kenapa Luhan tiba-tiba tidak mau diajak lagi bertemu yeoja itu. Kalau dia tidak cemburu pada yeoja itu, apa dia cemburu padaku?
Apa Luhan menyukai yeoja itu? batin Sehun.
“YAK! DONGSAENG YEOJA ITU BISEKSUAL! KAU TAHU?!!” bentak Luhan kesal.
BHAHAHAAHAHAHAHAHAHAH.. (Sehun ngakak)
“Hyung.. ku kira kau cemburu.” ujar Sehun nyengir tak berdosa. Luhan beranjak meninggalkan Sehun. Lagi-lagi Sehun berlari menyusul Luhan.
“Hyung.. Dia itu bukan dongsaeng Min Ji.” kata Sehun menjelaskan. Jadi nama yeoja itu Min Ji. Luhan bingung.
“Ya, dia tetangganya. Bukan dongsaeng kandungnya. Kau jangan marah padanya. Eoh?” jelas Sehun lagi diiringi puppy eyes aegyo nya.
Luhan sedikit tenang mendengar penjelasan Sehun.
“Keunde hyung.. Sebenarnya apa yang dilakukan namja tadi sampai-sampai hyung kesal sekali?” tanya Sehun penasaran.
“Kau tahu? Dia memegang tanganku, dia juga mengedipkan matanya padaku, dan.. berani-beraninya dia mengajakku kencan!” jelas Luhan kembali kesal.
HAHAHAHAHAAHHAAHAHHAHAHAHAAH (Sehun ngakak lagi)
“Lalu hyung menerima ajakannya tidak?” ledek Sehun pada hyung tersayangnya.
Sadar kalau Sehun meledeknya, Luhan kembali menatap tajam Sehun. Saat ingin melayangkan jitakannya lagi, Sehun berlari sekencang-kencangnya menuju dorm yang sudah tidak jauh lagi, masih sambil tertawa.
“YAK! JANGAN LARI KAU! OH SEHUUUUUUUN!!! KAJIMAAAA!!!” teriak Luhan sambil berlari sekencang-kencangnya agar bisa menangkap Sehun.

THE END

Sumpah ini FF terancur yang pernah ada, menurut author. Mohon maaf kalo banyak ketidak-nyambungan *membungkuk 90 derajat*


1 komentar: