Rabu, 05 Juni 2013

WAITING ROOM ROMANCE


Author              : Annisa Pamungkas
Main Cast          : Nichkhun dan All member 2PM
Original cast     : Hyun Rae, Hyo Min
Support cast     :
·        all member F(x)
·        Jo Kwon [2AM]
·        Doojoon dan all member B2ST
·        Onew [SHINee]
Genre               : romance
Length              : one shoot

@@@
       
        “Mana Nichkhun?” desak menejer pada member 2PM yang sudah siap di ruang tunggu.
Belum sempat ada yang menjawab, pintu ruang tunggu kembali terbuka. Kali ini memunculkan sosok Nichkhun dari baliknya. Pemuda itu tampak kusut dan penampilannya cukup berantakan.
“Hyung!” seru Junho, Chansung dan Taeckyeon hampir bersamaan.
        “Kau kenapa?” tegur Junsu simpatik.
        Nichkhun tak menjawab, ia hanya sedikit mendorong tubuh besar Taeckyeon agar menyingkir karena menghalangi jalannya. Lalu Nichkhun mengambil satu kursi untuk siap di make-up.
        “Kenapa wajahmu kusut sekali?” Wooyoung ikut bersuara, namun ia tetap duduk sambil menatap kaca dan membenarkan bentuk tatanan rambutnya. Wooyoung juga di bantu salah seorang gadis penata rias.
        Sang menejer mendekati gadis yang tadi membantu Wooyoung. Ia membisikkan sesuatu dan gadis itu hanya mengangguk.
        “Terima kasih noona,” seru Wooyoung sebelum gadis tadi meninggalkannya menuju tempat Nichkhun berada.
        “Chansung! Kembalikan!” terit Junho yang sedikit membuat keributan. Ia menindih tubuh besar Chansung dan merebut sesuatu dari tangan maknae tersebut.
        “Wooyoung hyung, tangkap!” teriak Chansung yang langsung melempar ponsel ke arah Wooyoung.
        “Mereka benar-benar buat rusuh!” kesal Taeckyeon saat tiga member termuda di 2PM tersebut sudah berlarian ke luar ruangan. “Setelah ini Chansung pasti merengek karena bajunya kusut.”
        “Noona!” jerit Chansung yang sudah muncul di ambang pintu. Benar dugaan Taeckyeon. Sang maknae langsung menghampiri seorang wanita untuk membantunya membenarkan kostum manggungnya.
        Sementara gadis yang kini berdiri di samping Nichkhun, merasakan ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan masuk. Ia tersenyum setelah membaca isi pesan tersebut. fighting chagi…

@@@

Nichkhun PoV
        Selama di make-up, aku terus saja memejamkan mata. Tak ingin ada yang curiga bahwa aku tengah bermasalah dengan kekasihku, Victoria. Memang banyak yang tidak tahu bahwa aku menjalin kasih dengannya. Tapi ternyata dia justru bermain api di belakangku. Bahkan dengan salah seorang member idol grup pria yang satu menejemen dengan 2PM.
        Aku tersentak saat merasakan tubuhku seperti di tindih sesuatu. Saat membuka mata, ternyata satu set kostumku kini telah mendarat mulus dalam pelukanku. Saat aku menoleh, di sana hanya ada Taeckyeon.
        “Cepat ganti pakaian!” perintahnya, dan aku langsung berdiri.
        Aku sempat melirik sekilas wajahku melalui cermin. Ada yang aneh. Saat aku berbalik kembali, ternyata tidak ada orang lain lagi selain Taeckyeon dan Wooyoung yang baru muncul dari balik tirai. Ternyata yang ku lihat adalah wajahku sendiri. Tapi, kenapa terlihat sangat baik tidak seperti biasanya. Biasanya aku yang paling ribet untuk urusan make-up.
        “Hyung! Cepat!” teriak Junho yang hanya menyembulkan kepalanya dari balik pintu.
        “Iya iya…” kataku cepat-cepat dan langsung menuju ruang ganti.

@@@

        Senyuman selalu tersungging di bibirku bahkan sampai aku menyelesaikan penampilanku bersama 2PM. Tiba-tiba ku rasakan seseorang merangkul pundakku. Ternyata Wooyoung.
        “Hyung, kau keren sekali hari ini,” pujinya. “Ku pikir kau sedang bermasalah dengan Victoria noona, tapi ternyata tidak.”
        Sebenarnya memang iya. Tapi setelah itu sepertinya Wooyoung sudah melupakannya. Saat aku kembali ke ruang ganti, seseorang yang langsung ingin ku temui adalah Hyo Min noona. Dia yang bertanggung jawab untuk urusan make-up dan kostum 2PM.
        “Noona, terima kasih. Ternyata kau belajar dari pengalaman.”
        Hyo Min menatapku bingung. “Apa pekerjaan anak baru itu tidak sesuai dengan keinginnanmu?”
        Kali ini aku yang dibuat bingung. “Anak baru? Tapi, bukankah yang tadi meriasku adalah noona?”
        “Sampai bertemu besok noona!”
        Aku berbalik dan mendapati seseorang menutup pintu dari luar. Mungkin baru saja ada yang pergi. Tapi siapa?
        “Siapa?” tegurku pada siapa saja yang ada di sana.
        Ternyata Chansung yang menjawab. “Dia make-up kita yang baru. Masa kau lupa? Kau tadi di make-up olehnya.”

@@@

        “Nichkhun!”
        Aku membatalkan niat membuka pintu mobil karena ada seseorang yang menyebut namaku. Tapi aku tak berniat menoleh ke belakang karena aku tahu siapa dia. Wanita yang seminggu ini mati-matian aku hindari.
        “Ini tak seperti yang kau bayangkan. Jo Kwon oppa hanya…”
        Aku menghentakkan tanganku dengan kasar. Bahkan kini dia berani memanggil Jo Kwon hyung dengan sebutan ‘oppa’. Tanpa ingin berkata apapun, aku segera masuk ke dalam mobil dan membiarkan Victoria sendiri di sana.
        Aku memang cukup terburu-buru siang ini karena aku harus segera menuju ke lokasi sebuah acara karena 2PM akan tampil di sana. Sesampainya di sana, aku langsung bergegas menuju ruang tunggu untuk bersiap-siap.
        “Maaf!” aku tersentak karena nyaris saja menabrak tubuh seorang gadis karena kami membuka pintu bersamaan.
        “Tidak apa-apa,” katanya lembut lalu mengurungkan niat untuk keluar lalu kembali ke dalam.
        Apa itu gadis yang Hyo Min noona maksud? “Tunggu!” kataku tanpa sadar dan tak ku sangka gadis itu segera menoleh. “Bisa kau yang mengurusku?”
        “Hyung, dia belum selesai mengurusku!” protes Chansung sebelum gadis itu merespon ucapanku.
        Dasar, maknae tak sopan! Lalu aku beralih ke meja rias. Ku lihat Hyo Min noona mendekat lalu meletakkan peralatan make-up ke atas meja di depanku.
        Akh! Selalu seperti ini. Apa yang dilakukan Hyo Min noona selalu tak sesuai dengan seleraku. “Noona, panggilkan anak baru itu saja!” perintahku yang langsung dilakukan Hyo Min noona.
        “Hyun Rae, tolong bantu Nichkhun, kalian jangan pacaran terus.”
        Aku menegang seketika ketika Hyo Min noona menegur gadis itu karena ‘berpacaran’. Tapi dengan siapa? Tidak mungkin menejer hyung. Tapi wajah yang ku temui dari dalam kaca hanya Wooyoung.

@@@

Hyun Rae PoV
        Aku bangkit karena Hyo Min eonnie menyuruhku membantu Nichkhun. Dan pemuda itu selalu saja memejamkan matanya. Sejujurnya, hanya dia yang belum pernah ku sapa seperti member 2PM yang lain. Entahlah, mungkin karena di hari pertamaku bekerja di sini, suasana hatinya sedang buruk.
        Sebelum memulai pekerjaan, aku merasa ada seseorang yang memasukkan sesuatu ke dalam saku sweaterku. Saat ku periksa, ternyata selembar kertas kecil yang isinya kata-kata penyemangat untukku. “Fighting chagi!”
        Aku jadi senyum-senyum sendiri membacanya. Tapi sedetik kemudian, aku segera memasukkan kembali kertas itu ke dalam saku sweater karena sepertinya Nichkhun menyadari aku belum melakukan apapun.

@@@

Nichkhun PoV
      Kenapa lama sekali? Saat aku membuka mata untuk melihat apa yang ia kerjakan, gadis itu sedikit tersentak seperti kepergok olehku. Lalu ku lihat ia memasukan sesuatu ke dalam saku sweaternya. Apa sebenarnya yang ia sembunyikan?
        Waktu berlalu, entah berapa lama. Karena sekarang aku baru selesai perform dengan 2PM. Gadis itu selalu mengembalikan mood ku menjadi lebih baik.
        Aku menjadi orang terakhir yang kembali ke ruang tunggu karena tadi aku sempat bertemu Doojoon member BEAST dan kami sempat berbincang sebentar. Saat membuka pintu, aku terkejut karena hal pertama yang ku lihat adalah Taeckyeon menggandengan tangan Hyun Rae. Aku sedikit bingung dengan apa yang terjadi. Tanpa aku sadari, pintu terbuka semakin lebar.
        “Kenapa tidak masuk, hyung?” tegur Junho.
        Mataku langsung menyapu ruangan. Tidak ada Wooyoung di sana. Hanya ada Chansung yang sudah tertidur di sofa. Lalu Junho tadi keluar saat aku masuk. Saat berbalik, Taeckyeon sudah tidak di sana dan gadis itu sendirian merapihkan peralatan make-up kami.

@@@

        “Aku duluan, hyung.”
        Tanganku terangkat untuk membalas lambaian tangan Chansung yang kini sudah melesat jauh dengan mobilnya.
        “Oppa ku sakit, aku mau langsung pulang. Tadi aku juga sudah meminta ijin menejer. Maaf tidak bisa menemanimu dulu.”
        Aku menutup kembali pintu mobilku karena samar-samar aku mendengar suara seseorang. Saat sedikit menggeser badan, aku melihat Hyun Rae tak jauh dari tempat mobilku berada. Gadis itu tengah berbicara melalui ponselnya.
        “Tidak usah, aku sudah di depan. Tapi, oppa… tunggu… hallo…”
        Kakiku melangkah ke arah Hyun Rae tanpa seijinku. Namun baru beberapa langkah, aku memaksa kakiku untuk berhenti karena ku lihat Wooyoung lebih dulu mendekatinya.
        “Ini sudah jadi tanggung jawabku.”
        Tanggung jawab? Kenapa Wooyoung…? Aku hanya menatap kepergian Wooyoung dan Hyun Rae. Wooyoung juga terkesan sedikit memaksa sambil merengkuh tangan Hyun Rae.
        Aku segera kembali menuju mobilku. Saat baru membuka pintu, aku tidak langsung masuk.
        “Whoah… F(x)…”
        F(x)? aku menoleh. Memang ada sedikit keramaian di sana. Tapi aku tidak terlalu menangkap jelas suasananya.
        “Hallo BEAST oppa…” itu suara member F(x) yang menyapa member beast. Tapi, tidak ada suara Victoria di sana.
        “Mana Victoria noona?” kali ini Yoseob yang bertanya keberadaan Victoria. Itu artinya, gadis itu tidak ada di sana.
        “Eonnie sedang sakit, dia tidak bisa ikut kami hari ini.”
        Suara Krystal tadi membuatku membeku. Victoria sakit? Apa karena dia kepikiran dengan hubungan kami akhir-akhir ini?

