Rabu, 29 Mei 2013

LOVE IN DANGER (1/3)


LOVE IN DANGER (1/3)

Author              : Annisa Pamungkas
Main cast          :
·        Yong Hwa (CN Blue) as Choi Yong Hwa
·        Sulli (SNSD) as Park Sulli (Adik Byunghee)
·        Jonghyun (SHINee) as Kim Jonghyun
·        Dongjoon (Ze:a) as Choi Dongjoon
·        G.O (MBlaq) as Park Byunghee
Support cast     :
·        Sungyeol (Infinite) as Lee Sungyeol
·        Siwon (Super Junior) as Choi Siwon
·        Hyunseung (Beast/b2st) as Park Hyunseung
·        Taeckyeon (2PM) as Kepala Polisi
·        Changmin (2AM) as pimpinan ‘Red Flame’
Genre               : romance, tragedy, gangster
Length              : part (1/3)

***

        Malam itu, kembali dua buah gangster yang menjadi rival abadi terlibat perkelahian di sebuah jalan layang kosong yang belum selesai. Masing-masing kubu di pimpin oleh pemuda yang kini sedang adu jotos tanpa ada yang bisa di hentikan. Kubu ‘Black Jell’ di pimpin oleh Byunghee, sedangkan ‘Red Flame’ kini berada dalam komando Changmin.
        Meski tanpa senjata, pertarungan antara Changmin dan Byunghee terlihat sangat menarik karena keduanya adalah pemegang sabuk hitam taekwondo. Pertarungan berakhir begitu saja setelah banyak mobil polisi yang mulai bermunculan. Dan beberapa dari mereka yang tidak berhasil kabur, terpaksa di amankan ke kantor polisi. Termasuk di antaranya Byunghee dan Changmin.

***

        Sementara itu di sebuah resto mewah, tampak adanya sebuah pertemuan dua keluarga. Dua pasang suami istri dan seorang gadis yang tampak cantik dengan balutan dress sederhana berwarna soft blue. Mereka tengah menikmati makan malam masing-masing sampai akhirnya datang seorang pemuda dengan balutan jas hitam dan kemeja serba hitam yang terlihat sangat mewah berkharisma.
        “Selamat malam, maaf aku telat,” ujarnya yang langsung mengambil satu kursi di antara gadis tadi dan seorang wanita paruh baya.
        Wanita itu sedikit tersentak dengan kehadiran sang pemuda dan langsung mendekatkan wajahnya pada telinga pemuda tadi. “Kenapa kau yang datang, Dongjoon? Mana hyungmu?” tegurnya dengan nada suara pelan.
        Pemuda bernama Dongjoon tadi memberikan senyumannya untuk semua yang berada di sana, terutama pasangan tuan dan nyonya Park yang duduk berseberangan dengannya.
        “Maaf, hyungku tiba-tiba mendadak ada rapat. Jadi aku yang menggantikannya untuk datang ke sini,” seru Dongjoon seperti sudah mempersiapkan alasan tersebut sebelumnya.
        “Malam-malam begini?” Tanya tuan Park heran.
        “Kebetulan tamu kami dari yang Jepang itu besok sudah harus kembali ke negaranya,” ujar Dongjoon menjawab pertanyaan tuan Park.
        “Hyunseung maaf, sebenarnya aku ingin mengenalkan anak sulungku pada putrimu, tapi ternyata dia mendadak tidak bisa hadir,” sesal tuan Choi.
        Tuan Park yang kebetulan duduk di sampingnya menepuk pelan pundak tuan Choi. “Tak apa Siwon. Kami mengerti.”

