Rabu, 20 Februari 2013

HATE U LOVE U (part 2)


HATE U LOVE U  (season 2)

Author                   : Annisa Pamungkas
Main Cast    : Donghae, Kibum, Leeteuk, Kyuhyun, Yoona, Sulli, Sungmin, Eunhyuk,
  Heechul, Shindong, Kangin
Original cast         : Haesa, Gikyu
Genre          : humor, romance
Length         : one shoot (sequel)
Rating          : semua umur

@@@

Malam itu hujan turun dengan derasnya. Kibum yang sedang dalam perjalanan pulang, merasakan sesuatu yang aneh pada mobilnya. Dan tiba-tiba saja mobilnya mati. Ia tak mungin menunggu lagi. Kibum keluar dan berlari menerobos hujan. Merayakan kepulangan Donghae dari panti rehabilitasi—meski sebenarnya sudah telat satu minggu—membuatnya lupa waktu. Dan kini ia harus segera sampai rumah dan melanjutkan tugas kuliah yang harus ia kumpulkan besok. Beruntung, mobil Kibum mogok tak jauh dari gerbang perumahannya. Dibiarkannya mobil itu dipinggir jalan. Ia akan mengurusnya nanti.

@@@

Cewek itu mengintip ke sebuah kamar dimana Eunhyuk berada bersama seorang cewek, Sulli. “Itu criminal, Sulli!” tegas Eunhyuk.
Cewek bernama Sulli itu tetap berdiri angkuh menatap Eunhyuk yang duduk dengan cemas di ranjangnya. “Kalau kau tak ingin mendapatkan Yoona, ya sudah, aku bisa menyuruh orang lain. Masih ada Shindong dan Kangin yang mau membantu ku!” balas Sulli tak kalah keras. Ia hendak meninggalkan ruangan itu. Cewek yang mengintip tadi sedikit tersentak. Namun ia bisa langsung bernapas lega karena Eunhyuk menahan tangan Sulli.
“Aku hanya bertugas menculik pria itu, kan?” tanya Eunhyuk memastikan. Sejujurnya, ia sangat tak ingin melakukan itu. Namun, mendengar Sulli menyebut nama Yoona, cowok ini tak bisa berkutik.
“Ingat narkoba itu.” Sulli mempertegas kembali pembicaraan mereka sebelumnya. “Ku pastikan kau yang melakukannya. Atau ku ganti target kepada cewek itu.” Eunhyuk semakin tertunduk mendengar penjelasan sekaligus ancaman dari Sulli. “Dan jika ada yang memergokimu, katakan bahwa Kibumlah yang menyuruh mu.” Ujar Sulli lagi sebelum ia benar-benar meninggalkan kamar itu.
“Haesa!”

@@@

“Haesa eonni, ayo bangun!”
Cewek yang panggil Haesa itu langsung membuka matanya. Ia adalah cewek yang tadi menguping pembicaraan antara Eunhyuk dan Sulli. Nafasnya memburu dan keringat mulai mengalir deras dari pelipisnya. Mimpi buruk. Bukan, tapi permintaan criminal Sulli kepada Eunhyuk, kakaknya. Meski sudah enam bulan berlalu, tapi kejadian yang membuat kakaknya menjadi penjahat itulah yang tak bisa ia lupakan.
“Gikyu?” tanya Haesa memastikan.
“Kau tak mungkin melupakan ku, kan?” cewek yang umurnya setahun di bawah Haesa itu terlihat kecewa dengan reaksi Haesa terhadap kehadirannya.
Haesa mempertegas pandangannya. Dan cewek dihadapannya itu benar-benar Gikyu. Dia adalah adiknya Sulli. Haesa menyingkirkan selimut yang menutupi badannya, lalu menuju meja belajar dan meraih ponselnya yang tergeletak di sana. Ada beberapa panggilan tak terjawab. Semuanya dari Yoona. Dan sebuah pesan yang juga dari teman kuliahnya itu. Haesa langsung membukanya.