@@@

        Dua hari 2PM mendapatkan libur karena kami memang tidak memiliki jadwal manggung. Dan selama itu pula aku hanya berdiam diri di apartmen yang ku tempati sendiri. Karena kesibukan member 2PM yang berbeda-beda, kami memutuskan untuk tidak menempati dorm. Jika ingin berkumpul, kami akan memilih satu apartmen sebagai tempat pertemuan.
        Ada sebuah pesan masuk ke dalam ponselku. Dari Onew. Dia bilang Victoria di rawat di rumah sakit. Aku memang meminta bantuan leader SHINee itu untuk mengabarkan apapun tentang Victoria padaku. Karena kebetulan mereka berada dalam satu naungan menejemen yang sama. Dan kini aku sedikit merasa bersalah padanya. Apa aku sudah kelewatan? Tapi di sisi lain, aku juga kecewa padanya.
        Sebaiknya aku bergerak untuk memastikan sendiri keadaannya. Sebelum mengunjungi Victoria, aku mampir sebentar ke sebuah supermarket untuk membeli sesuatu buat Victoria. Mungkin aku akan membawakannya buah.
        Ketika berbelanja, aku sempat melirik pantulan wajahku pada sebuah kaca. Ada sedikit linkaran hitam di sekitar mataku. Jika seperti ini aku ingin bertemu Hyun Rae. Hanya dia yang bisa mengembalikan keceriaan di wajahku. Atau dengan kata lain, menyembunyikan kenyataan sebenarnya yang mengganggu wajahku.
        Aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat. Astaga! Apa yang ku pikirkan? Kenapa justru Hyun Rae yang terlintas di pikiranku? Padalah tujuan aku ke sini untuk membelikan sesuatu buat Victoria. Lagi pula Hyun Rae adalah kekasihnya, … hmm, entahlah antara Taeckyeon dan Wooyoung.
        Aku sudah menemukan apa yang aku cari. Dan sekarang aku hanya tinggal menuju kasir untuk membayarnya. Ketika berbelok, aku melihat seorang pemuda tinggi dan tubuhnya kekar, mirip sekali dengan Taeckyeon dan sedang memilih buah-buahan. Tunggu, bukan mirip. Tapi itu memang benar Taeckyeon karena aku sedikit melihat bagian samping wajahnya. Dia bersama seorang gadis. Dan itu Hyun Rae?
        Sebenarnya siapa kekasih Hyun Rae sebenarnya? Taeckyeon atau Wooyoung? Tapi kenapa dia juga membuat perasaanku semakin kacau seperti ini? Apa dia punya sebuah niat jahat pada member 2PM? Bahkan Junho dan Chansungpun tampak akrab juga dengannya.

@@@

        Setelah menghindari pertemuan dengan Taeckhyeon dan Hyun Rae tadi, kini aku sudah berada di rumah sakit tempat Victoria di rawat. Di dalam kamar, Victoria hanya bersama menejernya. Namun ketika melihat kedatanganku, menejer noona langsung keluar dan memberikan sedikit privasi pada kami.
        Aku meletakkan keranjang buah di atas meja kecil di samping tempat tidur. “Bagaimana keadaanmu?”
        “Oppa,” ku lihat Victoria menatap nanar padaku, dia bahkan sudah hampir menangis.
        Aku memaksakan diri untuk tersenyum. “Semoga cepat sembuh,” kataku lalu cepat-cepat ke luar meninggalkan Victoria sendiri. Aku tak ingin berlama-lama di sana karena perasaanku sudah sangat kacau sekarang. Yang terpenting sekarang, aku sudah mengetahui kondisinya secara langsung.
        Saat hendak meninggalkan ruangan tempat Victoria di rawat, langkahku terhenti karena menejer F(x) tampak tengah berbincang dengan seseorang yang akhir-akhir ini membuat hubunganku dengan Victoria sedikit bermasalah. Siapa lagi kalau buka Jo Kwon?
        “Nichkhun tunggu!”
        Aku sama sekali tak mempedulikan Jo Kwon yang mengejarku hingga lapangan parkir. “Maaf, aku buru-buru,” hanya itu yang ku katakan sebelum masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Jo Kwon di sana.
        Setelah itu, aku langsung melesat menuju apartmenku. Aku baru sadar saat masuk kamar, ternyata ponselku tertinggal di sana. Saat aku memeriksanya, banyak panggilan tak terjawab dari semua member 2PM, namun hanya Junsu yang tidak melakukannya. Sontak saja pikiranku melayang kemana-mana.
        Ada beberapa pesan masuk juga. Diantaranya dari Taeckyeon juga Junho. Dan yang membuat kakiku lemas seketika adalah isi pesan tersebut. mereka sama-sama menanyakan keberadaanku serta memberitahukan bahwa Junsu masuk rumah sakit. Sialnya, itu rumah sakit tempat Victoria di rawat.
        Aku segera menyambar kunci mobil ku lagi untuk segera kembali ke rumah sakit tersebut. Aku tak peduli meski ini sudah lewat tengah malam. Rasa bersalahku pada Junsu lebih besar. Saat sampai, Junsu hanya sendiri di dalam kamar, dan ia juga sudah tertidur pulas.