***

        “Senang bertemu denganmu Sulli,” ujar Dongjoon sambil menjabat tangan gadis tadi.
        “Aku juga senang bertemu denganmu,” balas gadis itu yang ternyata bernama Sulli.
        Setelah itu, dua keluargapun berpamitan. Sulli mengikuti langkah kaki dua orang tuanya menuju mobil mereka. Namun Sulli masuk ke dalam mobil yang berbeda dengan orang tuanya karena tuan dan nyonya Park langsung menuju bandara karena ada pekerjaan di luar kota.
        “Astaga! Jonghyun!” pekik Sulli karena seseorang yang berada di balik jok pengemudi bukanlah sopir pribadinya, melainkan Jonghyun, temannya. “Kenapa kau di sini? Sungyeol bilang ‘Red Flame’ menyerang lagi. Mana oppaku?”
        “Aku akan mengantarmu ke sana,” jawab Jonghyun terdengar sedikit enggan sambil menjalankan mobilnya.

***

        Salah seorang anggota kepolisian melempar sebuah amplop coklat ke dalam laci mejanya. Lalu ia menyandarkan badannya ke kursi. Di hadapannya duduk seorang gadis cantik yang berpakaian kasual. Sulli. Gadis itu kini sudah berganti pakaian. Ia juga yang memberikan uang pada seorang polisi yang diketahui bernama Taeckyeon, sebagai jaminan pembebasan kakaknya, Byunghee.
        Tanpa berkata apa-apa, Sulli berjalan mendahului Byunghee ke luar kantor polisi. Di dalam mobil, Jonghyun sudah menunggu.
        “Hyung maaf aku meninggalkanmu tadi,” sesal Jonghyun saat Byunghee masuk ke dalam mobil yang ia kendarai.
        Byunghee melirik sekilas ke jok belakang tempat Sulli berada sebelum menjawab pertanyaan Jonghyun. “Sudahlah. Lagi pula aku baik-baik saja.”

***

        Byunghee menarik tangan adiknya yang hendak langsung masuk ke kamar saat mereka sampai di rumah. “Kau kenapa?” Tanya Byunghee penuh selidik karena sejak tadi menurutnya sikap Sulli cukup aneh.
        Sulli berbalik dan menatap tajam mata kakaknya. “Kapan kau mau berhenti dari sana? Sampai menikah dan punya anak? Apa oppa mau anak oppa tau kalau ayahnya adalah seorang kepala gangster? Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu.”
        Byunghee menarik Sulli ke dalam pelukannya. “Aku tau aku sudah salah melangkah. Aku akan berhenti jika kau berjanji satu hal.”
        Sulli melepaskan tubuhnya dari pelukan Byunghee. “Apa?”
        “Aku tau kau dan Jonghyun memiliki hubungan. Dan bukankah aku pernah bilang agar kau tidak menjalin hubungan dengan anggota gangster?”
        “Tapi Jonghyun anggotamu juga,” Sulli berusaha membela Sungyeol.
        Byunghee menggeleng. “Siapapun itu. Aku tidak ingin kau dalam bahaya.”
        Sulli diam memikirkan perkataan kakaknya. Ia mendongak ketika merasakan pundaknya di sentuh seseorang.
        “Apa permintaanku berat?”
        Samar-samar Sulli tampak menggeleng.
        “Kalau begitu, aku juga akan menuruti permintaanmu,” seru Byunghee sambil kembali memeluk adiknya.

***

        Sore itu Sulli menemui Jonghyun di taman.
        “Apa kau menerima perjodohan dari orang tuamu itu?” Tanya Jonghyun tanpa menoleh saat Sulli duduk di sampingnya.
        “Kami baru di kenalkan saja. Hanya itu.”
        Jonghyun tersenyum pahit lalu dengan tajam menatap Sulli. “Apa kau tidak bisa menolaknya?”
        Sulli sudah membuka mulut untuk melancarkan protes namun tak ada satu katapun yang keluar. Karena saat itu ia langsung teringat permintaan Byunghee. Akhirnya Sulli hanya bisa menghela napas saat Jonghyun sudah tak menatapnya lagi.
        “Sudah ku duga,” sinis Jonghyun yang segera bangkit dan meninggalkan Sulli seorang diri di bangku taman.
        “Aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan Byunghee oppa,” lirih Sulli ketika sosok Jonghyun sudah semakin jauh.
        Sulli pun pergi dari taman itu. Ia hanya melangkahkan kakinya dan berjalan seperti tanpa arah dan tujuan. Sampai-sampai, Sulli tidak sadar jika di depannya sudah ada sebuah keributan. Gadis itu tersadar saat tangan seseorang menarik tubuhnya menjauhi kerumunan. Sulli terus berlari tanpa menolak tarikan tangan pemuda tersebut. Ternyata pemuda itu membawanya bersembunyi ke sebuah jalan sempit.
        “Kenapa tak lari? Kau tidak tau jika di sana sedang terjadi tawuran?” Tanya pemuda itu dan sedikit menyalahi Sulli.
        Sulli tak menjawab. Kejadian itu tak terlalu lama sejak Jonghyun meninggalkannya di taman. Bisa jadi tawuran tadi juga ikut menyeret Jonghyun ke sana.
        “Mau ke mana?” protes pemuda itu saat Sulli memilih keluar dari tempat persembunyian mereka. Beruntung pemuda itu lebih cepat untuk menahan tangan Sulli. Akhirnya gadis itu menurut untuk tetap di tempat persembunyian mereka. Tak lama, pemuda itu merasakan ponselnya bergetar. “Halo, kau di mana? Oke…” pemuda tersebut memasukkan kembali ponselnya lalu mengajak Sulli pergi.
        Mereka menelusuri gang sempit tersebut sampai akhirnya mereka menemukan jalan keluar. Pemuda itu membawa Sulli menyeberangi jalan. Sudah ada sebuah mobil yang menunggu mereka di sana.
        “Hyung, kenapa kau bisa terjebak di sana?” tegur seorang pemuda yang menyetir mobil.
        Sulli mengawasi mereka berdua dari jok belakang. Pemuda yang menyetir itu ternyata adalah Dongjoon.
        “Nanti akan ku ceritakan. Kita ke café saja sekarang,” ujar pemuda tadi sedikit memerintah.

***

        Dongjoon duduk di sebuah café, dan ia terkejut dengan gadis yang sebenarnya sejak di mobil bersama mereka. “Sulli? Kau Sulli, kan?” Tanya Dongjoon terdengar ragu.
        “Kau Dongjoon? Kenapa aku baru menyadarinya?” Sulli balik bertanya dan tak kalah terkejutnya.
        Dongjoon sedikit menertawai kebodohannya. “Kau sangat berbeda saat kita bertemu kemarin.”
        “Kalian sudah saling kenal?” pemuda itu angkat bicara setelah beberapa saat hanya mengawasi Dongjoon dan Sulli.
        “Astaga, hyung. Maaf, ini Sulli, putrinya tuan Park,” ujar Dongjoon kepada pemuda itu. Lalu ia menatap Sulli yang heran melihatnya. “Sulli, ini hyungku, Yong Hwa. Sebenarnya malam itu ayahku ingin mengenalkannya padamu, tapi Yong Hwa hyung sedang ada acara di luar,” jelasnya.
        Sulli dan pemuda yang bernama Yong Hwa itu saling tatap. Sedetik kemudian mereka kompak tertawa. Mereka telah bersama sejak beberapa waktu yang lalu, dan ternyata sebenarnya tuan Park dan tuan Choi berencana mengenalkan Sulli dengan Yong Hwa.
        “Aku Choi Yong Hwa,” ujar pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.
        Awalnya Sulli sedikit terkejut dan jadi sedikit canggung menerima uluran tangan Yong Hwa. Namun Dongjoon yang jahil, menarik tangan Sulli dan mendekatkannya pada tangan Yong Hwa membuat mereka kembali tertawa.

***

        Dua hari setelah Yong Hwa dan Sulli bertemu untuk pertama kalinya. Sulli yang baru pulang kuliah, berjalan ke arah gerbang kampusnya. Di sana ia langsung memperlambat langkah karena ada seseorang yang berdiri di dekat sebuah mobil. Pemuda itu seperti sedang menunggunya.
        “Yong Hwa?” tegur Sulli ragu. Sejujurnya ia sedikit terpesona dengan penampilan Yong Hwa sore ini. Pemuda itu berbalut jas serba hitam. Benar-benar menampakkan sosok eksekutif muda yang menawan. Berbeda saat mereka bertemu kemarin, Yong Hwa berpakaian sangat kasual.
        “Dongjoon tidak bisa menjemputmu, jadi dia memintaku untuk menggantikannya,” ucapan Yong Hwa membuat Sulli mengerutkan dahinya, bingung.
        “Kami tidak memiliki janji apapun.”
        “Benarkah?” Tanya Yong Hwa polos. Ia menggaruk tengguknya dan sedikit bingung dengan apa yang terjadi. “Astaga, Dongjoon pasti mengerjaiku,” kesalnya karena menjadi korban kejahilan sang adik. “Kalau begitu, kau tetap pulang denganku, ya.”
        “Tapi…” belum sempat Sulli berkata-kata, Yong Hwa sudah lebih dulu membuka pintu mobilnya untuk gadis itu. “Baiklah,” seru Sulli akhirnya, lalu masuk ke dalam mobil.
        Selama perjalanan, Sulli dan Yong Hwa tampak berbincang-bincang. Mereka juga terlihat mulai dekat. Sampai akhirnya ketika mobil Yong Hwa sedikit terjebak macet, ada seseorang mengetuk jendela di samping Yong Hwa.
        “Dongjoon? Ke mana saja, kau?” omel Yong Hwa ketika mengetahui pemuda tersebut adalah adiknya.
        Dongjoon sedikit menundukkan kepala untuk melihat siapa seseorang yang bersama kakaknya itu. “Waah, hyung. Kau sudah berani mengajaknya pergi?” ledeknya yang di sambut pelototan oleh Yong Hwa.
        “Bukankah kau yang menyuruh?” protes Yong Hwa.
        “Kapan?” ujar Dongjoon pura-pura lupa. “Akh, hyung. Jangan menyalahkan orang lain.” Kali ini Dongjoon melirik Sulli. “Aku tidak tau apa-apa tentang ini,” seru Dongjoon seperti membela diri. Sebelum Yong Hwa memakinya, Dongjoon memilih kabur menggunakan motornya. Kebetulan lampu lalu lintas juga sudah menunjukkan warna hijau.
        “Dongjoon!” teriak Yong Hwa yang kekesalannya sudah tidak terbendung lagi. “Awas kau!”
        Sementara Sulli hanya tersenyum melihat kejahilan Dongjoon pada Yong Hwa. Tanpa menuntut penjelasan apapun, Sulli tau kalau itu memang rencana Dongjoon. Karena dari pemuda itu pula ia tau kalau Yong Hwa bukan tipe pria yang mudah dekat dengan seorang gadis. Apalagi mereka juga baru saling kenal. Tapi, kenapa Yong Hwa mau menuruti Dongjoon untuk menjemputnya?

***

        Sebelumnya Yong Hwa mengajak Sulli untuk makan malam. Setelah satu jam, mereka selesai dan segera meninggalkan restoran. Beberapa kali Yong Hwa kepergok melirik Sulli ketika berjalan. Nampaknya pesona Sulli sudah menyerang Yong Hwa. Padalah gadis itu tetap berpenampilan kasual meski kakinya dihiasi wedges tinggi. Bagaimana jika malam di pertemuan itu Yong Hwa benar-benar datang? Mungkin dia akan langsung mengajak Sulli menikah.
        Hanya tinggal beberapa langkah lagi mereka sampai di mobil Yong Hwa, namun pemuda itu tiba-tiba berhenti dan membuat Sulli ikut berhenti lalu mendongak.
        “Jonghyun!” gumam Sulli tanpa suara karena pemuda itu kini bersandar di bagian belakang mobil Yong Hwa.
        Perlahan Jonghyun melangkah mendekat. Ia menatap Sulli tajam tanpa mempedulikan Yong Hwa yang juga berada di sana.
Yong Hwa hanya berdiri mengawasi. Ia tidak berhak untuk ikut campur dalam hal yang tidak ia ketahui. Apalagi ia juga tidak kenal pada Jonghyun ataupun masalah yang dihadapi Sulli dengan pemuda itu.
        Bahkan ketika Jonghyun menarik tangan Sulli dan membawa gadis itu pergi, Yong Hwa hanya mengikuti mereka dari jauh. Tadinya ia memang berniat menghalangi Jonghyun, namun Sulli meyakinkannya untuk menyelesaikan dengan Jonghyun.
        “Kau sendiri ke mana?” balas Sulli saat ia bicara berdua dengan Jonghyun.
Dari kejauhan Yong Hwa memang terlihat mengawasi, namun bisa di pastikan pemuda itu tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.
        “Kau pasti tau jika setelah itu ‘Red Flame’ kembali nyerang kalian. Dan kau tau? Aku nyaris menjadi korban jika pemuda itu tidak datang membawaku pergi.” Terdengar jelas dari ucapannya, Sulli tampak kecewa pada Jonghyun dan ia juga bersyukur karena saat itu bertemu dengan Yong Hwa.
        “Jadi kau membelanya?” Tanya Jonghyun sedikit tak terima.
        “Apa salah jika aku menginginkan perhatian lebih darimu?”
        “Untuk apa? Aku tau kau sudah tidak mencintaiku.”
        Sulli menarik tangan Jonghyun agar pemuda itu menatapnya. “Apa kau pikir selama setahun kita pacaran aku hanya bermain-main denganmu?”
        Jonghyun memalingkan wajahnya. Ia hanya sesaat menatap mata gadis itu. Ia sadar, selama ini Sulli memang serius menjalin hubungan dengannya.
        “Kalau begitu, tinggalkan dia.”
        Sulli melepas tangan Jonghyun, lalu tersenyum pahit. “Jika kau meninggalkan ‘Black Jell’, aku akan meninggalkannya.”
        Jonghyun terbelalak dengan permintaan Sulli. “Apa kau lupa jika ‘Red Flame’…” ucapan Jonghyun terputus karena Sulli lebih dulu menyela ucapannya.
        “Dendam tidak akan ada habisnya!” bentak Sulli di hadapan Jonghyun. “Kau tau jika oppa ku menyuruhku untuk tidak menjalin hubungan dengan gangster,” cecar Sulli karena Jonghyun terdiam. “Pikirkan dengan baik. Kau ingin tetap bersamaku atau bersama ‘Black Jell’?”
        Sulli berbalik lalu meninggalkan Jonghyun. Ia tidak menuntut jawaban dari Jonghyun saat itu juga. Gadis ini akan memberi waktu untuk Jonghyun menjawab. Lalu langkahnya berhenti karena ada seseorang yang menghalanginya. Saat mendongak, ternyata itu Yong Hwa.
        “Maaf, boleh aku tau siapa pemuda itu?” Tanya Yong Hwa hati-hati. Tapi ia ingin perlahan menyelami kehidupan gadis si hadapannnya ini. Jujur saja, Yong Hwa sudah mulai menaruh hati padanya.
        Sulli masih diam. Ia sadar, sepertinya Jonghyun memang sulit melepaskan ‘Black Jell’. Karena Sulli tau kehidupan sulit Jonghyun di masa lalu.
        “Apa dia kekasihmu?” Tanya Yong Hwa lagi karena Sulli belum menjawab. “Tak usah di jawab sekarang,” selak Yong Hwa sebelum Sulli sempat buka mulut.

***

        “Terima kasih untuk hari ini,” seru Sulli sambil melambaikan tangannya menyambut kepergian Yong Hwa yang baru saja mengantarnya sampai rumah.
Begitu mobil Yong Hwa sudah tidak tampak, Sulli tidak langsung masuk ke rumah. Karena setelah itu, muncul kembali sebuah mobil yang di kendarai Sungyeol. Sullipun segera masuk ke dalam mobil itu.
        “Bagaimana bisa terjadi?” desak Sulli tak sabar sesaat setelah ia duduk di dalam mobil. Sejak dalam perjalanan pulang bersama Yong Hwa, gadis itu saling mengirim pesan dengan Sungyeol. Sungyeol memberi tau bahwa Byunghee terlibat tawuran lagi, tentu saja masih dengan ‘Red Flame’.
        “Serangan terjadi tiba-tiba.”
        “Apa Jonghyun juga terlibat di sana?”
        “Justru yang pertama kali ditemui ‘Red Flame’ adalah Jonghyun.”
        Selama perjalanan, Sulli tampak tidak tenang. Ia meremas tangannya sendiri sebagai upaya untuk menenangkan diri. Sungyeol menghentikan mobilnya sedikit lebih jauh dari lokasi tawuran. Tapi ternyata tawuran tadi sudah selesai. Sungyeol mengejar Sulli yang sudah berlarian mencari Byunghee.
        “Jonghyun!” teriak Sulli sambil berlari ke arah Jonghyun yang berjalan sempoyongan sambil memegangi lengannya yang terluka. “Mana oppaku?” desak gadis itu.
        Jonghyun tak menjawab, ia hanya melirik ragu ke arah pinggir jalanan. Ia juga sudah tak sanggup berkata apa-apa. Di sana sudah tergeletak seorang pemuda.
        “Oppa!” jerit Sulli lalu berlari ke arah pemuda yang ia yakini sebagai Byunghee.
        Sementara itu, Jonghyun juga sudah tak sanggup berdiri lebih lama. Ia hampir menjatuhkan badannya ke aspal. Dan beruntung Sungyeol sudah berada di dekatnnya hingga bisa menahan tubuh Jonghyun sebelum pemuda itu sempat membentur bumi.
        Byunghee tersenyum di dalam pangkuan Sulli. Tubuhnya sudah di penuhi darah segar. Sementara adiknya sudah menangis histeris.
        “Maaf aku tak bisa menepati janji untuk berhenti. Tapi jika terjadi sesuatu yang buruk padaku, ku mohon kau tetap menuruti permintaanku,” ujar Byunghee lirih.
        “Oppa, aku akan membawamu ke rumah sakit,” kata Sulli cepat-cepat. Lalu ia berbalik. “Sungyeol! Siapkan mobil untuk oppaku!” teriak Sulli pada Sungyeol. Pemuda itu hanya mengangguk karena ia juga ingin membawa Jonghyun ke rumah sakit.
        Dengan susah payah, Byunghee menarik wajah Sulli untuk mendekat. “Aku sayang padamu,” ujarnya sebelum mengecup pipi dan kening Sulli. Menyisakan noda darah di wajah adiknya.
        “Oppa!” jerit Sulli histeris. Tangisannya yang keras semakin terasa mencekam karena disekitarnya sepi dan ada kebakaran beberapa benda.
        Polisi datang terlambat. Sudah banyak korban yang berjatuhan di sana. Sungyeol mendekati Sulli yang sudah memeluk tubuh Byunghee dan terisak di sana. Ia juga meluruh setelah melihat apa yang terjadi pada Byunghee.


@_To_Be_Continue_@

2 komentar:

  1. Huhuhu poor G.O :''(
    Ini peran utamanya yonghwa ya? Bukan jonghyun?

    BalasHapus
  2. mian, sepertinya gue lebih terpesona ama Yong Hwa, tapi Jonghyun jadi yg mengganjal cintanya Yong Hwa ama si cewek... Jjong tetep ada sampai part akhirnya kok...

    BalasHapus