Haesa… kau kemana? Aku terus menelponmu ingin memberitahu kabar bahagia… Donghae oppa telah kembali… ia juga telah kembali kepelukanku… cepat temui aku dikampus… banyak yang ingin aku ceritakan…

Haesa dan Yoona memang berteman. Ia juga sempat merasa bersalah bahwa kakaknya ikut andil dalam kasus yang menimpa Donghae, pacar Yoona. Tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa, karena di sisi lain ia juga tak ingin kakaknya terseret masalah. Haesa melirik Gikyu yang menatapnya polos. Anak itu sangat berbeda dengan Sulli. Dan… itu dia, Sulli. Haesa langsung teringat kakaknya.
Haesa berlari menuju kamar Eunhyuk. Tanpa pikir panjang, Haesa langsung membuka pintu. “Oppa kau dimana?” tak ada siapapun di sana. Haesa juga sempat mencari kesekeliling rumah.
“Eonni, Eunhyuk oppa sudah pergi dari tadi.” Kata Gikyu yang muncul dari kamar ketika Haesa melintas. “Dan ini, Eunhyuk oppa menelpon.” Ujar Gikyu lagi sambil menyodorkan ponsel milik Haesa.
“Op…”
          “Menjauh dari posisi Gikyu.” Perintah Eunhyuk sebelum Haesa sempat menyapanya.
“Aku mau ambil minum, kau tunggu di kamar.” Haesa beralasan untuk menuruti perintah Eunhyuk. Haesa sudah berada di taman belakang rumahnya. “Katakan dimana kau sekarang, oppa?” hardik Haesa.
“Jangan katakan apapun pada Sulli. Aku berniat mengakhiri perasaan bersalahku dan meminta maaf ke pacarnya Yoona itu.” Kata Eunhyuk. Saat ini ia tengah berada di perjalanan menggunakan mobilnya.
“Iya… aku mengerti, tapi dimana…”
“Aku akan mencari pria itu.” Sambar Eunhyuk seolah ia tau kekhawatiran adiknya itu. “Dan aku tak peduli apapun yang akan Sulli lakukan padaku.”
“Jangan bicara…”
“Eonni…” teriakan Gikyu memotong kata-kata Haesa. Haesa menoleh ke atas, tempat Gikyu teriak dari balkon. “Heechul oppa sudah datang…” teriak Gikyu lagi. Nampaknya suasana hati anak ini sedang bagus. Ia selalu menampakkan keceriaan.
“Waahh… pacarmu itu rajin sekali menjemput.” Sambar Eunhyuk dari seberang telepon membuat Haesa tersenyum malu diledek seperti itu. “Aku tau kau sedang tersenyum sekarang.” Eunhyuk tak henti-hentinya mempermalukan adiknya sendiri. “Baiklah, aku akan menghubungimu lagi nanti.” Lanjut Eunhyuk dan mematikan sambungan telepon sebelum Haesa membalas kata-katanya.
“Kau pasti kesiangan lagi?”
Haesa menoleh, ia mendapati Heechul telah berdiri tak jauh dibelakangnya. Haesa hanya nyengir menanggapi tebakan pacarnya itu.
Heechul berjalan mendekat. “Ini…” sambil menyodorkan sebuah kotak. “…sepatu olahraga sebagai hadiah hari jadi kita yang ke dua tahun. Aku ingin kau memakainya untuk latihan volli sore ini.” Itulah Heechul. Ia tak suka sesuatu yang bertele-tele. Bahkan, di hari special buat merekapun, Heechul tak memberikannya dengan suasana romantis. Malahan dengan kondisi Haesa yang belum mandi. Tapi cewek itu sama sekali tak keberatan dan tak banyak mengeluh.
Haesa membuka tutup kotak. Memang benar-benar seperti apa yang dikatakan Heechul. Cowok itu memberikannya sepasang sepatu olahraga. “Terima kasih, oppa.” Kata Haesa sambil memeluk Heechul singkat.
“Sama-sama. Cepat mandi, dan kita ke kampus bersama.”

@@@

          Buk! Kibum sedikit terbentur pintu kamarnya sehabis mandi. Rasa sakit dikepalanya tambah parah. Pertama, karena ia hanya tidur dua jam sehabis menyelesaikan tugas, dan kedua, ia terbentur pintu karena masih merasa pusing akibat alasan pertama tadi. Dan kini cowok itu disibukkan membereskan tugas yang baru ia print.
          10 menit kemudian, Kibum terlihat berlari keluar gerbang perumahan tempat ia tinggal. Tak jauh dari sana, ia melihat sebuah mobil. Itu memang mobil miliknya. Ternyata masih teronggok di sana. Tapi Kibum tak peduli. Ia terus berlari menyeberang jalan. Dan… hampir saja Kibum menjadi korban tabrak jika pemilik mobil tidak menginjak rem tepat pada waktunya.
          Pengendara mobil itu adalah Donghae bersama Kyuhyun. Dan Donghae memerintahkan Kyuhyun untuk membawa masuk Kibum ke dalam mobilnya.
          Kyuhyun memutar badan hingga ia bisa melihat wajah Kibum yang tersandar lemas di kursi belakang mobil. “Hyung, kau sakit?” tanya Kyuhyun yang terlihat khawatir akan kondisi Kibum. “Ada luka dikepalamu.” Kyuhyun mempertegas penglihatannya.
          “Aku hanya sedikit terbentur pintu.” Dan kini Kibum langsung sibuk menutupi luka gores dikeningnya menggunakan poni rambutnya.
          Donghae melirik Kibum melalui kaca. Kondisi sahabatnya itu memang tak terlalu baik. “Kita kerumah sakit sekarang.” Ujarnya yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Kibum.
          “Tidak perlu.”
          “Kau ini selalu keras kepala sekali, hyung!” komentar Kyuhyun kesal lalu kembali ke posisi awal.
          “Bukan bergitu, Kyu.” Kibum tampak membela diri. “Aku harus memberikan tugas yang buat semalaman. Dan lagi pula, aku hanya demam biasa.”
          “Yasudah, terserah kau saja.” Jawab Kyuhyun sinis dan hanya peduli dengan psp ditangannya.
          Donghae hanya tertawa menanggapi sikap Kyuhyun yang sebenarnya masih cukup sabar menghadapi Kibum. Tidak seperti dirinya. Makanya ia tidak membalas ketika Kibum menolak diantar ke rumah sakit. Namun jika Kibum menjadi lebih parah lagi dari sekarang, habislah dia.

@@@

          Kibum dan Heechul ternyata sekelas. Dan hanya ada mereka berdua di sana. Heechul menawarkan diri menemani Kibum tidur di waktu senggang ini karena Kibum sudah menceritakan penderitaannya sejak semalam.
Heechul melirik Kibum yang menelungkupkan wajahnya di atas meja. Tak ada lagi yang dilakukannya selain bermain game melalui ponselnya. Tapi lama-lama, ia merasa jenuh juga.
          “Kibum…” Heechul mencoba memanggil.
          “Hmm…” ternyata Kibum meresponnya.
          “Oppa…”
          Kibum mengangkat kepalanya. “Kau panggil aku apa? Op…” Kibum tidak melanjutkan kalimatnya karena ia mendapati seorang cewek berjalan ke arah mereka.
          “Oppa lihat Kyu?” tanya cewek itu yang ternyata adalah Haesa.
          Heechul menggeleng. “Untuk apa kau mencarinya?”
          “Sepatu olahraga ku tertinggal. Aku tak mungkin pulang karena setelah ini aku harus masuk kelas sampai sore dan langsung latihan volli. Aku berencana meminta tolongnya untuk mengambilkan di rumah.” Jelas Haesa panjang lebar.
          “Oh, hanya itu? Yasudah, nanti oppa saja yang ambilkan.” Heechul dengan senang hati menawarkan diri.
          “Terima kasih oppa…” hanya itu yang dikatakan Haesa karena ia cukup terburu-buru saat ini.
          “Hyung…” Kyuhyun tiba-tiba muncul di sana.
          “Kyu, cewek itu mencarimu.” Kibum menunjuk Haesa yang baru saja menghilang dibalik pintu.
          “Mencariku?” Kyuhyun mengulangi ucapan Kibum.
          “Cepat kejar!” perintah Kibum yang langsung dituruti Kyuhyun.
          “Noona… tunggu…” teriakan Kyuhyun menghentikan langkah Haesa.
          “Kau memanggilku?”
          Kyuhyun tersentak melihat sosok Haesa yang berdiri dihadapannya. Entah kenapa, sontak kegembiraan menyelimuti Kyuhyun. “Waah… ternyata kau.”
          Haesa menatap Kyuhyun cukup heran. “Apa kita saling mengenal?”
          “Tidak juga.” Kyuhyun menggeleng, dan membuat Haesa semakin bingung. “Tapi aku tau kau. Kau itu wanita yang disukai hyungku… eh, maksudku Kibum hyung, dia itu sahabat hyungku. Tapi dia sudah seperti hyungku juga. Atau jangan-jangan kalian sudah pacaran?” Kyuhyun terus saja berbicara tanpa bisa menebak ekspresi Haesa yang nampaknya siap untuk kabur. “Tapi kenapa Kibum hyung tidak pernah cerita?” ia mengeluh sendiri.
          “Kau tanyakan saja sama hyungmu itu!” tegas Haesa yang kini sudah melesat pergi menjauhi Kyuhyun.
          “Ah… kau benar. Aku nanti pasti akan menanyakan itu pada Kibum hyung. Tapi…” Kata-kata Kyuhyun terhenti ketika Haesa sudah menjauhinya. “Noona… jangan pergi dulu.”