@@@

Author PoV
      Perlahan Junsu membuka matanya sambil beradaptasi dengan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Kondisinya sudah lebih baik. Mungkin kemarin ia terlalu lelah karena jadwal yang sangat padat.
        “Nichkhun?” serunya kaget saat matanya menangkap sosok Nichkhun yang tertidur di sofa.
        Tak lama, Nichkhun tampak menggeliat lalu akhirnya menyadari bahwa Junsu sudah bangun. Buru-buru Nichkhun mendekati Junsu membuat pasien itu sedikit memundurkan kepalanya.
        “Kau baik-baik saja? Maaf aku baru datang. Semalam aku ke luar dan tidak membawa ponsel,” jelas Nichkhun. Tentu saja ada nada bersalah saat mengucapkannya.
        “Kapan kau datang?” Junsu justru balik bertanya.

@@@

        “Maaf, aku tidak tahu jika kau dan Victoria…” ucapan Junsu terputus begitu saja.
        “Sudahlah. Memang aku yang tidak menceritakan ini pada kalian.” Nichkhun bangkit dari kursi di samping tempat tidur Junsu. Ia melangkah ke arah jendela.
        “Apa kau tidak tau kalau Jo Kwon dan Luna…”
        Nichkhun buru-buru membalikkan badan sebelum Junsu menyelesaikan ucapannya. “Luna? Bukan dia, tapi Victoria.”
        “Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Apa kau telah memiliki perasaan pada gadis lain?”
        Seperti ada jutaan paku menghantam jantung Nichkhun. Ia cukup syok mendengar pertanyaan Junsu yang langsung tepat sasaran. “Aku tidak akan melakukan itu jika Victoria tidak lebih dulu melakukannya!” ujar Nichkhun sedikit emosi. Dan itu sama saja ia membenarkan pertanyaan Junsu tadi.
        “Jadi benar? Siapa gadis itu?” Junsu berusaha menempatkan diri agar Nichkhun bisa lebih santai untuk bercerita.
        Nichkhun kembali ke kursi di dekat Junsu. Ia masih bimbang dengan perasaannya yang sedang rumit saat ini. “Tak seharusnya aku memiliki perasaan seperi ini.”
        “Jangan salahkan persaanmu. Siapa gadis itu?” Junsu mengulangi pertanyaannya dengan nada lembut. “Fans? Teman lama? Atau member girl band lain?”
        Nichkhun mendongak untuk bisa menatap Junsu. “Dia sudah memiliki kekasih.”
        “Astaga!” pekik Junsu saat mendengar jawaban Nichkhun. “Kau…”
        “Dia kekasih Wooyoung,” sambar Nichkhun sebelum Junsu melanjutkan ucapannya tadi.
        Junsu menatap Nichkhun penuh minat. “Wooyoung punya kekasih? Siapa? Sejak kapan? Bagaimana bisa kau menyukai kekasih Wooyoung?” ia menyerang Nichkhun dengan beberapa pertanyaan sekaligus. Berita tentang Wooyoung akan menjadi berita yang sangat menggemparkan di keluarga besar 2PM.
        “Entahlah,” Nichkhun mengangkat bahu, ragu. “Karena aku sempat melihatnya bergandengan dengan Taeckyeon. Dan mereka juga terlihat bersama di supermarket,” lanjut Nichkhun membuat Junsu semakin membulatkan matanya dan bingung.
        “Katakan, siapa gadis itu? Kenapa Taeckyeon juga terlibat?” desak Junsu yang sudah semakin sulit menerka arah pembicaraan Nichkhun.
        “Hyun Rae, make-up artis baru di 2PM.”
        “Apa?” Junsu ingin memastikan ia tak salah dengar.
        “Saat Hyo Min noona menyuruh Hyun Rae membantuku, ia menegur Hyun Rae karena berpacaran di ruang ganti. Dan yang ku lihat saat itu hanya Wooyoung. Aku juga melihat Taeckyeon menggandeng tangannya. Dan sekarang dia telah…”
        “Oppa!”
Ucapan Nichkhun terputus karena tiba-tiba seorang gadis yang masih mengenakan piyama muncul di kamar itu dan segera melesat ke dalam pelukan Junsu. Baik Nichkhun ataupun Junsu sama-sama menoleh.
        “Kalian jahat sekali tidak memberitahuku jika kau di rawat!”
        Kini Junsu menatap gadis di hadapannya, lembut. Ia tersenyum saat melihat wajah khawatir yang ditunjukkan Hyun Rae padanya.
        “Apa yang kau lakukan?”
        Junsu ikut tersentak saat tangan Nichkhun sudah menggamit tangan Hyun Rae.
        “Ikut aku!” perintah Nichkhun dan tanpa persetujuan membawa gadis itu keluar bersamanya.
        “Nichkhun lepaskan Hyun Rae!” teriak Junsu berusaha menghentikan langkah Nichkhun. Ia memaksakan diri turun dari tempat tidur karena Hyun Rae sangat membutuhkan pertolongannya.

