Selasa, 26 November 2013

BLUE FLAME BAND 2 (part 5)


Author              : Annisa Pamungkas
Main Cast          :
·        Lee Joon/Changsun (Mblaq)
·        Lee Minhyuk (BtoB)
·        Jung Yong Hwa (CN Blue)  
Original cast     : Hye Ra, Soo In, Minjung, Sung Hye, Han Yoo
Support cast     :
·        Im Siwan (Ze:a)
·        Nichkhun Horvejkul (2PM)
·        Yoon Doojoon (Beast/B2ST)
·        Luhan (Exo-M)
·        Im Yoona (SNSD)
·        Choi Minho (SHINee)
·        Choi Sulli (F(x))
Genre               : romance
Length              : part

***

Sudah beberapa hari ini Hye Ra memang tak bisa menghubungi Yong Hwa. Tapi gadis itu tak tau jika pemuda yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu selalu mengawasinya dari jauh. Yong Hwa ingin memastikan sendiri siapa pemuda yang bisa menggantikannya di sisi Hye Ra. Namun belum ada tanda-tanda Hye Ra dekat dengan pemua lain selain Minho atau Doojoon.
        Seperti hari ini. Yong Hwa mengikuti kegiatan Hye Ra. Gadis itu sedang mengikuti acara fans sign yang dilakukan ‘Blue Flame’. Hye Ra berdiri di barisan Siwan.
        “Dia masih menggilai Siwan ternyata,” gumam Yong Hwa sambil terkekeh memperhatikan Hye Ra dari salah satu sudut ruangan.
Sedetik kemudian, Yong Hwa tersentak. Ada sebuah kejadian di luar dugaan. Hye Ra terdorong sampai terjatuh di barisan fans Joon yang sudah kosong. Yong Hwa sudah ingin beranjak, namun Doojoon sedikit lebih cepat darinya. Bahkan Joon juga sudah berniat membantu Hye Ra.
        Ada rasa ketidakrelaan ketika Yong Hwa menyaksikan semuanya dengan mata kepala sendiri. Namun entah mengapa, ia menaruh sedikit kecurigaan pada Joon. Tapi ia sendiri belum bisa memastikan semuanya.

***

        Yong Hwa menemukan Hye Ra duduk sendiri di atas rumput sebuah taman kecil di halaman gedung tempat acara fans sign ‘Blue Flame’ tadi. Ia hanya berani mengawasi dari balik pilar. Tak lama Yong Hwa menangkap sosok Doojoon yang mendekat bahkan duduk di samping Hye Ra. Yong Hwa berusaha mendengarkan apapun yang mereka bicarakan.
        “Kau harus jadi kekasihku,” putus Doojoon secara sepihak dan seenaknya menarik tangan Hye Ra untuk ikut bersamanya.
        “Nggak mau!” protes Hye Ra dan berusaha melepaskan diri. “Bahkan jika berpura-purapun aku tetap tidak mau!”
        Doojoon menghentikan langkahnya tiba-tiba. “Ku mohon tolong aku. Apa kau tidak kasihan padaku?” ujar Doojoon  sambil berekspresi memelas agar Hye Ra mau menolongnya.
        Di tempatnya berada, Yong Hwa mengepalkan tangannya berusaha menahan kesal. “Apa Doojoon tak pernah menyadari perasan Hye Ra selama ini padanya? Dia bahkan meminta bantuan Hye Ra untuk pura-pura menjadi kekasihnya,” desis Yong Hwa tajam.

***

        “Dia adikku,” kata Sungmin pada dua security yang mengawas di depan pintu utama tempat berlangsungnya acara ulang tahun ‘Blue Flame’. Security-security itu hanya mengangguk dan mempersilahkan Yong Hwa masuk. “Kau tidak akan berbuat yang macam-macam, kan?” bisik Sungmin.
        “Kau mengenalku sejak kecil kan, hyung?” balas Yong Hwa sedikit tak terima dicurigai kakaknya sendiri. Setelah itu Yong Hwa langsung memisahkan diri dari Sungmin yang memang memiliki kesibukan lain. Tak lupa ia juga mengenakan topinya untuk sedikit menyembunyikan wajah.
        “Hyung, hentikan!” tegur Nichkhun yang tiba-tiba muncul dan merebut gelas dalam tangan Joon dengan paksa. “Kapan kau akan berhenti mabuk!” ujarnya memperingatkan. Ini harusnya menjadi malam bahagia karena mereka tengah merayakan ulang tahun ke lima ‘Blue Flame’.
        Yong Hwa yang mendengar suara keras Nichkhun, langsung menghampiri mereka secara diam-diam dan mendengarkan pembicaraan mereka penuh minat. Ia pura-pura duduk lalu memesan minuman pada seorang bartender di sana.
        Joon menatap Nichkhun tajam bercampur kesal. “Periksa dulu sebelum menuduhku mabuk!” balas Joon tak terima. Ia lantas merebut kembali gelasnya lalu mendekatkan ujung gelas ke arah hidung Nichkhun.
        Seperti penasaran, Nichkhun berulang kali memeriksa aroma yang menguar dari dalam gelas. “Ini apa, hyung?” Tanya Nichkhun. Ia bahkan sampai mencicipi rasa dari air yang berwarna bening itu.
        “Menurutmu?” Joon balas bertanya. Ia malas untuk menjelaskannya.
        Nichkhun tampak berfikir. “Kenapa seperti air mineral biasa?”
        “Itu memang hanya air mineral, bukan alcohol!” seru Joon kesal.
        Nichkhun yang merasa bersalah, mengusap tengkuknya. “Maaf, hyung. Habisnya, caramu minum tadi mirip saat kau tengah mabuk,” ujar Nichkhun beralasan. “Tapi kau baik-baik saja kan, hyung?” Tanya Nichkhun khawatir sambil menatap Joon lekat-lekat.
        Joon yang merasa tak nyaman di tatap seperti itu, mendorong wajah Nichkhun untuk menjauh. “Aku baik-baik saja, sudah sana pergi.”
        Nichkhun menghela napas panjang sebelum meninggalkan Joon seperti apa yang diinginkan leadernya itu. Namun baru beberapa langkah saja, Nichkhun segera berbalik dan mendekati Joon kembali.
        “Atau jangan-jangan, hyung sedang jatuh cinta dengan gadis lain lagi?” seru Nichkhun mulai berspekulasi dan sukses membuat Joon salah tingkah.
        “Apa maksudmu?”
        Nichkhun tak kuasa menahan tawanya melihat ekspresi lucu Joon saat tengah tersudutkan. “Oke, kita tunggu saja,” ujar Nichkhun seperti masih menyembunyikan pikirannya. Lalu ia berbalik dan meninggalkan Joon seorang diri di sana masih sambil tertawa.
        Joon menghabiskan sisa minumannya dan memutuskan untuk tidak terlalu ambil pusing atas apa yang baru saja dikatakan Nichkhun untuknya. Namun sedetik kemudian, pikirannya berubah. Terutama ketika matanya tak sengaja menangkap sosok Hye Ra. Ada sedikit rasa ketertarikan pada gadis itu karena kejadian tak terduga di acara fan sign tadi.
        Yong Hwa juga menangkap sosok Hye Ra dengan matanya. Namun sosok Joon juga menyita perhatiannya.
        Joon menatap nanar gelas di hadapannya. “Bisakah aku merasakan jatuh cinta lagi?” kata Joon dalam hati setengah frustasi. Dia bisa saja memesan minuman beralkohol apapun yang ia inginkan. Namun tak ada sedikitpun gairah bahkan untuk sekedar melirik deretan botol-botol di hadapannya.

***

        Hari-hari berikutnya Yong Hwa masih setia menjadi stalkernya Hye Ra. Ia bahkan tau jika Hye Ra sekarang tinggal sendiri di sebuah apartmen yang bisa terbilang tak terlalu besar. Dan di hari pengintaiannya saat itu, Yong Hwa mendapati Doojoon berkunjung ke sana.
        Meski Doojoon melakukan sedikit penyamaran, Yong Hwa sama sekali tak tertipu. Benar dugaannya, Doojoon mengunjungi Hye Ra.
        “Ada apa?” samar-samar Yong Hwa mendengar suara seorang gadis yang ia yakini adalah Hye Ra.
        “Aku hanya ingin tau kabarmu, apa tidak boleh?” Kali ini Doojoon yang bersuara. “Ada siapa di dalam? Yong Hwa?”
        “Dia masih hidup atau tidak, aku juga tidak tau.”
        Yong Hwa terkekeh mendengar pembicaraan dua orang tersebut. “Sebegitu frustasinyakah kau Hye Ra? Sampai tega mengira bahwa aku sudah mati.” Yong Hwa hanya bisa geleng-geleng kepala.
        Esoknya, ada kejadian yang sedikit tak terlupakan. Yong Hwa mengikuti Hye Ra yang berbelanja di sebuah super market bersama Minho dan Yoona juga. Namun ketika gadis itu sendiri, ternyata di sana juga ada Joon. Ia mengawasi semua yang terjadi. Sampai akhirnya, Hye Ra tampak membawa Joon pergi dari hadapan Yoona dan Minho.
        Yong Hwa masih mengikuti mereka. Ternyata Hye Ra dan Joon berpisah di dekat pintu yang mengarah ke parkiran mobil. Setelah sebelumnya mereka berbincang sesaat.

***

        Ketika sampai rumah, Yong Hwa langsung masuk ke kamarnya. Menimbang-nimbang apakah ini saatnya ia memunculkan diri di hadapan Hye Ra. Di tangannya sudah tersedia ponsel yang siap ia gunakan. Namun Yong Hwa langsung menggeleng lalu membuka laci meja di dekat tempat tidur dan menukar ponselnya dengan ponsel yang lain. Ia berniat menghubungi Hye Ra dengan nomor baru.
        “Halo.”  Terdengar suara seorang gadis yang menjawab panggilannya. Hye Ra.
        “Sudah lama aku tidak mendengar suaramu. Aku benar-benar merindukanmu sayang,” goda Yong Hwa dengan suara khasnya sebagai seorang ‘playboy’.
        “Yong Hwa?”
        Mendengar namanya di sebut, Yong Hwa tersenyum puas. ”Aku senang karena ternyata kau masih mengingatku.”
        “Di mana kau sekarang?”
        “Apa kau benar-benar merindukanku?” akhirnya Yong Hwa bisa mengobati kerinduannya. Ia benar-benar menggoda Hye Ra saat itu. Lalu ia menertawai dirinya sendiri yang tak terlalu mendapat respon dari Hye Ra setelah itu. “Jika sudah pulang aku akan menghubungimu. Sudah lama kita tidak jalan bersama. Kau mau kan pergi denganku?”
        “Oke. Terserah kau saja.”  Hye Ra menjawab cepat. Dan tak lama kemudian, sambungan terputus.
        “Hye Ra masih seperti yang dulu. Dia tak keberatan dengan keberadaanku.” Yong Hwa menyandarkan punggungnya ke tembok terdekat dan pikirannya melayang di sana. “Aku memang tetap hanya akan menjadi temannya,” ujar Yong Hwa untuk meyakinkan dirinya.

***

        Sejak saat itu, Yong Hwa benar-benar memunculkan diri di hadapan Hye Ra dengan tak membawa sedikitpun rasa bersalahnya terhadap gadis itu.
        “Lalu, siapa kekasihmu sekarang?” Tanya Yong Hwa memecah suatu ketika.
        “Jung Yong Hwa.”
        Ia tersenyum dengan jawaban gadis itu. Meski akhirnya senyum itu pasti akan pudar cepat atau lambat. Ia sudah memilih. Memutuskan untuk mundur dari kehidupan Hye Ra dan kembali pada mantan kekasih yang kini dijodohkan padanya. Meski itu bukan sekarang.
        Banyak yang terjadi setelah itu. Hye Ra mengaku di hadapan Yong Hwa tentang hubungannya dengan Doojoon. Dan di sana ia baru tau kalau kisah cinta Doojoon dan kekasihnya tak semulus yang ia pikir. Juga termasuk pengakuan Hye Ra tentang kedekatannya dengan Joon, leader sekaligus vocalis sebuah band besar tersebut.
        Dan jika Yong Hwa menyinggung masalah status ‘pura-pura’ pacaran antara Hye Ra dan Doojoon, gadis itu tampak selalu menghindar. Jadi bisa di pastikan tugas Yong Hwa akan semakin berat setelah ini.

***

        “Kau membuatku belajar banyak hal,” seru Yong Hwa lembut sambil menatap mata Hye Ra yang masih berkaca-kaca. “Salah satunya adalah, bahwa cinta tak selamanya harus memiliki.” Pemuda itu menggenggam tangan Hye Ra sebelum air mata gadis itu benar-benar terjatuh.
        Hye Ra menyeka tepi matanya yang basah sambil berusaha tersenyum. “Apa tak bisa kau yang mencintaiku?” ujarnya sedikit frustasi.
        Yong Hwa sudah membuka mulut, namun tak ada satu katapun yang ke luar. “Aku sudah mencintaimu sejak ku tau kau mencintai Doojoon,” ujarnya yang hanya bisa ia ucapkan dalam hati. Pemuda ini tersenyum untuk menutupi perasaannya. “Akan ada pemuda yang lebih baik dariku yang bisa mencintaimu dengan tulus.”
        Hye Ra hanya bisa pasrah mendengar ucapan Yong Hwa.

***

        Dan malam itu, di luar hujan semakin deras. Membuat Yong Hwa menyingkap tirai jendela kamar untuk menutupi pandangannya. Pemuda itu mengeluarkan ponsel dari saku jinsnya dan langsung mengontak Hye Ra. Cukup lama Yong Hwa menunggu sampai akhirnya di jawab oleh gadis itu.
        “Hallo…”
        “Kau sudah…” ucapan Yong Hwa terputus karena sambungan telpon tiba-tiba mati. “Halo…! Hye Ra… kau dengar aku?” pekik Yong Hwa dengan nada tinggi. Layar ponselnya hitam. Yong Hwa langsung menghubungi Hye Ra kembali. “Tidak aktiv,” gumamnya kesal.
        Yong Hwa sudah hampir melempar ponselnya ke kasur sebelum ponselnya memberikan sinyal bahwa ada panggilan masuk ke dalamnya.
        “Ada apa, Sulli?”
        “Oppa, maaf mengganggu malam-malam. Ayah ingin bertemu denganmu,” terdengar suara gadis di ujung sana.
        Yong Hwa lalu mengalihkan tatapannya pada jam dinding kamarnya. Sudah tengah malam.
        “Aku tau ini sudah sangat malam. Tapi ayah hanya punya waktu sekarang.”
Suara Sulli membuyarkan pikiran Yong Hwa. “Aku akan ke rumahmu sekarang,” putus Yong Hwa. Ia mengerti bahwa ayah Sulli termasuk orang sibuk. Dan ia tak ingin mengecewakan siapapun. Tertuma gadis calon tunangannya itu.
        Setelah mengakhiri pembicaraannya, Yong Hwa segera menyambar kunci mobil dan bergerak menuju rumah Sulli. Ia mengendarai mobilnya pelan menerobos hujan meski tak sederas tadi. Tapi ia harus tetap berhati-hati.
Jalanan sudah tidak terlalu ramai. Namun ada satu yang menarik perhatian pemuda itu. Ada sepasang kekasih berpelukan di tengah derasnya hujan. Bukan karena mereka melakukan hal itu di jalan raya. Tapi karena gadis itu. Hye Ra. Bersama seorang pemuda…
        “Bukankah itu Joon?” gumam Yong Hwa berkutat dengan pikirannya sendiri. Tapi ia tak ingin merusak suasana dengan mengganggu mereka. Yong Hwa lebih memilih meneruskan perjalanannya. Bukankah ia sudah memilih Sulli?
        Esoknya, Yong Hwa langsung melesat ke apartmen Hye Ra. Gadis itu tak ada di sana. Nomornya juga masih tidak aktiv. Yong Hwa sempat bertemu Doojoon yang datang dengan Siwan dan Nichkhun. Mereka sedikit berdebat di sana. Sepeninggal Doojoon, Yong Hwa berpikir keras. Apa ini saatnya ia mengakhiri semuanya?
        Tidak ada yang mengetahui keberadaan Hye Ra. Bahkan Minho sekalipun.

***

        Yong Hwa masih bertahan di area apartmen Hye Ra. Perasaannya mengatakan gadis itu akan segera kembali. Ia menunggu di dalam mobilnya. Tak lama, tampak sebuah mobil yang sudah cukup familiar di matanya memasuki parkiran.
        Hye Ra dan Doojoon. Mereka terlibat pembicaraan serius. Yong Hwa curiga itu semua ada kaitannya dengan Sung Hye. Ternyata memang benar. Saat Doojoon sedikit lengah, Hye Ra tampak melarikan diri. Di saat itu pula Yong Hwa menahan tubuh Doojoon agar tidak mengejar karena justru Yong Hwa lah yang menemui Hye Ra.
Tak terlalu lama. Yong Hwa kembali ke hadapan Doojoon. Tentu saja Yong Hwa langsung menuduh bahwa Hye Ra memang bersama Doojoon. Dan bisa di pastikan Doojoon tak terima dengan semua tuduhan itu. Mereka terlibat pada pembicaraan serius.
“Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.”
        “Kau ini tidak peka terhadap perasaan seorang gadis atau apa?” seru Yong Hwa yang mulai gemas dengan reaksi Doojoon yang datar. “Apa kau tidak tau jika selama ini Hye Ra memiliki perasaan padamu?”
        Doojoon cukup tercengang mendengar pernyataan Yong Hwa. “Tapi Hye Ra tak pernah menunjukkan apapun dihadapanku!” serunya untuk membela diri.
        “Itu karena dia sangat menjaga perasaan Sung Hye. Hye Ra sangat yakin kalian masih bisa bersama. Itu sebabnya ia tak ingin memanfaatkan masalah kalian dengan berusaha untuk merebutmu. Dan kau malah meminta bantuannya untuk bisa bertemu dengan Sung Hye,” jelas Yong Hwa panjang lebar.
Di sana Yong Hwa membongkar semuanya. Termasuk tentang Sung Hye yang tak bahagia dengan pertunangannya.

***

        Suatu malam di mana Yoona dan Minho melangsungkan pertunangan mereka. Setelah acara utama mereka, Yoona meminta member ‘Blue Flame’ yang saat itu datang meski hanya 3 orang untuk mengisi acara menghibur tamu undangan.
        Yong Hwa sudah sejak tadi mengawasi Hye Ra. Ia sudah tak sabar melihat Hye Ra benar-benar terpesona dengan penampilan ‘Blue Flame’. Tentu saja bukan karena Siwan yang selama ini gadis itu idolakan. Dan bisa di pastikan bukan karena Doojoon pula.
        “Sepertinya kau tak ingin melewatkan penampilan ‘Blue Flame’ tadi,” seru Yong Hwa setengah menyindir setelah ia berhasil memaksa Hye Ra meninggalkan ‘Blue Flame’ yang masih beraksi itu. Sepintas Yong Hwa juga menangkap reaksi Joon yang sangat ingin tahu melihatnya membawa Hye Ra.
        Hye Ra berdecak kecewa sambil duduk di kursi kayu dan tepat menghadap kolam renang. “Aku bagian dari ‘Flamers’. Jelas saja aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan melihat ‘Blue Flame’, walau tak ada Siwan dan Luhan.”
        Yong Hwa bertekad mengakhiri semuanya malam ini. Mereka tak bisa selamanya seperti ini. Hye Ra berhak menjalani kehidupannya dengan normal. Dan setelah itu mereka terlibat pembicaraan yang berakhir dengan Yong Hwa yang berkata, “jika kau sudah menemukan pemuda yang bisa menggantikan Doojoon di hatimu, aku ingin kita putus.”
        Inilah akhir dari hubungan mereka.
        “Apa kau tak ingin bersenang-senang lagi denganku?” Hye Ra justru bertanya demikian. Ia juga mencari-cari sesuatu di mata Yong Hwa. Berharap pemuda itu hanya bergurau seperti apa yang selama ini mereka lakukan. Yong Hwa bahkan tak mempedulikan kecaman serius dari Doojoon karena ia memacari Hye Ra tanpa cinta.
        “Kita akan tetap bersenang-senang,” Yong Hwa berusaha memberikan pengertian. “Tapi kau harus tetap mengejar cintamu. Kita tidak bisa tetap berstatus sebagai sepasang kekasih.”
        Yong Hwa tak ingin berlama-lama lagi di sana. Dan di luar ia bertemu dengan Doojoon. Joon dan Nichkhun tampak mengikuti pemuda itu.
        Yong Hwa sempat melirik sekilas ke arah Joon dan Nichkhun yang tengah berjalan ke arah mereka. “Mulai sekarang, aku menyerahkan padamu pengawasan penuh atas Hye Ra. Dan aku juga telah mengatakan hal yang sama pada Minho hyung.”
        Doojoon sibuk mengartikan maksud ucapan Yong Hwa.
        “Siapa pemuda itu?”
        Dan suara Joon tadi segera saja menyadarkan Doojoon dari lamunannya. Namun di saat yang bersamaan, Yong Hwa justru telah lebih dulu melanjutkan langkahnya.
        “Yong Hwa!” teriak Doojoon berusaha menghentikan langkah Yong Hwa. Ia lebih memilih mengabaikan sementara pertanyaan Joon tadi mengenai Yong Hwa. “Jangan bilang kalian sudah putus?” tebaknya sesaat setelah Yong Hwa membalikan badan, namun sambil berjalan mundur.
        “Bukankah itu yang kau mau?”
        Sejak saat itu, Yong Hwa benar-benar pergi dari kehidupan Hye Ra. Pernah suatu ketika Doojoon menghubunginya dan menanyakan keberadaan Hye Ra, tapi tentu saja ia sudah tak tau apa-apa.

***

        Berbulan-bulan kemudian. Dan acara pertunangannya dengan Sulli semakin dekat. Ia membawa serta undangan yang ingin ia berikan pada Hye Ra. Dan saat baru sampai di depan rumah gadis itu, Yong Hwa mendapati Hye Ra menyeret koper ke luar rumah.
        Hye Ra menunjukkan sedikit kekecewaannya pada Yong Hwa di pertemuan pertama mereka sejak beberapa bulan lalu. Dan di sanalah Yong Hwa baru mengetahui bahwa Hye Ra sedang menjalani kursus desain selama 6 bulan di Jepang. Untuk menebus rasa bersalahnya, Yong Hwa berjanji menemani Hye Ra ke manapun. Meski harus ke dorm ‘Blue Flame’ sekalipun.
        Selama perjalanan, kecanggung terjadi di antara mereka. Yong Hwa beberapa kali mengatakan sesuatu yang berbelit-belit dan akhirnya membuat Hye Ra kesal. Ia pikir Hye Ra justru bersatu dengan Doojoon. Namun Doojoon justru kembali dengan Sung Hye.
        “Aku menyukaimu bahkan sebelum kita berpacaran. Saat aku tau kau memiliki perasaan pada Doojoon, sementara pemuda itu bersama gadis lain. Aku mulai mencintaimu dan ingin berada di sisimu selamanya.” Perkataan itu sempat terucap di bibir Yong Hwa meski sudah sangat terlambat.
        Sejenak, ia seakan melupakan keberadaan Sulli. Semakin ia menjauh dari kehidupan Hye Ra, ia semakin tak bisa melupakan gadis itu. Tidak peduli jika ia bisa menyakiti hati Sulli dan keluarga gadis itu.
        Yong Hwa mengatakan ingin kembali dengan Hye Ra. Namun gadis itu meminta Yong Hwa menunggu sampai ia bertemu Joon.
        Akhirnya Hye Ra kembali ke mobil. Wajahnya sedikit kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Joon. Mereka akhirnya memutuskan untuk langsung ke bandara agar Hye Ra tak ketinggalan pesawat.
        Mobil Yong Hwa sudah memasuki area parkiran bandara. Setelah memarkirkan mobil, mereka segera ke luar. Dan tepat bersamaan saat ponsel Hye Ra berdering. Gadis itu langsung menjawab telpon tanpa pikir panjang karena yang menelpon adalah Doojoon.
        Yong Hwa berjalan memutari mobil untuk menghampiri Hye Ra. Tak lama, Hye Ra tampak mengakhiri telponnya. Raut wajah gadis itu berubah. Seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Belum sempat Yong Hwa bertanya, perhatiannya langsung teralih karena ada seseorang yang menghubungi ponselnya. Orang yang sama seperti yang menghubungi Hye Ra sebelumnya. Doojoon.
        Doojoon memaksa Yong Hwa agar membawa Hye Ra kembali. Dan semuanya semakin rumit. Mungkin jawaban dari pertanyaannya pada Hye Ra tadi. Gadis itu harus kembali pada Joon. Tak peduli dengan perasaannya saat ini. Cukup lama Yong Hwa menatap Hye Ra. Semakin lama semakin membuatnya yakin bahwa Hye Ra mencintai Joon.
        Yong Hwa benar-benar membawa Hye Ra ke rumah sakit tempat Joon di rawat sekarang. Yong Hwa meraba dashboar mobilnya dan menarik selembar undangan setelah Hye Ra pergi beberapa menit lalu. Kemudian ia membuka laci mobil dan mengeluarkan sebuah majalah remaja edisi saat wajah ke-lima ‘Blue Flame’ menghiasi bagian sampulnya. Mereka tampak terlihat tampan. Tak terkecuali Joon. Dan saat ini focus Yong Hwa tertuju pada leader band tersebut.
        Pemuda ini menyandingkan majalah serta kartu undangan di tangannya. Ia bahkan menutupi wajah beberapa member ‘Blue Flame’ menggunakan kartu undangan hingga menyisakan wajah Joon yang kebetulan berdiri paling pinggir. Undangan tersebut adalah undangan pertunangan atas nama dirinya dengan Sulli, dan ditujukan untuk Hye Ra. Namun ia mengurungkan niat untuk memberikannya pada Hye Ra. Lebih baik Hye Ra tak datang daripada mengacaukan semuanya. Ia harus kembali pada Sulli seperti janjinya pada gadis itu.
        Yong Hwa menurunkan jendela mobil lalu menjatuhkan majalah serta undangan tadi ke luar. Setelah menutup kembali jendela mobilnya, Yong Hwa membawa mobilnya meninggalkan area parkir rumah sakit.
        Yong Hwa meninggalkan rumah sakit sekaligus meninggalkan Hye Ra di sana. Antara dirinya dan gadis itu sudah benar-benar berakhir. Hye Ra sudah membuka hatinya untuk Joon, sedangkan dirinya harus kembali ke pelukan Sulli. Memulai semuanya dari awal bersama gadis pilihannya itu meski harus mengorbankan perasaannya pada Hye Ra yang benar-benar tak terbalas.
Flashback end…

***


3 komentar:

  1. di flashback part 5 suka gaya Doojoon yang playboy ini :
    Kau harus jadi kekasihku,” putus Doojoon secara sepihak dan seenaknya menarik tangan Hye Ra untuk ikut bersamanya.
    “Nggak mau!” protes Hye Ra dan berusaha melepaskan diri. “Bahkan jika berpura-purapun aku tetap tidak mau!”

    disangkaiin Nickhun Joon mabok lagi :
    Joon menatap Nichkhun tajam bercampur kesal. “Periksa dulu sebelum menuduhku mabuk!” balas Joon tak terima.
    dan akhirnya Joon kesel sama Nickhun : “Itu memang hanya air mineral, bukan alcohol!” seru Joon kesal.

    hummm
    terharu dibagian ini :
    “Kau membuatku belajar banyak hal,” seru Yong Hwa lembut sambil menatap mata Hye Ra yang masih berkaca-kaca. “Salah satunya adalah, bahwa cinta tak selamanya harus memiliki.”

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan author... sejak kapan ya Doojoon jadi playboy di FF ini???? Bukan, tapi Doojoon lagi sedikit frustasi sama kisah cintanya...

      yang Joon disangkain mabok, itu udah dari yg season pertama, kan??

      kamu terharu??? aku nggak.... wkwkwk

      Hapus
  2. oh Doojoon lagi frustasi sama kisah cintanya.. terutama sama Hye Ra ga??????

    iya udah dari yang pertama.. ga tau kenapa suka aja sama gaya tengilnya dy kalo lagi mabok.. mau dong dibikin mabok sama Joon.. *eeehhhhh* hahahaaha :D

    iya aku terharu...
    hahahaha
    odeng kau.. masa ga terharu sih?????

    BalasHapus