@@@

          “Dia itu pacarku. Kita sudah jalan dua tahun.” Cerita Heechul kepada Kibum perihal Haesa.
          Kibum tertegun mendengar perkataan Heechul. Ketika Donghae berada di panti rehabilitasi dan belum sekelas dengan Heechul, Kibum memang dekat dengan Yoona. Namun Kibum telah memperhatikan cewek yang tak lain adalah Haesa. Bahkan sebelum kejadian yang menimpa Donghae itu, Kibum memang mulai menyukai Haesa. Yoona pun tau, namun Kibum memintanya untuk merahasiakan ini. Tapi malam itu… Rahasia Kibum tentang Haesa terbongkar sudah.

“Kibum hyung, berarti kau sudah memiliki wanita lain yang kau suka?” Kyuhyun tak pernah kehabisan pertanyaan.
          Kibum tersenyum. “Sudah.” Jawabnya singkat membuat semua orang mendesak agar ia mengatakan siapa wanita itu. “Namanya… Kang Soo Ra.”
          “Heh!” sontak Leeteuk mencengkeram lengan Kibum. “Soo Ra itu milik ku.” Tegasnya.
          “Iya hyung, aku hanya bercanda.” Kibum meringis kesakitan. Leeteuk langsung tertawa, karena ia tau Kibum hanya bercanda.
          “Kibum sudah suka sama cewek lain.” Bongkar Yoona akhirnya. “Namanya Haesa. Dia salah satu anggota klub voli wanita di kampus.” Lanjutnya yang sukses mempermalukan Kibum malam itu di hadapan Leeteuk, Donghae, Kyuhyun dan juga Sungmin.

          Heechul tampak membereskan barang-barang bawaannya ke dalam ransel. “Aku mau ke rumah Haesa sebentar. Dan selama aku pergi, tolong bantu aku menjaga Haesa.” Pinta Heechul.
          Kibum hanya mengangguk sambil terus memperhatikan apa yang dilakukan  Heechul. Hanya menjaga Haesa di saat Heechul pergi. Bukan permintaan yang aneh.
          “Tapi kau tenang saja. Haesa tak akan merepotkan mu. Jika kalian pergi kencan, Haesa tak akan meminta ditraktir apapun darimu. Apalagi meminta dibelikan barang-barang mahal. Kecuali buku. Tapi dia juga lebih sering membelinya sendiri. Haesa bergabung di klub voli kampus. Walaupun sedikit tomboy, dia tak akan menolak jika kau memintanya mengenakan heels. Karena kau cukup tinggi dan Haesa tidak cukup tinggi.” Usai menceritakan tentang Haesa, Heechul mengakhirinya dengan tawa.
          “Baiklah, aku pergi dulu dan ingat baik-baik pesanku tadi.” Tegas Heechul sebelum akhirnya meninggalkan Kibum seorang diri di kelas itu.
          Kencan. Kalian. Perkataan Heechul tadi masih terniang ditelinganya. ‘Kenapa Heechul bicara seolah Haesa itu pacarku?’ keluh Kibum dalam hati. Keanehan tadi kembali membuat kepalanya pusing. Belum lagi sms dari Kyuhyun…

          Aku melihat cewek yang kau suka itu dilapangan… permainan volinya boleh juga… tapi kenapa dia tak mengenakan sepatu???

          Kibum membuka pintu ruangan serba putih itu. Kini Kibum memang berada di sebuah rumah sakit. Perlahan ia melangkahkan kaki ke salah satu tempat tidur. Dan di sanalah seseorang yang memang baru dikenalnya beberapa hari tergeletak. Heechul. Kondisi Heechul cukup parah. Banyak alat-alat kedokteran dan perban melekat ditubuhnya.
          Heechul terlihat memaksakan senyumnya terbentuk ketika melihat Kibum datang. “Ucapanku yang tadi bukan tanpa alasan ya, Kibum.” Ujar Heechul lirih. Namun Kibum masih bisa mendengar suara itu. “Aku tau kau orang yang tepat. Karena kau menyukai pacarku, kan?”
          Kibum diam. Ada sedikit penyesalan dan rasa bersalah pada dirinya. Jika ia tau dari awal ia akan berteman dengan pacar dari cewek yang ia suka, dijamin Kibum akan berusaha mengakhiri perasaannya itu.