@@@

        “Kenapa kau melakukan ini? Apa kau pikir aku tidak tau kalau kau berpacaran dengan Wooyoung? Tapi kenapa kau juga mendekati Taeckyeon? Setelah kau membuatku terpikat, sekarang kau juga ingin mendekati Junsu?” cecar Nichkhun. “Setelah ini siapa lagi? Junho atau Chansung?”
        Hyun Rae menatap Nichkhun bingung. Ia tidak mengerti dengan semua yang dikatakan Nichkhun padanya. “Apa maksudmu?”
        “Katakan saja!” desak Nichkhun tak sabar.
        “Nichkhun!” Tiba-tiba Junsu sudah berada di sana dan menarik tangan Hyun Rae untuk mendekat padanya. “Apa maksudmu bertanya seperti itu pada kekasihku?”
        Mata Nichkhun sontak melebar sempurna. “Apa?” gumamnya tak percaya. “Tapi tidak mungkin…”
        “Yang kau dengar dari Hyo Min noona, perkataan itu tertuju padaku. Aku langsung menuju ruang ganti dan hanya Wooyoung yang tersisa. Saat kau melihat Taeckyeon menggandeng tangan Hyun Rae, saat itu Taeckyeon tengah menggodaku karena aku tidak berani menggandeng tangan kekasihku sendiri. Dan di super market itu, Taeckyeon juga bercerita kalau dia bertemu Hyun Rae di sana,” jelas Junsu panjang lebar.
        Nichkhun terbelalak mendengar semua penjelasan Junsu. Ia benar-benar salah paham selama ini.
        “Jadi kau menyukai Hyun Rae?” sambar Taeckyeon yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah Junsu dan Nichkhun. Kemudian di susul oleh Wooyoung, Junho dan si maknae Chansung. Namun Nichkhun masih bungkam dan sedikit tertunduk.
        Chansung menepuk-nepuk pundak Taeckyeon dengan penuh semangat. “Hyung, lihat itu!” seru Chansung sambil menunjuk-nunjuk tangan Junsu yang masih menggenggam erat tangan Hyun Rae.
        “Kau berhasil, hyung!” ujar Junho menambahi ucapan Chansung.
        Saat mendengar sedikit keributan, Junsu langsung tersadar dan hampir saja melepaskan tangannya. Namun Wooyoung lebih dulu menyambarnnya sebelum benar-benar terpisah.
        “Kau sudah payah melakukan itu, hyung. Jangan dilepaskan lagi,” ujar Wooyoung menggoda Junsu membuat pemuda itu menggaruk kepalanya karena salah tingkah.
        Sejak tadi hanya Nichkhun yang diam. Ia masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Setelah suasana lebih tenang, Nichkhun memberanikan diri mendekati member yang lain.
        “Maaf jika aku telah salah paham selama ini,” ujar Nichkhun merasa bersalah. Lalu ia melirik Junsu. “Terutama padamu.”
        “Segera temui Victoria,” saran Junsu yang sontak membuat Nichkhun menatapnya bingung. “Kau juga salah paham padanya. Victoria hanya membantu Jo Kwon yang ingin dekat dengan Luna.”

@@@

Nichkhun PoV
      Jadi selama ini Victoria memang tak memiliki hubungan apapun dengan Jo Kwon? Rasa bersalahku pada Victoria berlipat ganda saat ini. Dan Hyun Rae? Kurasa perasaanku padanya hanya karena dia bisa mengembalikan suasana hatiku menjadi lebih baik. Aku juga seperti mendapatkan teman baru.
        Dan kini, aku sudah berdiri tepat di depan pintu kamar tempat Victoria di rawat. Di saat yang bersamaan, pintu terbuka dan memunculkan Victoria bersama menejernya.
        “Kau mau ke mana?” tanyaku heran karena Victoria sudah tak mengenakan pakaian pasien lagi. Selain itu, menejernya juga membawa tas besar.
        “Aku ingin pulang,” jawab Victoria dengan nada bicara yang masih cukup lemah.
        Aku benar-benar menolak keinginannya untuk pulang. Jelas-jelas dia masih belum sembuh. Aku berinisiatif untuk mengambil alih Victoria. Dengan sedikit pemaksaan, aku menggendong Victoria kembali ke dalam dan menidurkannya di atas kasur.
        “Apa yang kau lakukan?” protesnya, namun aku sama sekali tak peduli. Lalu mataku tertancap pada nampan makanan yang masih utuh.
        “Kau bahkan tak menyentuh sedikitpun makananmu,” omelku yang langsung membawa makanan itu ke hadapan Victoria.
        Victoria menahan tanganku saat aku hendak menyuapinya. “Apa yang terjadi padamu?” Tanya Victoria heran.
        Aku tersenyum lembut padanya. “Maafkan aku.”
        “Untuk apa?”
        “Aku sudah tau semua tentang kau dan Jo Kwon. Kali ini aku ingin menebus kesalahanku dengan merawarmu sampai sembuh,” jelasku lembut dan ku lihat mata Victoria sudah berkaca-kaca. “Sekarang kau harus makan.
Lagi-lagi ia kembali menahan tanganku. Saat mendongak, aku melihatnya tersenyum sambil menggeleng.
        “Kau harus makan,” kataku bersikeras memaksanya untuk makan.
        “Aku sudah sembuh,” serunya tak mau kalah.
        “Kau bahkan belum meminum obatmu,” omelku lagi.
        “Obat dari dokter sudah tidak mempan untukku, karena, obatku yang sebenarnya adalah kau…” kata Victoria lembut membuatku cukup terpanah mendengarnya.
        Tanpa pikir panjang lagi, aku sudah menariknya ke dalam pelukanku.
        “Ku mohon jangan seperti itu lagi,” ku dengar Victoria memohon padaku dan aku mengangguk masih dalam posisi memeluknya.
        Tak lama kemudian, ku dengar sedikit kerusuhan di depan kamar Victoria sampai akhirnya pintu menjeblak terbuka hingga membuat Wooyoung, Junho dan Chansung terdorong sampai terjatuh ke lantai. Dan kejadian itu sukses mengalihkan perhatianku dari Victoria.
        “Apa kalian tidak bisa tenang sedikit,” ku lihat Taeckyeon membantu tiga pemuda tadi untuk berdiri meski ia sangat kesal terhadapnya.
        Satu-persatu dari mereka masuk ke dalam. Lalu mataku terhenti pada Junsu bersama Hyun Rae yang masuk paling akhir. setelah Taeckyeon. Aku tersenyum geli karena Junsu masih saja menggandeng tangan Hyun Rae.
        “Apa kau sudah menemukan obatmu juga?” godaku pada Junsu karena ku lihat Junsu sudah terlihat lebih baik sejak Hyun Rae datang. Dan itu membuatku ikut bahagia karena Junsu sudah memiliki kekasih.
        Karena ucapanku tadi, kini Junsu menjadi bahan ledekan kami. Terutama duo maknae yang sangat puas menindas Junsu. Termasuk aku juga. Kan aku yang mulai duluan.


@_E_N_D_@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar