Minggu, 14 Juli 2013

BLUE FLAME BAND (part 11)



Author              : Annisa Pamungkas
Main Cast          :
·        Lee Joon/Changsun (Mblaq)
·        Siwan (Ze:a)
·        Nichkhun (2PM)
·        Doojoon (Beast/B2ST)
·        Luhan (Exo-M)
Original cast     : Hye Ra, Soo In, Minjung, Sung Hye, Han Yoo
Support cast     :
·        Yong Hwa (CN Blue)  
·        Yoona (SNSD)
·        Minho (SHINee)
·        Yunho (TVXQ)
·        Sungmin (Super Junior)
Genre               : romance
Length              : part

***

        “Ternyata kau di sini.”
        Soo In mendongak saat tengah duduk sendiri di bangku sebuah halte yang mulai sepi karena hari sudah malam. “Mau apa kau?” desisnya tajam karena pemuda itu adalah Siwan, sambil menyeka air matanya dengan kasar.
        Siwan tidak langsung menjawab. Ia masih sibuk mengatur napasnya yang cukup terengah-engah, lalu menempatkan diri tepat di samping Soo In. Di saat yang bersamaan, gadis itu justru menjauhkan diri dari Siwan. Awalnya pemuda itu sedikit kesal dengan perlakuan Soo In, tapi perlahan ia sadar akan perlakuannya selama ini pada Soo In.
        Siwan tersenyum mengingat kebodohannya. “Ternyata selama ini aku salah strategi.” Pemuda itu menoleh dan hanya beda beberapa saat sampai Soo In ikut menoleh.
Tentu saja gadis itu menatap Siwan, bingung. Tapi hanya bertahan sementara karena Soo In lebih memilih berdiri dan mengabaikan keberadaan Siwan.
        Siwan ikut berdiri karena ia melihat Doojoon bersama Sung Hye yang berada di seberang jalan. Mereka mengarah ke halte tempat Siwan dan Soo In berada. Buru-buru Siwan menarik bagian resleting jaketnya yang tidak terpaut untuk menutupi wajahnya dan wajah Soo In juga karena Siwan merasa Soo In mulai menyadari keberadaan Sung Hye.
        “Ku mohon diam sebentar. Dan setelah ini kau boleh menghajarku,” seru Siwan dengan suara pelan namun hanya Soo In yang bisa mendengarnya. Ia bahkan sempat penghapus sisa air mata di wajah Soo In.
        Cukup lama Soo In dan Siwan bertahan dalam suasana seperti itu. Saling tatap dalam diam satu sama lain. Sampai akhirnya Soo In tersadar dan mendorong paksa tubuh Siwan agar menjauhinya. “Kenapa kita harus menghindari mereka?”
        “Ikut aku jika kau ingin tau,” ajak Siwan sambil berusaha meraih tangan Soo In, namun gadis itu langsung menjauhinya karena Siwan nyaris saja menyentuh tangannya yang cedera.
        Tentu saja Siwan melihat tangan Soo In dan raut wajahnya berubah panic. “Tanganmu kenapa?”
        “Kau tak perlu mengkhawatirkanku,” seru Soo In tajam lalu berjalan menjauhi Siwan.
        Siwan tak berniat menahan gadis itu karena ia lebih memilih untuk menyusul Soo In. “Aku sadar caraku salah. Aku minta maaf untuk itu,” ujar Siwan yang berjalan di belakang Soo In. “Aku hanya ingin lebih dekat denganmu.”
        Soo In tak langsung mempercayai ucapan Siwan. “Untuk apa?”
        Kali ini tidak ada toleransi lagi. Siwan meraih pundak Soo In untuk menghentikan gadis itu lalu berdiri tepat di hadapannya. “Aku sudah menyukaimu jauh sebelum aku debut bersama ‘Blue Flame’.”
        Gadis itu sedikit menunduk mendengar pengakuan cinta dari Siwan. Soo In lebih memilih melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti untuk menutupi perasaannya yang kacau. “Kau belum menjawab pertanyaanku tentang gadis yang bersama Doojoon tadi. Kenapa kita menghindari mereka? Bukankah kekasih Doojoon adalah Hye Ra?”
        Siwan menghela napas mendengar Soo In mengalihkan arah pembicaraan mereka. Siwan mulai melangkahkan kakinya untuk menyusul Soo In. Setidaknya malam ini ia bisa memberikan kesan lebih baik pada Soo In di bandingkan pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya.
        “Kau ingat pemuda yang bicara padamu tadi. Aku yakin alasan kau menangis adalah karena dia juga.”
        Soo In berhenti tanpa merubah posisinya hingga membuat Siwan kembali menghela napas karena gadis itu tak berkata apa-apa. “Jangan menyalahkan orang lain.”
        Siwan memutar tubuh Soo In hingga kini mereka saling berhadapan. “Aku yakin kau mengenal Sung Hye. Apa gadis itu tidak pernah menceritakan apapun tentang kisah cintanya padamu?”
        Soo In mendongak agar bisa menatap wajah Siwan yang lebih tinggi darinya. Sedetik kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sung Hye memang menceritakan semuanya, tentang Yunho, juga tentang hubungannya dengan Doojoon. Tapi Soo In masih tak habis pikir karena ke dua pemuda itulah yang dimaksud Sung Hye. Karena Sung Hye tak pernah menyebut nama dua pemuda itu ketika bercerita.

***

        Yoona menatap pantulan dirinya dari dalam cermin. Gadis itu tetap terlihat sangat cantik dengan gaun panjang berwarna ‘soft blue’ meski senyuman tak menghiasi wajahnya. Malam ini ia akan bertunangan dengan kekasihnya, Minho. Berkali-kali ia menghela napas cukup panjang untuk meyakinkan hati bahwa pilihannya tak salah.
        Sementara di luar kamar Yoona ada sedikit perdebatan antara Hye Ra dengan Yong Hwa.
        “Aku hanya ingin menemanimu dan menemui Yoona!” protes Yong Hwa karena Hye Ra tak mengijinkannya ikut masuk menemui Yoona.
        Hye Ra dengan gaun malamnya yang indah berusaha menjauhkan tubuh Yong Hwa dari depan pintu kamar Yoona. “Kau bisa menemuinya nanti di bawah. Sekarang cepat temui oppaku!” seru Hye Ra setengah memerintah.
        Yoona yang mendengar keributan kecil itu membuka pintu kamarnya. Ia menghela napas karena dua orang yang ia temui adalah Hye Ra dan Yong Hwa. “Apa kalian tidak bisa bertengkar di tempat lain?”
        “Eonnie, aku ingin bicara!” seru Hye Ra cepat-cepat mengabil kesempatan dan mendorong Yoona kembali masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu tepat sebelum Yong Hwa nyaris melancarkan protesnya. Beruntung karena kening pemuda itu tidak sampai terantuk badan pintu saat Hye Ra menutupnya.
        Saat menoleh, Hye Ra menemukan Yoona sudah kembali berdiri di hadapan sebuah cermin besar di kamar itu. “Eonnie, jangan terus bercermin. Kau sudah sangat cantik,” goda Hye Ra. “Kau bisa membuat cermin itu pecah.” Hye Ra mengambil posisi duduk di tepi ranjang Yoona.
        Yoona berbalik tanpa seulas senyumpun di bibirnya. Ia sibuk mengatur napas dan menenangkan diri.
        “Aku tau kau gugup. Tapi… santai saja. Semua akan berjalan lancar,” gumam Hye Ra memberi dukungan. Yoona hanya tersenyum samar dan itu tidak berlangsung lama. “Oiya, aku ingin me…”
        “Ku mohon biar aku yang berbicara lebih dulu,” selak Yoona sebelum Hye Ra menyelesaikan ucapannya. Yoona ikut duduk di samping Hye Ra dan kini mereka saling berhadapan. “Sejak kapan kau bersama Joon?”
        “Itu dia,” pekik Hye Ra. “Baru saja ingin ku tanyakan padamu tentang orang itu. Apa kalian telah saling kenal sebelumnya?”
        Yoona mengambil napas sesaat. “Apa kau mencintainya?” gadis itu menjawabnya dengan sebuah pertanyaan.
        Hye Ra tampak kecewa. Bukan dengan pertanyaan Yoona, tapi lebih karena Yoona tak menjawab dan justru kembali melemparkan pertanyaan padanya. “Kenapa eonnie bisa bertanya seperti itu?”
        “Kau tenang saja. Aku kini lebih mencintai Minho dari pada Joon.”
        “Eonnie mencintai Changsun?” Tanya Hye Ra dengan mata melebar.
        Yoona menjadi sedikit gugup dengan pertanyaan terakhir Hye Ra. “Dengarkan aku baik-baik.” Di sana Yoona bercerita tentang masa lalunya dengan Joon. Mereka memang tak sampai berpacaran, tapi hubungan mereka cukup dekat. Sampai akhirnya Yoona juga menceritakan pertemuannya dengan Joon beberapa hari yang lalu.
        “Astaga, jadi waktu di supermarket itu, kalian telah saling kenal?”
        Yoona hanya mengangguk membenarkan ucapan Hye Ra.
        “Tapi kenapa Changsun malah mengakui aku sebagai kekasihnya? Apa itu hanya untuk mengalihkan perasaannya padamu?”
        Yoona meremas tangan untuk menutupi perasannya yang mulai tak karuan. “Dia pemuda baik, kau akan baik-baik saja bersama dia.”
        Entah apa maksud Yoona berkata demikian. Hye Ra juga masih tak mengerti. “Tapi, eon. Bagaimana dengan Yong Hwa? Aku masih kekasihnya.” Nada bicara Hye Ra terdengar khawatir. Namun ia juga tak dengan pasti menolak ataupun menerima begitu saja ucapan Yoona.
        “Aku tau bagaimana hubungan kalian.”
        Dan untuk pernyataan Yoona tadi, Hye Ra hanya bisa bungkam. Hingga detik ini memang tidak ada rasa cinta selama Yong Hwa menjadi kekasihnya. Tidak ada yang bisa ia harapkan dari hubungan itu.
        Yoona menggenggam kedua tangan Hye Ra. “Biar bagaimanapun, aku hanya ingin Joon bahagia,” ujarnya penuh harap.

***

        Di luar rumah, tampak Joon baru sampai. Ia mengajak Nickhun untuk menemaninya ke acara pertunangan Yoona dan Minho. Selang beberapa saat ketika Joon dan Nichkhun masuk, Doojoon baru saja sampai. Ia juga sempat melihat punggung dua temannya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah tempat acara tersebut berlangsung.
        Di saat yang bersamaan, Yoona mulai memasuki ruangan di temani Hye Ra di sampingnya. Nichkhun yang lebih dulu menyadari itu, langsung menyikut lengan Joon.
        Sesaat Joon terpaku melihat pemandangan itu. Sampai akhirnya terdengar sebuah komentar dari bibir Joon, “cantik.”
        “Apa ini pertama kalinya kau melihat Yoona berpakaian seperti itu? bukankah dia model?”
        Joon segera tersadar dari keterpanaannya. Ia berubah gugup sambil mengusap tengkuknya. “Ah, iya. Yoona cantik.”
        Nichkhun menatap curiga perubahan raut wajah Joon. Ada sesuatu yang berbeda kala Joon menyebut Yoona ‘cantik’. Nichkhun mempertegas pandangannya menatap gadis di samping Yoona. Kambali, Nichkhun melirik Joon yang kini bersikap biasa saja seolah tak ada sesuatu yang terjadi.
        “Astaga! Kenapa aku baru sadar?” pekik Nichkhun.
        “Kau kenapa?” Tanya Joon curiga.
        “Jadi sejak tadi gadis yang kau maksud adalah Hye Ra?”
        “Sssttt!” desis Joon berusaha agar Nichkhun sedikit membungkam mulutnya. “Apa sangat terlihat mencolok?” Tanya Joon ragu.
        Nichkhun tertawa menanggapi kepanikan Joon. “Ternyata Hye Ra benar-benar sudah menggantikan Yoona di hatimu?”
        “Tidak tau!” seru Joon pura-pura dingin. Tentu saja itu untuk menutupi kegugupannya. Dan bisa dipastikan Nichkhun tampak sangat bahagia menggoda Joon yang justru menjadi salah tingkah.
        Baik Joon ataupun Nichkhun, tak ada yang menyadari bahwa Doojoon sejak tadi mengawasi mereka dari belakang. Tidak terlalu jauh. Dan tentu saja membuat Doojoon terbalalak karena ia cukup mendengar semua yang dibicarakan dua temannya itu.
        Tak lama, Yoona dan Minho baru saja menyelesaikan acara tukar cincin mereka. Setelah itu, Yoona tampak mengambil alih perhatian tamu yang hadir. “Malam ini aku kedatangan tamu special.” Sambil berujar, tatapan Yoona mengarah ke Joon. “Seharusnya aku mengundang mereka semua,” canda Yoona. “Blue Flame akan bernyanyi untuk kita. Joon, Nichkhun, Doojoon.”
        Saat Yoona menyebut nama Doojoon. Joon dan Nichkhun saling melempar tatapan, bingung. Saat menoleh ke belakang, mereka baru menyadari kehadiran pemuda yang di maksud Yoona. Joon dan Nichkhun sedikit membeku. Mereka sibuk menerka-nerka, sejak kapan Doojoon berada di sana.
        Nichkhun buru-buru mendekati Doojoon lalu merangkulnya untuk menutupi ketegangan antar tiga member ‘Blue Flame’ ini. “Ayo jangan merusak pesta,” ajaknya yang kini sudah menarik Doojoon untuk pergi bersama. Saat melewati Joon, Nichkhun tak lupa membawa serta leadernya untuk ikut menuju panggung. Joon tepaksa menuruti Nichkhun, namun tatapannya masih belum lepas dari sosok Hye Ra yang berada di salah satu sudut ruangan.
        Saat di panggung, Nichkhun langsung mengambil posisi di belakang piano. Tak jauh berbeda dengan Doojoon, namun ia mengambil gitar, bukan bass yang biasa ia kendalikan saat bersama ‘Blue Flame’.
“Lagu ini kami persembahkan untuk Yoona dan Minho,” ujar Joon yang berdiri di belakang standing mic. “Semoga pernikahan kalian bisa segera terlaksana.” Ucapan Joon disambut tawa, terutama oleh Yoona dan Minho. Joon ikut tersenyum geli mendengar kata-kata yang diucapkannya.
        Doojoon hanya menatap datar Joon yang berbicara. Sedangkan Nichkhun menatap Joon intens karena ia memang mengetahuia apa yang terjadi antara Joon dan Yoona. Dan untuk Nichkhun, nada bicara Joon tadi menandakan pemuda itu sudah bisa melepaskan Yoona dalam dekapan Minho. Nichkhunpun akhirnya tersenyum lega.
“Karena jika itu terjadi, Yoona harus mengundang semua anggotaku untuk hadir,” candanya lagi mengingat di sana hanya ada ia, Nichkhun dan Doojoon. Mungkin jika Joon tak memaksa Nichkhun untuk menemaninya, bisa di pastikan tamu undangan yang hadir hanya akan melihat Joon serta Doojoon saja. “Tak buang waktu lagi, ‘On Rainy Day’s.”

Sesangi eoduwojigo
Joyonghi biga naerimyeon
Yeojeonhi geudaero
Oneuldo eogimeobsi nan
Beoseonajil motane
Neoui saenggak aneseo

Ije
Kkeuchiraneun geol aljiman
Miryeoniran geol aljiman
Ije anil geol aljiman
Geukkajit jajonsime neol japji motaetdeon naega
Jogeum aswiul ppuninikka
(‘On Rainy Day’s’ : B2ST)

***

        Selama Joon bernyanyi, Hye Ra sangat terbawa suasana lagu yang dibawakan pemuda itu. Ia tersenyum geli kala mendapati Joon juga menatap ke arahnya. Dan itu cukup sering. Sampai akhirnya, Hye Ra merasakan ada seseorang yang menarik tangannya.
        Hye Ra menoleh dengan malas. Bisa dipastikan orang itu adalah Yong Hwa. Hye Ra tampak menolak ajakan Yong Hwa. Ia masih ingin menikmati penampilan ‘Blue Flame’ meski tanpa didukung dua member lagi. Tapi Yong Hwa sedikit memaksa. Dan dengan sangat sangat terpaksa Hye Ra menurut meski ia sesekali masih mencuri-curi pandang ke arah panggung.
        Joon dan Doojoon yang melihat kejadian itu, sekuat tenaga harus menahan rasa kesalnya. Sementara Nichkhun langsung mengawasi Joon. Ia tampak khawatir dengan kejadian tadi.
        Bukan hanya Joon, Doojoon dan Nichkhun saja yang melihat Yong Hwa membawa paksa Hye Ra meninggalkan ruangan. Tapi Minho juga, tepat saat pemuda itu menoleh ke belakang.
        Minho segera mendekatkan wajahnya ke telinga Yoona. “Yong Hwa membawa Hye Ra ke luar. Aku ingin mengawasi mereka,” bisiknya. Lalu ia menyusul Hye Ra setelah Yoona mengangguk. Gadis itu juga tampak khawatir dengan calon adik iparnya itu.

***

        Yong Hwa membawa Hye Ra ke taman belakang rumah keluarga Yoona. Sementara itu Minho tampak tak ingin mengganggu. Ia hanya mengawasi dari jauh dan memberikan ruang privasi antara Yong Hwa dengan Hye Ra. Biar bagaimanapun, status Yong Hwa masih menjadi kekasih Hye Ra.
“Sepertinya kau tak ingin melewatkan penampilan ‘Blue Flame’ tadi,” seru Yong Hwa setengah menyindir.
        Hye Ra berdecak kecewa sambil duduk di kursi kayu dan tepat menghadap kolam renang. “Aku bagian dari ‘Flamers’. Jelas saja aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan melihat ‘Blue Flame’, walau tak ada Siwan dan Luhan.”
        Yong Hwa menganggap remeh pembelaan diri dari Hye Ra. “Ku rasa Siwan sudah bukan alasan utama mu lagi untuk ‘Blue Flame’.” Pemuda itu masih berdiri di samping Hye Ra.
        “Lalu?” Tanya Hye Ra tenang namun terdengar sedikit menantang. Ia juga berusaha menahan emosinya.
        Terdengar desahan nafas Yong Hwa. Pemuda itu seperti tengah mengumpulkan keberanian sebelum mengatakan sesuatu. “Kau masih mencintai Doojoon?”
        Hye Ra diam. Tak ada sedikitpun reaksi keterkejutan darinya seolah itu sebuah pertanyaan biasa yang sudah ia ketahui jawabannya dengan pasti. “Jika Doojoon benar-benar bisa kembali pada Sung Hye, aku akan melepaskannya.”
        Yong Hwa tampak seperti sudah mengantisipasi apa yang akan dikatakan Hye Ra. Dan itu benar-benar terjadi sekarang. “Lalu, Joon?”
        Berbeda saat Yong Hwa menyinggung masalah Doojoon. Kali ini gadis itu sampai melirik ke arah tempat Yong Hwa berada. Tepat bersamaan saat Yong Hwa juga menoleh. Kembali, pemuda itu seperti sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Hye Ra. Sedetik kemudian gadis itu memutuskan kontak matanya pada Yong Hwa sambil sibuk memikirkan jawaban atas pertanyaan Yong Hwa tadi. Jawaban yang harus benar-benar dipikirkan secara matang.
Belum sempat Hye Ra menemukan jawabannya, Yong Hwa sudah lebih dulu menarik tangannya untuk berdiri. Mereka saling berhadapan dengan tangan yang juga saling bertautan.
        “Jika kau sudah menemukan pemuda yang bisa menggantikan Doojoon di hatimu, aku ingin kita putus.”
        Hye Ra membulatkan mata. Pernyataan putus dari Yong Hwa terkesan seperti pemuda yang baru saja menyatakan cinta. Yong Hwa bicara begitu lembut dan terdengar sangat hati-hati. Seakan tak ingin menyakiti hati gadis dihadapannya.
        “Apa kau tak ingin bersenang-senang lagi denganku?” Hye Ra justru bertanya demikian. Ia juga mencari-cari sesuatu di mata Yong Hwa. Berharap pemuda itu hanya bergurau seperti apa yang selama ini mereka lakukan. Yong Hwa bahkan tak mempedulikan kecaman serius dari Doojoon karena ia memacari Hye Ra tanpa cinta.
        “Kita akan tetap bersenang-senang,” Yong Hwa berusaha memberikan pengertian. “Tapi kau harus tetap mengejar cintamu. Kita tidak bisa tetap berstatus sebagai sepasang kekasih.”
        Hye Ra diam. Berusaha mencerna semua ucapan Yong Hwa.
        “Doojoon atau Minho mungkin tak terlalu ambil pusing dengan keberadaanku di sampingmu. Tapi Joon? Dia mungkin akan jaga jarak setelah tau kau memiliki kekasih.”
        Tepat setelah Yong Hwa menyebut nama ‘Joon’, Hye Ra mendongak. Bukan hanya Yong Hwa, tapi tadi Yoona juga sempat menyinggung tentang Joon.
        “Yang berubah di antar kita hanyalah status. Kau bisa menghubungiku kapanpun kau ingin kita pergi bersenang-senang.” Yong Hwa mencubit gemas ke dua belah pipi Hye Ra untuk sedikit mencairkan suasana.
Tapi nampaknya suasana hati gadis itu sudah terlanjur buruk. Hye Ra hanya merespon datar apa yang dilakukan Yong Hwa terhadapnya.
        Tiba-tiba Yong Hwa seperti teringat sesuatu. “Ah, iya. Aku ingin bicara sebentar pada Minho.”
        “Tapi oppa masih di dalam. Acara kan belum selesai,” seru Hye Ra mencoba mengingatkan Yong Hwa tentang keberadaan mereka saat ini.
        “Kata siapa?” Yong Hwa menunjukkan senyuman meremehkan untuk Hye Ra. Lalu ia berbalik. “Hyung! Jangan di sana saja. Ayo bergabung dengan kami!” teriak Yong Hwa.
        Benar saja. Minho menunjukkan dirinya dari balik sebuah pilar besar sambil tersenyum untuk menutupi reaksi salah tingkahnya karena persembunyiannya telah terbongkar. Ternyata sejak tadi Yong Hwa sudah menyadari keberadaan Minho yang mengikutinya.

***

        Total ‘Blue Flame’ mempersembahkan tiga buah lagu malam itu. Dan setelah menyelesaikan penampilan dadakan mereka, Doojoon yang paling bersemangat untuk meninggalkan panggung. Joon dan Nichkhun juga saling melempar pandangan sebelum akhirnya mengejar Doojoon.
        Doojoon berjalan ke luar. “Yong Hwa!” teriaknya pada pemuda yang berjalan menuju pelataran parkir. Benar saja, pemuda itu segera berhenti dan menoleh. “Mana Hye Ra?”
        Yong Hwa sempat melirik sekilas ke arah Joon dan Nichkhun yang tengah berjalan ke arah mereka. “Mulai sekarang, aku menyerahkan padamu pengawasan penuh atas Hye Ra. Dan aku juga telah mengatakan hal yang sama pada Minho hyung.”
        Doojoon sibuk mengartikan maksud ucapan Yong Hwa.
        “Siapa pemuda itu?”
        Dan suara Joon tadi segera saja menyadarkan Doojoon dari lamunannya. Namun di saat yang bersamaan, Yong Hwa justru telah lebih dulu melanjutkan langkahnya.
        “Yong Hwa!” teriak Doojoon berusaha menghentikan langkah Yong Hwa. Ia lebih memilih mengabaikan sementara pertanyaan Joon tadi mengenai Yong Hwa. “Jangan bilang kalian sudah putus?” tebaknya sesaat setelah Yong Hwa membalikan badan, namun sambil berjalan mundur.
        “Bukankah itu yang kau mau?”
        Doojoon tak membalas ucapan Yong Hwa. Ia lebih memilih kembali ke dalam. Sementara Joon tampak masih membeku di tempatnya.
        “Apa selama ini Hye Ra memiliki kekasih?” Tanya Joon pada Nichkhun yang lebih memilih untuk menemaninya.
        “Ku rasa gadis itu memiliki banyak rahasia,” komentar Nichkhun tanpa memberikan jawaban. “Ayo kembali ke dalam,” ajaknya setengah memaksa karena Joon masih diam dan sibuk dengan pikirannya.

***


5 komentar:

  1. yyyyaaaahhhhh....
    lagi baca seru2 udah abis.. hihihihi

    hahahaha
    kejadian yang ini lucu banget.. :

    “Astaga! Kenapa aku baru sadar?” pekik Nichkhun.
    “Kau kenapa?” Tanya Joon curiga.
    “Jadi sejak tadi gadis yang kau maksud adalah Hye Ra?”
    “Sssttt!” desis Joon berusaha agar Nichkhun sedikit membungkam mulutnya. “Apa sangat terlihat mencolok?” Tanya Joon ragu.
    Nichkhun tertawa menanggapi kepanikan Joon. “Ternyata Hye Ra benar-benar sudah menggantikan Yoona di hatimu?”
    “Tidak tau!” seru Joon pura-pura dingin. Tentu saja itu untuk menutupi kegugupannya. Dan bisa dipastikan Nichkhun tampak sangat bahagia menggoda Joon yang justru menjadi salah tingkah.

    Joon nya langsung salting and mingslep.. hehehehe
    gue suka gaya Joon kalo lagi speechless gitu.. wkwkwkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. joon memang selalu tidak bisa di tebak...
      dan ekpsresinya selalu menarik perhatian...
      jadi jangan heran kalo member doyan nge-bully leader mereka...
      *Poor Lee Joo* --> sini author peluk

      Hapus
    2. emang iyah...
      dia emang sama sekali ga bisa ditebak...
      hahahaahaha
      emang kayanya dia leader yang pantas untuk di bully oleh semua member.. wkwkwkwk pissss......
      yeayyy... poor Lee Joon..
      idih.. author emang maunya meluk2 Joon... :P

      Hapus
  2. kalo di dunia nyata, leader bener2 udah kayak gak ada artinya... member tega nge-bully sesuka hati...
    *lirik Sunggyu, Leeteuk...*

    BalasHapus
  3. hahahaha'iye bener...
    udah kaya apa yah leader itu di dunia nyata.. *susah diungkapkan dengan kata2*... hahahaha
    iye bener... bener2 udah teraniaya banget itu leader.. apalagi Sunggyu and Leeteuk... mereka mah udah jangan ditanaya lagi.. hahaha

    BalasHapus