@@@

          Haesa berlari menelurusi koridor rumah sakit dengan berlinangan air mata. Sampai akhirnya ia berhenti di depan sebuah ruangan.
          “Donghae, maafkan semua kesalahan ku pada mu.”
          “Aku sudah melupakannya.” Kata Donghae sambil tersenyum.
          Orang itu… dia Eunhyuk, yang terbaring dengan kondisi hampir sama dengan Heechul. “Harusnya kau membiarkan ku mati.”
          “Oppa… kau yang menyelamatkan oppa ku?”
          Donghae menoleh dan mendapati Haesa menatapnya masih dengan air mata yang mengalir deras. Tak tega melihat Haesa seperti itu, Donghae meraih tangan Haesa sambil berdiri. “Oppa mu gak salah. Tapi Sulli yang membuatnya seperti itu.” Kata Donghae berusaha menenangkan. “Lupakan semua…”
          “Maafkan oppa, Haesa. Karena aku, Heechul juga mengalami kecelakaan.” Kata Eunhyuk kembali merasa bersalah. Karena kecalakaan tersebut memang hanya melibatkan Eunhyuk dan Heechul.
          Pintu kembali terbuka dengan kasar. Ternyata Kibum yang datang. Haesa melirik, ketika ia menyadari orang itu adalah temannya Heechul, Haesa merasakan tubuhnya limbung.
Kibum dengan sergap merebut tangan Haesa dari tangan Donghae dan merengkuh tubuh cewek itu ke dalam pelukannya. Bukan karena cemburu. Tapi semua kejadian ini masih sangat membingungkan bagi Kibum. Semua terjadi begitu cepat. Tapi hanya satu yang bisa ia pahami. Ini adalah takdirnya untuk bisa bersama Haesa. Dan semua yang diucapkan Heechul adalah permintaan terakhirnya.
Haesa masih terisak dipelukkan Kibum. Entah kenapa dirinya tak ingin melepaskan pelukan orang yang bahkan belum ia kenal. “Oppa, bagaimana keadaan Heechul oppa?” tanya Haesa.
Kibum memejamkan mata. Ia tak sanggup mengatakan ini. Kibum hanya semakin mengeratkan pelukannya.
Tak lama, Yoona pun muncul juga dengan suasana tak karuan. Matanya basah. Cewek itu langsung menenggelamkan tubuh ke dalam pelukan Donghae.
“Kau kenapa?” tanya Donghae khawatir.
“Heechul oppa meninggal.” Kata Yoona sekuat mungkin.
Haesa memang tak bereaksi berlebihan, namun Kibum merasakan tubuh Haesa yang melemas. Ia pun harus semakin menguatkan pelukannya.

@@@

          Upacara pemakaman Heechul telah selesai digelar. Kibum tak pernah pergi dari sisi Haesa. Terlihat Yoona hadir bersama Sungmin dan Leeteuk. Eunhyuk juga berada di sana dengan bantuan Donghae yang mendorong kursi rodanya.
          Gikyu pun juga berada di sekitar sana. Ia masih menangis deras. Sampai akhirnya ada tangan seseorang yang terjulur untuk memberikannya sebuah sapu tangan. Gikyu menoleh, ternyata itu tangan Kyuhyun. Namun saat itu mereka belum saling kenal.
          “Pakai ini untuk menghapus air matamu.” Kata Kyuhyun.
          Gikyu tersenyum. “Terima kasih, oppa.”
          “Oppa?” Kyuhyun cemberut. “Apa aku terlihat lebih tua dari mu?” komentarnya tak terima.
          Perlahan kerumunan orang disekitar makam Heechul mulai beranjak dan hanya menyisakan Haesa dan Kibum tentunya. Perlahan Kibum meraih tangan Haesa dan mengajaknya bediri.
          Awalnya Haesa masih diam. “Heechul menitipkan mu pada ku.” Haesa menoleh tanpa arti. “Mulai sekarang, aku lah yang akan menggantikan Heechul berada di sampingmu.”
          Haesa memang tak berbicara apapun, tapi ia memang harus move on dari sosok Heechul yang sudah tak bisa direngkuhnya. Setidaknya, ia juga senang karena Eunhyuk sudah tidak merasa menjadi penjahat lagi karena telah mendapatkan maaf dari Donghae…
          Haesa pun akhirnya menuruti Kibum untuk meninggalkan pemakaman.

@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar